Anda di halaman 1dari 1

Stevens terlahir dengan nama Stephen Demetre Georgiou, 21 Juli 1948, di London sebagai non-Muslim

(Nasrani). Georgiou muda tumbuh besar di lingkungan yang kental dengan budaya musik. Arah hidup
mulai ditentukannya setelah mendengarkan rekaman milik Bob Dylan untuk pertama kalinya. Bakat
bermusiknya berkembang. Pada saat itu, ia merasa bahwa dirinya lebih besar dari alam ini dan seolah-
olah usianya lebih panjang daripada kehidupan dunia. Meski begitu kehidupannya tidak seperti
selebritas lain, yang hidup hura-hura dan bergelimang narkoba. Salah satu penyebabnya karena ia
memiliki penyakit tuberkulosis yang pernah membuatnya nyaris meninggal pada 1968.

Dalam perjalanan hidupnya, Stevens kerap mengalami kegamangan akan identitas dan tujuan hidup.
Melihat lingkungan yang ia geluti, Tuhan adalah uang dan ketenaran. Namun uang ternyata tidak
membuatnya bahagia. Secara mandiri ia mulai melakukan pencarian kebenaran dan tujuan hidup yang
selama ia rasa hampa dalam hatinya. Pengembaraan dan pencarian akan kebenaran ia jalani. Ia merasa
keyakinan yang selama ini ia pegang ia anggap belum mampu membasuh dahaga spiritualnya. Beberapa
ajaran Timur ia pelajari dan coba mendalaminya. Demi dahaganya ini juga yang membawanya pada
ajaran Timur. Dia pernah mempelajari ajaran Budha dan falsafah cina serta memganut paham
qadariyyah. Dia mencari tahu semua tentang hal tersebut dan dia menyadari bahwa semua itu keliru.

Suatu ketika ia berlibur ke Marrakesh, Maroko, Stevens sempat tergugah oleh alunan azan. Seseorang
menjelaskan kepada Stevens bahwa itu adalah "musik untuk Tuhan". Ia penasaran karena ia belum
pernah mendengarnya. Pengalaman itu memang belum langsung mengubahnya. Namun seperti menjadi
panggilan baginya untuk memahami petunjuk. Semua menjadi terang saat saudara laki-laki Stevens,
David Gordon, seorang mualaf, membawakannya salinan Alquran sebagai hadiah ulang tahun dari
sebuah perjalanan ke Yerusalem. Kitab suci itu datang padanya tak lama setelah insiden yang hampir
merenggut nyawanya di laut Malibu. Stevens dengan cepat membaca dan mencoba mendalami isi
mushaf tersebut.

Stevens kemudian secara resmi masuk agama Islam pada 23 Desember 1977. Namanya berubah menjadi
Yusuf Islam pada tahun 1978. Yusuf adalah lafal Arab atas nama Joseph, dia menyatakan bahwa dia
"selalu mencintai nama Yusuf" dan sangat tertarik dengan kisah Nabi Yusuf di dalam Alquran.

"Saya telah menemukan rumah spiritual yang telah saya cari hampir sepanjang hidup saya. Dan jika Anda
mendengarkan musik dan lirik saya, seperti 'Peace Train' dan 'On The Road To Find Out', itu jelas
menunjukkan kerinduan saya untuk arahan dan jalan spiritual yang saya tempuh," ungkap Stevens dalam
wawancaranya dengan majalah musik Rolling Stone.

Anda mungkin juga menyukai