:
No. Dokumen
:
No. Revisi
SOP :
Tanggal Terbit
:
Halaman
1. Pengertian Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa sakit pada
tempat yang dituju.
Anestesi blok adalah tindakan menghilangkan rasa sakit pada suatu daerah tertentu
karena pemberian anestesi pada pusat syaraf.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan anestesi lokal dengan
2. Tujuan
teknik blok untuk dokter gigi di UPTD Puskesmas Karanggayam 1
A. Poli Gigi
1. Petugas mempersilahkan pasien untuk membuka mulut
2. Petugas melakukan asepsis dan antisepsis daerah anestesi
3. Petugas memposisikan bidang oklusal rahang bawah sejajar dengan lantai
4. Dokter meletakkan telunjuk pada permukaan oklusal gigi molar supaya
menyentuh sudut oklusal
5. Dokter meletakkan kuku menghadap lidah untuk palpasi agar menemukan
trigonum retromolar, kemudian kuku menyandar pada linea oblique interna
6. Dokter menusukkan jarum dekat ujungjari, tabung suntik terletak antara p1
dan p2 pada sisi yang berlawanan, mengarahkan ke bidang oklusal mencapai
foramen mandibula sampai menyentuh tulang
7. Bila sudah menyentuh tulang, jarum ditarik sedikit, mensejajarkan tabung
dengan bidang oklusalsisi yang dianastesi
B. Ruang Tindakan
1. Petugas memposisikan pasien dengan nyaman, dan membuka bagian pakaian
yang akan dilakukan penyuntikan
2. Petugas melakukan asepsis dan antisepsis daerah anestesi
3. Dokter menusukkan jarum menembus jaringan subdermis terasa menembus
jaringan ikat seperti menusuk kertas
4. Dokter mengaspirasi lalu mengeluarkan anestetikum 1 cc
5. Dokter menarik jarum ½ cm, kemudian mengaspirasi lalu mengeluarkan
anestetikum 1 cc
6. Dokter menarik jarum suntik dari jaringan
7. Dokter melakukan anestesi infiltrasi pada daerah bucal gigi yg akan dicabut
sebanyak 0,5 cc
8. Dokter mengeluarkan jarum suntik
9. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu kurang lebih 5 menit
10. Dokter memeriksakan bahwa obat anestesi telah bekerja ditandai dengan
kehilangan rasa di daerah penyuntikan, baal atau kesemutan pada pasien
11. Dokter melanjutkan tindakan pada pasien.
6. Diagram Alir