Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Populasi dunia saat ini berada pada era penduduk menua (aging population)
dengan jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas melebihi 7 persen populasi.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin
lama juga semakin meningkat dan berkontribusi cukup tinggi terhadap pertumbuhan
penduduk secara keseluruhan. Populasi lansia mencapai 962 juta orang pada tahun
2017, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 1980 yaitu hanya 382 juta lansia di
seluruh dunia. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2050 yang
Populasi lansia di Indonesia pun juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat. Pada tahun 2018, terdapat 9,27 persen atau
sekitar 24,49 juta lansia dari seluruh penduduk. Angka ini meningkat dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya terdapat 8,97 persen (sekitar 23,4 juta) lansia di
Indonesia.1 Sedangkan data kunjungan pasien baru lanjut usia pada bulan Januari 2019
sebanyak 17 pasien, bulan Februari 2019 sebanyak 18 pasien, bulan Maret 2019
sebanyak 21 pasien. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan angka kejadian
kunjungan pasien baru lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Ganjar Agung Metro.7
berubahnya gejala dan tanda dari penyakit klasik, terganggunya status fungsional
pasien lansia, dan sering terdapat gangguan nutrisi, gizi kurang atau buruk.2
Salah satu bentuk terganggunya status fungsional yang paling menonjol dari
pasien pralansia dan lansia adalah penurunan fungsi kognitif. Kognitif adalah suatu
fungsi eksekutif, persepsi, bahasa, dan fungsi motorik. Penurunan fungsi kognitif dapat
meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, registrasi, atensi dan kalkulasi, memori, bahasa.
Penurunan ini dapat mengakibatkan masalah antara lain memori panjang dan informasi,
dalam memori panjang mereka akan kesulitan dalam mengungkapkan kembali cerita
atau kejadian yang tidak begitu menarik perhatiannya dan informasi baru atau informasi
tentang orang.2
Perhatian dan pengetahuan masyarakat terhadap gangguan kognitif saat ini masih
sangat kurang. Masyarakat cenderung menganggap hal tersebut sebagai bagian dari
proses menua yang wajar. Pada umumnya masyarakat baru akan mencari pengobatan
setelah terjadi gangguan kognitif yang berat dan gangguan perilaku atau demensia,
Penatalaksanaan gangguan kognitif pada stadium dini baik secara farmakologis maupun
sehingga individu yang bersangkutan tetap mempunyai kualitas hidup yang baik.
Penilaian fungsi kognitif dengan pemeriksaan neuropsikologi seperti Mini Mental State
Examination (MMSE) merupakan salah satu cara penapisan adanya gangguan kognitif
secara dini.3
kognitif pada lansia. Peningkatan tekanan darah kronis dapat meningkatkan efek
penuaan pada struktur otak, meliputi reduksi substansia putih dan abu-abu di lobus
lobus frontalis.4
Menurut data WHO, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di
seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju
terbanyak pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013
adalah hipertensi, dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65-
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Metro untuk angka kejadian hipertensi di
kota Metro pada tahun 2018 sebanyak 5.187 dan menepati peringkat pertama daftar 10
hipertensi pada tahun 2018 sebanyak 1.407 dan juga menepati peringkat pertama daftar
10 penyakit terbanyak. Sedangkan data kunjungan pasien hipertensi pada bulan Januari
2019 sebanyak 124 pasien, bulan Februari 2019 sebanyak 148 pasien, bulan Maret
2019 sebanyak 169 pasien. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan angka
penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Ganjar
Agung Metro.
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh hipertensi terhadap
penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Ganjar
Agung Metro?”
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh hipertensi terhadap penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut
a. Mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan umur pasien lanjut usia di wilayah kerja
c. Mengetahui hubungan usia pasien lanjut usia dengan hipertensi di wilayah kerja
d. Mengetahui hubungan usia pasien lanjut usia dengan penurunan fungsi kognitif di
penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Ganjar
Agung Metro.
Sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan evaluasi bagi petugas kesehatan
Sebagai tambahan informasi untuk penelitian yang terkait hipertensi dan penurunan
Dalam penelitian ini masalah dibatasi hanya kepada pengaruh hipertensi terhadap
penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Ganjar
Agung Metro.
Sasaran penelitian adalah pasien lanjut usia yang menderita hipertensi dan yang tidak