Anda di halaman 1dari 4

RSU AVISENA

KONSULTASI ANESTESI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

JL. Melong No 170 Cimahi

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh Direktur


STANDAR PROSEDUR
RSU AVISENA :
OPERASIONAL
(SPO)
Dr Antiono Hajji Ishak
Konsultasi Anestesi adalah Kegiatan yang dilakukan oleh dokter
PENGERTIAN spesialis anestesi dalam menjawab konsultasi anestesi dari dokter
spesialis lainnya tentang rencana operasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tujuan :
1. Untuk mengetahui kondisi status fisik pasien pada saat
menjalani tindakan anestesi
TUJUAN 2. Mengusahakan pasien dalam kondisi optimal pada saat
menjalani tindakan anestesi
3. Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian selama
tindakan anestesi
Sesuai dengan Keputusan Direktur RSU Avisena Nomor
KEBIJAKAN ……………………….tentang Panduan Pelayanan Anestesi di
RSU Avisena.
a. Klasifikasi pasien yang akan dikonsultasikan :
b. Pasien rawat jalan
c. Pasien rawat inap
d. Tindakan operasi cito
e. Bagi rujukan rawat jalan :
f. Dokter operator dari pasien yang akan dioperasi elektif
membuat surat konsul kepada dokter spesialis anestesi pada
formulir konsultasi dokter anestesi dengan menuliskan :
diagnosis, riwayat penyakit, serta melampirkan pemeriksaan
penunjang medis sebagai berikut :
1. Laboratorium Pre operasi
2. EKG bagi usia > 35 tahun atau bila ada
PROSEDUR indikasi
3. Rontgent Thorax bila perlu
g. Dokter spesialis anestesi yang menjawab sesuai dengan
jadwal jaga anestesi
h. Dokter spesialis anestesi melakukan pemeriksaan fisik,
memeriksa hasil pemeriksaan penunjang medis. Bila perlu
mengkonsultasikan kepada dokter spesialis lain (dokter
spesialis penyakit dalam, jantung dan anak sesuai indikasi)
i. Dokter yang dikonsultasikan tidak harus dokter yang akan
melakukan tindakan anestesi pada pasien yang
bersangkutan, tetapi dokter harus memberitahu pasien
bahwa yang akan melakukan anestesi adalah dokter anestesi
pengganti
RSU AVISENA
KONSULTASI ANESTESI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Jl. Melong No 170 Cimahi


Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh Direktur
STANDAR PROSEDUR
RSU AVISENA :
OPERASIONAL
(SPO)
Dr Antiono Hajji Ishak
j. Bila pasien ditemukan memiliki suatu masalah atau
komplikasi medis maka dokter spesialis anestesi yang
memeriksa pasien harus menyampaikan masalah atau
komplikasi tersebut kepada dokter operator yang akan
melakukan tindakan operatif
k. Dokter spesialis anestesi yang menjawab sesuai dengan
jadwal jaga anestesi.
l. Dokter spesialis anestesi melakukan pemeriksaan fisik,
memeriksa hasil pemeriksaan penunjang medis. Bila perlu
mengkonsultasikan kepada dokter spesialis lain (dokter
spesialis penyakit dalam, jantung dan anak sesuai indikasi)
m. Dokter yang dikonsultasikan tidak harus dokter yang akan
melakukan tindakan anestesi pada pasien yang
bersangkutan, tetapi dokter harus memberitahu pasien
bahwa yang akan melakukan anestesi adalah dokter
anestesi pengganti
n. Bila pasien ditemukan memiliki suatu masalah atau
PROSEDUR komplikasi medis maka dokter spesialis anestesi yang
memeriksa pasien harus menyampaikan masalah atau
komplikasi tersebut kepada dokter operator yang akan
melakukan tindakan operatif.

1. Bagi rujukan rawat inap :


a. Apabila pasien yang akan dikonsulkan berada diruang
perawatan dan ada rencana operasi maka pasien terlebih
dahulu dikonsultasikan kepada dokter spesialis anestesi
b. Perawat di ruang perawatan akan memberitahukan kepada
perawat kamar operasi /perawat anestesi bahwa ada konsul
anestesi dan rencana operasi dengan menyebutkan : nama
pasien, diagnosis, dan rencana tindakan yang akan
dilakukan
c. Perawat kamar operasi / perawat anestesi akan melaporkan
kepada dokter spesialis anestesi yang bertugas jaga saat itu
bahwa ada rencana operasi dan konsultasi di ruang
perawatan
d. Dokter spesialis anestesi akan memeriksa pasien sesuai
jadwal jaga atau dibuat perjanjian waktu konsultasi
e. Dokter spesialis anestesi melakukan visite sebelum
tindakan operasi
RSU AVISENA KONSULTASI ANESTESI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Jl Melong No 170
Cimahi
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh Direktur
STANDAR PROSEDUR
RSU AVISENA :
OPERASIONAL
(SPO)
Dr Antiono Hajji Ishak

f. Kepada pasien bersangkutan dengan didampingi oleh


perawat ruang perawatan. Kemudian dokter spesialis
anestesi memeriksa pasien

2. Bagi rujukan cito :


a. Apabila terdapat rencana tindakan operasi cito maka
perawat kamar operasi / perawat anestesi akan
memberitahukan hal tersebut kepada dokter spesialis
anestesi bahwa ada konsultasi cito. Apabila dokter
spesialis anestesi (sesuai dengan jadwal jaga) tidak berada
di rumah sakit maka dokter tersebut diminta untuk segera
datang ke rumah sakit terkait
b. Apabila dokter jaga anestesi tidak dapat datang atau
berhalangan datang maka akan segera digantikan oleh
pengganti dokter spesialis anestesi berikutnya sesuai
jadwal jaga
c. Dokter spesialis anestesi terlebih dahulu memeriksa
kondisi pasien bersangkutan

3. Semua hasil pemeriksaan dokter spesialis anestesi di tulis di


format konsul berupa SOAP (subjective, Objective, assesmen,
Planning) kemudian di tanda tangan.

1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Bedah

Anda mungkin juga menyukai