Disusun oleh :
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan migrain dan apa penyebabnya?
2. Apa sajakah yang terkandung dalam jahe?
3. Bagaimana pemanfaatan jahe untuk mengobati migrain?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam pemanfaatan
jahe sebagai obat tradisional khususnya untuk obat migrain yang secara rinci
dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi migrain dan penyebabnya
2. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam jahe
3. Mengetahui pemanfaatan jahe untuk mengobati migrain
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini menjadi pengalaman menulis karya tulis ilmiah sekaligus
menambah pengetahuan tentang obat-obat tradisional khususnya khasiast jahe
sebagai obat migrain.
2. Bagi dunia farmasi
Menambah keanekaragaman jenis obat, khususnya obat herbal yang dapat
digunakan untuk mengobati penyakit migrain dan menambah sumber
pembelajaran bagi sekolah.
3. Bagi masyarakat
Menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal
pengobatan khususnya pengobatan secara alamiah yang murah, aman dan
mempunyai manfaat untuk menyembuhkan penyakit khususnya pemanfaatan
jahe untuk mengobati sakit migrain.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Deskripsi Tumbuhan
- Akar : berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna
kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat
khas dan menyegarkan, rimpangnya bercabang tebal
dan agak melebar (tidak silindris), berwarna kuning
pucat. Bagian dalam rimpang berserat agak kasar,
berwarna kuning muda dengan ujung merah muda.
- Batang : merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga
100 cm
- Daun : menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan
panjang 8 hingga 15 mm, tangkai daun berbulu halus.
- Bunga : tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur
dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga
1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7
buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga
dan tangkai putik berwarna ungu. Tangkai putik
berjumlah dua.
- Buah : berbentuk bulat sampai bulat panjang, berwarna
cokelat
- Biji : bulat berwarna hitam
3. Habitat
Jahe mudah tumbuh di tempat terbuka sampai di tempat yang agak
gelap, di tanah padat, kering, ataupun di kebun pekarangan rumah. Jahe
tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 m di atas permukaan laut, kecuali
jenis jahe gajah, di ketinggian 500 hingga 950 m. Untuk dapat berproduksi
optimal, dibutuhkan curah hujan 2500-3000 mm per tahun, kelembaban
80%, dengan Ph 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah untuk
penanaman jahe tidak boleh tergenang.
4. Vearietas
a) Jenis-jenis jahe berdasarkan bentuknya :
• Jahe gajah : merupakan jahe yang paling disukai dipasar
internasional, bentuknya besar gemuk dan rasanya
tidak terlalu pedas. Daging rimpangnya berwarna
kuning hingga putih.
• Jahe kuning : merupakan jahe yang banyak digunakan sebagai
bumbu masak. Rasa dan aromanya cukup tajam.
Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
• Jahe merah : jenis jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri
tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk
bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya
paling kecil dengan warna merah dan seratnya lebih
besar dibanding jahe biasa.
b) Jenis-jenis jahe berdasarkan pengolahan
• Jahe hitam (black ginger) : jahe besar yang direndam dalam air
mendidih, kemudian dikeringkan
cepat-cepat,
• Jahe hijau (green ginger) : jahe segar atau yang dikeringkan
tanpa pengolahan khusus dan dipakai
untuk bumbu masak,
• Jahe putih (white ginger) : jahe segar yang dicuci secara hati-
hati dikupas lapisan gabusnya dan
dicuci berulang-ulang dan dikelantang.
Jika dimaserasi dengan air kapur akan
tampak putih karena lapisan kapurnya.
5. Waktu Panen
Panen dapat dilakukan pada umur 9-12 bulan setelah tanam. Panen pada
umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda, kurang
berserat, yang umumnya dipakai untuk membuat manisan dan bumbu dapur.
Panen pada umur 9-12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering
seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya.
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan percobaan untuk mengetahui
khasiat jahe sebagai obat sakit migrain.
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di rumah penulis di dusun Ngentak,
Pendowoharjo, Sewon , Bantul, Yogyakarta. Berlangsung pada tanggal 27
September – 4 Oktober 2009.
2. Metode Pengumpulan Data
a) Studi Pustaka
Yaitu dengan menerapkan teori yang diperoleh dari buku-buku di
perpustakaan. Ditambah dengan data-data yang diperoleh dari internet. Dari
data-data tersebut penulis mengumpulkan data teoristik untuk mendukung
terciptanya karya ilmiah ini.
b) Eksperimen
Melakukan percobaan untuk membuktikan khasiat jahe sebagai obat
migrain.
1) Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Pisau
Parutan
Gelas
Penyaring
Sendok
Bahan- bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Jahe merah 1 ruas
Gula pasir secukupnya
Air hangat 1 gelas
2) Cara kerja
Jahe dibersihkan dari kulitnya
Cuci bersih jahe, kemudian parut
Peras jahe yang sudah di parut menggunakkan penyaring yang ada.
Masukkan ke dalam gelas tambahkan air hangat dan gula, aduk
hingga rata.Wedang jahe siap untuk dinikmati dan diminum 2 kali
sehari.
3) Sampel
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui khasiat jahe sebagai obat
migrain. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka penulis melakukan
eksperimen dengan mengambil sampel 2 orang tetangga penulis yang
sering mengalami sakit migrain. Percobaan ini dilakukan berturut-turut
selama3 hari.
B. Hipotesis
Jahe dapat meredakan sakit migrain
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian jahe mengobati migrain adalah sebagai
berikut :
Table 1 : hasil percobaan jahe mengobati migrain
Hasil
Hari ke
Sdr. Marwanto Ibu Yuswaningsih
1 Masih terasa migrain Sudah berkurang
2 Sakit migrain berkurang, badan Sudah berkurang, badan terasa
terasa hangat hidung yang hangat
tersumbat menjadi lega
3 Sudah tidak migrain Sudah tidak migrain
B. Pembahasan
Data yang saya peroleh berdasarkan percobaan yang dilakukan pada tetanggga
yang sering mengalami migrain dan pada saat penelitian dilakukan sedang
mengalami migrain. Responden tersebut meminum wedang jahe ketika mengalami
migrain sebanyak 2 kali sehari. Responden pertama (Sdr. Marwanto) biasanya
mengalami migrain selama 3 hari, kemudian saat sakit migrain responden
meminum wedang jahe dan hasilnya hari pertama mengatakan masih terasa
migrain, hari kedua nyeri akibat migrain berkurang dan badannya terasa hangat, di
hari ketiga responden mengatakan sakit migrain yang dideritanya sudah sembuh
bahkan sampai 1 minggu setelah percobaan responden tidak mengalami migrain
lagi. Sedangkan responden kedua (Ibu Yuswaningsih) juga sering menderita sakit
kepala sebelah, pada hari pertama meminum wedang jahe efek farmakilogi jahe
sudah dapat dirasakan, hari kedua badannya terasa hangat dan hari ketiga ternyata
sudah tidak migrain. Sama seperti responden pertama, 1 minggu setelah percobaan
ternyata Ibu Yuswaningsih tidak pernah mengalami sakit kepala sebelah lagi.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa jahe dapat digunakan untuk mengobati
sakit kepala sebelah terutama karena kandungan jahe yang disebut zinaxin, yang
berkhasiat membantu menghilangkan rasa sakit, dapat meredakan nyeri rematik,
dan sakit kepala sebelah (migrain). Untuk mengobati sakit migrain, ada berbagai
cara pengolahan jahe antara lain dibuat wedang jahe, minum wedang ronde,
mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat membuat soto, semur, atau
rendang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Migrain merupakan sakit kepala sebelah yang kerap kali diderita oleh
masyarakat
2. Banyak zat-zat berkhasiat yang terkandung di dalam jahe terutama zinaxin,
yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada penderita migrain
3. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengobati sakit migrain
menggunakan jahe. Salah satu yang paling sederhana dengan menjadikannya
segelas wedang jahe.
B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan karya tulis ilmiah ini
adalah :
1. Bagi para ilmuwan di bidang farmasi, sebaiknya masyarakat mulai
diperkenalkan lebih dalam tentang manfaat dan khasiat obat-obat alami.
2. Obat-obatan alami sangat baik digunakan sebagai alternatif penyembuhan
sakit karena tidak mengandung sedikit pun bahan pengawet (kimia).
DAFTAR PUSTAKA