Proses atau metode yang digunakan dalam kredensial ditentukan oleh masing-masing institusi, dan
dituangkan dalam peraturan internal staf keperawatan. Beberapa proses atau metode yang dapat
digunakan dalam proses kradensial diantaranya adalah metode porto folio dan metode asesmen
kompetensi. Proses kredensial pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Perawat atau bidan mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
memperoleh kewenangan klinis.
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada sub komite kredensial untuk melakukan proses
kredensial.
3. Sub komite kredensial membentuk panitia ad hoc untuk melakukan review, verifikasi dan
evaluasi dengan metode yang telah disepakati.
4. Sub komite memberikan laporan kepada Ketua Komite Keperawatan hasil kredensial sebagai
bahan rapat menentukan kewenangan klinis.
5. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan
secara tertulis oleh sub komite kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan
kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi kepada direktur.
6. Direktur mengeluarkan penugasan klinis terhadap perawat atau bidan bersangkutan.
F. Proses kredensial
menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Dengan demikian, kredensial merupakan
elemen penting dalam menurunkan resiko litigasi (gugatan hukum di pengadilan) terhadap
rumah sakit dan tenaga keperawatan yang bekerja di dalamnya. Proses kredensial yang
efektif dapat menurunkan rediko adverse events pada pasien dengan meminimalkan
kesalahan tindakan yang diberikan oleh tenaga keperawatan tertentu yang memegang
kewenangan klinis tertentu di rumah sakit tersebut