1
Hermawan,
2
Adrian Umboh,
3
Christy Mintjelungan
1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi
Email: eman_anbu11@yahoo.co.id
Abstract: Health promotion are necessary in case to improve people’s behavior in order to
avoid health problems, Success of an educator in conveying health promotion topics are
determined by many things. one of which is the use of effective media and method, The
purpose of this study is to find out child debris index in SD Negeri Poigar before and after the
health promotion of toothbrushing, The research method used is pre-experimental with one
group pre and posttest approaches that conducted to the 4th. 5th and 6th grade student of SD
Negeri Poigar, South Minahasa, The number of samples are taken as much 34 students using
total sampling technique, This researh used Wilcoxon statistical analysis test, The result
showed that before the health promotion of toothbrushing the early debris index was bad
category and after the health promotion of toothbrushing the final debris index is medium
category, Wilcoxon analysis test showed value of significance p=0,00, This statistical analysis
concluded that there was a significant difference between debris index before and after the
health promotion of toothbrushing in SD Negeri Poigar students.
Keywords: debris index, health promotion.
521
Hermawan, Umboh, Mintjelungan: Indeks debris sebelum...
gigi yang sama pada semua responden Tabel 1. Distribusi karakteristik responden
(sesuai anjuran), kaca mulut, sonde, pinset, berdasarkan jenis kelamin
nierbecken, masker, handskun, alat tulis-
menulis, alat peraga berupa phantom gigi, Jenis Kelamin n %
proyektor, laptop, leaflet. Bahan yang Laki-laki 7 20,6
Perempuan 27 79,4
digunakan: pasta gigi, alkohol 70%, air,
Total 34 100
kapas, tissue.P engambilan data dilakukan
dengan mendatangi SD Negeri Poigar di
kecamatan Sinonsayang yang telah Pada distribusi responden berdasarkan
ditentukan untuk melakukan pengamatan usia, subjek penelitian yang berusia 10
awal dan meminta persetujuan pihak tahun sebanyak 16 siswa dengan persentase
sekolah untuk melakukan penelitian pada 47,1%, diikuti usia 9 tahun sebanyak 10
siswa-siswa SD sebagai subjek penelitian. siswa dengan persentase 29,4%, usia 11
Informed consent ditandatangani oleh tahun sebanyak 6 siswa dengan persentase
orang tua siswa untuk mendapat 17,6% dan usia 12 tahun sebanyak 2 siswa
persetujuan orang tua agar dapat dilakukan dengan persentase 5,9%.
pemeriksaan gigi pada anak. Pemeriksaan
indeks debris awal pada anak dengan posisi Tabel 2. Distribusi karakteristik responden
duduk dan menggunakan kaca mulut dan berdasarkan usia
sonde. Pemeriksaan dilakukan pada ruang
Usia n %
dengan penerangan yang cukup. Setelah (tahun)
dilakukan pemeriksaan indeks debris awal, 9 10 29,4
peneliti memberikan promosi kesehatan 10 16 47,1
tentang menyikat gigi kepada siswa. 11 6 17,6
Seluruh kegiatan ini dibantu oleh tim yang 12 2 5,9
berjumlah 5 orang yang telah dipersiapkan. Total 34 100
Indeks debris akhir disertai wawancara
terpimpin pada siswa yang sama dilakukan Dari hasil pemeriksaan indeks debris
pada hari ke-3. sebelum dilakukan promosi kesehatan
tentang menyikat gigi pada siswa,
HASIL PENELITIAN didapatkan hasil bahwa tidak ada siswa
Penelitian ini dilakukan pada bulan yang memiliki indeks debris untuk kategori
Maret sampai Oktober di SD Negeri Poigar baik, sedangkan hanya 8 siswa yang
di desa Poigar 1, kecamatan Sinonsayang, memiliki indeks debris pada kategori
kabupaten Minahasa Selatan, provinsi sedang (23,5%) dan 26 siswa yang
Sulawesi Utara. Siswa yang bersekolah di memiliki indeks debris untuk kategori
sekolah dasar ini sebanyak 73 anak. buruk (76,5%).
Sekolah dikepalai oleh seorang kepala
sekolah dan memiliki 7 guru, serta Tabel 3. Hasil pemeriksaan indeks debris
memiliki 9 ruangan termasuk ruang guru sebelum promosi kesehatan
dan kelas. Subjek yang hendak diteliti
untuk penelitian ini berjumlah 40 siswa, Kategori n %
namun yang memenuhi kriteria inklusi Baik 0 0
sebanyak 34 siswa. Sedang 8 23,5
Responden terbanyak ialah siswa Buruk 26 76,5
perempuan yang berjumlah 27 siswa Total 34 100
dengan persentase 79,4%, sedangkan
responden siswa laki-laki berjumlah 7 Berdasarkan data hasil pemeriksaan
siswa dengan persentase 20,6%. indeks debris sesudah dilakukan promosi
kesehatan tentang menyikat gigi, maka
523
Hermawan, Umboh, Mintjelungan: Indeks debris sebelum...
didapatkan hasil yaitu sebanyak 7 siswa Pada indeks debris sebelum dilakukan
dengan indeks debris untuk kategori baik promosi kesehatan tentang menyikat gigi
dengan persentase 20,6%, sebanyak 27 didapatkan nilai rerata sebesar 2,01,
siswa dengan indeks debris untuk kategori sedangkan untuk indeks debris sesudah
sedang dan tidak ada siswa dengan indeks dilakukan promosi kesehatan tentang
debris untuk kategori buruk. menyikat gigi diperoleh nilai rerata sebesar
0,71.Dilihat dari nilai p=0,00 dengan
Tabel 4. Hasil pemeriksaan indeks debris demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05
sesudah promosi kesehatan (p<0,05), sehingga H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian hasil ini
Kategori n % menunjukkan bahwa ada perbedaan
Baik 7 20,6 bermakna antara indeks debris sebelum
Sedang 27 79,4
dilakukan promosi kesehatan tentang
Buruk 0 0
Total 34 100
menyikat gigi dan indeks debris sesudah
dilakukan promosi kesehatan tentang
menyikat gigi.
Hasil analisis antara indeks debris
sebelum dilakukan promosi kesehatan dan Tabel 6. Perbandingan rerata indeks debris
sesudah dilakukan promosi kesehatan sebelum promosi kesehatan dan nilai rerata
menunjukan bahwa sebelum dilakukan indeks debris sesudah promosi kesehatan.
promosi kesehatan belum didapati siswa
yang memiliki indeks debris dengan n Rerata ± P
kategori baik, namun sesudah dilakukan s.d value
promosi kesehatan terdapat 7 siswa yang Indeks debris 34 2,01±0,32
memiliki indeks debris dengan kategori sebelum promosi
baik. siswa dengan indeks debris kategori kesehatan
sedang sebelum dilakukan promosi Indeks debris 34 0,71±0,15 0,00
kesehatan terdapat 8 siswa dan sesudah sesudah promosi
kesehatan
dilakukan promosi kesehatan bertambah
menjadi 27 siswa. Siswa dengan indeks
Hasil dari pengukuran kuesioner
debris kategori buruk sebelum dilakukan
menunjukkan nilai dari seluruh responden
promosi kesehatan merupakan yang
berada dalam kategori baik, yaitu >15
terbanyak dengan total 26 siswa, namun
point, sehingga dapat dikatakan seluruh
sesudah dilakukan promosi kesehatan
responden mengikuti dengan baik semua
sudah tidak ditemukan lagi siswa dengan
instruksi yang diberikan dalam promosi
indeks debris kategori buruk.
kesehatan.
Tabel 5. Hasil indeks debris sebelum dan Tabel 7. Penilaian promosi kesehatan
menggunakan kuesioner
sesudah
Interval Kategori n %
Indeks Sebelum Sesudah >15 Baik 34 100
promosi promosi <15 Kurang 0 0
kesehatan kesehatan
Debris n % n % BAHASAN
Pada penelitian ini peneliti ingin
Baik 0 0 7 20,6 mengetahui indeks debris sebelum dan
Sedang 8 23,5 27 79,4
sesudah dilakukan promosi kesehatan
Buruk 26 76,5 0 0
Total 34 100 34 100 tentang menyikat gigi pada siswa kelas 4, 5
dan 6 SD Negeri Poigar. Peneliti
memberikan promosi kesehatan tentang
524
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015
tujuan menyikat gigi, pemilihan sikat gigi menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.3
yang baik dan benar, teknik menyikat gigi Hasil penelitian ini sejalan dengan
menggunakan teknik roll, menyikat gigi penelitian yang pernah dilakukan Sari di
minimal 2 menit dan dilakukan 2x sehari MI At-Taufiq Lakarsantri Surabaya yaitu
sesudah makan pagi dan sebelum tidur nilai rerata indeks OHI-S awal sebesar 1,76
serta penggunaan pasta gigi yang menjadi 1,29 dengan tidak menunjukan
mengandung fluor. Penelitian ini pengaruh yang signifikan terhadap nilai
merupakan penelitian pra eksperimental indeks kalkulus.7 Penelitian yang hampir
tanpa adanya kelompok kontrol, sehingga sama juga pernah dilakukan Putri di SD
pengambilan data dilakukan dua kali yaitu Desa Padang Loang Kecamatan
sebelum dilakukan promosi kesehatan Patampanua dengan nilai rerata indeks plak
tentang menyikat gigi dan sesudah awal sebesar 3,55 menjadi 1,28 setelah
dilakukan promosi kesehatan tentang diberikan promosi kesehatan.8 Proses
menyikat gigi. Pada penelitian ini belajar yang diberikan melalui kegiatan
didapatkan subjek penelitian sebanyak 34 promosi kesehatan tentang menyikat gigi
siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki menggunakan metode dan media yang
(20,6%) dan 27 siswa perempuan (79,4%). tepat, sehingga siswa dapat mengerti dan
Data ini dapat dilihat pada tabel 1. mempraktekannya dalam kesehariannya.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
nilai rerata indeks debris sebelum Notoatmodjo yaitu ceramah merupakan
dilakukan promosi kesehatan tentang metode yang baik digunakan pada
menyikat gigi sebesar 2,01 dengan kategori kelompok besar (lebih dari 15 orang)
buruk dan setelah diberikan promosi dengan tingkat pendidikan tinggi maupun
kesehatan tentang menyikat gigi nilai rerata rendah.9 Penelitian yang dilakukan Ilyas di
berkurang menjadi 0,71 dengan ketegori SD Desa Padang Loang Kecamatan
sedang. Dari hasil uji statistik Wilcoxon Patampanua juga menunjukan metode
signed rank test menyatakan terdapat demonstrasi merupakan metode yang
perbedaan yang bermakna antara nilai efektif digunakan dalam promosi kesehatan
indeks debris awal dan nilai indeks debris pada siswa Sekolah Dasar.8 Selain itu
akhir. Setelah dilakukan promosi kesehatan penelitian yang dilakukan Nurhidayat di
tentang menyikat gigi sebanyak 34 siswa SD Negeri Sukorejo juga menunjukan
indeks debrisnya menjadi lebih rendah, media powerpoint lebih efektif daripada
sehingga didapatkan nilai P=0,00 dengan flipchart dalam meningkatkan pengetahuan
probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). kesehatan gigi dan mulut anak.10
Berdasarkan hasil ini maka H0 ditolak dan penggunaan leaflet yang dibagikan saat
H1 diterima karena terdapat perbedaan yang selesai ceramah juga memperkuat pesan
bermakna antara indeks debris sebelum dan yang disampaikan sehingga menambah
sesudah dilakukan promosi kesehatan kepedulian siswa dalam menjaga kesehatan
tentang menyikat gigi pada siswa kelas 4, 5 gigi dan mulut.11,12
dan 6 SD Negeri Poigar. Penurunan indeks
terjadi karena seluruh siswa mengikuti SIMPULAN
instruksi atau anjuran yang diberikan dalam Berdasarkan penelitian di Sekolah
promosi kesehatan yang dapat dilihat pada Dasar Negeri Poigar, maka dapat
tabel 7. Penurunan ini disebabkan karena disimpulkan bahwa:
peneliti memberikan promosi kesehatan 1. Indeks debris sebelum dilakukan
tentang menyikat gigi sehingga dapat promosi kesehatan tentang menyikat
merubah atau menambah pemahaman gigi ialah 2,01 dengan kategori yaitu
siswa tentang pentingnya menjaga buruk.
kesehatan gigi dan mulut melalui proses 2. Indeks debris sesudah dilakukan
menyikat gigi yang baik dan benar serta promosi kesehatan tentang menyikat
dapat merubah perilaku siswa dalam
525
Hermawan, Umboh, Mintjelungan: Indeks debris sebelum...
526