Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhamad Arlan

Nim : 17171025064
Tugas : Gejala Medan Tinggi
Dosen : Ir. kajat sartono, MT

Isolator gas dan Mekanisme kegagalan isolasi gas

Isolator adalah salah satu komponen terpenting yang harus di ketahui


dalam hal keelektonikaan. Isolator terbagi atas beberapa macam salah satunya
yaitu isolator gas.

Pada umumnya isolator gas digunakan sebagai media isolasi dan


penghantar panas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada isolator gas ini
adalah ketidakstabilan temperatur, ketidaknormalan sifat kedielektrikan pada
tekanan yang tinggi dan resiko ledakan dari gas yang digunakan.

Berdasarkan kekuatan dielektrik,rugi-rugi dielektrik, stabilitas kimia,korosi, dll,


isolator gas dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Gas sederhana, contohnya :

a. Udara

b. Nitrogen

c. Helium

d. Hidrogen ,

dan lain-lain

2. Gas Oksida, contohnya :

a. Gas karbondioksida
b. Gas Sulphur dioksida

3. Gas Hidrokarbon, contohnya :

a. Methana

b. Ethana

c. Propana

dan lain-lain

4. Gas Elektronegatif, contohnya :

a. Gas Sulphur hexaflorida

b. CH2Cl2

Dalam pemilihan jenis isolator gas yang dipergunakan, perlu diperhatikan


sifat dari kedielektrikan gas yang digunakan pada temperatur dan tekanan dimana
gas tersebut akan digunakan sebagai media isolasi.

Beberapa sifat dari isolator gas sebagai media isolasi yang perlu diperhatikan
antara lain yaitu :

1. Sifat Kelistrikan, yang mencakup antara lain :

a. Tahanan isolasi

b. Kekuatan Dielektrik

c. Faktor Daya

d. Konstanta Dielektrik
e. Rugi-rugi dielektrik

2. Temperatur,

3. Sifat Kimia, dan

4. Sifat Mekanis

a. kerapatan volume

b. viskositas

c. absorpsi kelembaman

d. tekanan permukaan,dll

Mekanisme Kegagalan Isolasi Gas Dalam mekanisme tembus listrik bahan


isolasi,ada beberapa peristiwa/proses yang berperan di dalamnya, antara lain :

a. Ionisasi, yaitu peristiwa terlepasnya elektron dari ikatan atom netral sehingga
menghasilkan satu elektron bebas dan ion positif

b. Deionisasi, yaitu peristiwa dimana satu ion positif menangkap elektron bebas
sehingga ion positif tersebut menjasi atom netral

c. Emisi, yaitu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam menjasi


elektron bebas Proses dasar dalam kegagalan isolasi gas adalah ionisasi benturan
oleh elektron.

Ada dua jenis proses dasar yaitu :

• Proses primer, yang memungkinkan terjadinya banjiran elektron

• Proses sekunder, yang memungkinkan terjadinya peningkatan banjiran elektron


Saat ini dikenal dua mekanisme kegagalan gas yaitu :

• Mekanisme Townsend

• Mekanisme Streamer

1. Mekanisme Kegagalan Townsend

Pada proses primer, elektron yang dibebaskan bergerak cepat sehingga timbul
energi yang cukup kuat untuk menimbulkan banjiran elektron. Jumlah elektron
Ne pada lintasan sejauh dx akan bertambah dengan dNe, sehingga elektron bebas
tambahan yang terjadi Ne.dx . Ternyata jumlah elektron bebas α dalam lapisan
dx adalah dNe = dNe yang bertambah akibat proses ionisasi sama besarnya
dengan jumlah Ne.(t).dt; α ion positif dN+ baru yang dihasilkan, sehingga dNe =
dN+ = dimana :

α : koefisien ionisasi Townsend

dN+ : jumlah ion positif baru yang dihasilkan Ne : jumlah total elektron

Vd : kecepatan luncur elektron

konstan,Ne = N0, x = α Pada medan uniform,x α ε Ο sehinggaNe = NO Jumlah


elektron yang menumbuk anoda per ε detik sejauh d dari katoda sama dengan
jumlah ion positif yaitu N+ = N0 x α

Jumlah elektron yang meninggalkan katoda dan mencapai anoda adalah :

Arus ini akan naik terus sampai terjadi peralihan menjadi pelepasan yang
bertahan sendiri. Peralihan ini adalah percikan dan dα ε diikuti oleh perubahan
arus dengan cepat dimana karena >> d secara teoritis menjadi tak terhingga, tetapi
α ε O À1 maka dalam praktek hal ini dibatasi oleh impedansi rangkaian yang
menunjukkan mulainya percikan.
2. Mekanisme Kegagalan Streamer

Ciri utama kegagalan streamer adalah postulasi sejumlah besar foto ionisasi
molekul gas dalam ruang di depan streamer dan pembesaran medan listrik
setempat oleh muatan ruang ion pada ujung streamer. Muatan ruang ini
menimbulkan distorsi medan dalam sela. Ion positif dapat dianggap stasioner
dibandingkan elektron-elektron yang begerak cepat dan banjiran elektron terjadi
dalam sela dalam awan elektron yang membelakangi muatan ruang ion positif.
Medan Er yang dihasilkan oleh muatan ruang ini pada jari jari R adalah :

Pada jarak dx, jumlah pasangan x dx sehingga : α ε α elektron yang dihasilkan


adalah R adalah √jari jari banjiran setelah menempuh jarak x, dengan rumus
diffusi R= (2Dt). Dimana t = x/V sehingga

dimana :

N : kerapatan ion per cm2, e : muatan elektron ( C ), 0 : permitivitas ruang bebas,ε


R : jari jari (cm), V : kecepatan banjiran, dan D : koefisien diffusi.

Udara

Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan


tembus yang cukup besar yaitu sekitar 30 kV/cm. kalau dua buah elektroda yang
dipisahkan dengan udara mempunyai beda potensial yang tinggi yaitu tegangan
yang melebihi tegangan tembus, maka akan timbul loncatan bunga api. Bila
tegangan itu dinaikkan lagi, maka akan terjadi busur api. Besarnya tegangan
tembus dipengaruhi oleh tekanan udara. Secara umum,makin besar tekanannya,
main besar pula tegangan tembusnya. Tetapi pada keadaan pakemjustru tegangan
tembus akan menjadi lebih besar. Keadaan yang demikian inilah yang justru
digunakan atau diterapkan pada peralatan listrik.

Sulphur Hexa Fluorida


Sulphur Hexa Fluorida (SF6) merupakan suatu gas bentukan antara unsur sulphur
dengan fluor dengan reaksi eksotermis :

S + 3 F2 SF6 + 262 kilo kalori

Sampai saat ini SF6 merupakan gas terberat yang mempunyai massa jenis 6.139
kg/m3 yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu 00 celcius dan tekanan 1
atmosfir.

Sifat dari SF6 sebagai media pemadam busur api dan relevansinya pada sakelar
pemutus beban adalah :

a. Hanya memerlukan energi yang rendah untuk mengoperasikan mekanismenya.


Pada prinsipnya, SF6 sebagai pemadam busur api adalah tanpa memerlukan
energi untuk mengkompresikannya, namun semata-mata karena pengaruh panas
busur api yang terjadi.

b. Tekanan SF6 sebagai pemadam busur api maupun sebagai pengisolasi dapat
dengan mudah dideteksi

c. Penguraian pada waktu memadamkan busur api maupun pembentukannya


kembali setelah pemadaman adalah menyeluruh

d. Relatif mudah terionisasi sehingga plasmanya pada CB konduktivitas tetap


rendah dibandingkan pada keadaan dingin. Hal ini mengurangi kemungkinan
busur api tidak stabil dengan demikian ada pemotongan arus dan menimbulkan
tegangan antar kontak.

e. Karakteristik gas SF6 adalah elektro negatif sehingga penguraiannya


menjadikan dielektriknya naik secara bertahap

f. Transien frekuensi yang tinggi akan naik selama operasi pemutusan dan dengan
adanya hal ini busur api akan dipadamkan pada saat nilai arusnya rendah.
Dibawah ini terdapat pendapat beberapa ahli tentang isolator gas. Yaitu Brophy,
John R. (Valencia, CA), dkk.

1. Sebuah isolator tegangan tinggi gas yang terdiri dari: elemen pertama memiliki
bahan dielektrik sumbu dan membentuk inti dengan sebagian besar permukaan
luar silinder berpusat pada kata kata sumbu inti mempunyai dasar memperluas
permukaan inti dalam pesawat secara substansial tegak lurus terhadap sumbu .
kedua berbentuk cangkir sebagian besar unsur bahan dielektrik yang mencakup
lengan baju yang erat kata mengelilingi inti dan secangkir dasar dengan
permukaan yang menghadap upwardly yang terletak di bawah facewise kata
terhadap permukaan inti. kata inti memiliki substansial memperluas lubang yang
sejajar dengan sumbu untuk kata kata bawah permukaan inti, kata sebuah alur di
bawah permukaan inti kata yang memanjang hingga ke permukaan silinder luar,
dan sebagian besar di kata alur heliks silinder yang memiliki permukaan luar
ujung bawah kata berkomunikasi dengan alur di kata bawah permukaan inti dan
ujung atas yang berlawanan dan berarti termasuk elemen konduktif listrik,
membentuk lorong-lorong berkomunikasi dengan kata inti lubang dan ujung atas
kata sebagian besar alur heliks, untuk melewati therethrough gas.

2. Sebuah isolator tegangan tinggi gas yang terdiri dari: elemen pertama yang
mencakup inti bahan dielektrik memiliki silinder pinggiran dan memiliki
berseberangan termasuk bagian bawah. elemen kedua yang meliputi bahan
dielektrik lengan memiliki lubang silinder diameter yang sama seperti kata inti
dan yang erat kata menerima inti, kata membentuk elemen kedua dari bawah
permukaan di bagian bawah kata lubang, ujung bawah kata inti berbohong
facewise melawan kata bawah permukaan. kata inti memiliki alur heliks secara
substansial di pinggiran, membentuk sebagian besar kata heliks bagian antara inti
dan lengan, kata heliks bagian atas dan bawah memiliki berakhir. kata inti
memiliki sumbu silinder berpusat pada periferal dan mengatakan sebagian besar
inti memiliki lubang vertikal dengan memperluas atas kata yang sejajar dengan
sumbu untuk kata inti bagian bawah, kata bagian bawah kata heliks kata bagian
inti berbaring di bagian bawah, dan berkata inti telah alur di bagian bawah kata
inti yang memanjang dari kata vertikal dasar lubang untuk kata akhir kata heliks
bagian. berarti membentuk lorong digabungkan untuk kata atas kata akhir heliks
bagian untuk melewati gas yang melewati kata heliks bagian dan sepasang
masing-masing anggota konduktif listrik digabungkan ke puncak kata lubang
vertikal dan untuk berkata berarti membentuk sebuah lorong.

Bentuk Isolator Gas


Contoh Isolator gas

Anda mungkin juga menyukai