No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
Petugas
Petugas mencocokan
memanggil pasien identitas pasien
6. Diagram
Alir
Petugas
melakukan kajian
awal
7.Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen
Rekam Medik
Terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
MONITORING STATUS FISIOLOGIS PASIEN
SELAMA PEMBERIAN ANASTESI LOKAL
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
Petugas menanyakan
Petugas
apakah pasien merasa Petugas membuat
menanyakan apakah
sesak nafas resume tindakan
pasien merasa tidak
sanggup berdiri
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD Pandega Asep Kemal
Pangandaran Pasha
1. Pengertian Asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah prosedur pemberian
rencana asuhan keperawatan gigi dan mulut bagi pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Terapis Gigi dan Mulut
2. Tujuan dalam memberikan asuhan keperawatan gigi dan mulut di RSUD
Pandega Pangandaran.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........asuhan keperawatan
gigi dan mulut di RSUD Pandega Pangandaran.
1. Kepmenkes RI Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006 tentang Standar
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
4. Referensi
2. Permenkes No. 20 Tahun 2016 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut.
1. Petugas melakukan pengkajian terhadap pasien.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
3. Petugas menganalisa data subyektif yang diperoleh dari hasil
pengkajian.
4. Petugas menganalisa data obyektif yang diperoleh dari hasil
pengkajian.
5. Petugas menentukan masalah keperawatan gigi dan mulut.
5. Prosedur
6. Petugas menentukan diagnosa keperawatan gigi dan mulut.
7. Petugas menyusun rencana tindakan keperawatan gigi dan
mulut.
8. Petugas melakukan tindakan keperawatan gigi dan mulut.
9. Petugas mengevaluasi semua tindakan yang telah dilakukan.
10. Petugas mendokumentasikan asuhan keperawatan gigi dan mulut
pada lembar askep di rekam medik pasien.
Petugas menganalisa
Petugas Petugas melakukan
data subyektif yang
melakukan pemeriksaan TTV
diperoleh dari hasil
pengkajian
pengkajian
terhadap pasien
Petugas
mendokumentasikan asuhan
keperawatan pada lembar
askep di RM pasien
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Gigi
9. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Register pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
SOP DEKONTAMINASI
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
Langkah pertama untuk menghilangkan atau memusnahkan
1.Pengertian mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan
medis/objek, sehingga aman untuk penanganan selanjutnya.
1. Melakukan trasmisi penyakit pada alat-alat kesehatan yang telah
dilakukan pencucian.
2.Tujuan 2. Menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan
pensteril.
3. Melindungi petugas dan pasien.
3.Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........tentang prosedur
dekontaminasi alat di RSUD Pandega Pangandaran.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Nomor ……….tentang Panduan
4.Referensi
Instalasi Sterilisasi Pusat (CSSD).
1. Memakai sarung tangan.
2. Menyiapkan tempat perendaman yang telah diisi dengan larutan
clorin 0.5 %.
5.Prosedur 3. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi ke dalam tempat
perendaman.
4. Biarkan kurang lebih 10 menit.
Petugas menyiapkan
Petugas Petugas memakai
tempat perendaman
melakukan sarung tangan
yang telah diisi dengan
dekontaminasi
larutan clorin 0.5 %
alayterhadap
6. Diagram
Memasukkan alat-alat
Alir Biarkan kurang
yang sudah terpakai
lebih 10 menit
7.Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8.Unit Terkait Ruang Sterilisasi
9.Dokumen
Terkait Buku Sterilisasi
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
INFORMED CONSENT
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
1. Pengertian keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien.
1. Sebagai acuan dalam langkah-langkah memberikan informasi dan
2. Tujuan penjelasan kepada pasien.
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan legitimasi atas tindakan medis
yang dilakukan terhadap pasien.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........informed consent di
RSUD Pandega Pangandaran.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290/MENKES/PER/III/2008
4. Referensi
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
1. Petugas menjelaskan tentang keadaan klinis pasien.
2. Petugas menjelaskan tentang tindakan medis yang perlu
dilakukan dengan memberikan informasi selengkap-lengkapnya
mengenai :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis,
b. Tujuan tindakan medis yang akan dilakukan ,
c. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan medis tersebut,
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
e. Alternatif prosedur atau cara lain tindakan medis yang dapat
dilakukan,
f. Prognosis terhadap tindakan yang akan dilakukan,
g. Perkiraan biaya.
3. Pelaksanaan informed consent tersebut dianggap benar bila
persetujuan atau penolakan tindakan medis :
a. Diberikan tanpa paksaan,
b. Diberikan setelah mendapat informasi dan penjelasan yang
diperlukan,
5. Prosedur c. Dilakukan oleh pasien dewasa yang sehat mental ( > 20
tahun),
d. Bagi pasien kurang dari usia 20 tahun maka yang memberi
persetujuan adalah orang tua/wali atau keluarga terdekat
( penanggung jawab ).
4. Petugas meminta pasien/keluarga pasien untuk menandatangani
blangko informed consent/informed choice.
5. Petugas memasukan form inform consent ke dalam rekam medik.
6. Diagram
Alir Pasien/keluarga
Masukan form
menandatangani form
inform consent ke
inform consent
dalam rekam
medik
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen
Terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
Injeksi supraperiosteal adalah teknik injeksi dimana anestetikum
1. Pengertian dideponir dalam hubungannya dengan periosteum bukal dan labial.
Teknik ini oleh beberapa operator disebut teknik infiltrasi
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan injeksi
infiltrasi.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........tentang injeksi
supraperiosteal ( infiltrasi ) di RSUD Pandega Pangandaran.
1. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
2. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8
disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; akses atas
sumber daya; pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau.
4. Referensi
3. Permenkes RI No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit.
4. Kepmenkes RI No HK.02.02/Menkes/62/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
5. Buku Petunjuk Praktis Anestesi Lokal.
1. Persiapan alat dan bahan:
a. Medical record,
b. Buku register,,
c. APD,
d. Dental Unit Lengkap,
e. Bak instrumen steril,
f. Diagnostik set,
g. Kapas,
h. Bahan Antiseptik,
5. Prosedur i. Jarum Suntik Sekali Pakai / dissposible spuit,
j. Bahan Anestesi.
3. Prosedur :
a. Petugas melakukan inform consent.
b. Petugas mencuci tangan.
c. Petugas memakai APD.
d. Petugas menjelaskan bahwa tindakan akan segera dilakukan.
e. Tarik pipi dan bibir serta membran mukosa yang bergerak ke
arah bawah untuk rahang atas dan ke arah atas untuk rahang
bawah, untuk memperjelas daerah lipatan mukobukal atau
mukolabial.
f. Suntik pada lipatan mukosa dengan jarum mengarah ke tulang
dengan mempertahankan agar bevel mengarah ke tulang dan
jarum sejajar bidang tulang.
g. Lanjutkan tusukan jarum menyelusuri periosteum sampai
ujungnya mencapai setinggi akar gigi.
h. Setelah posisi jarum tepat, deponirkan ± 1 – 2 cc anestetikum.
Injeksi yang perlahan akan memperkecil atau mengurangi rasa
sakit.
i. Diharapkan anestesia akan terjadi segera setelah di anestesi.
j. Tindakan selanjutnya dapat dilakukan.
Petugas Petugas
menmencuci memakai APD
tangan
6. Diagram
Alir Suntik pd lipatan Diharapkan anestesia
mukosa dgn jarum akan terjadi segera
mengarah ke tulang stlh di anestesi
Lanjutkan tusukan
Setelah posisi jarum jarum menyelusuri
tepat, deponirkan ± periosteum sampai
1-2 cc anestetikum ujungnya mencapai
setinggi akar gigi
Tindakan selanjutnya
dapat dilakukan
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
1. Pengertian Injeksi blok mandibular adalah teknik anastesi lokal dimana larutan
anestesi di deponir pada cabang utama syaraf yaitu nervus alveolaris
inferior dan nervus lingualis.
Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan injeksi
2. Tujuan
blok mandibular.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........tentang injeksi blok
mandibular di RSUD Pandega Pangandaran.
1. UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
2. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8
disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; akses atas sumber
daya; pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
4. Referensi 3. Permenkes RI No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit.
4. Kepmenkes RI No HK.02.02/Menkes/62/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
5. Buku Petunjuk Praktis Anestesi Lokal.
1. Persiapan alat dan bahan :
a. Medical record,
b. Buku register,
c. APD,
d. Dental Unit Lengkap,
e. Bak instrumen steril,
f. Diagnostik set,
g. Kapas,
h. Bahan Antiseptik,
5. Prosedur i. Jarum Suntik Sekali Pakai / dissposible spuit,
j. Bahan Anestesi.
c. Prosedur :
a. Petugas melakukan inform consent.
b. Petugas mencuci tangan.
c. Petugas memakai APD.
d. Petugas menjelaskan bahwa tindakan akan segera dilakukan.
e. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan
peradangan.
f. Palpasi fossa retromolaris dengan jari telunjuk sehingga kuku
jari menempel pada linea oblique.
g. Dengan barrel ( bagian yang berisi anestetikum) syringe terletak
di antara kedua premolar pada sisi yang berlawanan, arahkan
jarum sejajar dengan dataran oklusal gigi-gigi mandibula ke arah
ramus dan jari.
h. Tusukkan jarum pada apeks trigonum pterygomandibulare.
i. Teruskan gerakan jarum di antara ramus dan ligamentum-
ligamentum serta otot-otot yang menutupi facies interna ramus
sampai ujungnya berkontak pada dinding posterior sulcus
mandibularis.
j. Deponirkan kurang lebih 1,5 cc anestetikum di sekitar nervus
alveolaris inferior.
k. Tarik jarum setengah perjalanan masuknya jarum, deponirkan
sejumlah kecil anestetikum untuk menganestesi nervus lingualis.
l. Untuk ekstraksi, injeksi mandibular perlu ditambah dengan
injeksi nervus buccalis longus.
m. Diharapkan obat anestesi berjalan segera setelah dilakukan
penusukan anestesi.
n. Setelah itu lalukan pengecekan pada daerah yang di anestesi
dengan menanyakan kepada pasien apakah sudah kebas dan di
cek dengan sonde.
o. Segera setelah anastesi berjalan, tindakan selanjutnya dapat
dilakukan.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
PENCABUTAN GIGI TETAP
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
1. Pengertian Pencabutan gigi tetap adalah tindakan pencabutan gigi tetap insisif,
kaninus, premolar atau molar.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan
pencabutan gigi tetap.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........tentang pencabutan
gigi tetap di RSUD Pandega Pangandaran.
3. Pelaksanaan
a. Melakukan kajian awal klinis.
b. Melakukan inform consent.
c. Prosedur :
1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas memakai APD.
3. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan.
5. Prosedur
4. Pemberian antiseptik pada daerah pencabutan dan
anestesi.
5. Anestesi infiltrasi atau blok mandibular sesuai kebutuhan.
6. Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi
dengan bein.
7. Pencabutan gigi.
8. Periksa kelengkapan gigi dan periksa soket.
9. Pijat gusi didaerah yang diekstrasi.
10. Pemberian tampon.
11. Instruksi pasca ekstraksi.
12. Bila perlu pemberian antibiotik dan analgesik.
13. Petugas membereskan alat.
14. Petugas mencuci tangan.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
1. Pengertian Pencabutan gigi sulung adalah tindakan pencabutan gigi sulung insisif,
kaninus atau molar.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan
pencabutan gigi sulung.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........tentang pencabutan
gigi sulung di RSUD Pandega Pangandaran.
4. Referensi 1. UU No .29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
2. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8
disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; akses atas
sumber daya; pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau.
3. Permenkes RI No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit.
4. Kepmenkes RI No. HK.02.02/Menkes/62/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
1. Persiapan alat dan bahan:
a. APD,
b. Dental Unit Lengkap,
c. Tensimeter,
d. Alat Diagnostik Standar,
e. Bahan Antiseptik,
f. Jarum Suntik Sekali Pakai,
g. Bahan Anestesi,
h. Set Peralatan Eksodontia,
i. Tampon.
2. Petugas yang melaksanakan :
- Dokter gigi,
- Perawat gigi.
3. Pelaksanaan :
a. Melakukan kajian awal klinis.
b. Melakukan inform consent.
c. Prosedur :
1. Petugas mencuci tangan.
5. Prosedur
2. Petugas memakai APD.
3. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
4. Kondisikan pasien agar tidak cemas sehingga kooperatif.
5. Sterilisasi daerah kerja.
6. Anestesi topikal untuk gigi dengan mobility grade II dan
grade III atau lokal untuk gigi tanpa mobility / dengan
mobility grade I.
7. Ekstraksi.
8. Pemberian tampon.
9. Instruksi pasca ekstraksi.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen Buku Rekam Medis
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Histori
Perubahan
PENATALAKSANAAN PERIODONTITIS
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
2. Pelaksanaan :
a. Petugas melakukan kajian awal.
b. Prosedur :
1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas memakai APD.
3. Oleskan bahan antiseptik pada daerah yang akan dilakukan
5. Prosedur tindakan.
4. Lakukan scalling pada permukaan gigi atau bagian saku gusi
yang terkena periodontitis.
5. Bersihkan dengan menyemprotkan larutan NaCl 0.9 %, atau
H2O2 3% jika perlu.
6. Berikan antibiotok, analgetik, dan anti inflamasi per oral.
7. Instruksi post tindakan.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
PENATALAKSANAAN HYPEREMIA PULPA
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD
Pandega Pasha
Pangandaran
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
1. Pengertian Abses Periapikal adalah Lesi yang berisi cairan pus bersifat akut atau
kronis yang menyebar atau terlokalisir di dalam tulang alveolar.
2. Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan
perawatan pada kasus dengan Abses Periapikal.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor…........tentang
penatalaksanaan Abses Periapikal di RSUD Pandega Pangandaran.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.02.02/Menkes/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Gigi.
1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas memakai APD.
3. Peugas menjelaskan tindakan.
4. Petugas melakukan pembukaan kamar pulpa bila ada abses untuk
drainage dan saluran akar juga dilakukan irigasi. Dilakukan over
instrument tidak lebih dari 1 mm dari apeks gigi dengan alat
5. Prosedur preparasi no 25. Pemberian obat per oral (antibiotic, analgesik).
5. Bila tidak ada abses. Petugas melakukan pembukaan kamar pulpa,
pembersihan saluran akar, irigasi, dan pemberian obat, sterilisasi
dan ditumpat sementara.
6. Apabila endo konvensional tidak berhasil, dirujuk ke spesialis
konservasi gigi.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen Buku Rekam Medis
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
PENATALAKSANAAN GINGIVITIS EC PLAK DAN
KALKULUS
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
2. Pelaksanaan :
a. Melakukan kajian awal klinis.
b. Prosedur :
1. Pendidikan kesehatan mulut dan instruksi pengendalian plak
5. Prosedur
mikrobial di rumah.
2. Pembersihan permukaan gigi dari plak dan kalkulus supra dan
subgingiva.
3. Pemberian obat antimikroba.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang
perludiperhati
kan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen Buku Rekam Medis
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
PENATALAKSANAAN PERIODONTITIS
No Dokumen
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
2. Pelaksanaan
a. Petugas melakukan kajian awal
3. Prosedur:
a. Petugas mencuci tangan.
b. Petugas memakai APD.
c. Oleskan bahan antiseptik pada daerah yang akan
5. Prosedur dilakukan tindakan.
d. Lakukan scalling pada permukaan gigi atau bagian saku
gusi yang terkena periodontitis.
e. Bersihkan dengan menyemprotkan larutan NaCl 0.9 %.
f. Berikan antibiotok, analgetik, dan anti inflamasi per oral.
g. Instruksi post tindakan.
6. Diagram
Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Poli Gigi
Terkait
9. Dokumen Buku Rekam Medis
terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
No Revisi 1
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
PENAMBALAN GLASSIONOMER
SOP No Dokumen
No Revisi 1
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
7. Hal-hal yang
perlu Ketersediaan alat dan bahan untuk penambalan
diperhatikan
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
SOP No Dokumen
No Revisi 1
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Asep Kemal
RSUD Pandega Pasha
Pangandaran
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen
Rekam Medik
Terkait
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
historis
perubahan
IMPAKSI GIGI M3
SOP No Dokumen
No Revisi 1
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
RSUD
Asep Kemal
Pandega Pasha
Pangandaran
6. Diagram
alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
histori
perubahan