Abstrak
Stroke adalah salah satu komplikasi paling merugikan setelah fraktur tulang. Namun,
komplikasi ini jarang terjadi, faktor risiko untuk stroke pasca fraktur masih tidak
diketahui. Peneliti secara retrospektif meninjau 2914 orang dewasa yang mengalami
patah tulang yang dirujuk ke rumah sakit pertama yang berafiliasi dengan Universitas
Xi'an Jiaotong, pusat rujukan regional China, dari Januari 2008 hingga Mei 2013.
Sebagai hasilnya, dari 2914 pasien, 13 di antaranya mengalami stroke baru dalam
median 4 hari setelah patah tulang (mulai dari 1 hingga 25 hari). Prevalensi keseluruhan
stroke pasca fraktur adalah 0,446%. Prevalensi stroke pasca fraktur pada pasien yang
lebih tua dari 68 tahun adalah 3,542%. Dibandingkan dengan pasien dengan patah
tulang belakang (0,124%) dan tulang paha (0,619%), pasien dengan patah tulang
pinggul memiliki prevalensi stroke pasca patah tulang (2,320%) (P <0,001). Analisis
univariat menunjukkan bahwa hiperlipidemia, riwayat fraktur sebelumnya, tingginya
komorbiditas, skor CHADS2 lebih tinggi dan jumlah neutrofil yang lebih tinggi saat
masuk lebih sering terjadi pada pasien yang memiliki stroke pasca fraktur (P <0,05).
Dengan analisis regresi logistik ganda, kami mengidentifikasi bahwa riwayat fraktur
sebelumnya merupakan faktor risiko independen untuk stroke iskemik pasca fraktur
(OR = 6,417, 95% CI = 1,581-26,051, P = 0,009). Studi ini menggambarkan bahwa
riwayat fraktur sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan 6,4 kali lipat risiko stroke
iskemik pasca fraktur.
2018 Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.
1. Pendahuluan
Fraktur tulang adalah masalah kesehatan umum yang dapat menyebabkan kecacatan
jangka panjang. Penyakit ini menjadi salah satu resiko kematian yang cukup tinggi,
risiko kejadian fraktur untuk wanita dan pria pada usia lebih 60 tahun adalah masing-
masing 44% dan 25%, [1]. Beberapa jenis patah tulang, seperti patah tulang belakang,
patah tulang pinggul, patah tulang lengan, terkait dengan osteoporosis dan meningkat
seiring bertambahnya usia [2,3]. Di seluruh dunia, angka cacat seumur hidup yang
terjadi akibat patah tulang osteoporosis adalah 5,8 juta, terhitung 0,83% dari beban
global penyakit tidak menular [4].
Stroke adalah penyebab umum kecacatan lainnya [5,6]. Selain itu, menjadi salah satu
komplikasi paling merugikan bagi pasien patah tulang. Penelitian tentang prevalensi
stroke setelah patah tulang jarang dilakukan. Pasien fraktur dengan stroke pasca fraktur
memiliki pemulihan fungsional yang lebih buruk dan membutuhkan perawatan lebih
selama tahun pertama dibandingkan dengan mereka yang tidak [7]. Selain itu, perawatan
untuk stroke pasca fraktur sangat bertentangan. Saat ini, trombolisis intravena diterima
secara luas dan masih merupakan terapi terkemuka yang disetujui oleh Administrasi
Makanan dan Obat AS untuk pengelolaan stroke iskemik akut [8,9]. Namun, fraktur
merupakan kontraindikasi untuk trombolisis. Bagi mereka yang belum menerima
trombolisis, terapi antiplatelet atau antikoagulasi direkomendasikan untuk mengurangi
prevalensi stroke berulang [8,10,11]. Sementara itu, semua terapi ini dapat
meningkatkan resiko perdarahan setelah patah tulang. Dengan demikian, ini merupakan
strategi medis alternatif yang lebih baik untuk mencegah stroke pasca fraktur melalui
identifikasi dan gangguan faktor risiko terkait. Namun, sepengetahuan peneliti,
penelitian tentang faktor risiko stroke pasca fraktur masih sangat jarang dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko untuk stroke
pasca fraktur.
2. Metode
Ini adalah studi retrospektif dan melibatkan pasien yang dirawat di rumah sakit
karena patah tulang di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Xi'an Jiaotong, pusat
rujukan regional di Tiongkok, dimulai dari 1 Januari 2008, hingga 31 Mei 2013.
Semua patah tulang telah yang telah dikonfirmasi oleh radiologi (yaitu rontgen atau
computed tomography). Kriteria eksklusi adalah: usia kurang dari 18 tahun,
didiagnosis sebagai fraktur patologis, dan fraktur dengan penyembuhan tulang yang
tertunda. Pasien dengan fraktur yang disebabkan oleh trauma yang berlebihan
(misalnya, kecelakaan kendaraan bermotor) juga ekslusikan. Studi ini disetujui oleh
Komite Etik The First
Item Definisi
Hipertensi BP> 140/90 mmHg pada pengukuran berulang selama rawat inap atau
pada obat antihipertensi
Diabetes Mellitus riwayat diabetes mellitus, atau FBG 7,0 mmol / L atau penggunaan obat
Hyperlipidemia antidiabetes
TC> 5,18 mmol / L atau penggunaan agen penurun lipid
Penyakit Jantung riwayat infark miokard atau angina pektoris, atau operasi bypass jantung
Koroner atau stent angioplasti.
Fibrilasi Atrium, riwayat fibrilasi atrium, atau didiagnosis menggunakan EKGdi rumah
sakit
Riwayat Stroke dalam riwayat stroke, termasuk IS, TIA, ICH atau SAH
Congestive Heart memiliki riwayat gagal jantung kongestif, atau dengan gejala gagal
Failure jantung dan setidaknya satu kelainan ekokardiografi di rumah sakit.
Merokok saat ini pada saat patah tulang atau berhenti merokok <1 tahun
Sejarah Fraktur suatu riwayat diskontinuitas korteks tulang, termasuk fraktur primer dan
diskontinuitas sekunder akibat prosedur medis, artroplasti sendi, dan tc
Komorbiditas CKD eGFR <60 mL / menit / 1,73m2 [19,20]
PPO riwayat PPOK [21]
K
BP, tekanan darah; FBG, glukosa darah puasa; TC, kolesterol total; IS, serangan
iskemik; TIA, serangan iskemik sementara; ICH, perdarahan intraserebral; SAH,
perdarahan subaraknoid; CKD, penyakit ginjal kronis; eGFR, perkiraan laju filtrasi
glomerulus; COPD, Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
Tabel 2
Karakteristik pasien dengan stroke pasca fraktur tulang.
Tidak. Jenis Usia Jenis fraktur Komorbiditas Fraktur IS (hari) OCS
P
1 P 88 Pinggul N 9 LAC
I
2 P 84 Pinggul N 7 LAC
I
3 P 80 Pinggul N 20 POC
I
4 L 73 Pinggul N 25 LAC
I
5 L 84 Pinggul Y 2 LAC
I
6 P 80 Pinggul N 3 LAC
I
7 L 79 Pinggul N 4 POC
I
8 P 76 Pinggul N 2 PAC
I
9 L 75 pinggul, Y 1 PAC
Humerus I
10 P 68 pinggul, Radial Y 13 PAC
I
11 L 81 Femur Shaft N 13 LAC
I
12 P 78 Femur Distal N 2 LAC
I
13 L 77 Vertebral N 2 POC
I
IS, stroke iskemik; N, tanpa komobiditas; Y, dengan komorbiditas; OCSP, Proyek
Stroke Komunitas Oxfordshire; LACI, infark lacunar; POCI, infark sirkulasi posterior;
PACI, infark sirkulasi anterior parsial.
Tabel 3
Karakteristik Demografis dan Gangguan Medis Fraktur pinggul saat masuk rumah sakit.
Patients pasca fraktur dengan IS Patients pasca feaktur tanpa IS
(n = 10) (n = 421)