Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

PENGGUNAAN JAHE SEBAGAI ALTERNATIF


OBAT ALAMI PENYEMBUH MIGRAIN

Disusun oleh :

NAMA : NURINA JATININGSIH


KELAS : 3C
NIS : 07.3507

SEKOLAH MENENGAH FARMASI “INDONESIA”


YOGYAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Era modern atau sering kali disebut sebagai era globalisasi, suatu zaman
dimana orang-orang banyak menggunakan produk-produk instan (cepat saji) karena
pada zaman ini pula teknologipun semakin canggih. Hal ini sangat mempengaruhi
kinerja pada penduduk suatu negara atau masyarakat pada khususnya. Dampak
yang cukup kentara antara lain masyarakat banyak yang menjadi malas, bahkan bisa
dikatakan etos kerja kerasnya mulai menurun karena mengandalkan alat-alat yang
kian digemarinya sebagai pembantu (robot) pribadinya. Misalnya, banyak
transportasi bermesin yang kian menjamur di kalangan masyarakat, perabot rumah
tangga sampai pada produk obat-obatan dan makanan yang banyak memakai unsur
kimia di dalamnya. Dalam hal ini, mari kita mengulas lebih banyak tentang obat-
obatan, dapat kita lihat kecenderungan masyarakat memandang obat-obatan yang
dibuat dari hasil laboratorium (kimia) lebih berkualitas, alhasil masyarakat banyak
mengkonsumsi obat-obatan hasil olahan pabrik tersebut daripada obat alami. Oleh
karena itu, penelitian ini lebih menekankan bagaimana memanfaatkan obat yang
berasal dari bahan alami tanpa menggunakan unsur kimia sedikitpun, dengan kata
lain menyembuhkan penyakit melalui obat alami atau ramuan tradisional. Salah
satunya adalah memanfaatkan tanaman jahe sebagai alternatif penyembuhan
penyakit migrain (sakit kepala sebelah).
Jahe mempunyai nama latin zingiber officinale, merupakan tanaman rimpang
yang berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas yang
cukup dominan pada tanaman ini berasal dari senyawa keton benama zingeron.
Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi dan
dari bahasa sansekerta singaberi. Asal muasal jahe diperkirakan dari India yang
dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma, batuk dan rasa nyeri yang hebat dan
mendadak. Juga digunakan untuk mengatasi jantung berdebar, gangguan
pencernaan, napsu makan menurun dan rematik, bahkan pada abad ke-19, sari jahe
menjadi obat asma dan batuk yang populer di India. Dari India, jahe dibawa sebagai
rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur
Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisame jahe yang bisa memberikan rasa
hangat dan pedas pada makanan ini segera menjadi komoditas yang populer di
Eropa.
Jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, jadi penanamannya hanya
dapat dilakukan di daerah katulistiwa, seperti Asia Tenggara, Brazil, dan Afrika.
Jahe mengandung zat safrol, tanin, phenil propil acetat, karminatif, dan stomakik.
Zat-zat tersebut bermanfaat untuk melonggarkan pernapasan, mengurangi stres,
manambah napsu makan, maupun memperbaiki pencernaan. Jahe yang dipanen
pada umur muda tidak dapat bertahan lama untuk disimpan di dalam gudang. Oleh
karena itu sebelum membusuk disarankan segera diolah agar tetap layak
dikonsumsi. Ada beberapa hasil pengolahan jahe di pasaran, antara lain jahe segar,
jahe kering, awetan jahe, jahe bubuk, minyak jahe, dan oleoresin jahe. Rimpang ini
mampu memperlambat pertumbuhan kanker atau ukuran tumor yang sudah ada
sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa apabila sering mengkonsumsi jahe akan
membuat tubuh jauh dari penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Migrain atau yang lebih dikenal dengan sakit kepala sebelah merupakan
penyakit rakyat atau dengan kata lain sering dialami oleh masyarakat. Adalah sakit
kepala yang disertai rasa nyeri berdenyut pada satu sisi saja dan datangnya secara
mendadak, serta diikuti dengan silau bila melihat cahaya atau perasaan mual sampai
muntah. Jenis migrain yang paling umum diderita adalah sakit atau nyeri yang
terasa pada sebelah sisi kepala, tanpa keluhan lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan migrain dan apa penyebabnya?
2. Apa sajakah yang terkandung dalam jahe?
3. Bagaimana pemanfaatan jahe untuk mengobati migrain?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam pemanfaatan
jahe sebagai obat tradisional khususnya untuk obat migrain yang secara rinci
dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi migrain dan penyebabnya
2. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam jahe
3. Mengetahui pemanfaatan jahe untuk mengobati migrain

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini menjadi pengalaman menulis karya tulis ilmiah sekaligus
menambah pengetahuan tentang obat-obat tradisional khususnya khasiast jahe
sebagai obat migrain.
2. Bagi dunia farmasi
Menambah keanekaragaman jenis obat, khususnya obat herbal yang dapat
digunakan untuk mengobati penyakit migrain dan menambah sumber
pembelajaran bagi sekolah.
3. Bagi masyarakat
Menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal
pengobatan khususnya pengobatan secara alamiah yang murah, aman dan
mempunyai manfaat untuk menyembuhkan penyakit khususnya pemanfaatan
jahe untuk mengobati sakit migrain.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi, Kandungan dan Manfaat Jahe


1. Klasifikasi
-Kingdom : Plantae (tumbuhan)
-Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
-Super divisio : Spermatophyta (berbunga)
-Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
-Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
-Subkelas : Commelinidae
-Ordo : Zingiberales
-Familia : Zngiberaceae
-Genus : Zingiber
-Spesies : Zingiber officinale tos

2. Deskripsi Tumbuhan
- Akar : berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna
kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat
khas dan menyegarkan, rimpangnya bercabang tebal
dan agak melebar (tidak silindris), berwarna kuning
pucat. Bagian dalam rimpang berserat agak kasar,
berwarna kuning muda dengan ujung merah muda.
- Batang : merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga
100 cm
- Daun : menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan
panjang 8 hingga 15 mm, tangkai daun berbulu halus.
- Bunga : tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur
dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga
1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7
buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga
dan tangkai putik berwarna ungu. Tangkai putik
berjumlah dua.
- Buah : berbentuk bulat sampai bulat panjang, berwarna
cokelat
- Biji : bulat berwarna hitam

3. Habitat
Jahe mudah tumbuh di tempat terbuka sampai di tempat yang agak
gelap, di tanah padat, kering, ataupun di kebun pekarangan rumah. Jahe
tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 m di atas permukaan laut, kecuali
jenis jahe gajah, di ketinggian 500 hingga 950 m. Untuk dapat berproduksi
optimal, dibutuhkan curah hujan 2500-3000 mm per tahun, kelembaban
80%, dengan Ph 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah untuk
penanaman jahe tidak boleh tergenang.

4. Vearietas
a) Jenis-jenis jahe berdasarkan bentuknya :
• Jahe gajah : merupakan jahe yang paling disukai dipasar
internasional, bentuknya besar gemuk dan rasanya
tidak terlalu pedas. Daging rimpangnya berwarna
kuning hingga putih.
• Jahe kuning : merupakan jahe yang banyak digunakan sebagai
bumbu masak. Rasa dan aromanya cukup tajam.
Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
• Jahe merah : jenis jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri
tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk
bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya
paling kecil dengan warna merah dan seratnya lebih
besar dibanding jahe biasa.
b) Jenis-jenis jahe berdasarkan pengolahan
• Jahe hitam (black ginger) : jahe besar yang direndam dalam air
mendidih, kemudian dikeringkan
cepat-cepat,
• Jahe hijau (green ginger) : jahe segar atau yang dikeringkan
tanpa pengolahan khusus dan dipakai
untuk bumbu masak,
• Jahe putih (white ginger) : jahe segar yang dicuci secara hati-
hati dikupas lapisan gabusnya dan
dicuci berulang-ulang dan dikelantang.
Jika dimaserasi dengan air kapur akan
tampak putih karena lapisan kapurnya.

5. Waktu Panen
Panen dapat dilakukan pada umur 9-12 bulan setelah tanam. Panen pada
umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda, kurang
berserat, yang umumnya dipakai untuk membuat manisan dan bumbu dapur.
Panen pada umur 9-12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering
seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya.

6. Kandungan dan Manfaat Jahe


Jahe atau zingiber officinale mengandung banyak zat berkhasiat yang sangat
bermanfaat bagi tubuh, antara lain :
 Senyawa oleoresin atau yang lebih dikenal sebagai gingerol yang
bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut
berguna sebagai komponen bioaktif anti penuaan.
 Protease merupakan enzim pencernaan yang berfungsi memecah
protein, lipase berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh
mencerna dan menyerap makanan.
 Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bioaktif yang berguna
bagi tubuh. Komponen yang utama adalah gingerol yang bersifat
antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah (penyebab utama stroke
dan serangan jantung). Selain itu, jahe dapat menurunkan kadar kolesterol.
 Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek
merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
 Pijatan dengan minyak jahe dapat meredakan kelelahan,
mengendurkan ketegangan otot dan membersihkan toksin.
 Jahe memiliki zat aktif yang disebut zinaxin yang sifatnya
membantu menghilangkan rasa sakit, dan dapat meredakan nyeri rematik,
sakit kepala dan migrain.

B. Migrain dan Faktor Penyebabnya


Seperti yang telah disebutkan di atas, jahe mengandung zat aktif yang disebut
zinaxin, oleh karena itu jahe dapat meredakan migrain.
Migrain adalah sakit kepala yang disertai rasa nyeri berdenyut pada satu sisi
saja dan datangnya secara mendadak, serta diikuti dengan silau bila melihat cahaya
(fotofobia) dan penglihatan ganda, atau perasaan mual sampai muntah-muntah.
Sakit akibat migrain yaitu terasa berdenyut pada bagian belakang dan samping
kepala sampai pelipis, serta di sekitar bola mata.
Sakit kepala juga disebabkan karena kekurangan serotonin (senyawa kimia
pembawa pesan) sehingga membuat pembuluh darah yang menuju otak mengkerut
atau menyempit. Penyempitan ini menyebabakan berkurangnya aliran darah ke otak
sehingga menimbulkan gejala awal migrain. Seperti telinga berdenging, rasa
kesemutan pada anggota badan tertentu dan gangguan penglihatan. Setelah gejala
awal berlalu, penderita migrain mengalami rasa nyeri pada salah satu sisi kepala
yang dapat berlangsung selama berjam-jam bahkan sampai berhari-hari. Rasa nyeri
tersebut juga timbul karena tertekannya syaraf-syaraf yang berada di dekat
pembuluh darah yang memuai tersebut.
Migrain terbagi menjadi 5 kategori, yaitu :
1. Migrain yang hanya terasa pada sebelah sisi kepala, tanpa keluhan lain
2. Migrain yang disertai gangguan penglihatan
3. Migrain yang disertai melemahnya setengah sisi badan
4. Migrain pada bagian belakang kepala, diikuti pusing, sulit menelan, telinga
berdenging dan gangguan bicara
5. Migrain yang disertai melemahnya otot mata yang bersifat sementara.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan migrain, antara lain keturunan
(genetika), peradangan, stress, perubahan cuaca, sinar yang terlalu terang, bau yang
tidak sedap, gangguan haid, dan makanan seperti coklat, makanan yang
mengandung monosodium glutamat (MSG), makanan yang diawetkan, kacang-
kacangan, almond, bumbu kacang, bumbu masak kimiawi, biji buah, kismis, keju,
es, es krim, es teh, alkohol, arak, kopi (kafein), kue bolu, anggur merah, makanan
yang mengandung aspartine.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan percobaan untuk mengetahui
khasiat jahe sebagai obat sakit migrain.
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di rumah penulis di dusun Ngentak,
Pendowoharjo, Sewon , Bantul, Yogyakarta. Berlangsung pada tanggal 27
September – 4 Oktober 2009.
2. Metode Pengumpulan Data
a) Studi Pustaka
Yaitu dengan menerapkan teori yang diperoleh dari buku-buku di
perpustakaan. Ditambah dengan data-data yang diperoleh dari internet. Dari
data-data tersebut penulis mengumpulkan data teoristik untuk mendukung
terciptanya karya ilmiah ini.
b) Eksperimen
Melakukan percobaan untuk membuktikan khasiat jahe sebagai obat
migrain.
1) Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
 Pisau
 Parutan
 Gelas
 Penyaring
 Sendok
Bahan- bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
 Jahe merah 1 ruas
 Gula pasir secukupnya
 Air hangat 1 gelas
2) Cara kerja
 Jahe dibersihkan dari kulitnya
 Cuci bersih jahe, kemudian parut
 Peras jahe yang sudah di parut menggunakkan penyaring yang ada.
 Masukkan ke dalam gelas tambahkan air hangat dan gula, aduk
hingga rata.Wedang jahe siap untuk dinikmati dan diminum 2 kali
sehari.
3) Sampel
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui khasiat jahe sebagai obat
migrain. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka penulis melakukan
eksperimen dengan mengambil sampel 2 orang tetangga penulis yang
sering mengalami sakit migrain. Percobaan ini dilakukan berturut-turut
selama3 hari.

B. Hipotesis
Jahe dapat meredakan sakit migrain
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian jahe mengobati migrain adalah sebagai
berikut :
Table 1 : hasil percobaan jahe mengobati migrain
Hasil
Hari ke
Sdr. Marwanto Ibu Yuswaningsih
1 Masih terasa migrain Sudah berkurang
2 Sakit migrain berkurang, badan Sudah berkurang, badan terasa
terasa hangat hidung yang hangat
tersumbat menjadi lega
3 Sudah tidak migrain Sudah tidak migrain

B. Pembahasan
Data yang saya peroleh berdasarkan percobaan yang dilakukan pada tetanggga
yang sering mengalami migrain dan pada saat penelitian dilakukan sedang
mengalami migrain. Responden tersebut meminum wedang jahe ketika mengalami
migrain sebanyak 2 kali sehari. Responden pertama (Sdr. Marwanto) biasanya
mengalami migrain selama 3 hari, kemudian saat sakit migrain responden
meminum wedang jahe dan hasilnya hari pertama mengatakan masih terasa
migrain, hari kedua nyeri akibat migrain berkurang dan badannya terasa hangat, di
hari ketiga responden mengatakan sakit migrain yang dideritanya sudah sembuh
bahkan sampai 1 minggu setelah percobaan responden tidak mengalami migrain
lagi. Sedangkan responden kedua (Ibu Yuswaningsih) juga sering menderita sakit
kepala sebelah, pada hari pertama meminum wedang jahe efek farmakilogi jahe
sudah dapat dirasakan, hari kedua badannya terasa hangat dan hari ketiga ternyata
sudah tidak migrain. Sama seperti responden pertama, 1 minggu setelah percobaan
ternyata Ibu Yuswaningsih tidak pernah mengalami sakit kepala sebelah lagi.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa jahe dapat digunakan untuk mengobati
sakit kepala sebelah terutama karena kandungan jahe yang disebut zinaxin, yang
berkhasiat membantu menghilangkan rasa sakit, dapat meredakan nyeri rematik,
dan sakit kepala sebelah (migrain). Untuk mengobati sakit migrain, ada berbagai
cara pengolahan jahe antara lain dibuat wedang jahe, minum wedang ronde,
mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat membuat soto, semur, atau
rendang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Migrain merupakan sakit kepala sebelah yang kerap kali diderita oleh
masyarakat
2. Banyak zat-zat berkhasiat yang terkandung di dalam jahe terutama zinaxin,
yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada penderita migrain
3. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengobati sakit migrain
menggunakan jahe. Salah satu yang paling sederhana dengan menjadikannya
segelas wedang jahe.

B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan karya tulis ilmiah ini
adalah :
1. Bagi para ilmuwan di bidang farmasi, sebaiknya masyarakat mulai
diperkenalkan lebih dalam tentang manfaat dan khasiat obat-obat alami.
2. Obat-obatan alami sangat baik digunakan sebagai alternatif penyembuhan
sakit karena tidak mengandung sedikit pun bahan pengawet (kimia).
DAFTAR PUSTAKA

Wijayakusuma, Hembing. 1997. Hidup Sehat Cara Hembing. Jakarta : PT.Elex


Media Komputindo
Widyastuti, Kiki, dkk. 2008. Farmakognosi Jilid 1. Cetakan ketiga. Jakarta: Depkes
RI
Anonim. Jahe. www.wikipedia.org
Secapramana. 1999. Tabloid IBU dan ANAK. www.ibuanak@cbn.net.id
Anonim. 2009. Keampuhan Jahe Sehatkan Tubuh. www.google.com

Anda mungkin juga menyukai