Nim : 152191105
Kelas :B
Dosen : Ninick Christiani., S. Si.T, M.Kes
ANALISIS JURNAL
Jurnal I : Pengaruh pijat punggung terhadap skor stress pada ibu postpartum di RSIA
Sakina Idaman
A. Pengertian
Postpartum merupakan masa setelah melahirkan dimana seorang ibu mengalami
perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Stres pasca persalinan atau postpartum
blues adalah suatu gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya
emosi pada minggu pertama setelah melahirkan. Pengelolaan stres dapat dilakukan
dengan pijat. Pijatan bisa memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi kegelisahan dan
depresi, mempengaruhi aliran getah bening, otot, saraf dan saluran pencernaan serta stress
(Mahendra, & Destarina, 2009). Pemberian pijat memberikan efek secara langsung yaitu
rasa rileks. Hal ini terjadi karena pijat punggung akan membuat pembuluh darah dilatsai,
otot akan relaksasi, serta kondisi psikologi akan lebih baik karena peningkatan endorphin
dan serotonin di otak.
B. Cara pemberian
Menurut penelitian Nur Endah Irianti, Pijat dapat dipusatkan pada punggung dan bahu
atau dapat dilakukan pada satu atau beberapa bagian tubuh dan dilakukan sekitar 10 menit
masing-masing bagian tubuh untuk mencapai hasil relaksasi yang maksimal. Hasil
penelitian ini mengambil responden sebanyak 30 orang ibu postpartum bahwa terapi pijat
punggung dapat menurunkan skor stres sebanyak 2x seminggu dengan durasi 30 menit.
Junal II : Efek Pijat Punggung Terhadap Produksi ASI pada Ibu Pasca Bedah Sesar
A. Pengertian
Pijat punggung merupakan pemijatan punggung yang dimulai dari bagian bawah
leher, costae ke 5-6 sampai scapula disepanjang kedua sisi tulang belakang secara sirkuler
dengan penekanan menggunakan kedua ibu jari yang dapat memberikan stimulasi sensori
somatic melalui jalur aferen sehingga merangsang hipofisis posterior untuk melepaskan
hormon oksitosin yang merupakan hormon yang berperan dalam proses pengeluaran ASI.
B. Cara Pemberian
Pada penelitian Adinda Putri Sari Dewi, penelitian ini dilakukan pada 27 ibu
postpartum dengan seksio sesarea di Ruang nifas RSUD Kebumen yang masing-masing
kelompok perlakuan yaitu kelompok ibu yang intervensi melalui pijat punggung
sedangkan kelompok control yaitu kelompok ibu yang tidak dilakukan pijat punggung.
Kemudian pada kelompok intervensi melalui pijat diberikan Swedish massage di daerah
punggung mulai dari batas leher sampai batas bawah scapula di sekitar ruas tulang
belakang selama 15 menit untuk dapat meningkatkan kadar oksitosin. Sehingga, terdapat
perbedaan kelancaran produksi ASI antara kelompok pijat punggung dan kelompok
kontrol. Ibu yang mendapatkan intervensi pijatpunggung berpeluang mengalami
kelancaran produksi ASI 1,9 kali lebih banyak dibandingkan dengan subjek yang tidak
mendapatkan perlakuan pijat punggung Paritas dan frekuensi menyusui berpengaruh
terhadap kelancaran produksi ASI pasca bedah sesar.