Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PERAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM PROSES


PENYULUHAN PERTANIAN UNTUK PENGEMBANGAN
MODAL MANUSIA DAN SOSIAL PERTANIAN

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Pembangunan Pertanian pada Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen pembimbing:
Ir. Imam Syafii M.S

Disusun oleh:
Sadam Alfandy Nur Ramadhan
NIM. 181510601005

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi faktor utama terwujudnya
pertanian Indonesia yang maju. Sayangnya sumber daya petani yang ada memiliki
kualitas tingkat pendidikan yang rendah. Maka dari itu, untuk meningkatkan
kualitas para petani Indonesia perlu dilakukan penyuluhan kepada para petani
guna mengenalkan teknologi yang baru di bidang pertanian. Dengan
berkualitasnya para petani Indonesia maka pertanian Indonesia akan menjadi lebih
maju yang mana kemudian akan menjadikan Indonesia mampu bersaing di kancah
internasional.
Komunikasi merupakan unsur penting dalam melakukan interaksi dan kontak
sosial. Pada bidang pertanian, komunikasi sangat dibutuhkan dalam hal
penyampaian informasi mengenai teknologi yang baru. Untuk tercapainya tujuan,
yaitu tersampaikannya informasi teknologi pertanian yang baru, maka perlu
diadakannya penyuluhan pertanian oleh komunikator kepada komunikan yang
mana tidak lain hal tersebut terdapat unsur komunikasi. Komunikasi yang baik
menjadi faktor utama tercapainya tujuan utama penyuluhan yang efektif dan
efisien.
Dalam buku “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” dikatakan bahwa Carl I.
Hoyland mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) untuk dapat menyampaikan rangsangan dengan tujuan
untuk dapat mengubah prilaku orang lain (komunikan). Pada umumnya
komunikasi menggunakan bahasa lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dimengerti oleh kedua belah
pihak, maka bisa menggunakan bahasa gerak tubuh. Dengan begitu komunikasi
menjadi unsur yang sangat penting dalam melakukan penyuluhan pertanian guna
meningkat modal sumber daya manusia dan sosial pertanian yang kemudian
meningkatkan mutu dan kualitas petani Indonesia yang dapat bersaing di kancah
internasional
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian komunikasi dalam pertanian?
2. Apakah peran komunikasi dalam pengembangan modal manusia dan sosial
pertanian?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian komunikasi dalam pertanian
2. Mengetahui peran komunikasi dalam pengembangan modal manusia dan
sosial pertanian

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi dalam Pertanian


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu, mengemukakan pendapat,
dan mengubah perilaku atau mengubah sikap yang dilakukan baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Empat komponen inti dari komunikasi adalah Sumber,
Penerima, Pesan, dan Saluran. (Lydia Harlina Martono & Satya Joewana dalam
buku Menangkal Narkoba dan kekerasan)
Komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antar manusia yang
berkaitan dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun
secara kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang
tertentu seperti yang sering dijumpai pada metode penyuluhan. Tiga komponen
yang diperlukan dalam komunikasi pertanian yaitu komunikator (pemberi pesan),
komunikan (penerima pesan) dan isi pesan itu sendiri. Pesan dalam komunikasi
pertanian adalah semua informasi yang berkaitan dengan bidang pertanian. Isi
pesan tersebut berupa informasi bagaimana meningkatkan produksi pertanian,
bagaimana memelihar lahan agar kondisi tetap subur dan terhindar dari bahaya
erosi, bagaimana cara perlakuan pasca panen yang baik, bagaimana adopsi
teknologi baru, bagaimana pelaksanaan kerjasama kelompok, bagaimana
meningkatkan pendapatan rumah tangga petani, dan bagaimana berpartisipasi
dalam kegiatan pedesaan (Soekartawi, 1988).
Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 disebutkan bahwa sistem penyuluhan
pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan,
keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku
usaha melalui penyuluhan. Oleh karena itu dalam UU no. 16 disebutkan bahwa
Penyuluhan Pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama
(pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

2.2 Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Sumber Modal Manusia dan Sosial
Pertanian
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam proses
penyampaian informasi, terutama pada bidang pertanian. Dalam pertanian,
komunikasi memiliki peranan penting dalam mendapatkan perhatian para petani –
petani kecil dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, agar pesan yang
disampaikan dapat terealisasikan dengan maksimal dan selanjutnya diaplikasikan
dalam usaha tani mereka. Dengan begitu, pertanian Indonesia akan lebih maju dan
produksi usaha tani akan bertambah yang mana akan berdampak pada
meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia
Komunikasi akan menjadi percuma apabila tidak ada keefektifan dalam
komunikasi. Menurut Tubbs and Moss (1999) terdapat 5 hasil utama yang dapat
dijadikan ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Pemahaman
2. Kesenangan
3. Pengaruh pada sikap
4. Hubungan yang makin baik
5. Tindakan
Dalam proses penyuluhan terkadang terdapat kesalahfahaman dalam
komunikasi antara penyuluh (komunikator) dengan petani (komunikan), dimana
pesan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini
disebabkan karena adanya faktor penghambat komunikasi antara komunikator dan
komunikan. Faktor penghambat tersebut dapat dikelompokkan ke dalam masalah
utama. Dikemukakan oleh Purwanto, Djoko (2009: 13), mencangkup: 1) masalah
dalam mengembangkan pesan; 2) masalah dalam penyampaian pesan; 3) masalah
dalam menerima pesan; 4) masalah dalam menafsirkan pesan.
Untuk menghindari ini semua, maka sebelum berlangsungnya proses
penyuluhan perlu untuk diadakan perencanaan terlebih dahulu, supaya proses
penyuluhan terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan, dengan cara
menghilangkan faktor penghambat yang ada. Dari sini, tampak jelas bahwa
komunikasi memiliki peranan penting dalam proses penyuluhan pertanian yang
mana akan tercapainya peningkatan modal manusia dan sosial pertanian.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi menjadi unsur yang paling penting dalam proses
penyuluhan, karena jika tidak dibekali dengan komunikasi yang baik
maka penyuluhan tidak akan membuakan hasil yang signifikan
2. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka kegiatan penyuluhan
pertanian dapat berjalan dengan efektif dan efisien dan membuahkan
hasil yang maksimal serta mencapai tujuan

DAFTAR PUSTAKA
Martono, L.H., dan Joewana, Satya. (2006). Menangkal Narkoba dan kekerasan.
Jakarta : Balai Pustaka.
Mulyana, Dedy. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Remaja
Rosdakarya
Purwanto, Djoko. (2009). Komunikasi Bisnis. Jakarta : Erlangga
Republik Indonesia. 2006. UU RI No. 16 Tahun 2006. Tentang Sistem
Penyuluhan, Perikanan, dan Perhutanan
Tubbs, L. Stewart, dan Syilvia, Moss. (1999). Human Communication : Konteks –
konteks komunikasi, alih bahasa : Mulyana, Deddy. Bandung : Remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai