Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena limpahan rahmat dan hidayahnya
makalah tugas MINIRISET mata kuliah TEKNIK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL ini dapat
terselesaikan juga. Makalah ini dibuat dengan maksud bertujuan untuk mendukung
kurikulum yang diterapkan oleh kampus UNIVERSITAS NEGERI MEDAN yaitu kurikulum
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI). Dalam KKNI ini mahasiswa diwajibkan
untuk mengerjakan 6 tugas salah satunya adalah MINIRISET yang dibuat ini.

Mata kuliah TEKNIK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL ini adalah mata kuliah yang wajib
diambil oleh mahasiswa semester 2 program studi PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO , dalam
tugas MR ini adalah mahasiswa harus melakukan riset kecil atau penelitian pada sebuah
percobaan pengukuran 3 buah elektroda (pentanahan)

Saya menyadari bahwa tugas makalah ini belumlah sempurna, baik dari segi materi
maupun caara penyajian dari tugas makalah ini. Oleh karena itu saya meminta maaf kepada
pembaca makalh ini, untuk itu saran dan kritik saya harapkan dari pembaca sekalian supaya
untuk membangun perbaikan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Aamiin

MEDAN, 7 MEI 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
A.LATAR BELAKANG ............................................................................................................................ 3
B.RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................... 4
C.TUJUAN ............................................................................................................................................ 4
D.MANFAAT ........................................................................................................................................ 4
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN................................................................................................................. 5
A.URAIAN PERMASALAHAN ................................................................................................................ 5
B.SUBJEK PENELITIAN ......................................................................................................................... 5
C.ASSASMENT DATA ........................................................................................................................... 5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................................................................... 6
A.METODE PENELITIAN ....................................................................................................................... 6
B.LANGKAH PENELITIAN ..................................................................................................................... 6
C.TEKNIK PENGUMPULAN DATA......................................................................................................... 6
BAB 4 PEMBAHASAN........................................................................................................................... 7
A.ANALISIS PEMBAHASAN/PENYELESAIAN MASALAH. ...................................................................... 7
1. teori dasar ................................................................................................................................... 7
2. alat dan bahan percobaan .......................................................................................................... 7
3. rangkaian percobaan untuk pengukuran tahanan tanah dengan metode 3 buah elektroda .... 8
4. prosedur percobaan .................................................................................................................... 8
5. hasil percobaan ........................................................................................................................... 9
6. analisa percobaan ....................................................................................................................... 9
B.KEKUATAN PENELITIAN.................................................................................................................... 9
C.KELEMAHAN PENELITIAN................................................................................................................. 9
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................................... 10
A.KESIMPULAN.................................................................................................................................. 10
B.SARAN ............................................................................................................................................ 10
REFERENSI ............................................................................................................................................. 10

2
BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu sistem
tenaga listrik , pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu peralatan
khususnya dibidang telekomunikasi dan elektronik perlu mendapatkan perhatian yang
serius, karena pada prinsipnya pentanahan tersebut merupakan dasar yang digunakan
untuk suatu sistem proteksi. Tidak jarang orang umum/ awam maupun seorang teknisi
masih ada kekurangan dalam memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan.
Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem pentanahan adalah
hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut. Sampai dengan saat ini orang
mengukur hambatan pentanahan hanya dengan menggunakan earth tester yang prinsipnya
mengalirkan arus searah ke dalam sistem pentanahan, sedang kenyataan yang terjadi suatu
sistem pentanahan tersebut tidak pernah dialiri arus searah. Karena biasanya berupa
sinusoidal (AC) atau bahkan berupa impuls (petir) dengan frekuensi tingginya atau
berbentuk arus berubah waktu yang sangat tidak menentu bentuknya.

Pentanahan merupakan bagian dari sistem proteksi. Pada kehidupan nyata,


pentanahan digunakan sebagai protkesi terhadap petir. Petir adalah suatu fenomena alam,
yang pembentukannya berasal dari terpisahnya muatan di dalam awan cumulonimbus.
Sambaran petir pada tempat yang jauh (sekitar 1,5 km) sudah dapat merusak sistem
elektronika dan peralatan, seperti instalasi computer, telekomunikasi kantor dan
instrumentasi serta peralatan elektronik sensitif lainnya. Prinsip proteksi petir sendiri biasa
disebut dengan six-point plan. Tujuan dari six-point plan adalah menyiapkan sebuah
perlindungan yang sangat efektif dan dapat diandalkan terhadap serangan petir.

Sistem pentanahan ini sendiri mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelum tahun
tersebut sistem pentanahan belum dilakukan karena ukuranya masih terlalu kecil dan tidak
berbahaya. Namun setelah sistem tenga listrik berkembang menjadi semakin besar dengan
tegangan yang semakin tinggi pula dan jangkauan semakin jauh, barulah diperkenalkan
sistem pentanahan. Sistem pentanahan tidak terbatas pada sistem tenaga saja, namun
mencakup juga sistem peralatan elektronik, seperti telekomunikasi, komputer, kontrol
dimana diperlukan komunikasi data secara intensif dan sangat peka terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik dari luar. Pentanahan seperti dijelaskan diatas lebih dititik
beratkan pada keterjaminan sinyal dan pemprosesannya. Setelah melihat tujuan dari
pentanahan diatas, ternyata sistem pentanahan (grounding) tidak hanya digunakan sebagai
pengaman. Secara umum tujuan sistem pentanahan adalah : Mencegah kerusakan
peralatan listrik /elektronik.

3
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pentanahan ?
2. Apa kegunaan dari pentanahan ?
3. Bagaimana cara melakukan pengukuran pentanahan?
4. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengukur pentanahan ?
5. Apa saja sifat sifat pentanahan ?

C.TUJUAN
1. Mengetahui teori dasar pengukuran pentanahan
2. Mengetahui kegunaan dari pentanahan
3. Mengetahui cara pengukuran pentanahan
4. Mengetahui alat ukur pentanahan
5. Mengetahui sifat-sifat dari pentanahan

D.MANFAAT
1. mahasiswa dapat Mengetahui teori dasar pengukuran pentanahan
2. mahasiswa dapat Mengetahui kegunaan dari pentanahan
3. mahasiswa dapat Mengetahui cara pengukuran pentanahan
4. mahasiswa dapat Mengetahui alat ukur pentanahan
5. mahasiswa dapat Mengetahui sifat-sifat dari pentanahan

4
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN

A.URAIAN PERMASALAHAN
Dalam penelitian kecil yang kita lakukan terdapat beberapa uraian permasalahan yang
ada pada saat penelitian dilakukan, diantara uraian permasalahan itu ialah :

 Memperaktikan pengukuran 3 buah elektroda dengan menggunakan EARTH TESTER


 Menyajikan informasi dan data tentang pengukuran pentanahan menggunakan 3
buah elektroda dan EARTH TESTER

B.SUBJEK PENELITIAN
Penelitian dan pengukuran dilakukan oleh 4 orang mahasiswa dalam 1 kelompok,
yang diteliti dan diukur adalah 3 buah elektroda atau pentanahan menggunakan alat ukur
EARTH TESTER

C.ASSASMENT DATA
Data yang kami berikan dan kami kumpulkan berdasarkan hasil pengamatan dan
observasi serta penelitian yang kami lakukan pada 3 buah elektroda yang kami ukur. Hal ini
kami lakukan untuk melakukan pembuktian dari sifat sifat pentanahan.

5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN

A.METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang kami gunakan ialah dengan observasi, pengamatan,
membandingkan hasil praktek dengan hasil teori

B.LANGKAH PENELITIAN
Pada hari senin, 15 april 2019, kami 4 orang mahasiswa melakukan pengamatan dan
pengukuran di depan gedung workshop jurusan pendidikan teknik elektro terhadap 3 buah
elektroda yang kami tancapkan ke dalam tanah, namun sebelumnya kami mendapat arahan
dan petunjuk dari dosen pembimbing praktikum, setelah itu kami mencatat dan menulis
hasil dari penelitian yang kami lakukan, setelah itu kami bandingan dengan hasil teori yang
kami pelajari selama ini

C.TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang kami lakukan ialah dengan observasi, mencatat hasil,
dokumentasi, serta membandingkannya dengan teori.

6
BAB 4 PEMBAHASAN

A.ANALISIS PEMBAHASAN/PENYELESAIAN MASALAH.


1. teori dasar
Grounding system adalah sebuah kegiatan usaha yang mengkhususkan diri pada jasa
perencanaan instalasi kelistrikan, sistem pentanahan dan sistem proteksi, yang bertujuan
untuk memberikan solusi menyeluruh berupa perlindungan peralatan elektronik, bangunan,
ketersediaan layanan, dan keselamatan manusia terhadap kemungkinan bahaya kejut listrik
serta kerusakan akibat petir/tegangan berlebih.

Tujuan sistem pentanahan adalah membatasi tegangan pada bagian-bagian


peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian-bagian tersebut dengan tanah, hingga
tercapai suatu nilai yang aman untuk semua kondisi operasi, baik kondisi normal maupun
saat terjadi gangguan. Pada saat terjadi gangguan, arus gangguan yang dialirkan ke tanah
akan menimbulkan perbedaan tegangan pada permukaan tanah yang disebabkan karena
adanya tahanan tanah.

Gambar rangkaian pengujian tahanan pentanahan

2. alat dan bahan percobaan


 Alat ukur EARTH TESTER type 1102 1 set
 Martil 1 buah
 Elektroda batang 1 buah
 Elektroda bantu 2 buah
 Meteran 1 buah
 Kabel penghubung 3 buah

7
3. rangkaian percobaan untuk pengukuran tahanan tanah dengan metode 3 buah
elektroda

4. prosedur percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Susunlah rangkaian seperti gambar diatas, dimana C1 ke P 500 cm dan jarak P ke E
500 cm juga.
3. Untuk elektroda batang (E) ditanam dengan kedalaman 40 cm
4. Hubungkan kabel utama merah, kuning, dan hijau ke pusat peralatan C, P, dan E
dengan batang pembantu pentanahan yang dihubungkan kedalam tanah
5. Periksa tegangan tanah, saat tombol ac ditekan, tegangan yang ada harus kurang
dari 10 v. Jika tegangan melebihi 10 v, maka pengukuran tahanan tanah kuraang
baik.
6. Periksa tegangan baterai dan hubungan batang pembantu pentanahan. Seluruh
pmeriksaan dengan menekan tombol OFF ATT CHECK. Tegangan baterai dalam
keadaan baik jika jarum penunjuk berada pada daerah GOOD.
7. Periksa hubungan pembantu pentanahan ke pusat P DAN C, jika lampu OK hidup
maka tahanan pengukuran dapat dilakukan
8. Pertama sekali tekan tombol X 10 Ω, kemudian tekan tombol MEAS. Ketika jarum
penunjuk membelok ke kanan dengan skala penuh, maka tekan tombol X 100 Ω dan
catalah hasil pengukuran
9. Elektroda batang dipukul kembali menggunakan martil hingga kedalaman 50 cm, 60
cm, 70 cm, 80 cm, 90 cm, dan 100 cm
10. Ulangi prosedur no 9. Kemudian catalah hasil pengukuran

8
5. hasil percobaan
NO L1 (CM) L2 (CM) KEDALAMAN ELEKTRODA (CM) R (Ω)
1 500 cm 500 cm 40 cm 14,5 cm
2 500 cm 500 cm 50 cm 5,2 cm
3 500 cm 500 cm 60 cm 5,0 cm
4 500 cm 500 cm 70 cm 4,9 cm
5 500 cm 500 cm 80 cm 3,6 cm
6 500 cm 500 cm 90 cm 3,0 cm
7 500 cm 500 cm 100 cm 2,2 cm

6. analisa percobaan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan yaitu pengukuran tahanan tanah metode 3
buah elektroda menggunakan EARTH TESTER, dengan kedalaman elektroda batang yang
berbeda beda yaitu mulai dari kedalaman 40 cm, 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm, 90 cm, dan
100 cm. Dan jika dilihat dari hasil percobaan diatas jelas menunjukan bahwa nilai tahanan
elektroda berbeda beda pada kedalaman yang berbeda juga. Dapat di analisa berdasarkan
hasil percobaan diatas adalah bahwa jika elektroda ditanam dengan kedalaman lebih
panjang atau lebih dalam, maka nilai tanahan akan semakin kecil, sebaliknya jika elektroda
ditanam lebih pendek atau dangkal maka nilai tahanan akan semakin besar.

B.KEKUATAN PENELITIAN
Kekuatan dari penelitian yang kami lakukan ini sangatlah bagus, karena dengan
penelitian ini kita bisa langsung mengetahui karakteristik dari pentanahan atau elektroda,
dan bisa membuktikan teori dengan praktek

C.KELEMAHAN PENELITIAN
Kelemahan dari penelitian yang kami lakukan ialah durasi pengukuran yang hanya 2
sks saja, tempat percobaan yang sangat kotor, lembab, dan banyak nyamuk sehinga
praktikan terganggu.

9
BAB 5 PENUTUP

A.KESIMPULAN
Pengukuran pentanahan dengan metode 3 buah elektroda menggunakan alat ukur
EARTH TESTER dapat disimpulkan bahwa jika elektroda ditanam dengan kedalaman lebih
panjang atau lebih dalam, maka nilai tanahan akan semakin kecil, sebaliknya jika elektroda
ditanam lebih pendek atau dangkal maka nilai tahanan akan semakin besar.

B.SARAN
Sebaiknya pada saat percobaan, carilah tempat pengukuran tahanan tanah yang
efektif, tidak lembab atau basah, konstruksi tanah yang tidak berbatu dan tempat yang luas
dan lebar, karena pasa saat pengukuran membutuhkan jarak yang panjang.

REFERENSI
Mustamam, DKK. 2018. Penuntun praktikum pengukuran listrik : medan. unimed

10

Anda mungkin juga menyukai