Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 PURWOSARI


BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO
KELAS/SEMESTER : X/ 2
MATA PELAJARAN : KIMIA
MATERI POKOK : LARUTAN ASAM BASA
ALOKASI WAKTU : 2 x 3 JPL ( 2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
kimia teknologi rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
KI 4 : yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian kimia
teknologi rekayasa
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menganalisis sifat larutan 3.6.1 Menjelaskan pengertian asam dan basa
berdasarkan konsep asam basa dan 3.6.2 Membedakan sifat larutan asam basa
pH larutan (asam kuat dan asam 3.6.3 Mengklasifikasi larutan asam dan basa
lemah, basa kuat dan basa lemah) 3.6.4 Menganalisis sifat asam dan basa senyawa
dalam kehidupan sehari hari berdasarkan konsep pH
3.6.5 Menganalisis senyawa dalam kehidupan
sehari-hari yang termasuk asam dan basa
4.6 Membandingkan sifat sifat larutan 4.6.1 Melakukan praktikum menentukan senyawa
melalui praktikum berdasarkan konsep asam dan basa
asam basa dan pH larutan (asam kuat 4.6.2 Membandingkan hasil praktikum asam basa
dan asam lemah, basa kuat dan basa dengan pH larutan asam dan basa yang
lemah) dalam kehidupan sehari hari sudah diketahui
4.6.3 Mempresentasikan hasil praktikum

Hal | 1
C. Tujuan Pembelajaran

Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintific


,model, cooperative learning type discovery learning, metode observasi, penugasan dengan
alat bantu lingkungan sekitar dan melakukan praktikum, diharapkan siswa mampu :
1. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan
asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari
2. Membandingkan sifat sifat larutan melalui praktikum berdasarkan konsep asam basa dan
pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan
sehari hari

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian asam dan basa
2. Sifat larutan asam basa
3. Klasifikasi larutan asam dan basa
4. Sifat asam dan basa senyawa berdasarkan konsep pH
5. Senyawa dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk asam dan basa

E. Metode dan Strategi Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Model (Strategi pembelajaran) : Kooperatif learning tipe discovery learning
Metode : Diskusi kelompok, penugasan dan eksperimen

F. Media Pembelajaran

1. Power Point Asam Basa


2. LCD, Internet
3. Alat dan Bahan Praktikum

G. Sumber Belajar
 Modul Kimia SMK
 Buku Kimia X Erlangga
 Internet

H. Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan ke -1 (3 JPL)

3.6.1. Menjelaskan pengertian asam dan basa


3.6.2. Membedakan sifat larutan asam basa
3.6.3. Mengklasifikasi larutan asam dan basa

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan penekanan fisik dan psikis 10 menit


a. Mengucap salam
b. Menanyakan siswa yang tidak masuk
c. Mengabsensi

Hal | 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

d. Menyuruh salah satu siswa berdoa


2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menanyakan materi yang akan dipelajari
4. Melakukan yel-yel kelas

Kegiatan Inti Fase 1 : Stimulus 90 menit


- Guru mengajak peserta didik untuk mengamati lingkungan
sekitar sekolah dan memperlihatkan beberapa contoh larutan
dalam kehidupan sehari-hari
- Siswa mengamati tayangan dan teks tentang pengertian
asam dan basa, sifat larutan asam basa dan klasifikasi larutan
asam dan basa yang ditampilkan guru
Fase 2 : Problem statement
- Guru menugaskan siswa mengidentifikasi pengertian asam
dan basa, sifat larutan asam basa dan klasifikasi larutan asam
dan basa
- Siswa menyusun pertanyaan tentang pengertian asam dan
basa, sifat larutan asam basa dan klasifikasi larutan asam dan
basa masing – masing 2 pertanyaan
Fase 3 : Data Collection
- Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data tentang
pengertian asam dan basa, sifat larutan asam basa dan
klasifikasi larutan asam dan basa
- Siswa mengamati dan mengumpulkasn informasi untuk
memecahkan masalah terkait pengertian asam dan basa,
sifat larutan asam basa dan klasifikasi larutan asam dan basa
Fase 4 : Processing data
- Peserta didik mengolah dan menganalisis data dari setiap
pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja
Fase 5 : Verivication data
- Siswa berdiskusi bersama kelompoknya tentang hasil
pengumpulan data untuk bahan pelaporan
- Siswa menyusun bahan presentasi bersama kelompoknya
Fase 6 : Generalisation
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang pengertian asam
dan basa, sifat larutan asam basa dan klasifikasi larutan asam
dan basa dan kemudian dijadikan bahan presentasi
- Presentasi hasil diskusi
- Siswa dibantu guru menarik kesimpulan atas proses
pembelajaran yang dilakukan
Penutup - Siswa bersama kelompok lain melakukan Refleksi 35 menit
pembelajaran
- Penugasan soal
- Penugasan mempelajari materi yang akan datang
- Doa penutup

Hal | 3
Pertemuan ke - 2 (3 JPL)

3.6.4. Menganalisis sifat asam dan basa senyawa berdasarkan konsep pH


3.6.5. Menganalisis senyawa dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk asam dan basa

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan penekanan fisik dan psikis 10 menit


e. Mengucap salam
f. Menanyakan siswa yang tidak masuk
g. Mengabsensi
h. Menyuruh salah satu siswa berdoa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menanyakan materi yang akan dipelajari
4. Melakukan yel-yel kelas

Kegiatan Inti Fase 1 : Stimulus 90 menit


- Guru mengajak peserta didik untuk mengamati lingkungan
sekitar sekolah dan memperlihatkan beberapa contoh
senyawa asam basa dalam kehidupan sehari-hari
- Siswa mengamati tayangan dan teks tentang sifat asam dan
basa berdasarkan konsep pH dan senyawa asam basa dalam
kehidupan sehari - hari yang ditampilkan guru
Fase 2 : Problem statement
- Guru menugaskan siswa mengidentifikasi sifat asam dan basa
berdasarkan konsep pH dan senyawa asam basa dalam
kehidupan sehari - hari
- Siswa menyusun pertanyaan tentang sifat asam dan basa
berdasarkan konsep pH dan senyawa asam basa dalam
kehidupan sehari - hari masing – masing 2 pertanyaan
Fase 3 : Data Collection
- Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data tentang
sifat asam dan basa berdasarkan konsep pH dan senyawa
asam basa dalam kehidupan sehari - hari
- Siswa mengamati dan mengumpulkasn informasi untuk
memecahkan masalah terkait sifat asam dan basa
berdasarkan konsep pH dan senyawa asam basa dalam
kehidupan sehari - hari
Fase 4 : Processing data
- Peserta didik mengolah dan menganalisis data dari setiap
pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja
Fase 5 : Verivication data
- Siswa berdiskusi bersama kelompoknya tentang hasil
pengumpulan data untuk bahan pelaporan
- Siswa menyusun bahan presentasi bersama kelompoknya
Fase 6 : Generalisation
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang sifat asam dan basa
berdasarkan konsep pH dan senyawa asam basa dalam
kehidupan sehari - hari dan kemudian dijadikan bahan

Hal | 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

presentasi
- Presentasi hasil diskusi
- Siswa dibantu guru menarik kesimpulan atas proses
pembelajaran yang dilakukan
Penutup - Siswa bersama kelompok lain melakukan Refleksi 35 menit
pembelajaran
- Penugasan soal
- Penugasan mempelajari materi yang akan datang
- Doa penutup

I. Penilaian
Memberikan penilaian kepada siswa dengan cara Tanya jawab, mengerjakan soal dan
demontrasi.

1) Teknik Penilaian

a. Pembelajaran Reguler

Aspek Penilaian Teknik Penilaian Prosedur

Sikap spiritual dan sosial Observasi/Pengamatan Lembar observasi


sikap

Pengetahuan Tes Tertulis, Tugas Terstruktur Soal


dan tidak terstruktur

Keterampilan Penilaian kinerja Job sheet

b. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran Dilakukan kepada Dilaksanakan setelah Materi remedial


remidial siswa yang belum ulangan harian (test tergantung materi
memenuhi KKM akhir KD) yang belum tuntas
pada KD tersebut

Pembelajaran Dilakukan kepada Dilaksanakan setelah Materi pengayaan


pengayaan siswa yang telah ulangan harian (test dengan cara
memenuhi KKM Akhir KD) pemberian tugas
makalah atau
ringkasan dengan
sumber internet atau
buku bacaan diluar
buku teks

Hal | 5
Mengetahui Purwosari, 12 Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Musidah, MM.Pd. Hesty Sukmasari, S.T.,M.Pd.


NIP. 19590530 198903 2 004 NIP. 19820916 200903 2 004
Tanggal Validator
ttd
….……………….. Nama

Hal | 6
Hal | 7
Lampiran buku ajar
A. Rasional

B. Materi Pelajaran
1. Pengertian asam dan basa
Pada tahun 1884, Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia dari Swedia
mengemukakan konsep asam dan basa. Dia menjelaskan bagaimana kekuatan asam
dalam air tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya.
1) Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion hidrogen (H+).

Contoh-contoh reaksi asam ketika dilarutkan dalam air sebagai yaitu sebagai berikut.

Sebenarnya ion-ion hidrogen yang dihasilkan oleh asam ketika dilarutkan dalam air terikat
pada molekul-molekul air (H2O) dalam bentuk ion hidronium, yaitu ion positif yang dibentuk
oleh penambahan sebuah proton (ion hidrogen) pada sebuah molekul air.

Ion ini dinyatakan dengan rumus kimia H3O+. Akan tetapi, seringkali kita hanya menulis
dengan H+.
2.

Tidak semua senyawa hidrogen adalah asam, misalnya etanol yang mempunyai rumus
kimia C2H5OH. Walaupun ada unsur H-ya, etanol bukan asam.

Begitu juga tidak semua hidrogen pada rumus kimia suatu asam dapat dilepaskan
sebagai ion H+ dalam larutan.

Contohnya, dalam rumus kimia asam asetat terdapat empat atom hidrogen, tetapi satu
atom H saja yang dapat dilepaskan sebagai ion H+.

Asam asetat merupakan asam lemah karena yang terisonisasi sangat sedikit.
Berdasarkan kekuatannya, asam terdiri atas asam kuat dan asam lemah yang
ditentukan oleh besarnya derajat ionisasi di dalam larutan air.
[1] Asam Kuat

Asam kuat adalah asam yang derajat ionisasinya mendekati satu asam yang mengalami
ionisasi sempurna.
Contohnya HCI (asam klorida), HBr (asam bromida), HI (asam iodida), HNO3 (asam
nitrat), H2SO3 (asam sulfit), H3PO4 (asam fosfat) dan H2CO3 (asam karbonat).

Hal | 8
[2] Asam Lemah

Asam lemah adalah asam yang derajat ionisasinya lebih kecil atau asam yang
mengalami ionisasi sebagian.
Contoh HF (assam fluorida), CH3COOH (asam asetat), HCN (asam sianida), HNO2
(asam nitrit), H2SO3 (asam sulfit), H3PO4 (asam fosfat), dan H2CO3 (asam karbonat).

3. Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion
hidroksida (OH-).

Contoh-contoh reaksi basa ketika dilarutkan dalam air sebagai berikut.

Basa berdasarkan pada ion OH- yang dilepaskan pada reaksi ionisasi basa dibedakan
menjadi sebagai berikut:
2. Teori Asam Basa Menurut Bronsted-Lowry

Teori asam-basa Bronsted-Lowry adalah teori yang melengkapi kelemahan teori asam-
basa Arrhenius karena tidak semua senyawa bersifat asam/basa dapat menghasilkan
ion H+/OH- jika dilarutkan dalam air.
Menurut Bronsted-Lowry asam adalah senyawa yang dapat menyumbang proton, yaitu
ion H+ ke senyawa/zat lain.

Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton, yaitu ion H+ dari senyawa/zat lain.
Teori ini juga memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat memperlihatkan sifat asam/basa
suatu senyawa jika tidak ada proton yang terlibat dalam reaksi.

Berdasarkan teori di atas, reaksi antara gas HCI dan NH3 dapat dijelaskan sebagai
reaksi asam-basa yaitu:

Simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen klorida
mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.

Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun
basa. Jika zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam
dan lawannya sebagai basa.

Sebaliknya, jika suatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai
basa. Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.

Dalam reaksi diatas, perbedaan HCI dan CI- adalah sebuah proton, dan perubahan
antarkeduanya adalah reversibel.
Hal | 9
Hubungan seperti ini disebut hubungan konjugat, serta pasangan HCI dan CI- juga
disebut pasangan asam-basa konjugat.

Larutan dalam air ion CO32 bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32- dan H2O,
yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya
membentuk pasangan asam-basa konjugat.

Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai asam atau basa. Air
adalah zat atmosfer yang khas. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion
hidronium dan ion hidroksida adalah contoh khas reaksi zat atmosfer.

3. Teori Asam Basa Menurut Lewis


Di tahun 1923 ketika Bronsted dan Lowry mengusulkan teori asam-basanya, Lewis
mengusulkan teori asam-basa baru juga.
Lewis yang juga mengusulkan teori oktet, memikirkan bahwa teori asam-basa sebagai
masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan
berdasarkan hasil percobaan.
Menurut Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima elektron. Basa adalah zat yang
dapat mendonorkan pasangan elektron.
Semua zat yang didefinisikan sebagai asam dalam teori Arrhenius juga merupakan
asam dalam kerangka teori Lewis, karena proton adalah aksepator pasangan elektron.
Dalam reaksi netralis proton membentuk ikatan koordinat dengan ion hidroksida.

Situasi ini sama dengan reaksi fase gas yang pertama diterima sebagai reaksi asam-
basa dalam kerangka teori Bronsted-Lowry.

Dalam reaksi ini proton dan HCI membentuk ikatan koordinat dengan pasangan elektron
bebas atom nitrogen.

Keuntungan utama teori asam-basa Lewis terletak pada fakta bahwa beberapa reaksi
yang tidak dianggap sebagai reaksi asam-basa dalam kerangka teori Arrhenius dan
Bronstred-Lowry terbukti sebagai reaksi asam-basa dalam teori Lewis.

Sebagai contoh reaksi antara boron trifluorida BF3 dan ion fluorida F-.

Reaksi ini melibatkan koordinasi boron trifluorida pada pasangan elektron bebas ion
fluorida. Menurut teori asam-basa Lewis, BF3 adalah asam.
Hal | 10
Untuk membedakan asam semacam BF3 dari asam protik (yang melepas proton
dengan kata lain, asam adalah kerangka teori Arrhenius dan Bronsted-Lowry), asam ini
disebut asam Lewis.

Boron membentuk senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet, dan dengan demikian
adalah contoh khas unsur yang membentuk asam Lewis.

Karena semua basa bronsted-Lowry mendonasikan pasangan elektronnya pada proton,


basa ini juga merupakan basa Lewis.

Namun, tidak semua asam Lewis adalah asam Bronsted-Lowry sebagaimana


dinyatakan dalam contoh diatas.

Kesimpulan

Dari ketiga definisi asam-basa di atas, definisi Arrhenius yang paling terbatas.
Teori Lewis meliputi asam-basa yang paling luas.

Sepanjang yang dibahas adalah reaksi di larutkan dalam air, teori Bronsted-
Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis lah yang paling tepat bila
reaksi asam-basa melibatkan senyawa tanpa proton.

4. Sifat larutan asam basa


i. Klasifikasi larutan asam dan basa
ii. Sifat asam dan basa senyawa berdasarkan konsep pH
iii.Senyawa dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk asam dan basa

Hal | 11
Rangkuman

Lembar kerja siswa

LK. 01.
1. Jelaskan pengertian asam basa

2.

Identifikasi larutan asam – basa


Aspek yang diidentifikasi deskripsi Kesimpulan

Soal dan latihan

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : X/2

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Waktu Pengamatan : 2 jam pelajaran (2x45 menit)

1) Indikator sikap religius

a. Kurang baik jika tidak melakukan kegiatan berdoa dalam pembelajaran

b. Baik jika melakukan kegiatan berdoa

c. Sangat baik jika melakukan kegiatan berdoa dan mengucapkan kalimat bersyukur saat
pembelajaran

2) Indikator sikap Jujur

a. Kurang baik jika tidak memperlihatkan sikap jujur

b. Baik jika memperlihatkan sikap jujur

c. Sangat baik jika memperlihatkan sikap jujur dengan ajeg/konsisten

3) Indikator sikap disiplin

a. Kurang baik jika tidak memperlihatkan sikap proaktif

Hal | 12
b. Baik jika memperlihatkan sikap proaktif

c. Sangat baik jika memperlihatkan sikap proaktif dengan ajeg/konsisten

Petunjuk : Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Sikap Skor Akhir


No Nama Siswa Religius Jujur Disiplin Trampil
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6

Keterangan 1 : KB : Kurang Baik


2 : B : Baik
3 : SB : Sangat Baik
Jumlah skor maksimal 12

Rumus pengolahan Nilai adalah

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai  ( x100)  ___
jumlah skor maksimal

Hal | 13
JURNAL CATATAN HARIAN SISWA

No. Hari/tgl Nama Catatan Butir Sikap Tindak Lanjut


Siswa Prilaku

Hal | 14
Hal | 15
Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum

Penilaian keterampilan praktikum

Berilah tanda centang di bawah kolom skor:


5, jika peserta didik melakukan aspek keterampilan sangat tepat
4, jika peserta didik melakukan aspek keterampilan tepat
3, jika peserta didik melakukan aspek keterampilan agak tepat
2, jika peserta didik melakukan aspek keterampilan kurang tepat
1, jika peserta didik melakukan aspek keterampilan tidak tepat

Jawaban
No Aspek keterampilan
5 4 3 2 1

Persiapan

1 Membawa alat dan bahan praktikum

2 Mengecek kesiapan alat dan bahan

Pelaksanaan

3 Mengambil bahan tidak berceceran dan sesuai


kebutuhan

4 Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur

5 Memasukkan hasil pengamatan dalam table

Kegiatan akhir

6 Membersikan meja praktikum

7 Mengembalikan alat ke tempat semula

Hal | 16
Lembar Penilaian Keterampilan Kognitif

Kisi Kisi Soal

KD Indikator Jenis Butir Soal Kunci


Soal Jawaban
3.6 3.6.1. Menentukan Pilihan 1. Suatu indikator memberi warna merah dengan larutan kapur sirih. Indikator ini akan
Menganalisis pengertian asam dan Ganda berwarna merah juga dalam ...
sifat larutan basa A. Larutan Cuka D. Larutan Gula
berdasarkan 3.6.2. Menganalisis B. Air Jeruk E. Air Sabun
konsep pengelompokan C. Larutan Garam Dapur
asam basa larutan menjadi asam 2. Untuk mengukur derajat keasaman larutan asam atau basa, paling tepat digunakan indikator
dan pH dan basa ….
larutan 3.6.3. Menganalisis A. Fenolftalein D. bromtimol biru
(asam kuat sifat asam dan basa B. Metil Jingga E. universal
dan asam senyawa berdasarkan C. Metil Merah
lemah, basa konsep pH 3. Suatu indikator kertas lakmus warna merah diuji dengan suatu larutan sehingga kertas
kuat dan 3.6.4. Menganalisis lakmus berwarna merah. Kemudian kertas lakmus warna biru diuji dengan larutan yang sama
basa lemah) senyawa dalam sehingga kertas lakmus berwarna biru. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari ialah larutan ….
kehidupan yang termasuk asam A. Larutan Acar D. Air Mineral
sehari hari dan basa B. Air Sabun E. Obat Maag Sirup
C. Air Jeruk
4. Beberapa larutan diuji dengan kertas lakmus didapat hasil sebagai berikut.
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
1 Merah Merah
2 Biru Biru
3 Merah Biru
4 Biru Merah
Berdasarkan data di atas, larutan yang bersifat asam dan basa secara berturut-turut adalah
….
A. Larutan 1 dan 2 D. Larutan 3 dan 4

Hal | 17
B. Larutan 1 dan 3 E. Larutan 1 dan 4
C. Larutan 2 dan 3
5. Seorang siswa melakukan pengujian air sungai dengan indikator kertas lakmus dan
menggunakan indikator alami. Data yang diperoleh sebagai berikut.
Indikator A B
Lakmus Merah Tidak Ada Perubahan Tidak Ada Perubahan
Lakmus Biru Tidak Ada Perubahan Merah
Kunyit Tidak Ada Perubahan Merah Bata
Perubahan warna indikator dari air sungai yang diuji menunjukkan bahwa sifat air sungai
tersebut secara berturut-turut ….
A. Basa dan Asam D. Netral dan Asam
B. Asam dan Basa E. Nertal dan Basa
C. Asam dan Netral

Hal | 18
Lembar Kerja Siswa
Sifat Asam dan Basa
Dalam eksperimen ini, akan diamati larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa secara
sederhana menggunakan indikator kertas lakmus dan indikator yang terbuat dari bahan alam yang
ada disekitar kita.
1. Alat dan Bahan
Alat Jumlah Bahan
Pipet Tetes 2 buah Air Suling
Rak Tabung Reaksi 1 buah Air Kapur
Gelas Kimia 25 mL 1 buah Larutan Cuka Dapur
Pelat Tetes 1 buah Air Jeruk
Lumpang dan Alu 1 buah Air Sabun
pH Meter Larutan Gula
Ekstrak Bunga Sepatu Merah
Ekstrak Kol Ungu
Ekstrak Kunyit
Ekstrak Buah-buahan*
Ekstrak Sayuran*
Kertas Lakmus Merah dan Biru
*) Berdasarkan bawaan masing-masing kelompok
2. Cara Kerja
a. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan kertas
lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan air kapur pada kedua kertas lakmus
tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi.
b. Ulangi langkah diatas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan serta ekstrak buah-
buahan dan sayuran yang telah dihaluskan menggunakan lumpang dan alu. Amati yang
terjadi.
c. Tumbuklah bunga sepatu merah sampai halus, kemudian tambahkan beberapa tetes air.
Ambilah airnya.
d. Letakkan air bunga sepatu tersebut ke dalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan air kapur
pada lekukan pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi.
e. Lakukan langkah (c) dan (d) dengan menggunakan bahan lain yang disediakan (kol ungu dan
kunyit).
3. Tabel Pengamatan
Perubahan warna kertas lakmus
Kertas Lakmus Sifat Larutan
No
Bahan
. Merah Biru Asam Netral Basa pH
1. Air Suling (akuades)
2. Larutan Cuka
3. Air Kapur
4. Larutan Gula
5. Air Jeruk
6. Air Sabun
7. ……………………..
8. ……………………..
9. ……………………..
10. ……………………..

Hal | 19
Indikator bahan alam
Warna Warna Ekstrak Ditetesi
Ekstrak Bahan
No. Ekstrak
Alam Cuka Air Kapur
Bahan Alam
1. Bunga Sepatu Merah

2. Kunyit

3. Kol Ungu

4. Bahan Diskusi
a. Air suling bersifat netral, cuka bersifat asam, dan air kapur bersifat basa. Berdasarkan
percobaan diatas, bagaimana cara mengenali sifat larutan?
b. Dari pengujian ekstrak bunga sepatu merah, kunyit dan kol ungu terhadap asam cuka dan
air kapur, bahan alam apa saja yang dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa?
Berdasarkan percobaan diatas, buah-buahan dan sayuran yang biasa kita makan lebih banyak
yang bersifat asam atau basa atau netral?

Hal | 20
TUGAS TERSTRUKTUR

DAN TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR

Sekolah : SMK Negeri 1 Purwosari Kelas : X MM dan TAV

Prog. Keahlian : MM dan TAV Semester : Genap

Mata Pelajaran : Kimia Tahun Pelajaran : 2017/2018

MATERI WAKTU
NO. No KD TUGAS KEGIATAN KET.
PEMBELAJARAN PENYELESAIAN
1. 3.6. Larutan Asam Basa 1) Jelaskan 1 pendapat Dikumpulkan Tugas
Arrhenius tentang asam paling lambat terstruktur
dan basa? tanggal 2 Februari
2019

2).Larutan
NH3 mengubah warna
indicator lakmus merah
menjadi biru. Jelaskan
mengapa demikian?

3) Tulislah rumus kimia


dari reaksi ionisasi
asam/basa :
a. Asam Sulfat
b. Asam Asetat
c. Barium Hidroksida
d. Kalium HIdroksida

4) Tentukan PH Larutan
jika diketahui konsentrasi
ion H⁺. Sebagai berikut :
a) 6x10 ⁴̄ M
b) 0,0235 M (Dik = log 2
= 0,301, log 3 = 0,48)

5) Tentukan pH larutan
jika diketahui konsentrasi
ion OH-, sebagai berikut :
a. 2x10 3
̄ M
b. 0,17 M (diketahui = log
2 = 0,301)

Hal | 21
6) Tentukan [H+] dan
[OH-] dalam larutan yang
nilai pH-nya :
a. 2 + log 5
b. 4,3 (diketahui log 5 =
0,7)
c. 10,7 (diketahui log 2 =
0,3)
d. 2,125 (pergunakan
kalkulator)

2. 3.6 Larutan Asam Basa Buatlah Kliping mengenai Dikumpulkan TMTT


larutan asam basa. Satu paling lambat saat
kelompok terdiri dari 5 mid semester
orang. Minimal 10
Halaman!

Hal | 22

Anda mungkin juga menyukai