TAHUN 2019
Oleh:
TAHUN 2019
Oleh:
i
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
Pengalaman Praktik Pembelajaran Terbaik/Penelitian Tindakan
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat dan hikmat-Nya sehingga penelitian guna penulisan
karya ilmiah pembelajaran yang diajukan dalam rangka Simposium PPPPTK IPA
2019 berjudul “Penggunaan KB ANDALAN untuk Meningkatan Hasil Belajar
Peserta Didik Materi Listrik Dinamis Kelas IX.3 SMP Negeri 7 Manado” dapat
Penulis menyadari pada penulisan karya ini mungkin masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang menuju ke arah
perbaikan isi dan bentuk penulisan karya ini sangat penulis harapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... .ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ..v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ...vi
DAFTAR GAMBAR/FOTO.................................................................................. .vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Masalah Penelitian ............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat .............................................................................................. 3
v
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan........................................................................................... 31
B. Pembahasan ...................................................................................... 31
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 12
Tabel 3.2 Reliabilitas Hasil Ujicoba Instrumen ................................................... 13
Tabel 3.3 Matriks aspek penilain hasil belajar ..................................................... 14
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi ......................... 17
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I ............................................ 21
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II ........................................... 26
vii
DAFTAR GAMBAR/FOTO
Halaman
Gambar 2.1 Rangkaian Seri ................................................................................. 6
Gambar 2.2 Rangkaian Pararel ............................................................................ 7
Gambar 2.3 Media Pembelajaran KB ANDALAN.............................................. 8
Gambar 2.4 Kerangka berpikir penelitian ............................................................ 9
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ........................................................................... 16
Gambar 4.1 Grafik ketuntasan peserta didik siklus I ........................................... 22
Gambar 4.2 Grafik ketuntasan peserta didik siklus II .......................................... 26
Gambar 4.3 Grafik perbandingan capaian hasil belajar tiap siklus ...................... 29
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Perangkat Pembelajaran (RPP dan LKPD)
2. Soal Penguasaan Konsep
3. Instrumen Sikap Ilmiah
4. Soal Keterampilan Proses Sains
6. Rekapitulasi Data Hasil Kerja Sama Peserta Didik
7. Rekapitulasi Data Hasil Pretest-Posttest
8. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Sikap Ilmiah
9. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Keterampilan Proses Sains
10. Dokumentasi Penelitian
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan akhir pembelajaran IPA sesungguhnya memberi pengalaman
langsung kepada peserta didik melakukan penyelidikan melalui metode ilmiah
untuk membangun pengetahuan, memiliki sikap ilmiah dan keterampilan ilmiah.
Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik sebagai bekal dalam kehidupan
meskipun peserta didik tidak lagi belajar IPA. Pengetahuan, sikap dan keterampilan
ilmiah dapat diperoleh melalui serangkaian aktivitas-aktivitas pembelajaran yang
dirancang oleh guru. Aktivitas pembelajaran IPA dapat meningkatkan
keingintahuan peserta didik dan mengarahkan peserta didik untuk menyelidiki apa
yang menjadi fokus utama serta merasakan fenomena alami dari aspek yang
berbeda (Kemdikbud, 2015:39). Aktivitas pembelajaran rancangan guru harus
sejalan dengan tuntutan abad 21 dengan mengintegrasikan literasi, pendidikan
karakter dan keterampilan 4C (kreativitas, berfikir kritis, kolaborasi dan
komunikasi).
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk membelajarkan peserta didik agar
mempunyai keterampilan abad 21 dengan pendekatan saintifik menggunakan
model pembelajaran konstruktivisme berbantuan alat peraga atau praktikum
sederhana. Model pembelajaran dapat membelajarkan peserta didik melalui
aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Sedangkan alat praktikum melalui proses
pengamatan dan pengukuran sampai diperoleh kesimpulan. Melalui perpaduan
model pembelajaran dan alat praktikum diharapkan peserta didik akan belajar dari
fenomena nyata (konkret) menuju abstrak (konsep).
Konsep IPA yang bersifat abstrak diantaranya sistem pencernaan, sistem
ekskresi, listrik, energi, usaha, dan cahaya. Listrik merupakan konsep yang erat
kaitannya dengan konsep Listrik Dinamis. Selain bersifat abstrak, konsep listrik
merupakan salah satu konsep yang paling dekat dengan peserta didik dalam
kehidupan sehari- hari. Menurut penelitian Aminoto dan Pathoni (2014:13),
rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada materi listrik dinamis
karena guru kurang memvariasi media pembelajarannya. Sehingga dalam
pembelajaran listrik dinamis diperlukan media atau alat peraga yang dapat
memvisualisasikan konsep listrik dinamis yang bersifat abstrak.
Alat praktikum yang sudah ada dan telah lama beredar di sekolah-sekolah
dalam bentuk KIT Elektronika masih belum ada panduan percobaan yang
sederhana. Sehingga guru dituntut agar bisa membuat alat praktikum sendiri
meskipun masih dalam kategori sederhana. Alat praktikum diharapkan dapat
menunjukkan fenomena listrik dinamis secara nyata. Sejalan dengan pendapat
Priyambodo & Wulaningrum (2017:295) bahwa alat praktikum sederhana dapat
membantu peserta didik untuk menghubungkan antara konsep IPA dengan
fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1
Penulis selaku guru mencoba membuat alat praktikum tentang listrik
dinamis untuk melengkapi alat praktikum yang ada dalam KIT Mekanika sebagai
upaya guru merancang pembelajaran berbasis aktivitas dan kerja sama. Alat
praktikum yang dibuat berbahan kertas dan pensil untuk mempelajari konsep
listrik dinamis disingkat KB ANDALAN (Kertas Berarus dan ANdroid DALam
pembelajarAN). Alat praktikum KB ANDALAN diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan mengamati dan melakukan pengukuran.
Kemampuan pengamatan diperlukan peserta didik untuk menyelidiki kebenaran
konsep dengan menghadirkan suatu objek dan gejala yang dialaminya.
Pengamatan yang baik melibatkan sebanyak mungkin indera dalam mencermati
gejala dari objek yang diamati. Sedangkan kemampuan mengukur diperlukan
untuk memperoleh data- data yang berhubungan dengan variabel-variabel dalam
percobaan.
Pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan pengamatan
dan pengukuran secara langsung dapat ditempuh melalui (1) pertanyaan yang
bermakna; (2) perencanaan dan strategi penyelesaian; (3) menggali informasi dari
berbagai sumber; (4) diskusi produktif untuk presentasi; dan (5) refleksi
pembelajaran (Sahin, 2013:59). Dalam proses pembelajarannya peserta didik
dihadapkan dengan permasalahan, selanjutnya peserta didik menggunakan
pengetahuan dan pengalaman yang sudah diketahui sebelumnya untuk menemukan
fakta dan pengetahuan baru. Peserta didik berinteraksi dengan
lingkungan,mengekplorasi dan memanipulasi objek, mengajukan pertanyaan atau
melakukan eksperimen (Kemdikbud, 2015:39). Melalui eksperimen/percobaan
peserta didik akan mengamati sendiri suatu proses atau kejadian sehingga
terhindar dari verbalisme. Hal-hal yang bersifat objektif dan realistis dapat
mengembangkan sikap berpikir ilmiah dan hasil belajar akan terbentuk retensi
(tahan lama diingat) dan internalisasi/menyatu dengan jiwa raga peserta didik
(Kemdikbud, 2017:23).
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, permasalahan
penelitian ini dapat dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah kerja sama peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 7 Manado dapat
dikembangkan melalui pembelajaran menggunakan media pembelajaran KB
ANDALAN?
2. Bagaimanakah hasil belajar peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 7 Manado
pada materi listrik dinamis dapat ditingkatkan melalui penggunaan media
pembelajaran KB ANDALAN?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui peningkatan kerja sama peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 7
2
Manado pada materi listrik dinamis melalui penggunaan media pembelajaran
KB ANDALAN.
2. Analisis tentang peningkatan hasil belajar peserta didik materi listrik dinamis
di kelas IX.3 SMP Negeri 7 Manado melalui penggunaan media pembelajaran
KB ANDALAN.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak diantaranya:
1. Peserta didik
Peserta didik terlibat secara langsung sehingga mampu mengkonstruksi
pengetahuan melalui pengalaman menggunakan alat praktikum yang dibuat oleh
guru.
2. Guru
a. Menambah wawasan mengenai media pembelajaran yang dikembangkan
sebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA
dengan memberikan pengalaman belajar secara langsung dan melatih peserta
didik melakukan kegiatan penyelidikan/inkuiri.
b. Memberi solusi kepada guru mata pelajaran IPA dalam mengajarkan konsep
listrik dinamis menggunakan alat praktikum sederhana.
3. Sekolah
a. Sebagai umpan balik dalam kegiatan pembelajaran IPA
b. Meningkatkan dan menambah alat praktikum untuk memperlancar kegiatan
pembelajaran.
4. MGMP
a. Inovasi ini dapat memotivasi guru IPA di Kota Manado dalam membuat alat
praktikum sederhana.
b. Karya inovasi ini dapat menjadi acuan dalam penelitian lain yang sejenis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPA
IPA dan pembelajaran IPA tidak hanya berisi pengetahuan ilmiah saja
melainkan terdapat dimensi-dimensi ilmiah penting yang menjadi bagian dari IPA
(science). Pertama, muatan IPA yang berisi fakta, konsep, hukum dan teori-teori.
Kedua, proses dalam melakukan aktivitas ilmiah dan sikap ilmiah dari aktivitas
IPA. Ketiga, karakteristik sikap dan watak ilmiah (Tawil & Liliasari, 2014:7).
Sehingga dalam aktivitas pembelajaran IPA perlu di rancang aktivitas ilmiah dan
sikap ilmiah melalui proses penyelidikan/inkuiri.
Pembelajaran IPA diarahkan agar peserta didik dapat melakukan
penyelidikan/inkuiri. Inkuiri dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan atau
pemeriksaan/penyelidikan. The National Research Council (NRC) menekankan
"scientific inquiry" sebagai cara bagi peserta didik untuk terlibat dengan
pertanyaan-pertanyaan konseptual untuk yang mencari penjelasan tentang dunia di
sekitarnya (Christmann, 2006:3). Menurut Abdi (2014:37) melalui pembelajaran
inkuiri dapat melatih peserta didik melakukan penyelidikan seperti seorang ilmuan.
Dalam pembelajaran seharusnya guru lebih banyak mengajukan pertanyaan open
ended dan lebih banyak merangsang diskusi antar peserta didik. Keterampilan
bertanya dan mendengarkan secara efektif penting untuk keberhasilan mengajar.
Selain itu inkuiri memerlukan keterampilan dalam menganalisis data dan menilai
hasil untuk mendapatkan kesimpulan yang valid dan masuk akal.
B. Metode Praktikum/Eksperimen
Mempelajari IPA kurang berhasil bila tidak ditunjang dengan kegiatan
percobaan di laboratorium. Laboratorium sains tidak hanya sebatas ruangan khusus
yang dibatasi dinding, tetapi dapat lebih luas mencakup laboratorium terbuka
berupa alam semesta. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini peserta didik
diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan percobaan sendiri baik secara
individual maupun kelompok kecil.
Menurut Kemdikbud (2017:22) metode eksperimen adalah cara penyajian
pembelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri konsep yang dipelajari. Peserta didik dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, atau mencoba mencari data yang
diperlukan, mengolah sendiri, membuktikan suatu hukum atau dalil dan menarik
kesimpulan dari serangkaian proses yang telah dilakukan.
Ada dua istilah berbeda yang sering digunakan berkaitan dengan metode
eksperimen ini, yaitu praktikum (practical work) dan eksperimen. Praktikum lebih
cenderung untuk membangun keterampilan menggunakan alat-alat IPA atau
mempraktikkan suatu teknik/prosedur tertentu. Sedangkan eksperimen bertujuan
untuk mengetahui/menyelidiki sesuatu yang baru menggunakan alat-alat sains
4
tertentu. Baik praktikum maupun eksperimen memegang peranan yang penting
dalam pendidikan sains, karena dapat memberikan latihan metode ilmiah, sikap
ilmiah dan keterampilan proses sains bagi peserta didik. Dalam menyusun petunjuk
praktikum/eksperimen, guru harus dapat menyajikan lembar kerja peserta didik
(LKPD) yang mengajak peserta didik berpikir dalam melaksanakan tugas
prakteknya.
Atom terdiri atas inti atom yang senantiasa dikelilingi oleh elektron-elektron yang
berputar di kulitnya. Inti atom tersusun atas proton dan netron. Proton dan netron
cenderung sulit berpindah; sedangkan elektron lebih mudah bergerak atau berpindah.
Adanya perpindahan elektron antar atom dalam sebuah penghantar dapat
menyebabkan adanya aliran listrik. Gejala-gejala aliran listrik dalam suatu
penghantar dipelajari dalam listrik dinamis. Listrik dinamis adalah listrik yang dapat
mengalir dalam suatu penghantar. Listrik dinamis dapat dibedakan menjadi listrik
searah atau listrik DC dan listrik bolak-balik atau listrik AC. Listrik DC atau listrik
searah adalah listrik yang arusnya tetap; sedangkan listrik AC adalah listrik yang
arusnya secara periodik berubah dalam besar maupun arahnya.
a. Arus Listrik
Menyatakan banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar tiap
satuan waktu. Arus listrik menjadi semakin besar jika jumlah muatan listrik yang
mengalir persatuan waktunya menjadi semakin banyak; sebaliknya arus listrik
menjadi kecil jika jumlah muatan listrik yang mengalir persatuan waktunya
menjadi semakin sedikit.
Besarnya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar secara matematis
dinyatakan dengan :
∆𝑄
𝑖= ∆𝑡
Dimana : I = Kuat arus listrik (Ampere)
Q = Jumlah muatan ( Coulomb)
t = waktu (detik)
Hambatan Pengganti
Beberapa hambatan yang ada dalam suatu rangkaian dapat dianggap sebagai satu
hambatan saja. Hambatan yang mewakili seluruh hambatan dalam rangkaian tersebut
6
Nilai hambatan penggantinya dapat di tentukan dengan menggunakan persamaan:
Rs = R1 + R2 +...+Rn
Sedangkan untuk beberapa buah hambatan yang dihubungkan secara paralel seperti
7
E. Rancangan Alat Praktikum KB ANDALAN
Pada penelitian ini penulis menginovasi alat praktikum pada konsep listrik
dinamis. Di SMP Negeri 7 Manado biasa menggunakan KIT elektronika yang ada
di laboratorium IPA ketika belajar mengenai konsep listrik dinamis. Pada KIT
tersebut ternyata tidak terdapat panduan praktikum yang jelas. Sehingga
diperlukan media pembelajaran yang membuktikan bahwa listrik mengalir dari
benda berpotensial tinggi ke benda berpotensial rendah.
Alat praktikum KB ANDALAN akronim dari Kertas Berarus dan ANdroid
DALam pembelajarAN. Dibuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh dan
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Alat yang digunakan antara lain:
Pensil 8b, lampu LED, kertas HVS dan di bantu dengan catu daya atau baterai
sebagai sumber tegangan serta aplikasi buku digital berbasis android. Media
pembelajaran KB ANDALAN secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.3.
8
F. Kerangka Berfikir Penelitian
Kerangka berpikir dalam penelitian ini berdasarkan masalah pada bagian
pendahuluan. Tuntutan abad 21 dan kurikulum 2013 hendaknya membekali peserta
didik memiliki keterampilan abad 21 diantaranya kerja sama, penguasaan konsep,
sikap ilmiah dan keterampilan proses sains. Selain itu, keterbatasan alat praktikum
pada KIT elektronika pada materi listrik dinamis sehingga diperlukan sebuah alat
praktikum buatan guru. Media pembelajaran KB ANDALAN diharapkan dapat
meningkatkan kerja sama dan hasil belajar peserta didik. Kerangka berpikir dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas,
maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penggunaan KB ANDALAN
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik materi Listrik Dinamis”.
Peningkatan hasil belajar materi energi dan usaha peserta didik pada setiap siklus
9
harus mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70 dengan presentase kelulusan
mencapai 80 % dari seluruh peserta didik.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri untuk memperbaiki proses pembelajaran. Menurut Suparno
(2007:22) penelitian tindakan kelas berproses refleksi spiral: perencanaan,
tindakan, observasi, refleksi, rencana diperbaiki, implikasi lebih lanjut, observasi,
refleksi, dan seterusnya. Proses refleksi spiral memerlukan guru lain sebagai
observer.
Penelitian ini bersifat kolaboratif yaitu penelitian yang dilakukan bersama-
sama dengan teman sejawat untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas.
Fraenkel, dkk. (2011:591) mengemukakan bahwa kolaborasi antara
guru/stakeholder dengan peneliti sangat penting dalam bersama menggali dan
mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada kegiatan
mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan dan
menganalisis data. Peneliti dan guru mempunyai peran dan tanggung jawab yang
saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Peran kerja
sama sangat menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK).
C. Definisi Operasional
1. Media pembelajaran KB ANDALAN (Kertas Berarus dan Android dalam
Pembelajaran) adalah media yang dibuat guru berbahan kertas HVS, lampu
LED, baterai dan pensil 8B yang dipadukan dengan aplikasi android berupa
modul digital. Prosedur penggunaan KB ANDALAN dilengkapi lembar
kegiatan peserta didik (LKPD) untuk memperoleh hasil belajar IPA.
11
2. Hasil belajar dalam penelitian ini berupa kerja sama, penguasaan konsep, sikap
ilmiah dan keterampilan proses sains. Kerja sama berdasarkan 4 aspek
penilaian, penguasaan konsep dari C1-C4, sikap ilmiah dan keterampilan
proses sains.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
proses pembelajaran dan kerja sama peserta didik, tes penguasaan konsep, angket
sikap ilmiah, tes keterampilan proses sains dan kinerja proses yang digunakan untuk
untuk menilai kerja sama, kompetensi pengetahuan, angket sikap ilmiah dan
kompetensi keterampilan. Penilaian penguasaaan konsep mulai dari C1 sampai
dengan C4. Sedangkan penilaian sikap akan dikembangkan mengggunakan 5 aspek,
yaitu: 1) sikap ingin tahu, 2) cermat, 3) jujur, 4) kerja sama dan 5) peduli lingkungan
sedangkan kompetensi keterampilan proses sains dengan 7 indikator, yaitu: 1)
mengamati/observasi, 2) menerapkan konsep, 3) mengelompokkan/klasifikasi, 4)
meramalkan/prediksi, 5) berhipotesis, 6) merancang percobaan dan 7)
mengkomunikasikan. Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Sumber
No Jenis Data Instrumen Pengolahan Data
Data
1 Kerja sama Pedoman observasi Persentase hasil Guru dan
aktivitas selama observasi peserta
pembelajaran dan didik
kuesioner skala likert
2 Penguasaan Butir soal pilihan peserta
Konsep ganda didik
Gain, N-Gain,
3 Sikap ilmiah Kuesioner skala likert persentase, mean Peserta
(nilai rata-rata) dan
didik
frekuensi.
4 Keterampilan Observasi dan butir Peserta
proses sains soal pilihan ganda didik
12
1. Pedoman observasi
Aspek kerja sama peserta didik dinilai dengan kriteria:
a. Terlibat aktif dan mampu berinteraksi dengan baik dalam setiap proses belajar.
b. Bersedia membantu teman baik dalam kelompoknya maupun di luar kelompok
dalam mencari solusi dari suatu permasalahan selama proses pembelajaran
berlangsung.
c. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi dalam menyeselesaikan suatu
permasalahan di kelompok atau kelasnya.
d. Mencari dan mau menghargai setiap jalan untuk mengatasi perbedaan
pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain.
13
kategori tinggi (dikonsultasikan pada kategori reliabilitas tes menurut Arikunto,
2012:89). Sedangkan tes keterampilan proses sains diperoleh 0,555 dengan kategori
cukup. Setelah diuji coba, soal pretest diberikan sebelum pembelajaran/tindakan
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Selanjutnya, setelah
tindakan pembelajaran peserta didik tes kompetensi pengetahuan kembali untuk
kedua kalinya. Soal bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal untuk tes pengetahuan
dan 7 soal untuk tes keterampilan proses sains. Sedangkan untuk penilaian sikap
ilmiah menggunakan skala likert berjumlah 20 pernyataan. Matriks aspek penilaian
hasil belajar disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Matriks aspek penilain hasil belajar
Hasil Belajar No Aspek Jumlah %
Penguasaan 1 Mengingat (C1) 3 15
Konsep 2 Menerapkan (C2) 4 20
3 Mengaplikasikan (C3) 5 25
4 Menganalisis (C4) 8 40
Jumlah 20 100
Sikap Ilmiah 1 Rasa ingin tahu 4 20
2 Jujur 4 20
3 Cermat 4 20
4 Peduli Lingkungan 4 20
5 Kerja Sama 4 20
Jumlah 20 100
Keterampilan 1 Mengamati (observasi) 1 14,28
Proses Sains 2 Menerapkan konsep 1 14,28
3 Mengelompokkan/klasifikasi 1 14,28
4 Meramalkan/prediksi 1 14,28
5 Berhipotesis 1 14,28
6 Merancang Percobaan 1 14,28
7 Mengkomunikasikan 1 14,28
Jumlah 7 100
14
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skala likert dikategorikan dengan skala
elalu (SL), sering (S), kadang-kadang (KD), dan tidak pernah (TP).
E. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan penelitian menentukan fokus peristiwa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk diamati dan membuat sebuah instrumen
pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi dan wawancara. Kemudian
menganalisis silabus dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas, lembar kerja peserta
didik (LKPD), media pembelajaran KB ANDALAN, instrumen penelitian berupa
soal penguasaan konsep, sikap imliah dan keterampilan proses sains.
b. Pelaksanaan (Acting)
Melaksanakan setiap langkah yang telah direncanakan dalam pembelajaran.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik melakukan semua
kegiatan pembelajaran, sedangkan guru membimbing jalannya proses
pembelajaran, mengamati aktifitas peserta didik dan memotivasi peserta didik
supaya aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru dibantu observer untuk menilai
kerja sama peserta didik selama berlangsungnya proses belajar agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
c. Pengamatan (Observing)
Dalam pelaksanaan proses belajar dengan pendekatan kontekstual
berlangsung, maka pada saat itu dapat dilakukan pencatatan atau perekaman,
dokumentasi terhadap perilaku dan aktifitas peserta didik dalam lembar
pengamatan dan sebagai bahan refleksi untuk siklus berikutnya. Dalam tahap
pengamatan, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertugas sebagai observer
dan kolaborator yang mengamati sikap peserta didik selama proses pembelajaran
dan memberi penilaian terhadap peneliti dalam menerapkan media pembelajaran
KB ANDALAN.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator mengumpulkan data yang diperoleh
dari tahap sebelumnya untuk menganalisa proses belajar peserta didik yang telah
dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN. Jika
terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran, maka dalam siklus berikutnya
dapat diambil langkah perbaikan agar proses pembelajaran dilaksanakan dengan
15
baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun keseluruahan rancangan siklus
penelitian pada penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut:
Refleksi:
1. Tes hasil belajar
peserta didik
2. Diskusi Guru &
Observer
Pengamatan
Perencanaan:
Revisi Perangkat Pembelajaran
(RPP & LKS)
Refleksi:
1. Tes hasil belajar Pelaksanaan
peserta didik Pembelajaran Inquiry
2. Diskusi Guru &
Observer
Pengamatan
16
F. Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Tes
Data berupa tes berupa tes penguasaan konsep dan tes keterampilan proses
sains. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes awal/pretest dan tes akhir/posttest
untuk penguasaan konsep tiap siklus. Sedangkan data keterampilan proses sains
diberikan pada tes akhir setiap siklus. Tes pilihan ganda dengan skor mentah tes
bernilai 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.
Selanjutnya dilakukan penskoran total untuk masing-masing tes dengan rumus
sebagai berikut.
Keterangan :
g = Nilai gain ternormalisasi
Sf = Rerata nilai postest
Si = Rerata nilai pretest
17
2. Teknik Analisis Data Non Tes
Data non tes berupa kerja sama dan sikap ilmiah. Kerja sama peserta didik
diperoleh dari hasil pengamatan oleh observer dan sikap ilmiah menggunakan self
asesmen (penilaian diri sendiri). Aspek kerja sama menggunakan rubrik penilaian
dengan skor maksimal 4 dan minimal 1. Aspek sikap ilmiah memuat 4 kategori,
yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Bobot kategori SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1 untuk penyataan positif.
Sedangkan untuk penyataan negative berlaku kebalikan. Skor dari setiap aspek
dirata-ratakan dan dinyatakan dalam bentuk persentase capaian dengan
menggunakan rumus:
skor maksimal
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan media pembelajaran KB
ANDALAN sesuai dengan RPP. Adapun langkah-langkah tindakan pada siklus I
adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
a). Guru mengucap salam, berdoa, mengabsen peserta didik dan mengkondisikan
kelas
c). Guru memberikan pertanyaan untuk apersepsi: apa yang kalian rasakan ketika
tidak sarapan atau makan siang? Motivasi: guru mendemonstrasikan media
pembelajaran KB ANDALAN?
d). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan penilaiannya.
e). Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dan membagikan
LKPD
f). Peserta didik disajikan fenomena demonstrasi media pembelajaran KB
ANDALAN. Apa yang dapat kamu tanya dari demontrasi tadi?
g). Peserta didik diberikan kesempatan untuk merumuskan masalah dikaitkan
dengan motivasi dan orientasi yang telah disampaikan di LKPD
h). Peserta Didik diminta membuat hipotesis pada LKPD
i). Peserta didik melakukan kegiatan eksperimen dan menuliskan data yang
diperoleh pada Tabel pengamatan di LKPD
j). Peserta didik dibimbing guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
k). Peserta didik merefleksikan hasil kegiatan.
l). Kelompok yang berkinerja baik diberikan penghargaan.
m). Tindak lanjut: peserta didik diminta menyelesaikan perhitungan pada tabel
pengamatan
n) Selama proses pembelajaran, observer bertugas untuk mengamati keterlaksanaan
pembelajaran dan menilai aspek kerja sama serta keterampilan kinerja peserta
didik. Observer merupakan guru IPA yang juga mengajar di sekolah peneliti.
Sebelum observasi, observer terlebih dahulu diberi deskripsi pembelajaran
menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN.
20
2) Pertemuan Kedua
a) Mengucap salam dan mengabsen peserta didik serta mengkondisikan kelas
b) Peserta didik diberikan pertanyaan untuk apersepsi: masih ingatkan apa yang
telah kita pelajari kemaren tentang konsep listrik? Sudah selesaikah mengolah
data percobaan kemarin? Motivasi: Masih ingatkah dengan media
pembelajaran KB ANDALAN?
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan penilaiannya.
d) Peserta didik diminta kembali dalam kelompok untuk melanjutkan menguji
hipotesis
e) Peserta Didik menjawab pertanyaan di LKPD untuk menguji hipotesis
f) Peserta didik dan guru berdiskusi tentang arus listrik dan beda potensial
g) Peserta didik dan guru menyimpulkan arus listrik dan beda potensial
h) Peserta didik dibimbing guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
i) Peserta didik merefleksikan hasil kegiatan.
j) Kelompok yang berkinerja baik diberikan penghargaan.
k) Tindak lanjut: peserta didik diminta menjelaskan penerapan konsep listrik
dinamis dalam kehidupan sehari-hari
l) Peserta didik diberikan penilaian tertulis (posttest)
c. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada siklus I sebagai berikut:
1) Hasil belajar peserta didik
Adapun hasil belajar rata-rata pretest dan posttest materi listrik dinamis
dengan menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
Berdasarkan Tabel 4.1, hasil belajar siklus I nilai terendah pada rata-rata
pretest penguasaann konsep (31,00) sedangkan yang tertinggi pada posttest
21
(70,33) Adapun peningkatan penguasaan konsep peserta didik pada kategori sedang.
Bila dilihat kategori peningkatan peserta didik, 3 orang (10%) pada kategori tinggi,
24 orang (80%) pada kategori sedang dan 3 orang (10%) pada kategori rendah.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar pada siklus I materi listrik dinamis disajikan dalam
bentuk grafik pada Gambar 4.1.
d. Tahap refleksi
Proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN
pada konsep listrik dinamis mampu membuat peserta didik lebih terkondisikan
untuk belajar dan lebih aktif. Melalui penggunaan media pembelajaran KB
ANDALAN yang melatih peserta didik melakukan penyelidikan dapat
menemukan alasan mengapa mereka harus belajar terutama dalam konsep listrik
dinamis dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga memiliki
tanggung jawab terhadap diri sendiri dan juga kelompoknya.
Adapun hasil pembelajaran menggunakan media pembelajaran KB
ANDALAN pada siklus I diperoleh sebagai berikut:
1. Rata-rata hasil posttest penguasaan konsep peserta didik sebesar 70,33.
2. Rata-rata N-gainkelas sebesar 0,57 dengan kategori sedang.
22
3. Ketuntasan kerja sama peserta didik sebesar 60% (18 dari 30 peserta didik)
4. Ketuntasan penguasaan konsep sebesar 90% (27 peserta didik)
5. Ketuntasan sikap ilmiah sebesar 100% (30 peserta didik)
6. Ketuntasan keterampilan proses sains sebesar 30% (9 peserta didik)
Berdasarkan data hasil penelitian, terdapat kekurangan dari setiap aspek
sehingga pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai dengan baik sehingga perlu
adanya perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun perbaikan yang harus dilakukan
pada siklus selanjutnya untuk memperoleh peningkatan hasil belajar konsep listrik
dinamis peserta didik yaitu:
1. Membuat LKPD yang lebih menantang peserta didik dengan menambahkan
penggunaan HP/android dalam pretest dan posttest.
2. Dengan bervariasinya gambar yang digunakan untuk praktikum listrik dinamis,
diperlukan pengawasan ekstra dari guru agar semua anggota kelompok terlibat
aktif dalam mengambil data pada saat praktikum menggunakan KB
ANDALAN.
3. Masih rendahnya hasil belajar keterampilan proses sains peserta didik sehingga
perlu dilatihkan kembali kegiatan pembelajaran inkuiri kepada peserta didik.
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan dasar yang wajib dikuasai
peserta didik untuk menjawab tantangan abad 21.
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi, disimpulkan bahwa kemampuan belajar peserta
didik berdasarkan penggunaan media pembelajaran KB ANDALAN memenuhi
kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan. Indikator ketercapaian yang
ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 80% peserta didik memiliki nilai di atas
KKM yaitu 70. Namun pada siklus I ini ketuntasan kerja sama dan keterampilan
sains peserta didik masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Oleh karena itu,
peneliti bersama kolabolator memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan
kelas ini ke siklus II.
23
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II merupakan tahap perbaikan dari siklus I,
ada beberapa permasalahan yang ditemukan diantaranya peserta didik masih belum
aktif secara keseluruhan, kemampuan peserta didik masih belum maksimal dalam
membangun pengetahuan yang dimiliki, dan perlu latihan terus agar terampil dalam
keterampilan proses sains dasar.
Dari permasalahan tersebut, peneliti merancang desain pembelajaran yang
dapat meningkatkan pendekatan penguasaan konsep dan keterampilan proses
dengan media pembelajaran KB ANDALAN. Desain pembelajaran yang
disiapkan meliputi:
1) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penggunaan media
pembelajaran KB ANDALAN.
2) Pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) menggunakan media pembelajaran
KB ANDALAN pada konsep listrik dinamis.
3) Pembuatan Instrumen tes yang digunakan untuk pretest dan postest dalam siklus
penelitian tindakan kelas berupa tes pilihan ganda.
4) Pemanfaatan multimedia interaktif tentang listrik dinamis dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan selanjutnya yang dilakukan pada siklus II berlangsung
selama 2x pertemuan dimana setiap pertemuan 2 x 40 menit. Tindakan pada siklus
II adalah melaksanakan prosedur yang telah disusun dengan mengacu pada rencana
pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Adapun materi yang
diberikan pada tindakan siklus II meliputi listrik dinamis dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun langkah-langkah tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Ketiga
Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran KB
ANDALAN di siklus II pada pertemuan ketiga ini adalah sebagai berikut:
a) Pada awal pembelajaran pertemuan pertama setelah berdoa bersama, guru
memberikan soal pretest berupa pilihan ganda berdasarkan penguasaan konsep
sebanyak 20 soal.
b) Guru memberikan pertanyaan untuk apersepsi: menanyakan konsep energi pada
pertemuan sebelumnya? Motivasi: apakah kalian pernah melihat listrik yang
mengalir di rumah anda?
c). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan penilaiannya.
24
d). Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dan membagikan
LKPD
e). Peserta didik disajikan fenomena kelistrikan melalui multimedia interaktif. Apa
yang dapat kamu tanya dari mengamati multimedia interaktif tentang sumber
arus listrik tadi??
f). Peserta didik diberikan kesempatan untuk merumuskan masalah dikaitkan
dengan motivasi dan orientasi yang telah disampaikan di LKPD
g). Peserta Didik diminta membuat hipotesis pada LKPD
h). Peserta didik melakukan kegiatan eksperimen dan menuliskan data yang
diperoleh pada tabel pengamatan di LKPD
i). Peserta didik dibimbing guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
j). Peserta didik merefleksikan hasil kegiatan.
k). Kelompok yang berkinerja baik diberikan penghargaan.
l). Tindak lanjut: peserta didik diminta menyelesaikan perhitungan pada tabel
pengamatan
2) Pertemuan Keempat
a) Mengucap salam dan mengabsen peserta didik serta mengkondisikan kelas
b) Peserta didik diberikan pertanyaan untuk apersepsi: masih ingatkan apa yang
telah kita pelajari kemaren tentang konsep aruslistrik? Sudah selesaikah
mengolah data percobaan kemaren? Motivasi: Masih ingatkah dengan alat
peraga KB ANDALAN?
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan penilaiannya.
d) Peserta didik diminta kembali dalam kelompok untuk melanjutkan menguji
hipotesis
e) Peserta Didik menjawab pertanyaan di LKPD untuk menguji hipotesis
f) Peserta didik dan guru berdiskusi tentang sumber arus listrik
g) Peserta didik dan guru menyimpulkan sumber arus listrik
h) Peserta didik dibimbing guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
i) Peserta didik merefleksikan hasil kegiatan.
j) Kelompok yang berkinerja baik diberikan penghargaan.
k) Tindak lanjut: peserta didik diminta menjelaskan sumber arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari
l) Peserta didik diberikan penilaian tertulis (posttest)
c. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada siklus II sebagai berikut:
25
1) Hasil belajar peserta didik
Adapun hasil belajar rata-rata pretest dan posttest materi listrik dinamis
dengan menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN disajikan pada Tabel
4.2.
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
Berdasarkan Tabel 4.2, hasil belajar siklus II nilai terendah pada nilai rata-
rata pretest penguasaann konsep (34,00) sedangkan yang tertinggi pada nilai rata-
rata kerja sama peserta didik (92,50). Peningkatan hasil belajar rata-rata yang
dinormalisasi N-gain pada keempat hasil belajar, peningkatan nilai terendah pada
sikap ilmiah dan peningkatan tertinggi pada kerja sama.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar pada siklus II materi listrik dinamis disajikan dalam
bentuk grafik pada Gambar 4.2.
d. Tahap refleksi
Proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN
26
pada konsep listrik dinamis mampu membuat peserta didik lebih terkondisikan
untuk belajar kerja sama dan lebih aktif. Melalui penggunaan alat praktikum KB
ANDALAN yang melatih peserta didik melakukan penyelidikan sehingga
keterampilan proses sains benar-benar dilatihkan dalam konsep listrik dinamis.
Hal ini didukung oleh hasil belajar yang semakin baik untuk aspek kerja sama,
penguasaan konsep dan keterampilan proses sains.
Adapun hasil pembelajaran menggunakan media pembelajaran KB
ANDALAN pada siklus II diperoleh sebagai berikut:
1. Rata-rata hasil posttest penguasaan konsep peserta didik sebesar 79,83.
2. Rata-rata N-gain kelas dari 0,46 (kategori sedang) sampai dengan 0,79 dengan
kategori tinggi.
3. Ketuntasan kerja sama peserta didik sebesar 100% dari 30 peserta didik
4. Ketuntasan penguasaan konsep sebesar 86,6% (26 peserta didik)
5. Ketuntasan sikap ilmiah sebesar 100% (30 peserta didik)
6. Ketuntasan keterampilan proses sains sebesar 90% (27 peserta didik)
Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus II, hasil belajar peserta didik
tergolong baik dengan hasil posttest yang mencapai rata-rata sebesar 71,00. Peserta
didik yang telah mencapai KKM pada siklus II sebanyak 26 peserta didik dari 30
peserta didik atau sebesar 86,6 %, hal ini berarti telah sesuai dengan ketuntasan
belajar yang diharapkan untuk semua aspek hasil belajar.
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi, disimpulkan bahwa kemampuan belajar peserta
didik berdasarkan penggunaan media pembelajaran KB ANDALAN memenuhi
kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan. Indikator ketercapaian yang
ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 80% peserta didik memiliki nilai di atas
KKM yaitu 70 untuk semua hasil belajar. Artinya, tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kerja sama, penguasaan konsep, sikap ilmiah dan keterampilan
proses sains telah berhasil. Oleh karena itu, peneliti bersama kolabolator
memutuskan untuk tidak melanjutkan tindakan pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada siklus I dan II dengan
penggunaan media pembelajaran KB ANDALAN dari setiap siklus menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar konsep listrik dinamis peserta didik selama
proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan dari perolehan hasil belajar peserta didik
dan kegiatan observasi oleh observer selama kegiatan pembelajaran.
Hasil obeservasi kerja sama peserta didik yang berjumlah 30 orang pada
siklus I dengan ketuntasan sebesar 60% (18 dari 30 peserta didik). Untuk rata-rata
hasil posttest penguasaan konsep 70,25 sedangkan rata-rata N-gain kelas sebesar
27
0,57 dengan kategori sedang. Adapun ketuntasan penguasaan konsep sebesar
76,6% (23 peserta didik), ketuntasan sikap ilmiah sebesar 100% (30 peserta didik)
dan ketuntasan keterampilan proses sains mencapai 30% (9 peserta didik). Hasil
belajar ini masih belum memenuhi pencapaian indikator keberhasilan tindakan.
Penyebab belum maksimalnya kerja sama peserta didik pada siklus pertama
karena belum munculnya kolaboratif antar peserta didik dalam satu kelompok.
Sejalan dengan penelitian Barata (2017:20), kerja sama pada siklus pertama
kebanyakan peserta didik cenderung menunggu dan bergantung pada peserta didik
lain yang dianggap memiliki kelebihan tingkat kepandaian daripada dirinya.
Sehingga kerja sama peserta didik belum maksimal. Selain kerja sama, hasil belajar
keterampilan proses sains juga belum memenuhi keberhasilan tindakan. Hal ini
disebabkan peserta didik masih dalam tahap diperkenalkan keterampilan proses
sains. Keaktifan siswa yang kurang dalam melakukan eksperimen terutama pada
aspek keterampilan berkomunikasi sehingga pemahaman siswa kurang merata
(Muzakki & Kasmolan, 2013:154)
Masih belum maksimalnya capaian hasil belajar pada siklus I, penulis
bersama kolaborator melakukan perbaikan rancangan untuk siklus II. Hasil refleksi
tindakan siklus I yaitu: pertama, membuat LKPD yang lebih menantang peserta
didik dengan menggunaan HP/android saat pretest dan postest. Kedua,
bertambahnya variasi gambar oleh peserta didik menuntut pengawasan dari guru
agar semua anggota kelompok terlibat aktif dalam mengambil data pada saat
praktikum berlangsung. Ketiga, keterampilan proses sains peserta didik perlu
dilatihkan kembali agar tahapan kegiatan pembelajaran inkuiri menjadi
pengalaman nyata sehingga retensi peserta menjadi lebih baik. Aktivitas peserta
didik dalam proses pembelajaran inkuiri bertambah aktif dimana peserta didik
melakukan kegiatan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan materi pembelajaran (Ambarsari,
Santosa, & Maridi, 2013:89).
Siklus kedua menunjukkan perubahan hasil belajar peserta didik meningkat
lebih baik. Rata-rata hasil posttest penguasaan konsep peserta didik sebesar 79,83
sedangkan rata-rata N-gain kelas dari 0,46 (kategori sedang) sampai dengan 0,79
(kategori tinggi). Adapun ketuntasan kerja sama peserta didik sebesar 100% dari 30
peserta didik, ketuntasan penguasaan konsep sebesar 86,6% (26 peserta didik),
ketuntasan sikap ilmiah sebesar 100% (30 peserta didik) dan ketuntasan
keterampilan proses sains sebesar 90% (27 peserta didik). Artinya, capaian semua
aspek hasil belajar telah memenuhi keberhasilan tindakan.
Kerja sama kelompok pada siklus II dapat terlaksana maksimal hingga
terbangun kolaborasi antar peserta didik. Pembelajaran kooperatif dapat membuat
peserta didik aktif dan kreatif dalam suasana kelas yang menyenangkan sehingga
kelas menjadi hidup karena adanya persaingan antar peserta didik baik dalam
kelompok maupun dalam kelas (Barata, 2017:20). Hal yang sama juga terjadi pada
hasil belajar keterampilan proses sains.
Capaian keterampilan proses sains pada siklus II didukung oleh penelitian
28
Ambarsari, Santosa & Maridi (2013:91) bahwa pada pembelajaran
penyelidikan/inkuiri peserta didik lebih banyak melakukan aktivitas dalam belajar
dibandingkan pada pendekatan konvensional dan mampu meningkatkan
keterampilan proses sains dasar. Aktivitas inkuiri memberikan peluang yang
cemerlang untuk membangun pengetahuan melalui penemuan.
Capaian hasil belajar listrik dinamis peserta didik meningkat dengan
menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN karena peserta didik diberi
pengalaman langsung dalam membuat kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri.
Peserta didik dapat mengembangakan sikap ilmiah dan keterampilan proses sains
sebagai bekal dalam menghadapi tantangan abad 21. Berikut disajikan capaian hasil
belajar tiap siklus pada Gambar 4.3.
29
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh
simpulan:
1. Kerja sama peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 7 Manado dapat dikembangkan
melalui pembelajaran menggunakan media pembelajaran KB ANDALAN pada
materi energi dan usaha. Capaian peningkatan kerja sama berdasarkan rerata N-
gain sebesar 0,79 dengan kategori tinggi.
2. Hasil belajar peserta didik pada materi energi dan usaha pada siklus pertama
terjadi peningkatan pada siklus kedua. Peningkatan rerata N-gain terjadi pada
kategori sedang yaitu 0,56 untuk penguasaan konsep; 0,46 untuk sikap ilmiah
dan keterampilan proses sains sebesar 0,56.
B. Saran
Berdasarkan impelementasi media pembelajaran KB ANDALAN dalam
pembelajaran IPA, penulis menyarankan beberapa hal diantaranya:
1. Merekomendasikan guru IPA untuk menggunakan media pembelajaran KB
ANDALAN pada materi listrik dinamis sebagai alat praktikum alternatif.
2. Media pembelajaran KB ANDALAN dalam implementasi pembelajaran
menggunakan model pembelajaran inkuiri. Disarankan dalam kelanjutan
pemanfaatannya guru dapat berinovasi untuk memadukannya dengan model-
model pembelajaran inovatif lainnya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari, W., Santosa, S., & Maridi, M. (2013). Penerapan pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran biologi
siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(1),
hlm. 81-95.
Barata, B. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Usaha Dan Energi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas Xi
Semester I Sma Negeri 1 Bendungan Kabupaten Trenggalek Tahun Ajaran
2015/2016. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 7(1), hlm. 13-21.
Gunawan & Liliasari. (2012). Model virtual laboratory fisika modern untuk
meningkatkan disposisi kritis calon guru. Cakrawala Pendidikan, Juni
2012, Th. XXXI, No. 2, hlm. 185-199.
Kemdikbud. (2015). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas IX
Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan.
43
Sains Siswa Smp/Mts Pada Materi Usaha dan Energi. Inovasi Pendidikan
Fisika, 2(3), hlm. 152-156.
Pratiwi, dkk. (2008). Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Wasis & Irianto, S.Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
44
Lampiran.
A. KOMPETENSI INTI
KI.1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya didiri, peduli,
dan bertanggung jawab, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,dan menyaji secara: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori
B. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.5 Menerapkan konsep rangkaian 3.5.1. Membedakan karakteristik
listrik, energi dan daya listrik, rangkaian listrik seri dan parallel
sumber energi listrik dalam 3.5.2. Menghitung besar arus listrik
kehidupan sehari-hari termasuk dalam suatu kawat penghantar
sumber energi listrik alternatif, serta
3.5.3. Menghitung besar energy listrik
berbagai upaya menghemat energi
3.5.4. Menghitung besar daya listrik
listrik
3.5.5. Menghitung biaya listrik bulanan
rumah tangga
3.5.6. Menyebutkan contoh sumber-
sumber energy listrik alternative
45
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.5.7. Menjelaskan prinsip kerja sumber-
sumber energy listrik alternative
3.5.8. Menyebutkan zat kimia yang
terkandung dalam tanaman sebagai
sumber bioenergi
3.5.9. Menyebutkan upaya-upaya
penghematan listrik
3.5.10. Menyebutkan penggunaan
teknologi listrik di lingkungan
sekitar
3.5.11. Menyebutkan upaya pencegahan
bahaya penggunaan listrik dalam
kehidupan
4.5 Menyajikan hasil rancangan dan 4.5.1. Menyajikan hasil rangkaian listrik
pengukuran berbagai rangkaian dan pengukuran, serta hubungan energi
listrik listrik dengan tegangan, kuat arus, dan
waktu pemakaian
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi jenis rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup
2. Mengidentifikasi bagian sel saraf
3. Menghitung beda potensial
4. Membedakan bahan konduktor, semikonduktor, dan isolator listrik
5. Menghitung besar hambatan pada beberapa jenis bahan
Pertemuan kedua
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
1. Membedakan karakteristik rangkaian listrik seri dan parallel
2. Menghitung besar arus listrik dalam suatu kawat penghantar
3. Menghitung besar energy listrik
4. Menghitung besar daya listrik
5. Menghitung biaya listrik bulanan rumah tangga
Pertemuan ketiga
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
1. Menyebutkan contoh sumber-sumber energy listrik alternative (Peduli Lingkungan)
2. Menjelaskan prinsip kerja sumber-sumber energy listrik alternative
3. Menyebutkan zat kimia yang terkandung dalam tanaman sebagai sumber bioenergi
4. Menyebutkan upaya-upaya penghematan listrik (Peduli Lingkungan)
5. Menyebutkan penggunaan teknologi listrik di lingkungan sekitar (Peduli Lingkungan)
46
6. Menyebutkan upaya pencegahan
7. Menyajikan hasil rangkaian listrik dan pengukuran, serta hubungan energi listrik
dengan tegangan, kuat arus, dan waktu pemakaian (Tanggung Jawab)
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pertemuan ke-1 (5 JP)
g. Berdasarkan daya hantar listrik, benda dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
konduktor dan isolator
a. Konduktor (penghantar) adalah benda yang dapat menghantarkan arus listrik,
misalnya logam, badan manusia, kayu basah, dan tanah
b. Isolator (penyekat) adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, misalnya karet, porselin, udara
c. Semikonduktor (antara) adalah benda yang dapat menghantarkan arus listrik jika
pada suhu tinggi dan pada suhu rendah bersifat isolator. misalnya Arsen,
germanium, dan silikon.
h. Hambatan Listrik
47
K. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik terdiri atas 2 jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.
48
l. Pertemuan ke-3 dan ke-4 Sumber Arus Listrik, Sumber-sumber energi listrik,
Teknologi dalam lingkungan (5 JP)
49
m.
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Model Pembelajaran : Discovery Learning
50
G. SUMBER BELAJAR
a) Siti Zubaidah, dkk.2015. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester
1 Buku Siswa. Jakarta; Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal.249-289
b) Siti Zubaidah, dkk.2015. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester
1 Buku Guru. Jakarta; Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal.247-280
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1, 5 JP
Kegiatan Langkah- Diskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model waktu
Discovery
Pendahuluan Menciptakan • Menyiapkan peserta didik untuk belajar 10
situasi • Guru melakukan pemusatan perhatian : menit
o Guru bertanya apa yang mempengaruhi
hantaran listrik? (Rasa Ingin Tahu)
o Guru memancing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan hantaran listrik.
• Guru melakukan apersepsi sesuai dengan
kegiatan yang baru saja dilakukan
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan cakupan materi
Inti Pembahasan Menyampaikan informasi tentang kegiatan 170
Tugas dan yang akan dilakukan yaitu Mengidentifikasi menit
Identifikasi jenis bahan isolator dan konduktor.
masalah • Guru membagi peserta didik menjadi 8
Observasi kelompok
• Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS,
Pengumpulan
bagaimana untuk melakukan percobaan
data
sesuai dengan yang di tunjukkan pada
LKS. (Kerjasama)
Pengolahan data • Melakukan percobaan Mengidentifikasi
dan analisis jenis bahan isolator dan konduktor.
• Peserta didik melakukan pengamatan
Verifikasi pada percobaannya dan mencatat hasil
pengamatannya (jujur)
Generalisasi
• Peserta didik mengolah dan menganalisis
data hasil pengamatan percobaannya
(Teliti) dengan cara menjawab
pertanyaan yang ada dalam LKS
• Peserta didik melakukan presentasi hasil
51
percobaannya (Tanggung Jawab)
Mengetahui
53
Kepala SMP Negeri 7 Manado Guru Mata Pelajaran
Kegiatan - 3
54
2. Sambungkan bahan yang digunakan dengan kabel
3. Amati nyala lampu yang dihasilkan, dan catatlah dalam bentuk tabel
Diskusikanlah!
1. Apakah semua bahan dapat menghantarkan arus listrik?
2. Kelompokkan bahan mana yang konduktor atau isolator!
Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, apakah yang dapat kamu simpulkan?
56