Anda di halaman 1dari 2

LAYANAN PEMBERIAN SEDASI MODERAT DAN DALAM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


01/01

RSUD AVISENA

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh Direktur


RSU AVISENA :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Dr Antiono Hajji Ishaq


1. Sedasi Moderat (pasien sadar) adalah suatu kondisi depresi
tingkat kesadaran dimana pasien memberikan respon terhadap
stimulus sentuhan. Tidak diperlukan intervensi untuk
mempertahankan patensi jalan nafas dan ventilasi spontan
masih adekuat. Fungsi kardiovaskuler biasanya terjaga baik.
PENGERTIAN 2. Sedasi dalam / berat adalah suatu kondisi depresi tingkat
kesadaran dimana pasien memberikan respon terhadap
stimulus berulang atau nyeri. Fungsi ventilasi spontan dapat
terganggu/ tidak adekuat. Pasien mungkin membutuhkan untuk
mempertahankan patensi jalan nafas. Fungsi kardiovaskuler
biasanya terjaga baik.
TUJUAN Mengoptimalkan keadaan pasien pra, intra dan pasca sedasi.
Sesuai dengan Keputusan Direktur RSU Avisena Nomor
KEBIJAKAN ………………………….tentang Panduan Pelayanan Anestesi di Rsu
Avisena.
PROSEDUR 1. Tahap pra sedasi
a) Memutuskan jenis sedasi yang akan dilakukan
berdasarkan temuan dari asesmen pra anestesi oleh
dokter anestesi.
b) Persiapan sedasi dilakukan berdasarkan intruksi saat
asesmen pra anestesi.
c) Persiapan sedasi dimulai, dokter spesialis anestesi
memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien
atau keluarga pasien.
2. Tahap intra sedasi
a) Dokter spesialis anestesi dan perawat anestesi
melakukan verifikasi kelengkapan status pasien, obat-
obatan, peralatan anestesi dan peralatan resusitasi.
b) Melakukan pemasangan infus , oksigen dan alat
monitoring bila diperlukan.
c) Pada pasien anak, orang tua/ wali pasien dapat masuk
kedalam ruangan operasi pada saat tindakan sedasi
akan dimulai.
d) Pemberian sedasi dapat diberikan di ruang intensif
untuk pasien-pasien yang menggunakan ventilasi
mekanik dan intervensi terapeutik.
e) Menggunakan pemantauan persiapan serta manajemen
tata laksana jalan nafas oleh dokter spesialis anastesi
pada pemberian sedasi moderat dan dalam yang
memiliki resiko terkait potensi jalan nafas.

f) Dokter spesialis anestesi bersama perawat anestesi


melakuakn proses sign-in.
g) Dokter spesialis anastesi melakukan proses asesmen
pra induksi.
h) Seluruh tim yang terlibat melakukan proses time out.
i) Dokter spesialis anastesi melakukan proses monitoring
secara terus menerus selama proses sedasi berlangsung
dan dicatat dalam formulir pemantauan anastesi.
j) Menggunakan pemantauan persiapan serta manajemen
tata laksana jalan nafas oleh dokter spesialis anastesi
pada pemberian sedasi moderat dan dalam yang
memiliki resiko terkait potensi jalan nafas.

k) Dokter spesialis anestesi bersama perawat anestesi


melakuakn proses sign-in.
l) Dokter spesialis anastesi melakukan proses asesmen
pra induksi.
m) Seluruh tim yang terlibat melakukan proses time out.
n) Dokter spesialis anastesi melakukan proses
monitoring secara terus menerus selama proses sedasi
berlangsung dan dicatat dalam formulir pemantauan
anastesi.
3. Tahap pasca sedasi
a) Dokter anastesi melakukan proses sign-out .
b) Sebelum masuk ke ruang pulih sadar, dokter dan
perawat menilai tanda vital pasien.
c) Melakukan serah terima pasien dari perawat anastesi
ke perawat ruang pulih sadar.
d) Melakuan pemantauan selama pasien di ruang pulih
sadar.
e) Semua proses pasca sedasi didokumentasikan.

UNIT TERKAIT Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai