Ujang Darius
Ujang Darius
BAB I
PENDAHULUAN
1945 telah terjadi perubahan yang mendasar salah satunya Pasal 23 ayat (5)
sehingah perlu untuk membentuk suatu badan yang terlepas dari pengaruh
dan dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum tahun 1999
1
2
(DPR).
Tahun 2004 tentang BPK mengatur hal yang meliputi kedudukan, tugas,
3
baik dan bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)
suatu tujuan reformasi atas Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara
disertai untuk memperkuat peran dan kinerjanya. BPK harus mandiri dan
lebih berperannya pihak swasta /dunia usaha dan masyarakat sipil atau rakyat
4
pemerintah dapat dilakukan oleh semua aparat pemerintah atau aparat lain
negara, seperti yang diatur dalam Bab VIII A, Pasal 23 E, 23F, dan 23 G,
dapat dikatakan bahwa BPK RI sebagai salah satu lembaga negara, memiliki
Pada sisi lain, optimalisasi kinerja lembaga ini mestinya mampu mewujudkan
5
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, (KKN) yang bertumpu pada prinsip
Good Governance.
hukum adalah untuk melakukan rekayasa sosial, dengan fungsi utama antara
sosial dan kepentingan peribadi secara seimbang (Otje Salman, 2007: 48).
rakyat Indonesia.
(BPK RI) diatur dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK
yang diatur pada Bab III bagian kesatu, pada Pasal 6 ayat (1) menjelaskan
tentang tugas BPK yaitu BPK bertugas memeriksa dan bertanggung jawab
negara, dan pada pasal 7 ayat (1) menjelaskan bahwa BPK harus
dilakukan kepada DPR, DPD, dan DPRD. Wewenang BPK juga diatur dalam
6
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK pada Pasal 10 ayat (1)
pengendalian Intern Pemerintah pada Pasal 49 ayat (1) dan (2). Peraturan
intern melalui kegiatan audit, khususnya audit investigasi atau audit dengan
7
dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. BPKP dan BPK masing-
dihadirkan oleh tim penasihat hukum mantan Dirut PLN. Dian Puji
mengaudit kerugian negara adalah BPK, hal ini dipertegas dalam Undang-
kerugian negara asalkan ada ijin dari Presiden dan Menteri. Ia juga
mengatakan, apabila ada hasil audit yang dikeluarkan bersamaan oleh BPK
dan lembaga lain, penegak hukum harus mengacu pada hasil BPK, karena
Pendapat lain juga yang disampaikan oleh Oce Madril menyatakan bahwa
8
http://www.surabaya.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Kewenangan-
Contoh kasus lain yaitu perbedaan hasil audit antara BPK RI dan
BPKP terkait pengadaan lahan PKS Abdya. Seperti dalam dakwaan yang
Negeri Tipikor Banda Aceh pada 6 Juli 2015, kasus pengadaan lahan PKS
puluh empat juta tiga ratus delapan puluh ribu tiga ratus rupiah). Hasil
BPKP ini berbeda jauh dengan hasil audit dari Badan Pemeriksaan Keuangan
tersebut. (http://www.kompasiana.com/anasdjabo/kasus-lahan-pks-abdya-
menguji-kewenangan-bpk-vs-bpkp_55f30503397b615819b7b1ce. diunduh
9
keuangan negara baik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat/ daerah dan
negara, dan juga kurangnya tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh lembaga
yang berwenang atas hasil laporan pemeriksa yang dilakukan oleh BPK.
B. Rumusan Masalah
10
C. Batasan Masalah.
D. Tujuan Penelitian
Bagian ini menguraikan apa yang dicapai oleh peneliti apa yang
terkait dengan masalah hukumnya, tujuan penelitian yang hendak dicapai
dalam penelitian hukum ini adalah untuk;
E. Manfaat Penelitian.
11
kerugian negara .
F. Keaslian Penelitian
keuangan negara oleh BPK. Penelitian ini merupakan karya asli dari penulis
dan bukan merupakan hasil plagiasi dari hasil penelitian maupun karya-karya
tulis lainya. Tahap awal dalam penelitian ini telah ditemukan beberapa tesis
12
hingga saat ini belum ada. Berikut ini merupakan karya tulisan berupa tesis
Rumusan Masalah :
Reformasi?
Otonomi Daerah?
Keuangan?
Hasil penelitian.
pembantu, yang kedua perlu kecakapan yang tinggi bagi pimpinan daerah
13
agar pengelolaan dan terutama alokasi dari keuangan daerah dilakukan secara
Persamaan dari penulisan tesis tersebut dengan tesis penulis teliti yaitu
Indonesia ( BPK RI) akan tetapi terdapat perbedaan yaitu penulis membahas
dalam pembuktian tindak pidana korupsi . Serta juga terletak pada judul tesis
Rumusan Masalah :
perlengkapan?
dan Perlengkapan
14
Hasil Penelitian :
organisasi yang jelas yang mengatur mengenai tugas dan pekerjaan (job
dari BPK, sudah ada komitmen yang kuat untuk meningkat tingkat
sosialisasi dan pelatihan terhadap operator SAI dan SABMN. Hal kedua yang
sumber daya manusia, aspek sarana dan prasarana. dan yang ketiga langkah
15
Rumusan Masalah:
2). Apa saja yang dimaksud " bebas dan mandiri " dalam pelaksanaan
negara.
Hasil penelitian :
16
organisasi dan sumber daya manusia serta dalam bidang anggaran. yang
melaksanakan tugas BPK dapat bekerja secara baik dan profesional sehinga
undang Nomor 1 Tahun 2004 solusi yang dapat dilakukan adalah dengan
negara.