Bentuk Pelanggaran Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara
Bentuk Pelanggaran Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pancasila
Seperti yang kita tahu bahwa pancasila adalah dasar dari negara Indonesia. Pancasila
adalah suatu ideologi dan dasar dari negara pancasila yang menjadi landasan, dari segala
keputusan yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Yang juga mencerminkan kepribadian dari
bangsa Indonesia itu sendiri. Secara etimologi kata pancasila berasal dari sebuah bahasa
sanserkerta India, pada kasta Brahmana. Yang dimana arti kata panca adalah lima, dan arti kata
sila artinya dasar. Sehingga pengertian kata pancasila secara harfiah adalah lima dasar, yang
kemudian dibuatlah masing-masing lambang dari pancasila tersebut yang jumlahnya 5. Isi dari
pancasila ini juga berjumlah 5 sesuai arti kata pancasila.
Berikut ini adalah bunyi atau isi dari pancasila, diantaranya sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Agar lebih memahami apa pengertian dari pancasila, maka marilah kita lihat lebih dalam
mengenai pengertian pancasila menurut para ahli. Yang diantaranya yaitu sebagai berikut :
Menurut Ir. Soekarno arti dari pancasila adalah, isi dari jiwa bangsa Indonesia yang telah
turun temurun dan sudah berabad-abad lamanya terpendam dengan bisu dalam kebudayaan barat.
Dengan demikian pancasila ini bukan hanya sekadar falsafah di dalam negara kita, tetapi
maknanya lebih luas lagi yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.
Sedangkan menurut Notonegoro pengertian dari pancasila ini adalah, dasar falsafah dan
juga ideologi negara yang diharapkan akan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Yang
fungsinya sebagai dasar pemersatu bangsa Indonesia, lambang dari persatuan dan kesatuan, dan
sebagai pertahanan dari bangsa dan Negara Indonesia.
Pancasila menurut Muhammad Yamin adalah kata panca yang berarti lima, dan sila yang
berarti sendi atas dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan juga baik. Maka dari itu
pancasila menjadi 5 dasar yang isinya adalah pedoman, atau pun aturan tentang tingkah laku
yang penting dan juga baik.
2.2. Arti Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi masyarakat Indonesia. Nilai pancasila
dasarnya adalah nilai nilai filsafat yang mendasar yang dijadikan peraturan dan dasar dari norma
norma yang berlaku dalam Indonesia. Nilai dasar pancasila bersifat normatif dan abstrak yang
bisa dijadikan landasan dalam kegiatan bernegara. Pancasila sebagai dasar Negara berarti
pancasila di jadikan sebagai pedoman dalam penyelenggarakan segala norma norma hukum dan
dalam penyelenggarakan Negara.
Nilai nilai dasar pancasila di Indonesia belum bersifat yang kongkrit sesuai dengan
keinginan kita bersama. Sebagai nilai yang bersifat abstrak pancasila harus bersifat kongkrit dan
upaya pancasila agar bersifat kongkrit yaitu menjadikan nilai nilai dasar pancasila sebagai norma
dasar dan sumber normatif bagi penyusunan hukum Negara Indonesia yang positif bagi Negara.
Menurut Undang Undang Dasar Negara Indonesia yang di kemukakan dalam pembukaan,
bahwasanya pancasila dapat di jadikan sebagai dasar dasar Negara yang melingkup :
1. Norma dasar Negara
2. Staat fundamental norm
3. Norma pertama
4. Cita hukum (Rechtsidee)
Dalam Undang Undang sudah menjelaskan bahwsanya pancasila sebagai dasar Negara
yang dapat di simpulkan bahwasanya pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara yang
menjadi sumber, landasan norma, serta member fungsi konstitutif dan regulative bagi
penyusunan hukum hukum Negara.
2.3. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Indonesia memiliki dasar negara yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa, dimana
Indonesia memiliki pancasila sebagai dasar negara. Pengertian pancasila sebagai dasar negara
diperoleh dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam
Momerandum DPR-GR 9 juni 1966 yang menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang telah di murnikan dan di padatkan oleh PPKI atas nama rakyat indonesia menjadi
dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR disahkan pula oleh MPRS dengan
ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan MPR
No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sumber dari tertip hukum di Indonesia.
Pancasila memiliki sifat dasar yang pertama dan utama yakni sebagai dasar
negara (philosophische grondslaag)Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat
Indonesia yang merdeka.
Pancasila merupakan intelligent choice kerena mengetasi keanekaragaman dalam
masyarakat indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan pancasila
sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan ( indifferentism ), tetapi merangkum
semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka“bhineka
tunggal ika”.
Penetapan pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia adalah negara pancasila. Hal tu mengandung arti bahwa harus tunduk kepadanya,
membela dan melaksanakan dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, pandangan
tersebut melukiskan pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan
penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melndungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi
semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu
merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah
manusia sesuai dengan principium identatis-nya.
Pancasila seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman
sistematkanya melalui Intruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-
piramidal. “Setiap sila (dasar/azaz) memiliki hubungan yang salng mengikat dan menjiwai satu
sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan
mencari pembenaran pada sila lainnya adalah tindakan yang sia-sia” .
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan permasalahan
yang diangkat dalam makalh ini yaitu ;
1. Menurut hasil analisis kami terdapat penyimpangan terhadapat nilai pancasila
sebagai dasar negara pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang
Nomor 02 Tahun 2017 (PERPPU No.02 Tahun 2017)
2. PERPPU No. 02 Tahun 2017 menyimpang dari Nilai Pancasila Sila Ke-4
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” dimana Perpu ini secara tidak langsung melanggar hak kebebasan
berserikat/berorganisasi, menghapus mekanisme peradilan dari pemerintah saat
membubarkan sebuah ormas. Sehingga ormas yang dinilai pemerintah secara
sepihak tidak sesuai dengan ideologi dan nilai pancasila atau ormas yang dinilai
mengancam kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia dapat dibubarkan tanpa
melaui proses peradilan.
3. Kami menilai Perppu Ormas tidak sejalan dengan prinsip-prinsip negara hukum
yang menghendaki perlindungan kebebasan sipil sesuai dengan nilai pancasila sila
Ke-2 ”Kemanusian yang adil dan beradab”. Dengan lahirnya Perppu No 2 tahun
2017, kelompok organisasi kemasyarakatan dinilai tidak lagi pendapatkan
perlakukan adil dan kebebasan untuk mengemukakan pendapat. Perppu ini juga
bisa dijadikan senjata oleh oknum tertentu untuk menjatuhkan kelompok-
kelompok yang dinilai tidak sejalan dengan mereka dikarenakan pengertian atau
definisi dari ”anti pancasila” dalam Perppu ini sangatlah meluas.
3.2. Saran
Setalah melakukan analisis pada peraturan Pemerintah diatas ada beberapa saran yang
ingin kami sampaikan
1. Kegiatan analisis terhadap peraturan dan kebijakan pemerintah adalah hal positif
yang sangat berguna dengan tujuan untuk melihat apakah peraturan dan kebijakan
tersebut sejalan dengan nilai pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
2. Peraturan dan kebijakan pemerintah haruslah tegas dalam menindak kegiatan atau
paham yang bertentangan dengan pancasila tetapi tetap dengan cara yang adil,
dimana penindakan tersebut tetap sejalan dengan proses hukum negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Hasani, Ismail & Abdullah, A. Gani. Pengantar Ilmu Perundang-undangan, FSH UIN Syarif
Review,http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl1105/praktik-legislative-review-dan-
judicial-review-di-indonesia, diakses tgl 20 Oktober 2019.