Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses menjadi dewasa akan dilalui setiap anak dalam

pertumbuhannya, meliputi berbagai aspek di antaranya aspek hormonal,

aspek fisik, dan aspek psikososial. (Batubara, 2010). Remaja adalah suatu

masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan

tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

sosial. Individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola

identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, serta individu yang mengalami

peralihan dari ketergantungan menjadi keadaan yang relatif lebih mandiri

(Sarwono, 2013)

Di era modern saat ini, kemajuan ilmu pegetahuan dan teknologi

berkembang pesat menciptakan berbagai kemudahan bagi setiap

penggunanya. Salah satu hasil kemajuan ini adalah gadget. Gadget

merupakan salah satu barang canggih yang menyajikan berbagai aplikasi

baik jejaring sosial, media berita dan juga hiburan bagi para pengguna

(Harfiyanto, 2015). Penggunanya berasal dari berbagai kalangan usia,

tentunya termasuk remaja. Kemudahan yang ditawarkan oleh gadget

menjadikan manusia khususnya remaja kurang peka terhadap lingkungan

sekitarnya. Tanpa disadari sebenarnya gadget telah melekat pada remaja,

disaat mereka mengalami masa-masa peralihan dari segi emosional, sosial,

dan fisik, kematangan mental biologi dan psikologi menuju dewasa, atau
2

masa usia belasan tahun yang menunjukkan tingkah laku yang susah diatur,

mudah terangsang perasaannya dan sebagainya (Makawi, 2016).Menurut

catatan Internet World Statistics, Amerika Utara adalah pengguna akses

internet terbesar di dunia dengan penetrasi men-capai 78,6%,

Australia/Oseania 67,8%, Eropa mencapai 63,5%, Amerika Latin/ Karibia

43%, Timur Tengah 40,2%, Asia 27,5%, dan terakhir adalah Afrika 15,6%.

Jumlah totalnya mencapai sekitar 2,4 miliyar orang atau lebih dari sepertiga

penduduk dunia. Di Asia, sebagai benua terbanyak populasi-nya di dunia

memiliki pengguna internet sebanyak 1,08 milyar pengakses internet.

Sebagai bagian masyarakat dunia, perkembangan internet di Indonesia juga

berkembang pesat. Survei terbaru yang dilakukan oleh APJII di tahun 2018

menunjukkan bahwa 91% pengguna gadget berasal dari kalangan usia 15-19

tahun. Hal itu berarti remaja memiliki potensi yang besar untuk meng

Berdasarkan data awal yang dikumpulkan oleh peneliti di SMP Negeri 3

Tomohon dijumpai bahwa 20 siswa memiliki dan menggunakan gadget

berupa smartphone, digunakan untuk bermain game atau sosial media.

Dalam perkembangan perilaku sosial remaja, terdapat beberapa

faktor yang berpengaruh, yaitu minimnya pengetahuan agama yang didapat,

kondisi keluarga dan lingkungan anak yang kurang baik, tidak terealisasinya

pendidikan moral, dan adanya pengaruh budaya asing. Salah satu dampak

yang dibawa globalisasi yaitu penggunaan gadget. Berbagai macam budaya

asing yang tidak tersaring dengan benar tentunya akan mempengaruhi pola

pikir remaja saat menggunakan gadget, karena remaja cenderung meniru

apa saja yang dianggap hebat, sekalipun bertentangan dengan norma dan

adat istiadat di wilayahnya.


3

Alasan penulis memilih meneliti penggunaan gadget karena

kebanyakan remaja sudah tidak bisa mengontrol diri mereka untuk

menggunakan gadget itu sendiri dan malah mengakibatkan dampak yang

tidak baik bagi kehidupan mereka. Remaja yang sudah kecanduan gadget

akan lebih asik dengan gadgetnya dibandingkan berbicara dengan

orangtuanya atau teman-temannya. Seorang pecandu gadget akan sulit

untuk menjalani kehidupan nyata, misalnya mengobrol atau tidak

memperhatikan pembelajarannya dengan baik (Dallilah, 2019). Alasan

peneliti memilih untuk meneliti perilaku sosial karena ketika seseorang

mampu berperilaku sosial dengan baik, maka seseorang akan bisa

berkomunikasi tanpa masalah dengan situasi dan kondisinya, sehingga ia

akan merasa dirinya berharga dan orang lain akan memahami hal-hal

tersebut dan terhindar dari kecenderungan introvert dan menarik diri (Sarlito,

2009).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perilaku Sosial Siswa Di

SMP Negeri 3 Tomohon”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan penggunaan gadget dengan perilaku sosial

siswa di SMP Negeri 3 Tomohon”

1.2.2 Pertanyaan Masalah

1. Bagaimana penggunaan gadget pada siswa di SMP Negeri 3

Tomohon?

2. Bagaimana perilaku sosial siswa di SMP Negeri 3 Tomohon?


4

3. Apakah ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan

sosial siswa di SMP Negeri 3 Tomohon?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan perilaku sosial

siswa di SMP Negeri 3 Tomohon

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi penggunaan gadget di SMP Negeri 3 Tomohon

2. Mengidentifikasi perilaku sosial siswa di SMP Negeri 3 Tomohon

3. Menganalisis hubungan penggunaan gadget dengan perilaku sosial

siswa di SMP Negeri 3 Tomohon

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Memberikan pemahaman yang mendalam kepada penulis tentang

hubungan penggunaan gadget dengan perilaku sosial siswa di SMP

Negeri 3 Tomohon.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Instansi Tempat Penelitian

Sebagai sarana informasi dan pengetahuan serta evaluasi

dalam pelaksanaan pendidikan pada remaja dalam memperhatikan

perilaku sosial.

2. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu keperawatan

tentang hubungan penggunaan gadget dengan perilaku sosial

siswa.
5

3. Bagi Peneliti dan Peneliti Sebelumnya

Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan peneliti

dalam menganalisis hubungan penggunaan gadget dengan perilaku

sosial siswa. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat

sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai