Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh
pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang
seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada
tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang
bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya.
Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :
1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan seksual dan
mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.
2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntungan seperti klien
tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya bisa dalam jangka panjang.
3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas bawah kulit dan
sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi
ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam
rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas dengan proteksi
jangka panjang 5 tahun, 2 tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat.
5. Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya
lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada alat vital
laki-laki saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan
benar dan murah atau dapat dibeli secara umum.
6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang cincin pada
saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya
sangat efektif, baik bagi klien apabila kehamilan akan terjadi resiko kesehatan yang serius dan
tidak ada efek samping dalam jangka panjang.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Program Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
B. Tujuan Program Keluarga Berencana (KB)
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan
sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain
meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,anak, keluarga dan bangsa
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa
Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk upaya-upaya
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi.
Tujuan KB meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

C. Sasaran Program Keluarga Berencana (KB)


Sasaran program KB :
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk.
2. Menurunnya angka kelahiran total.
3. Menurunnya PUS (Pasangan Usia Subur) yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need).
4. Meningkatnya peserta KB laki-laki.
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam
usaha ekonomi produktif.
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.

E. Strategi Pendekatan Program Keluarga Berencana (KB)


Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain :
1. Pendekatan kemasyarakatan (community approach).
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang
dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan.
2. Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach).
Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera
sehingga dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai
tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.
3. Pendekatan integrative (integrative approach)
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat mendorong dan menggerakkan
potensi yang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi
manfaat pada semua pihak.
4. Pendekatan kualitas (quality approach).
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima
pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.
5. Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu
untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB
nasional.
6. Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).
Strategi tiga dimensi program kb sebagai pendekatan program kb nasional.
Strategi ini diterapkan atas dasar survei terhadap kecenderungan respon pasangan usia subur
(PUS) di Indonesia terhadap ajakan (KIE) untuk berKB.

F. Dampak Program Keluarga Berencana (KB)


Program keluarga berencana memberikan dampak yaitu:
1. Penurunan angka kematian ibu dan anak
2. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
3. Peningkatan kesejahteraan keluarga
4. Peningkatan derajat kesehatan
5. Peningkatan mutu dan layanan KB
6. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM
7. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan berjalan lancar.

H. Manfaat Program Keluarga Berencana (KB).


Berikut ini merupakan manfaat dari adanya program Keluarga Berencana (KB), yaitu:
1. Menurunkan angka kematian maternal dengan adanya perencanaan kehamilan yang aman,sehat
dan diinginkan.
2. Mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi.
3. Memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
kependudukan.Proggram keluarga berencana nasional adalah program untuk membantu keluarga
termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik
sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas. Dengan terbentuk keluarga berkualitas maka
generasi mendatang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat melanjutkan
pembangunan.
Program keluarga berencana dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kependudukan
dapat memberikan kontribusi dalam empat hal, yaitu :
a. Mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk juga dengan peningkatan
kualitas penduduk.
b. Peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya yang handal dilakukan dengan
mengarahkan pembangunan pada penurunan kematian ibu dan bayi dengan menurunkan kelahiran
atau kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi.
c. Berusaha dan menjunjung tinggi perwujudan hak – hak asasi manusia dalam hal kesehatan
reproduksi pasangan usia subur untuk merencanakan kehidupan berkeluarga.
d. Mendukung upaya pemberdayaan perempuan dengan menyadari sepenuhnya akan hak dan
kewajiban perempuan serta sebagai sumber daya manusia yang tangguh.

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan
tiga manfaat utama optimal baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:

1. Manfaat Untuk Ibu:


Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
Menjaga kesehatan ibu
Merencanakan kehamilan lebih terprogram
Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu
yang terlalu pendek.
Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu
yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan
kegiatan lainnya.

2. Manfaat Untuk Anak:


Mengurangi risiko kematian bayi
Meningkatkan kesehatan bayi
Mencegah bayi kekurangan gizi
Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
Kebutuhan ASI eksklusif relatif dapat terpenuhi
Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

3. Manfaat Untuk Keluarga:


Meningkatkan kesejahteraan keluarga
Harmonisasi keluarga lebih terjaga

I. Cara Operasional Program Keluarga Berencana (KB).

1. Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).


Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan
konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui
media cetak dan elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2. Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.
Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai calon ibu atau
ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang besar untuk
mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahankan fungsi
reproduksi. Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik fisik, mental dan
kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta
proses reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material,
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota
dan antara keluarga dengan lingkungan.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan
gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar
HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia),
tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.
3. Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah.
PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).
4. Pendidikan KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter berupa
pelatihan konseling dan keterampilan.

J. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang berarti penemuaan
antara sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi merupakan upaya
mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma atau mencegah penemuan sel telur dan sel sperma .
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan membuahi
sel telur wanita atau mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk berimplantasi dan berkembang
didalam rahim. Kontrasepsi dapat bersifat reversible (kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi
yang bersifat reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek
lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan kembali untuk memiliki anak. Sedangkan
metode kontrasepsi permanen atau sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat
mengembalikan kesuburan karena telah melibatkan tindakan operasi .
Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi adalah efektifitas, keamanan,
frekuensi pemakaian , efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi
secara teratur dan benar. Selain itu pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran
dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi berikut , faktor lainnya adalah frekuensi
melakukan hubungan seksual.

1. Tujuan Kontrasepsi
- Untuk menunda kehamilan
- Untuk menjarakkan kehamilan
- Untuk mencegah kehamilan atau kesuburan

K. Pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana


Metode sederhana digunakan pada masa subur atau minggu subur yang dapat
diperhitungkan dan diajarkan. Metode KB sederhana adalah metode KB yang digunakan tanpa
bantuan dari orang lain.

A. Metode sederhana tanpa alat kontrasepsi alamiah


1. Metode kalender
Metode ini digunakan prinsip pantang berkala, yaitu tidak melakukan masa subur istri. Untuk
menentukan masa subur istri digunakan 3 patokan:
- Ovulasi terjadi 14 hari kurang lebih sebelum haid yang akan datang
- Sperma dapat hidup selama 48 jam setelah ejakulasi
- Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Apabila konsepsi ingin dicegah koitus harus dihindari sekurang – kurangnya selama tiga hari(
72 jam ), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi . Metode ini hanya digunakan
pada wanita yang daur menstruasinya teratur.

2. Koitus interuptus ( senggama terputus )


Cara kerjanya adalah dengan cara mengeluarkan alat kelamin pria (penis) sebelum
ejakulasi sehingga sperma tidak masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah. Manfaat
dari metode ini yaitu tidak mengganggu produksi ASI, tidak ada efek samping, dapat digunakan
setiap waktu, tidak membutuhkan biaya, meningkatkan keterlibatan pria dalam KB dan
memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dekat antar pasangan. Indikasi
dala metode ini adalah :
- Pria yang ingin berpartisipasi dalam KB
- Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak menggunakan
metode-metode lain.
- Pasangan yang memerlukan metode sementara sambil menunggu metode yang lain
- Pasangan yang menggunakan kontrasepsi segera.
- Pasangan yang menggunakan metode pendukung.
- Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
Selain itu adapula kontraindikasinya dan metode ini tidak dianjurkan dilakukan pada
masa subur.

- Pria dengan pengalaman ejakulasi dini


- Pria yang mengalami kelainan fisik dan psikologis
- Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit untuk diajak bekerjasama
- Pasangan yang kurang berkomunikasi dengan baik

3. Metode sederhana dengan alat


a. Kondom
Prinsipnya yaitu menghalangi masuknya sperma kedalam vagina sehingga pertumbuhan
dapat dicegah. Ada 2 jenis kondom yaitu kondom yang terbuat dari karet dan usus domba, dan
kondom karet lebih elastis dan murah sehingga banyak digunakan.
Secara teoritis kegagalan kondom hanya terjadi jika kondom tersebut sobek karena kurang
hati-hati, pelumas kurang, atau karena tekanan pada waktu ejakulasi. Keuntungan dari penggunaan
kondom yaitu murah, mudah didapat, tidak memerlukan pengawasan, dan mengurangi
kemungkinan penyakit menular kelamin. Pada jumlah kecil kasus tersebut terdapat alergi terhadap
kondom karet.

a.1 Terdapat 2 model kondom :

a.1.1 Kondom untuk pria

Kondom untuk pria merupakan bahan karet (lateks) polioretan (plastik) atau bahan yang
sejenis yang kuat, tipis dan elastis. Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi
untuk menampung semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk kedalam vagina. Selaput
kondom yang tebuat dari bahan alami sebagai alat untuk mencega kehamilan.

a.1.2 Kondom untuk wanita

Terbuat dari lapisan poliuretan tipis dengan cincin dalam yang fleksibel dan dapat digerakan
pada ujung yang tertutup yang dimasukan kedalam vagina, dan cincin yang kaku lebih besar pada
ujung yang lebih terbuka dibagiaan depan yang tetap berada didalam vagina dan terlindungi
intoitus.

Kondom wanita hanya memiliki satu ukuran dan tidak perlu dipasang oleh pemberi pelayanan
kesehatan professional. Kondom tersebut harus dilumasi terlebih dahulu dan tersedia sekaligus
pelumas tambahan. Pelumas dapat digunakan bersama dengan pemakaian kondom.

Untuk memasukan kondom wanita tekan cincin kondom yang berbeda didalam ujung
tertutup kondom, kemudian di ujung berselubung yang tertutup dimasukan kedalam vagina
sedalam mungkin untuk memasukannya melewati tulang pubis. Setelah melakukan hubungan
seksual dan sebelum berdiri wanita tersebut harus menekan dan memutar cincin terluar untuk
menjaga semen yang masuk tetap berada didalam kondom, kemudian dengan perlahan keluarkan
kondom dan buang. Kondom dapat dimasukan kedalam vagina selama 8 jam, terutama selama
berhubungan seksual, tetapi harus ditempatkan sebelum penis genetalia eksterna wanita jika
tujuannya untuk mencegah kehamilan dan infeksi.

Keluhan yang sering muncul pada pengguna kondom wanita dan pasangan suami istri
dapat merasakan cincin pada bagian dalam kondom, cincin bagian luar menekan kedalam vagina,
selubung kondom terbawa dan bergerak-gerak bersama penis selama berhubungan seksual.
Mengecek penempatan kondom yang benar dengan memberikan pelumas tambahan merupakan
sebagian penyelesaiaan masalah yang muncul pada kondom pengguna wanita.
b. Spermidisa
Spermidesa adalah bahan kimiawi (biasanya nonoksinol) yang digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol(busa), tablet vaginal,
suposutaria, atau dissolvable film dan krim. Cara kerjanya adalah dengan cara menyebabkan sel
sperma terpecah ,memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan
disel telur. Ada beberapa pemilihan spermidisa antara lain :
- Busa aerosol afektif segera setelah insersi
- Busa spermidisa dianjurkan apabila penggunanya hanya sebagai metide kontrasepsi.
- Tablet vagina, supositoria, dan film penggunanya disarankan menunggu 10-15 menit sebelum
hubungan seksual.
- Jenis spermidisa biasanya hanya digunakan diafragma.
Manfaat dari pemakaian spermidisa efektif seketika, tidak mengganggu produksi ASI, sebagai
pendukung metode lain, tidak menggangu kesehatan, tidak mempengaruhi sistemik, mudah
digunakan, meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual, dan tidak menggunakan resep
dokter atau pemeriksaan khusus. Selain itu ada juga kelemahan dalam menggunakan spermidisa
yaitu :
a. Efektifitas kurang (3-21 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).
b. Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
c. Ketergantungan pengguna dari motivasi yang berkelanjutan, yaitu dengan menggunakannya setiap
hubungan seksual.
d. Pengguna harus menunggu 10-15 menit sebelum berhubungan seksual (tablet busa vagina,
suposutaria).
e. Efektifitas aplikasi hanya 1- 2 jam.
Kriteria pasien menggunakan spermisida yaitu :
Sesuai untuk wanita dengan kreteria Tidak sesuai untuk wanita

Tidak menyukai alat kontrasepsi hormonal, Berdasarkan umur masalah kesehatan


perokok usia diatas 35 tahun kehamilan dengan beresiko
Tidak menyukai AKDR Saluran uretra terinfeksi
Menyusui dan perlu alat kontrasepsi Mempunyai riwayat kecanduaan
Menggunakan metode sederhana sambil Ingin menggunakan metode efektif
menggunakan metode yang lain

Cara menggunakan aerosol (busa) yaitu:


a. Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan.
b. Tempatkan kontainer dengan posisi keatas, letakkan aplikator untuk mengisi busa.
c. Sambil berbaring lakukan insersi aplikator kedalam vagina mendekati serviks, dorong sampai busa
keluar.
d. Aplikator segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan lalu keringkan, jangan berbagi aplikator
dengan orang lain.

Cara menggunakan tablet vagina atau supositoria yaitu:


a. Cuci tangan sebelum membuka paket
b. Lepaskan tablet atau supositoria
c. Sambil berbaring masukakan tablet vagina atau supositoria jauh kedalam vagina.
d. Tunggu 10-15 menit sebelum berhubungan seksual.
e. Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet vagina atau supositoria di tempat.

Cara menggunakan krim yaitu:


a. Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas didalam aplikator sampai penuh, masukan kedalam vagina
sampai mendekati serviks .
b. Tekan alat pendorong sampai krim keluar, tidak perlu menunggu kerja krim.
c. Aplikator hatus dicuci dengan sabun dan air bersih sesuai dangan pencegahan infeksi untuk alat-
alat, tiriskan dan keringkan.
d. Untuk memudahkan pembersihan, pisahkan bagian alat-alatnya, jangan berbagi aplikator dengan
orang lain.
e. Sediakan selalu ekstra penyediaan krim terutama apabila kontainer kosong.

L. Pelayanan Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Modern

a. Kontrasepsi hormonal
Perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa
ekstrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui
hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi.
Melalui hipotalamus dan hipofisis, ekstrogen dapat menghambat pengeluaran follicle stimulating
hormone (FSH) sehingga perkembangan dan kematangan folikel de graaf tidak terjadi. Disamping
itu progesterone dapat menghambat pengeluaran hormone luteinizing hormone (LH). Ekstrogen
mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum
siap untuk menerima implantasi.
Fungsi komponen progesterone :
- Rangsangan balik ke hipotalamus dan hipofisis sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan
menghambat ovulasi.
- Progesterone mengubah endrometrium, sehingga kualitas spermatozoa tidak berlangsung.
- Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa .
- Menghambat perisrtaltik tuba , menyulitkan kosepsi.
- Menghindari implantasi, melalui perubahan struktur endometrium.

 Kontrasepsi hormonal pil

Konterepsi hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita
dapat menerima tanpa kesulitan, dengan partun menstruasi normal serta durasi antara 4-6 hari .
Disamping durasi 4-6 hari masih terdapat partun menstruasi wanita :
- Wanita tergolong durasi mestruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil KB dengan efek estrogen
tinggi.
- Wanita dengan durasi menstruasi lebih dari 6 hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen
rendah
Berikut adalah nama pil KB yang dipasarkan antaralain:
Progesterone kuat Estrogen lemah
Anovlar Ovulen
Gynovlar Volidan
Norlestrline Lyndion
Anacyline Noracycline
Ovosta Prevision
Eugynon Nuvacim

Mekanisme kerja pil merupakan kombinasi kerja estrogen dan progestin saat ini tersedia 3 variasi
pil kombinasi :
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestindalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
- Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen /
progestin dalam dua dosis yang berbeda, dan 7 tablet tanpa hormone aktif.
- Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone estrogen / progestin
dalam tiga dosis yang berbeda, dan 7 tablet tanpa hormone aktif.
Sifat khas kontrasepsi hormonal adalah sebagai berikut :
- Komponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, retensi air dan garam, berat
badan bertambah, nyeri pada kepala, pendarahan banyak pada saat menstruasi, meningkatkan
pengeluaran leukorea, menimbulkan pelunakan serviks.
- Komponen progesterone menyebabkan payudara tegang, kulit dan rambut kering, menstruasi
berkurang, kaki dan tangan sering kram .
Berikut petunjuk pemakaian pil KB :
1. Meminum pil KB dengan teratur.
2. Bila lupa meminum pil KB maka harus diminum menjadi dua pil KB.
3. Bila pendarahan tidak memerlukan perhatian karena baru beradaptasi.
4. Gangguan dalam bentuk mual muntah sebaiknya diatasi. Bila komplikasi yangberat dalam
bentuk pendarahan dan mual berlebihan penderita harus konsultasi atau dtirujuk kerumah sakit.
Keuntungan Memakai Pil KB :
a. Bila meminum pil KB sesuai dengan aturan maka kemungkinan akan berhasil 100 %.
b. Dapat dipakai untuk beberapa macam masalah :
· Ketegangan menjelang menstruasi.
· Pendarahan menstruasi yang tidak teratur.
· Nyeri saat menstruasi
· Pengobatan pasangan mandul
c. Pengobatan penyakit endrometriosis .
d. Dapat meningkkatkan libido.
Kerugian Memakai Pil KB
a. Harus diminum secara teratur.
b. Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium.
c. Penyulit ringan ,
· Berat badan bertambah
· Rambut rontok
· Tumbuh akne
· Mual sampai muntah
c. Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.
Pil KB tidak dianjurkan untuk penderita tromboplebitis, tekanan darah tinggi
(systole>160mmHG atau diastole >90mmHG), terdapat keganasan mamae, atau organ lainnya
dan pada kehamilan. Disamping itu juga tidak dianjurkan pada beberapa penderita
seperti gangguan hati, penyakit kencing manis, penyakit gangguan mental, perdarahan yang tidak
jelas. Beberapa obat mengurangin efektifitas pil KB seperti Rifampisin, fenitoin, barbiturate,
griseofulvin, antidepresan, ampisilin, penisilin, dan tetrasiklin. Klien yang memakai obat-obatan
tersebut untuk jangka panjang sebaiknya gunakan pil kombinasi dengan dosis etinil estradiol atau
menggunakan metode kontrasepsi lain.

 Suntikan KB

Metode suntikan KB telah menjadi gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya
semakin bertambah. Tingginya peminat suntikan KB oleh karenanya aman, sederhana, efektif ,
tidak menimbulkan gangguan dan dapat digunakan paska persalinan. Ada tersedia dua jenis alat
kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin yaitu sebagai berikut:

Depomendroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang diberi


setiap bulan dengan cara disuntik intramuscular 9 di daerah bokong ).

a. Depo neuretisteron enantat ( Depo Noriterat ) , mengandung 200 mg noretindron , diberikan


setiap dua bulan dengan cara disuntik intramuscular . Mekanisme kerja komponen progesterone
adalah :
· Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
· Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus oleh spermatozoa.
· Perubahan peristaltic tuba falopi sehingga konsepsi dihambat.
· Mengubah suasana endrometrium sehingga tidak sempurna untuk implantasi dan hasil
konsepsi .
Keuntungan menggunakan KB suntik :
· Pemberiaanya sederhana setiap 8-12 minggu
· Tingkat efektifitas tinggi
· Hubungan seksual dcengan menggunakan KB bebas
· Pengawasan medis yang ringan
· Dapat dipakai paska persalinan, paska keguguran ,paska menstruasi
· Tidak mengganggu laktasi dan tumbuh kembang bayi
Kerugian suntik KB yaitu pendarahan yang tidak menentu, terjadi amonera yang
berkepanjangan dan masih terjadi kemungkinan hamil.
Kapan suntik KB diberikan :
· Paska persalinan
1. Segera seketika masih dirumah sakit
2. Jadwal suntik berikutnya
· Paska arbortus
1. Segera setelah perawatan
2. Jadwal suntikan diperhitungkan
· Interval
1. Hari kelima mestruasi
2. Jadwal waktu diperhitungkan

 Implant KB

Implant KB dikenalkan diindonesia sejak 1982 dan dapat diterima masyarakat Indonesia
sehingga Indonesia merupakan negara terbesar pemakai implant KB. Susuk KB disebut alat KB
bawah kulit (AKBK). Kini sedang diuji coba implant KB satu kapsul yang disebut implanon.
Teknik pemasangan impalant KB adalah sebangai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti pada kipas terbuka tempat pemasangan
di lengan kiri atas, dipatrirasa dengan lidokain 2 % dibuat insisi kecil, sehingga trocar masuk.
Trocar ditusukan subcutan sampai batasnya kapsul dimasukan kedalam trocar, dan didorong
dengan digunakan alat pendorong sampai terasa tertahan untuk menempatkan kapsul, trocar ditarik
keluar untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya alat pendorong dimasukan sampai
terasa tidak ada tertahan. Setelah 6 kapsul dipasang bekas insisi ditutup dengan tensoplas (band
aid).
Mekanisme kerja implant yaitu setiap kapsul mengandung 36 mg levonorgestrel yang akan
dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mcg. Konsep mekanisme kerjanya sebagai progesterone
yang dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lendir
servik dan menghalangi migrasi spermatozoa dan menyebabkan situasi endrometrium tidak siap
menjadi tempat nidasi.
Keuntungan menggunakan KB implant yaitu:
a. Dipasang selama 5 tahun
b. Kontrol medis ringan
c. Dapat dilayani didaerah pedesaan
d. Penyulit medis tidak terlalu tinggi
e. Biaya ringan
Kerugian metode KB implant yaitu:
a. Menimbulkan gangguan mestruasi yang tidak teratur
b. Berat badan bertambah
c. Menimbulkan akne ketegangan payudara
d. Liang senggama terasa kering .
Yang boleh menggunakn KB implant adalah :
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak atau belum
c. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan dalam masa waktu yang panjang.
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
e. Paska persalinan dan menyusui
f. Paska keguguran
g. Tidak menginginkan mempunyai anak lagi tapi menolak sterilisasi
h. Riwayat kehamilan etopik
i. Tekanan darah kurang dari 180/110mmHg, dengan masalah pembekuan darah .
j. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
k. Sering lupa menggunakan pil
Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
No Keadaan Anjuran
1 Penyakit hati akut Sebaiknya jangan
menggunakan susuk KB
2 Stroke/riwayat stroke , Sebaiknya jangan
penyakit jantung menggunakan susuk KB
3 Menggunakan obat untuk Sebaiknya jangan
epilepsy/tubercolulosis menggunakan implant
4 Tumor jinak atau ganas pada Sebaiknya jangan
hati menggunakan implant

Keinginan peserta KB untuk mencabut implant dengan alasan ingin mempunyai anak lagi dan
terjadi pendarahan atau gangguan mestruasi, kendala yang ditemukan saat pencabutan adalah :
a. Pemasangan terlalu dalam
b. Pemasanga implant tidak teratur
c. Pemasangan yang berjauhan
d. Terdapat komplikasi seperti pendarahan dan hematoma, infeksi dan tidak semua implant dapat
dikeluarkan
e. Biaya untuk mencabut implant besar

 Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

Mekanisme kerja sampai sekarang belum ada orang yang yakin dengan bagaimana
mekanisme kerja AKDR dan mencegah kehamilan. Ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai
benda asing yang menimbulkan reaksi radang setempat, dengan sebutan leokosit yang dapat
melarutkan blaskosit atau sperma. Mekanisme kerja AKDR yang diteliti lewat tembaga mungkin
berbeda. Tembaga dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan kedalam rongga uterus selain
menimbulkan reaksi radang seperti AKDR biasa, juga menghambat khasiat anhidrase karbon dan
fosfotase alkalin. AKDR yang mengeluarkan hormone juga menimbulkan lender serviks sehingga
menghalangi sperma.
Waktu pemasangan AKDr yakin bahwa klien tidak hamil dan bebas dari infeksi vagina atau
uterus saat akan memasang AKDR. Beberapa dokter lebih suka memasang AKDR selama pasien
mengalami priode menstruasi. Melakukan pemasangan AKDR selama menstruasi dalam
menghilangkan resiko pemasangan AKDR kedalam uterus yang dalam keadaan hamil, namun
klien lebih rentan terkena infeksi. Selain itu, bila ada waktu menunggu yang terlalu lama atau
pasien tidak menyukai pemberi pelayanan kesehatan melakukan pemeriksaan dan prosedur pelvic
selama menstruasi, klien tersebut akan kembali lagi. Pada kenyataannya, pemasangan AKDR
dilakukan dalam masa-masa menstruasi. Namun bidan harus bener-benar yakin tentang riwayat
hubungan seksual dan penggunaan alat kontrasepsi klien sebelum membuat keputusan untuk
memasang AKDR pada saat menstruasi atau beberapa hari kemudian. Angka kejadian AKDR
terlepas spontan lebih rendah bila AKDR tidak dipasang saat menstruasi.
Keuntungan :
a. Sebagai kontrasepsi efektifitasnya tinggi sangat efektif
b. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang (10 tahun tidak perlu diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu mengingat
e. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f. Tidak ada efek samping hormonal
g. Tidak mempengaruhi volume ASI
h. Dapat segera dipasang setelah melahirkan atau abortus ( apabila tidak ada infeksi )
i. Dapat digunakan samapai menoupose (satu tahun atau lebih dari haid terakhir )
j. Tidak ada interaksi dengan obat
k. Membantu pencegahan kehamilan ektopik
Kerugian :
a. Efek samping yang umum terjadi adalah perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama
dan akan berkurang setelah 3 bulan) haid lebih lama dan banyak pendarahan yang keluar atau
spoting haid lebih sakit
b. Komplikasi lain merasa sakit dan kejang selama tiga sampai lima hari setelah pemasangan
pendarahan berat pada waktu haid diantarannya menyebabkan anemia pervorasi didinding uterus
( sangat jarang apabila pemasangan benar)
c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d. Tidak baik digunakan pada wanita yang IMS atau suka berganti pasangan
e. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS degan memakai AKDR, dapat
menyebabkan invertilitasi
f. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvis diperlukan dalam pemasangan AKDR sering kali
perempuan merasa takut karena ketika dipasang akan sedikit nyeri dan pendarahan.
g. Klien tidak dapat melepas AKDR dengan sendiri, petugas terlatih yang harus melepasnya
h. Tidak mencegah kehamilan ektopik, fungsinya untuk mencegah kehamilan normal
Persyaratan pemakaian yang dapat digunakan :
a. Usia reproduktif
b. Keadaan nulipara
c. Menginginkan alat kontrasepsi dalam jangka waktu yang panjang
d. Menyusui dan ingin menggunakan alat kontrasepsi
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
f. Resiko rendah IMS
g. Tidak menghendaki metode hormonal
h. Setelah mengalami abortus dan tidak mengalami infeksi
Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR yaitu:
a. Sedang hamil
b. Pendarahan pervagina yang tidak diketahui
c. Sedang menderita infeksi genetalia
d. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak
f. Diketahui menderita TBC pelviks
g. Kanker alat genetalia
h. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

M. Pelayanan kontrasepsi dengan metode operasi


a. Tubektomi ( metode operasi wanita )
Tubektomi pada wanita adalah tindakan yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak memiliki keturunan lagi. Kontrasepsi ini digunakan
untuk jangka waktu panjang.
b. Vasektomi ( metode operasi pria )
Merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana
dan efektif, memerlukan waktu yang sangat singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Program gerakan KB di laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa
di mana pada saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk
untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi,
penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah.
Adapun strategi pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan kb meliputi:
Pendekatan Kemasyarakatan (community approach), Pendekatan koordinasi aktif (active
coordinative approach), Pendekatan integrative (integrative approach), Pendekatan kualitas
(quality approach), Pendekatan kemandirian (self rellant approach), Pendekatan tiga dimensi (
three dimension approach).
Dalam pelayanan KB juga ada cara operasinal programnya yang meliputi: Pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB,
Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah dan Pendidikan KB.
Dari program KB juga memiliki dampak terhadap pencegahan kelahiran, semisalkan dampak
pada ibu, dampak pada anak, maupun dampak pada suami. Secara umum Program keluarga
berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat
kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas
SDM.
Ada 3 macam metode pelayanan kontrasepsi yang dapat digunakan yaitu :
1. Pelayanan Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Sederhana
2. Pelayanan Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Modern
3. Pelayanan Kontrasepsi dengan metode operasi

Daftar Pustaka

PP N0.87 tahun 2014 tentang BKKBN

Anda mungkin juga menyukai