Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan

dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2008). Studi kasus ini

adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan

pada pasien yang mengalami diabetes mellitus dengan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di RS

Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.

3.2 Batasan Istilah

Batasan konsep yang ada dalam penelitian harus dibuat batasan

istilah yang operasional agar tidak ada makna ganda dari semua istilah

yang digunakan dalam penelitian tersebut, mengingat terdapat berbagai

pengertian ilmu kedokteran dan kesehatan yang bervariasi sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

serta cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat

diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2011).

Dalam studi kasus pasien yang mengalami diabetes mellitus

manifestasinya selalu dikaitkan dengan konsekuensi metabolik defisiensi

insulin. Keadaan defisiensi insulin akan mempengarungi proses

metabolisme di dalam tubuh seperti hanlya dalam proses absorbsi

makanan (Nurarif & Kusuma, 2015).

32
33

3.3 Partisipan

Partisipan yang digunakan dalam studi kasus asuhan keperawatan

klien yang mengalami diabetes mellitus dengan prioitas masalah

ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di RS Bhayangkara

Hasta Brata Kota Batu adalah dua klien denga masalah yang sama yaitu

diabetes mellitus dengan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti dalam pengambilan data studi kasus ini selama tiga hari

berturut-turut yaitu klien I pada tanggal 21 – 23 Oktober 2018 di ruang

perawatan bougenvile dan klien II pada tanggal 22 – 24 Oktober 2018 di

ruang perawatan melati RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada studi kasus asuhan keperawatan pada

dewasa yang mengalami Diabetes Mellitus dengan ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang dilaksanakan di RS

Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu dengan menggunakan metode:

3.5.1 Wawancara

Wawancara merupakan metode penelitian data dengan cara

mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini

memberikan hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara

mendalam serta jumlah respon sedikit (Hidayat, 2008). Hasil

anamnesis dapat berisi tentang identitas, keluhan utama, riwayat

penyakit sekarang-dahulu, dan dengan fungsi pola kesehatan.


34

Sumber data bisa didapatkan dari klien, keluarga, maupun perawat

lainnya.

3.5.2 Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan secara langsung kepada responden

penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan

diteliti. Pengumpulan data dengan cara observasi ini dapat

digunakan apabila objek penelitian adalah perilaku manusia,

proses kerja, atau responden kecil (Hidayat, 2008).

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengidentifikasi adanya

kelainan pada tubuh individu. Pemeriksaan fisik dilakukan pada

setiap individu. Pemeriksaan fisik dilakukan pada setiap individu

baik pria maupun wanita dan bayi hingga lansia. Hasil

pemeriksaan fisik akan membantu menentukan tindakan

selanjutnya yang akan dilakukan Pemeriksaan fisik bisa dimulai

dengan prosedur yang umum seperti pengukuran tanda-tanda vital

yang meliputi tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu. Perawat

harus menjelaskan kepada klien. Jelaskan dan tanyakan setiap

ketidaknyamanan yang dirasakan klien. Sangat penting untuk

menjaga privasi klien (Evania, 2013).

Adapun dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar

yang harus dipahami, yaiu:


35

1) Inspeksi

Merupakan proses pengamatan atau obsevasi ubtuk

mendeteksi masalah kesehatan pasien. Cara efektif untuk

melakukan inspeksi adalah sebagai berikut:

a. Atur posisi sehingga bagian tubh dapat diamati secara

detail.

b. Berikan pencahayaan yang cukup.

c. Lakukan inspeksi untuk area ukuran, bentuk, warna,

kesimetrisan, posisi dan abnormalitasnya.

d. Bandingkan area sisi tubuh dan bandingkan dengan

bagian tubuh lainnya.

e. Jangan melakukan secara buru-buru.

2) Palpasi

Merupakan pemeriksaan dengan bantuan indra peraba,

yaitu tangan menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan,

tekstur dan mobilitas. Pada palpasi yang membutuhkan

kelembutan dan sensitivitas dianjurkan menggunakan tangan

bagian palmar, sedangkan untuk temperatur hendaknya

menggunakan bagian belakang tangan dan jari.

3) Perkusi

Pemeriksaan dengan melakukan ketukan pada bagian

tubuh yang diperiksa dengan ujung-ujung jari untuk

mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organ-organ tubuh,

dan mengetahui adanya cairan dalam rongga tubuh. Ada dua


36

cara dalam menggunakan satu atau dua jari, sedangkan tidak

langsung dengan cara menempatkan jari tengah tangan di atas

permukaan tubuh dan jari tangan lain yang mengetuk pada

bagian atas jari yang telah berada di atas tubuh yang akan

diperiksa.

4) Auskultasi

Pemeriksaan dengan cara mendengarkan bunyi yang

dihasilkan tubuh melalui stetoskop. Auskultasi dapat

digunakan untuk mendengarkan antara lain:

a. Frekuensi atau siklus gelombang bunyi

b. Kekerasan atau amplitudonya

c. Kualitas dan lama bunyinya

3.5.3 Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dan

dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli

seperti hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data penunjang lain

yang relevan seperti catatan tenaga kesehatan lainnya dalam

lembar status pasien (Nursalam, 2011).

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data /

informasi yang diperoleh sehingga data dengan validasi tinggi. Waktu

pengamatan tindakan dilakukan tiga hari berturut-turut yaitu klien I

pada tanggal 28 – 30 Juli 2018 di ruang perawatan bougenvile dan klien

II pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2018 di ruang perawatan melati RS


37

Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu, sehingga data yang diperoleh

peneliti bisa lebih lengkap. Disamping integritas penelitian (karena

penelitian merupakan instrumen utama), uji keabsahan data dilakukan

dengan cara:

1) Sumber informasi tambahan dengan menggunakan data yang

didapatkan dari sumber utama yaitu keluarga dan perawat yang

berkaitan dengan kasus klien yang mengalami ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2) Mengkonfirmasi ulang (triangulasi) data yang diungkapkan oleh

klien dengan data yang didapat dari keluarga klien serta kenyataan

yang ada selama di RS terutama mengenai masalah kebutuhan

nutrisi klien

3.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan pada klien saat penelitian studi kasus di

lapangan, sewaktu dilakukan pengumpulan data oleh peneliti sampai dengan

cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan teori yang ada dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang

digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari

intepretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan

masalah yang mengenai penjelasan asuhan keperawatan klien yang

mengalami Diabetes Mellitus dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh di RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu. Teknik analisis

digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang

menghasilkan data
38

untuk selanjutnya interpretasikan dan dibandingkan dengan teori yang

ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi

tersebut. Urutan dalam analisis adalah sebagai berikut:

1) Pengumpulan data

Data yang diperlukan dari hasil WOD (wawancara, observasi,

dan dokemen), hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan,

kemudian disalin dalam bentuk transkip (catatan yang terstruktur).

2) Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan

lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan

menjadi data subjektif dan objektif, dianalisis berdasarkan hasil

pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan dengan nilai normal.

3) Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan,

maupun teks naratif, kerahasian dari klien dijamin dengan jalan

mengaburkan identitas dari klien.

4) Kesimpulan data

Dari data yang disajikan oleh peneliti mengenai studi kasus

asuhan keperawatan klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di RS

Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu, kemudian data tersebut dibahas

dan dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara

teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan


39

dengan menggunakan metode induksi. Data yang terkait dengan data

pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

3.8 Etik Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etik penelitian harus

diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain:

1) Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dan partisipan dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi partisipan.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian. Jika subjek bersedia, maka mereka

menandatangani lembar persetujuan. Jika tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak pasien.

2) Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama partisipan pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data dan atau hasil penelitian yang akan disajikan.


40

3) Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan (Hidayat, 2008).

Anda mungkin juga menyukai