Anda di halaman 1dari 7

Agrokreatif November 2017, Vol 3 (2): 129135

Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN 2460-8572, EISSN 2461-095X

Pelatihan Pembuatan Biochar dari Limbah Sekam Padi


Menggunakan Metode Retort Kiln
(Training on Biochar Production from Rice Husk Using
Retort Kiln Method)
Maria Maghdalena Diana Widiastuti1*, Bonny Lantang2
1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus,

Jl. Kamizaun Mopah Lama, Rimba Jaya, Kecamatan Merauke, Papua 99611.
2 Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus,

Jl. Kamizaun Mopah Lama Rimba Jaya, Kecamatan Merauke, Papua 99611.
*PenulisKorespondensi: maria140379@gmail.com
Diterima Maret 2017/Disetujui Mei 2017

ABSTRAK
Pemanfaatan sekam padi menjadi biochar menjadi salah satu inovasi yang dapat diaplikasikan pada petani
untuk mengatasi permasalahan di bidang pertanian, seperti mengurangi tingkat keasamaan tanah,
meningkatkan produktivitas tanaman pangan, dan simpanan cadangan karbon untuk mengatasi masalah
lingkungan global. Tujuan pengabdian ini: 1) Memperkenalkan manfaat penting biochar sebagai pembenah
tanah pada kelompok tani Jaya Makmur; 2) Mempraktikkan cara pembuatan biochar dengan metode retort kiln
dari bahan baku limbah pertanian; 3) Mengaplikasikan biochar di lahan pertanian yang tergolong tanah tidak
subur atau tanah dengan tingkat keasaman tinggi; 4) Membentuk kelompok usaha yang bergerak di bidang
biochar untuk memenuhi kebutuhan petani; dan 5) Pendampingan terhadap kelompok usaha biochar selama
proses produksi, pengolahan, dan pemasarannya. Metode pengabdian menggunakan PLA (Participatory
Learning and Action) dengan memanfaatkan petani pionir yang sebelumnya pernah dilatih dalam pembuatan
biochar. Melibatkan dua mitra kelompok tani, pengusaha penggilingan padi, dan aparat Kampung Jaya
Makmur, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke. Hasil pengabdian ini sebanyak 40 orang petani mengetahui
tentang pentingnya biochar bagi lahan pertanian mereka sebagai pembenah tanah dan mengurangi keasaman
tanah. Peserta juga mengetahui cara pembuatan biochar dengan menggunakan retort kiln, dan metode
konvensional serta kekurangan dan kelebihan masing-masing metode, bahkan beberapa petani mampu
membuat sendiri biochar dengan metode konvensional. Terdapat dua orang petani yang ingin lahannya
diaplikasikan dengan biochar pada musim tanam berikutnya dan dalam diskusi ini terbentuk kelompok usaha
produksi biochar. Kesimpulan pengabdian ini masyarakat tahu mengenai pentingnya biochar dan metode
pembuatan yang efesien dan mengurangi polusi asap dengan menggunakan retort kiln.

Kata kunci: biochar, peningkatan produktivitas, retort kiln

ABSTRACT
Utilization of rice husk waste into biochar could become one of the innovations that can be applied for
farmers to overcome the reducing acidity of soil, increasing crop productivity, and savings carbon stocks to
address global environmental issues. The purpose of this training are: 1) To introduce benefits of biochar as a
soil improvement for farmer groups in Kampung Jaya Makmur; 2) To practice biochar production using retort
kiln method from rise husk; 3) To apply biochar in as infertile or acid soil; 4) Establish a business group
biochar production; and (5) To assist biochar business groups during the production, processing and
marketing process. This training uses PLA (Participatory Learning and Action) by empowering pioneer
farmers who had been trained in biochar production. The participants of this training are two farmer groups,
owner of rice mills, and village officials Jaya Makmur, Kurik Subdistrict, Merauke District. The result of this
training are 40 farmers know about the importance of biochar for their agricultural land as soil improvement
reduce the acidity of soil. Participants also know how to produce biochar using retort kilns, and conventional
methods and the disadvantages and advantages of each method, some farmers are able to make their own
biochar by conventional methods. There are two farmers want apply biochar in their land in next planting
season and establish a biochar production group. Conclusion of this training are the community knows about
the importance of biochar and methods of efficient production and reduce pollution by using retort kiln.

Keywords: biochar, bussiness, retort kiln

129
Agrokreatif Vol 3 (2): 129135

PENDAHULUAN diperkenalkan cara pembuatan biochar dan


manfaatnya bagi pertanian, beberapa petani di
Biochar atau biasa disebut arang adalah Distrik Malind mulai mengaplikasikan biochar di
produk yang dihasilkan ketika limbah biomassa lahan pertanian untuk komoditi padi dan
(diutamakan limbah pertanian) dipanaskan palawija. Kegiatan pengembangan biochar juga
tanpa udara atau dengan udara yang sangat se- didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
dikit. Proses pembuatan arang ini sering disebut Universitas Musamus terkait analisa kelayakan
pyrolysis. Bahan baku yang bisa digunakan untuk usaha dan aplikasinya di lahan pertanian dengan
pembuatan biochar adalah sampah biomassa studi kasus di Distrik Malind. Berdasarkan hasil
yang tidak dimanfaatkan seperti: sekam padi, penelitian kelayakan usaha pembuatan biochar
tongkol jagung, kulit buah kakao atau cokelat, ternyata mampu meningkatkan pendapatan
cangkang kemiri, kulit kopi, limbah gergaji kayu, petani kurang lebih Rp 37.000.000 per tahun
ampas daun minyak kayu putih, ranting kayu (Widiastuti 2016). Mengacu dari hasil penelitian
seperti pada limbah sisa pakan ternak, tem- tersebut beberapa petani pionir mulai mengem-
purung kelapa, dan lain sejenisnya. Biochar bangkan biochar menjadi salah satu alternatif
sudah terbukti sangat bermanfaat sebagai bahan usaha sampingan petani, namun yang menjadi
pembenah tanah dan meningkatkan kualitas kendala saat ini adalah pemasaran biochar. Hal
lahan pertanian, mampu mengurangi sampah ini karena belum banyak petani mengetahui
biomassa, dapat digunakan sebagai bahan bakar pentingnya biochar untuk memperbaiki fungsi
seperti briket, dan dapat meningkatkan pH ta- tanah, sehingga permintaan terhadap biochar
nah atau mengurangi tingkat keasamaan tanah. masih rendah.
Selain penggunaan biochar secara langsung, ap- Upaya untuk mendukung keberlanjutan
likasi di lahan pertanian dapat meningkatkan usaha alternatif tersebut maka pengembangan
pendapatan petani dengan hasil panenan yang dan sosialisasi pentingnya biochar dilakukan
meningkat dan mengurangi pencemaran tanah terus menerus ke seluruh distrik yang me-
dan air akibat pencucian pupuk di tanah. rupakan sentra produksi padi, sehingga tercipta
Penggunaan biochar sebagai bahan bakar briket demand terhadap biochar. Oleh karena itu,
dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan implementasi IbM di Distrik Kurik sangat tepat
akibat asap pembakaran kayu bakar dan mengu- untuk memperluas dampak inovasi pengetahuan
rangi penggunaan kayu yang digunakan pada dan penerapan biochar sekaligus merupakan
tungku tradisional (UNDP 2012). scale up program pengembangan biochar yang
Pengembangan dan sosialisasi pemanfaatan telah dilakukan sebelumnya. Diharapkan ke-
biochar dapat dilaksanakan melalui kegiatan giatan IbM ini dapat menumbuhkan demand
Iptek bagi Masyarakat (IbM). Kegiatan IbM kali komoditi biochar di masyarakat, sehingga usaha
ini difokuskan di Distrik Kurik yang merupakan alternatif petani dalam pembuatan biochar
salah satu sentra produksi tanaman padi dan menjadi lancar, sekam padi sebagai limbah juga
palawija di Kabupaten Merauke. Merauke dalam akan berkurang, tanah petani menjadi lebih
angka (BPS 2014) mencatat bahwa Distrik Kurik subur, dan terjadi peningkatan produktivitas
memiliki luas lahan pertanian terbesar ketiga hasil panen.
setelah Distrik Semangga dan Tanah Miring. Tujuan kegiatan iptek bagi masyarakat di
Pemakaian biochar dapat membantu memper- Kampung Jaya Makmur ini adalah: 1) Mem-
baiki kondisi tanah yang sudah jenuh dengan perkenalkan manfaat penting biochar sebagai
pemakaian pupuk kimia. Berdasarkan pe- pembenah tanah pada kelompok tani Jaya
ngakuan petani, produktivitas padi semakin Makmur; 2) Mempraktikkan cara pembuatan
menurun dari tahun ke tahun. Selain itu, Distrik biochar dengan metode retort kiln dari bahan
Kurik sebagai sentra produksi padi juga berpo- baku limbah pertanian; 3) Mengaplikasikan
tensi memiliki limbah pertanian yang melimpah biochar di lahan pertanian yang tergolong tanah
seperti sekam yang dapat merupakan bahan tidak subur atau tanah dengan tingkat keasaman
baku pembuatan biochar. tinggi; 4) Membentuk kelompok usaha yang
Biochar sebenarnya telah diperkenalkan bergerak di bidang biochar untuk memenuhi
kepada masyarakat di Distrik Malind, Kabupaten kebutuhan petani; dan 5) Pendampingan ter-
Merauke, sejak akhir tahun 2013 melalui hadap kelompok usaha biochar selama proses
program pengabdian pada masyarakat. Sejak produksi, pengolahan bentuk lain, dan
pemasarannya.

130
Vol 3 (2): 129135 Agrokreatif

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Waktu Pelaksanaan Manfaat Biochar


Kegiatan pelatihan pembuatan biochar di- Teknologi penambahan input biochar dalam
lakukan pada tanggal 9 Agustus 2016 diawali perlakuan tanaman tidak menambah jenuhnya
dengan tahap persiapan 2 bulan sebelumnya kondisi tanah, namun sebaliknya, tanah akan
untuk merancang pembuatan drum kiln, mem- mengalami pembenahan, karena aplikasi biochar
persiapkan petani pionir, dan persiapan peserta akan dikombinasikan dengan pupuk organik
kegiatan. yang ramah lingkungan. Biochar sendiri terdiri
dari biomassa yang berasal dari lingkungan.
Lokasi dan Partisipan Kegiatan Pemakaian biochar terbukti telah meningkatkan
Kegiatan Iptek bagi Masyarakat dilaksanakan produksi tanaman padi sebesar 1,3 ton/ha untuk
di Kampung Jaya Makmur, Distrik Kurik, Kabu- studi kasus di lahan pertanian Kampung
paten Merauke. Partisipan kegiatan ini adalah Rawasari, Distrik Malind, Kabupaten Merauke
dua kelompok tani, yaitu kelompok tani Melati (Widiastuti 2014). Pemakaian biochar di lahan
dan Arwana, mahasiswa, pengusaha penggi- pertanian dapat meningkatkan simpanan karbon
lingan padi, aparat kampung Jaya Makmur dan dalam tanah, karena biomassa yang dibakar
petani pionir. Petani pionir merupakan petani mengandung karbon tinggi. Menurut Santi dan
yang telah dilatih sebelumnya sebanyak 2 orang, Goenadi (2010), beberapa negara telah mene-
ikut terlibat menjadi co-fasilitator yang bertugas tapkan suatu kebijakan untuk mengembangkan
menyiapkan peserta kegiatan, melakukan uji biochar dalam skala industri guna meningkatkan
coba alat dan membantu menjelaskan kepada simpanan karbon di dalam tanah. Jika dikaitkan
kelompok tani. Selain itu, untuk pembuatan alat dengan kepedulian terhadap pemanasan global
drum kiln dengan memberdayakan mahasiswa yang disebabkan oleh emisi CO2 dan sumber gas
dari Jurusan Tehnik Mesin, Fakultas Tehnik, rumah kaca lainnya, maka pemanfaatan biochar
Universitas Musamus. Total peserta sebanyak 40 sebagai bahan amelioran tanah memiliki pros-
orang. pek yang cukup baik. Dengan kata lain, teknologi
pemanfaatan (pengolahan) biochar merupakan
Bahan dan Alat salah satu solusi cepat untuk mengurangi
Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini pengaruh pemanasan global yang berasal dari
adalah sekam padi, pematik api berupa serasah lahan pertanian dan juga merupakan salah satu
daun atau kertas koran. Alat yang digunakan alternatif untuk mengelola limbah pertanian dan
adalah retort kiln (yang telah dibuat sebelumnya kehutanan.
dan telah diuji coba), kawat ram, dan besi
pembakaran (telah dibuat sebelumnya). Media Praktik Pembuatan Biochar
PLA menggunakan kertas flipchart dan spidol. Peserta dilibatkan dalam proses praktik
pembakaran sekam menjadi biochar melalui tiga
Metode Pelaksanaan Kegiatan metode, yaitu menggunakan tiang pembakaran,
Metode pelaksanaan pelatihan pembuatan drum retort kiln, dan sistem terbuka yang biasa
biochar menggunakan metode PLA, yang mana dilakukan masyarakat dengan menggunakan
semua pihak aktif terlibat dalam diskusi dan kawat ram. Peserta pelatihan diberikan pilihan
praktik pembuatan biochar baik dengan meng- cara membuat biochar menggunakan alat yang
gunakan metode sederhana dengan sistem mudah dibuat sendiri. Masing-masing metode
terbuka maupun menggunakan alat retort kiln. memiliki kelebihan dan kekurangan. Penggu-
Tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan adalah naan kawat ram memang lebih mudah dan
sebagai berikut: 1) Merancang drum pem- murah, namun hanya bisa dipakai 3–5 kali
bakaran/retort kiln dan pipa udara pembakaran; pembakaran, setelah itu kawat akan hancur. Jika
2) Melakukan uji coba retort kiln; 3) Mem- menggunakan tiang pembakaran tentu harus
persiapkan peralatan pelatihan, co-fasilitator mengeluarkan biaya dalam proses pembua-
dan lahan untuk aplikasi; 4) Melaksanakan pe- tannya, namun bisa dimanfaatkan seterusnya.
latihan pembuatan biochar dan rencana tindak Penggunaan metode terbuka dengan pemakaian
lanjut kegiatan; 5) Membentuk kelompok usaha kawat ram ataupun tiang pembakaran mem-
biochar; dan 6) Melakukan pendampingan butuhkan waktu yang cukup lama, kurang lebih
kelompok. 45 jam tergantung banyak sedikitnya bahan

131
Agrokreatif Vol 3 (2): 129135

yang akan dibakar dan proses pembalikan/ melalui mulut tungku naik ke atas sehingga
pengadukan bahan sekam, sehingga mem- proses pembakaran menjadi cepat.
butuhkan lebih banyak tenaga kerja. Kegiatan  Sekam yang terbakar sedikit demi sedikit
pelatihan pembuatan biochar dan desiminasi akan jatuh ke bawah sambil dibalik-balik
pentingnya biochar untuk lahan pertanian sehingga menjadi arang sekam
terlihat pada Gambar 1, sementara tiga metode  Arang sekam yang telah berwarna hitam
pembakaran sekam menjadi biochar terlihat dikeluarkan menggunakan sekop
pada Gambar 2.  Arang sekam tersebut disiram dengan air
Adapun proses pembuatan arang sekam bersih, supaya arang sekam tadi tidak
dapat dilakukan dengan menggunakan retort menjadi abu
kiln atau dengan sistem terbuka. Langkah-  Jemur arang sekam supaya kering, kemudian
langkah pembuatan arang sekam dengan meng- masukkan ke dalam karung/plastik dan siap
gunakan retort kiln adalah sebagai berikut digunakan.
(Djaenudin 2007): Setelah arang terbentuk merata, harus di-
 Sekam dimasukkan ke dalam drum setengah lakukan penyiraman dengan air supaya pem-
bagian sambil dipadatkan dan beri sedikit bakaran tidak berlangsung terus yang dapat
minyak tanah lalu bakar dengan mema- berpotensi menjadi abu. Gambar 3 menunjukkan
sukkan api kedalam pipa yang berada di petani pionir sedang membantu menjelaskan
dalam drum cara pembuatan dan aplikasi biochar di lahan
 Masukkan kembali sekam sampai drum terisi pertanian.
penuh Jika menggunakan metode tertutup dengan
 Kemudian sekam dibakar melalui lubang si- menggunakan drum retort kiln maka prosesnya
lindris dengan menggunakan pematik seperti bisa menjadi lebih cepat dan tidak membu-
koran bekas/ranting daun, pembakaran tuhkan tenaga kerja untuk proses pengadukan.
dapat dengan mudah berlangsung karena Proses pembakaran dengan drum bisa matang
sekam dalam keadaan kering, di samping itu dalam waktu 2 jam sehingga lebih cepat. Output
karena udara yang masuk ke dalam drum kegiatan pelatihan ini adalah peserta paham

Gambar 1 Kegiatan pelatihan pembuatan biochar dan Gambar 3 Petani pionir sedang membantu menje-
desiminasi pentingnya biochar untuk laskan cara pembuatan biochar aplikasi
lahan pertanian. biochar di lahan pertanian.

a b c
Gambar 2 Tiga metode pembakaran sekam menjadi biochar: a) Menggunakan kawat ram; b) Menggunakan
tiang pembakaran permanen; dan c) Menggunakan drum retort kiln.

132
Vol 3 (2): 129135 Agrokreatif

tentang pentingnya biochar untuk membenahi


tanah yang miskin unsur hara, melatih peserta
cara membuat biochar sendiri, dan mampu
mengaplikasikannya di lahan pertanian. Berda-
sarkan hasil evaluasi kegiatan, sebagian peserta
(70) paham mengenai pentingnya biochar dan
ada lanjutan kegiatan dengan aplikasi di lahan
sawah dengan kondisi tanah di Jaya Makmur
(Gambar 4).
Rencana kerja tindak lanjut dari kegiatan ini
adalah apikasi biochar pada musim tanam
rendeng di lokasi lahan petani yang menurut
pengakuan petani merupakan tanah yang ku-
rang subur. Petani lain dalam kelompok tani
diminta untuk ikut mengamati proses per-
tumbuhan tanaman percobaan dan setelah
panen akan ada pertemuan selanjutnya untuk
memaparkan hasil percobaan. Lokasi tempat
aplikasi biochar didiskusikan bersama dan di-
mulai pada bulan Januari 2017. Adapun proses
persiapan pembuatan biochar dan campuran
pupuk organik telah disiapkan bersama-sama
dengan kedua kelompok tani. Bahan baku sekam Gambar 4 Aplikasi Biochar di Kampung Jaya Makmur.
diperoleh dari peserta pelatihan dari pengusaha
penggilingan padi secara cuma-cuma. Dibantu
oleh petani pionir, kelompok tani membuat
biochar dan mempersiapkan penampungan
biochar di rumah salah satu petani yang akan
dijadikan sentra produksi biochar. Pupuk orga-
nik yang dibutuhkan untuk aplikasi merupakan
sumbangan dari Balai Benih Utama (BBU) yang
ada di Distrik Malind.

Pembentukan Kelompok Sentra Produksi


Biochar
Pihak penggilingan padi berkomitmen untuk
Gambar 5 Papan Nama Sentra Produksi Biochar.
tidak lagi membakar sekamnya dan menye-
rahkan produk sampingan penggilingan padi dasarkan hasil diskusi telah disepakati merk
tersebut ke kelompok sentra produksi biochar, dagang untuk biochar, yaitu BBe yang
untuk pembentukan sentra produksi biochar. merupakan singkatan dari “Biochar Berguna”.
Papan nama kelompok dibuat untuk memper- Kemasan yang telah dibuat adalah 10 kg
kenalkan biochar pada masyarakat (Gambar 5) (Gambar 6) untuk kepentingan individu dan
yang diletakkan di salah satu rumah petani yang penjualan di toko-toko pertanian, sedangkan
disepakati sebagai tempat pembuatan biochar/ untuk penjualan ke petani yang membutuhkan
sentra produksi biochar. Proses pembuatan untuk aplikasi di lahan pertaniannya, kemasan
biochar terus dilakukan di tempat ini dan petani dibuat dengan menggunakan karung plastik
yang membutuhkan biochar dapat mempe- ukurang 50 kg.
rolehnya di sentra usaha ini.
Kendala yang Dihadapi
Pendampingan Kelompok Usaha Sentra Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan IbM
Produksi Biochar ini adalah waktu pelaksanaan kegiatan yang
Sejak pelatihan dilakukan dan sentra pro- tidak bertepatan pada saat menjelang musim
duksi biochar dibentuk, terus diupayakan tanam. Hal ini mengakibatkan aplikasi di lahan
adanya pendampingan dalam hal proses harus dilakukan menunggu musim tanam
produksi, kemasan, dan pemasarannya. Ber- berikutnya di tahun 2017. Namun jika dilak-
133
Agrokreatif Vol 3 (2): 129135

Upaya Keberlanjutan Kegiatan


Dari hasil diskusi dengan peserta pelatihan,
telah disepakati rencana tindak lanjut kedepan
untuk mencari alternatif penyelesaian masalah
asap yang dihasilkan dari drum kiln. Salah
satunya adalah mengupayakan komoditi asap
cair. Teknologi tersebut memang tengah dikem-
bangkan dan produknya sudah diperjualbelikan,
di daerah Jawa, namun di Merauke, produk
tersebut belum dikenal. Asap cair berguna untuk
mengawetkan makanan, lebih alami, sehat, dan
tahan lama. Namun teknologi tersebut mem-
butuhkan kontinuitas proses pembakaran sekam
dan belum ada sumber daya yang mencoba
Gambar 6 Kemasan Biochar 10 kg.
teknologi tersebut di Merauke. Untuk itu target
sanakan bertempatan dengan musim tanam, yang utama setelah kegiatan ini adalah keber-
maka hampir sebagian besar petani sibuk langsungan sentra produksi sekam di Kampung
sehingga sulit untuk meminta partisipasi terlibat Jaya Makmur diupayakan agar terus ber-
dalam kegiatan. Oleh karena itu, perlu mem- kelanjutan. Setelah usaha ini dapat berjalan
bangun komitmen yang baik dengan peserta secara rutin, maka akan mulai dikembangkan
pelatihan karena adanya time lag antara ke- teknologi asap cair untuk mengatasi polusi
giatan pelatihan dan aplikasi di lahan pertanian. udara yang berasal dari asap pembakaran drum
Kendala lain yang dihadapi adanya kecen- kiln.
derungan petani ingin mudah dan tidak ingin
repot membuat biochar sendiri, serta adanya
keengganan jika belum banyak petani yang SIMPULAN
menggunakan biochar. Hal ini sesuai dengan
metode perubahan perilaku (Bann 2004) yang Kegiatan IbM terlaksana dalam bentuk
menyebutkan bahwa perilaku petani akan pelatihan pembuatan biochar di Kampung Jaya
terbangun ketika mereka telah menerima infor- Makmur, dihadiri oleh 40 petani yang tergabung
masi, mengolahnya melalui bukti-bukti yang dalam kelompok tani Arwana dan Melati.
dapat dilihat, dan mendengar banyaknya petani Masyarakat paham pentingnya biochar untuk
yang menerapkannya. Proses perubahan pe- memperbaiki struktur tanah. Masyarakat tahu
rilaku tersebut sedang dialami oleh petani di dan telah mempraktikkan cara pembuatan bio-
Kampung Jaya Makmur, diharapkan melalui char dengan menggunakan drum kiln, metode
aplikasi biochar di lahan kampung, masyarakat terbuka dan tiang pembakaran. Masyarakat
dapat melihat dan mempercayai serta bersedia mengetahui keuntungan penggunaan drum kiln
menerapkan inovasi. dalam pembuatan biochar. Telah terbentuk sen-
tra produksi biochar di Kampung Jawa Makmur
Dampak Kegiatan dan rutin melakukan pembuatan biochar.
Melalui kegiatan IbM ini masyarakat menjadi Pendampingan kepada sentra produksi biochar
tahu manfaat sekam padi yang biasanya dibuang terus dilakukan berupa pembuatan kemasan dan
atau dibakar. Masalah petani mengenai kondisi rencana pemasaran. Rencana tindaklanjut yang
tanah yang asam dapat teratasi dengan peng- disepakati adalah sosialisasi hasil aplikasi di
gunaan biochar. Masyarakat juga tahu dan lahan pertanian sekitar Kampung Jaya Makmur.
mampu membuat biochar sendiri dengan Peserta berkomitmen untuk memonitoring
menggunakan metode sederhana, retort kiln, pertumbuhannya dengan secara rutin melihat
dan tiang pembakaran. Pengusaha penggilingan hasil penelitian. Saran kegiatan dari pelatihan ini
padi pun tahu bagaimana memanfaatkan limbah adalah pelatihan tentang pertanian secara
sekam padi dan memberikan alternatif usaha umum tidak hanya terkait biochar dan juga
sampingan dalam pemanfaatan limbah sekam mulai mengembangkan teknologi pemanfaatan
padi. Dalam jangka panjang, petani pun dapat limbah asap pembakaran untuk dijadikan
memiliki usaha sampingan pembuatan biochar komoditi asap cair yang bermanfaat untuk
dan memberikan tambahan pendapatan petani. mengawetkan makanan.

134
Vol 3 (2): 129135 Agrokreatif

UCAPAN TERIMA KASIH Kabupaten Merauke. Jurnal Iptek Tanaman


Pangan. 2(2): 180194.
Terima kasih kepada Kementerian Riset Santi LP, Goenadi DH. 2010. Pemanfaatan
Teknologi dan Perguruan Tinggi yang telah biochar sebagai pembawa mikroba untuk
memberikan pendanaan untuk kegiatan IbM. pemantap agregat tanah ultisol dari Taman
Terima kasih juga kepada Gapoktan di Kampung Bogo – Lampung. Menara Perkebunan. 78(2):
Jaya Makmur, petani pionir (Rajimun dan
5260.
Sunarto) yang telah berdedikasi untuk pengem-
bangan biochar. Terima kasih kepada Riski, [UNDP]. United Nation Development Program.
petani Jaya Makmur yang rela kehilangan hasil 2012. Resullt Sheet: Application of biochar
panennya untuk kepentingan aplikasi dan technology in Indonesia: Sequestering carbon
penelitian biochar. in the soil, improving crop yield and providing
alternative clean energy. BIOCHAR Project
Indonesia. Jakarta (ID): UNDP
DAFTAR PUSTAKA Widiastuti MMD. 2014. Peningkatan Pendapatan
Petani Melalui Pemanfaatan Limbah
Bann VD. 2004. Penyuluhan Pertanian. Jakarta Pertanian (Studi Kasus: Pengembangan
(ID): Kanisius Biochar Di Distrik Malind-Kabupaten
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Merauke Merauke). Dalam: Prosiding Perhepi
Dalam Angka. Papua (ID): Badan Pusat Konferensi Nasional dan Kongres XVI
Statistik Kabupaten Merauke. Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia.
28–29 Agustus 2014, IICC, Bogor.
Djaenudin D. 2007. Potensi Sumber Daya Lahan
untuk Perluasan Areal Tanaman Pangan di

135

Anda mungkin juga menyukai