Anda di halaman 1dari 16

Kursi Prioritas di Commuter Line untuk yang

berhak, mengapa yang berhak masih harus


meminta

Nama : Revydo Arya Akbar Mahfudin


NIM : 00000033168
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Seni & Desain

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA


TANGERANG
1.1 Latar Belakang

Difabel, Disabilitas, atau Keterbatasan diri adalah sebuah sebutan bagi orang yang memiliki
keterbatasan entah itu Fisik, Sensorik, Mental, Emosional, Perkembangan, namun yang akan dibahas
adalah orang yang memiliki Keterbatasan Fisik sehingga orang-orang Disabilitas harus di Prioritaskan
agar mereka bisa menjalani kehidupannya dengan lebih mudah dan juga lebih aman. Orang-orang
Disabilitas memiliki hak yang sama seperti orang-orang yang Normal lainnya, Hampir semua kendaraan
Umum di Indonesia memiliki Fasilitas atau Layanan Khusus bagi orang yang menyandang disabilitas,
Terdiri dari Tempat duduk Prioritas, Tempat Menunggu Prioritas, Antrian Prioritas, Toilet Prioritas, Dan
lain-lain. Pada Kereta Komuter di Indonesia terdapat Tempat duduk Prioritas tempat duduk tersebut
ditujukan hanya untuk Penyandang Disabilitas, Manula (Manusia Lanjut Usia), Ibu hamil, Ibu-ibu yang
membawa Balita (Bayi dibawah Umur Lima Tahun), dan ini tidak diterapkan hanya untuk Kendaraan
umum seperti Kereta saja selain kereta yaitu ada Bus, MRT (Mass Rapid Transit), dan lain-lain. Menurut
UU Perkereta Apian Penumpang yang Normal wajib mengalah dan memberikan kursi Prioritas bagi
orang yang lebih membutuhkan, jika tidak mengalah maka orang tersebut sudah melanggar UU Nomor
23 Tahun 2007 tentang Perkereta Apian, dan UU Nomor 61 Tahun 2016 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Kereta Api. Bagi orang yang tidak mengalah tentunya jika ketahuan oleh penjaga Kereta akan
diberikan sanksi ringan untuk pertama kali yaitu diturunkan di stasiun terdekat.

Banyak orang-orang Disabilitas yang tidak mendapatkan Prioritas yang ada di Kendaraan Umum
karena Digunakan oleh penumpang lain yang bahkan masih normal, faktor yang menyebabkan hal ini
terjadi ada banyak, beberapa di antaranya adalah Semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang terus
bertambah namun Tempat Duduk dan Gerbongnya memiliki kapasitas yang tidak sesuai dengan
kebutuhan Masyarakat yang selalu bertambah setiap tahunnya, banyak juga orang-orang yang berpura-
pura tidur sambil mendengarkan lagu menggunakan Earphone, namun memang ada juga
kekurangannya tanda-tanda Tempat Duduk Prioritas sehingga Orang lain tidak sadar bahwa tempat
duduk tersebut adalah tempat duduk Prioritas.

Klasifikasi dan kebutuhan penumpang prioritas yang berbeda beda membutuhkan sebuah sarana
informasi untuk lebih membantu penumpang prioritas dan penumpang umum mendapatkan informasi
seperti informasi stasiun pemberhentian, rute, atau informasi terjadi bahaya dan informasi lainnya baik
secara visual ataupun verbal, dengan informasi secara visual dan verbal dapat mebantu penumpang
prioritas mendapatkan informasi. Seperti contohnya bagi penumpang prioritas yang menyandang
tunanetramembutuhkan sumber informasi secara verbal sehingga mereka dapat mengetahui stasiun
pemberhentian stasiun berikutnya dan alarm ketika terjadi bahaya. Ketika kondisi rangkaian padat
penumpang pengguna prioritas menjadi sulit untuk menggunakan kursi tersebut dikarenakan harus
berdesak desakan untuk menggunakan kursi tersebut. Di sisi lain saat kondisi padat penumpang
kelompok penumpang prioritas kesulitan untuk mengakses kursi dan juga pintu masuk ataupun keluar.
Kondisi tersebut dikatakan kurang nyaman karena terjadi beberapa kecelakaan seperti sesak nafas
karena butuh ruang lebih luas untuk bernafas, selain itu mereka yang kondisi fisiknya kurang baik juga
harus berdesak desakan terlebih dahulu ketika telah tiba di stasiun tujuan ketika hendak keluar
rangkaian, dan juga penumpang prioritas yang menggunakan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, dan
alat bantu lainnya belum mendapatkan akses yang mudah dalam mengakses kereta.

Tersedianya kursi prioritas di dalam rangkaian sebagai wujud dari kepatuhan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Disabilitas, Pasal 1:4, "Aksesibilitas adalah kemudahan yang
disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek
kehidupan
dan penghidupan." Hal tersebut diperjelas dalam Pasal 10:2 yang berbunyi, "Penyediaan aksesibilitas
dimaksudkan untuk menciptakan keadaan dan lingkungan yang lebih menunjang penyandang cacat
dapat
sepenuhnya hidup bermasyarakat.” Kursi prioritas adalah hak yang diberikan untuk mereka yang
dikaruniai atau tidak dalam kondisi normal yang kalah dalam soal fisik dengan mereka yang normal.
Penghormatanterhadap perempuan, orangtua, juga hak asasi manusia (HAM) merupakan dasar dari
pemberian kursiprioritas. Karena Negara berkewajiban melindungi rakyatnya, memberi perlindungan
dan hak itu dalamlingkup apa pun seperti di kereta atau transportasi umum, jalan raya, hingga gedung
perkantoran.Kursi prioritas masih harus di kembangkan untuk menuju fungsi dan tujuan yang sesuai
yaitu
membuat penumpang prioritas menjadi nyaman dan aman saat dalam perjalanan menggunakan kereta
Commuter Line.(Rizky, Aditya, 2016:2)

1.2 Rumusan Masalah

1. Kurangnya Signage atau tanda pada setiap Tempat duduk Prioritas yang ada pada Kereta
Commuter Line.
2. Kurangnya Kesadaran para orang-orang normal kepada orang-orang yang lebih membutuhkan
seperti Ibu Hamil, Manula, Penyandang Disabilitas, Balita.
1.3 Tujuan

Metode Human Centered Design dapat Menyelesaikan Masalah-masalah yang terjadi di


masyarakat, Karya yang saya buat menjadi lebih bermanfaat dan bisa menyadarkan para penumpang
Normal menjadi lebih peka terhadap orang yang lebih membutuhkan di sekitarnya Agar orang-orang
yang termasuk golongan Prioritas bisa lebih nyaman dalam menggunakan fasilitas umum. Dengan
menggunakan Poster dan beberapa tambahan tanda-tanda.

Diharapkan Efek dan hasil penambahan Signage akan berpengaruh langsung pada masyarakat
yang menggunakan Kereta Commuter Line, sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada orang-
orang yang memiliki kebutuhan khusus.

1.4 Manfaat

Melalui Desain yang saya buat , diharapkan kesadaran masyarakat akan meningkat dan menjadi
lebih peka terhadap orang-orang yang lebih membutuhkan diantaranya Manula, Ibu Hamil, Penyandang
disabilitas, dan Ibu membawa Balita, dan mengalah untuk memberikan tempat duduk prioritas kepada
orang yang lebih membutuhkan lalu kaum prioritas akan lebih merasa aman dan nyaman terhadap
fasilitas yang disediakan khusus pada setiap Gerbongnya.
Source by : Myself

Tempat duduk Prioritas di ciptakan untuk orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus,
terutama Ibu Hamil dan Penyandang Disabilitas, menurut fakta yang saya dapat masih banyak orang-
orang normal diluar sana yang masih tidak peduli terhadap orang yang memiliki Kebutuhan Khusus.

 Manfaat bagi Penulis :


a. Dapat Menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
sehingga bisa lebih mengerti dalam menerapkan metode-metode Human Centered
Design.
b. Dapat pengalaman yang berharga dalam Menyelesaikan masalah menggunakan
Poster dan Signage
c. Bisa menerapkan ide di kenyataan.
 Manfaat bagi Masyarakat :
a. Bisa membangun kesadaran Masyarakat yang kurang peka terhadap sekitarnya,
sehingga orang-orang yang lebih membutuhkan.
b. Masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus akan lebih mudah menjalani
kesehariannya dan merasa lebih aman dan nyaman.
c. Membuat Suasana Kereta menjadi lebih hangat karena saling peduli terhadap satu
sama lain.

1.5 Skema Tahapan dan Metode Human Centered Design

1. Tahapan metode Inspirasi, Saya menggunakan Metode Frame Your Design Challenge, Define
Your Target, Create a Project Plan, Interview, Extreme Mainstream, Secondary Research,
Immersion.
2. Selanjutnya yaitu Tahapan Metode Ideation yang saya gunakan adalah Top Five, Find Theme,
Create Insight Statement, Explore Your Hunch, How Might We, Brainstorm, Get Visual, Create
a Concept, Get Feedback, Integrate Feedback and Iterate.
3. Lalu yang Terakhir Tahapan Implementation.

1.6 Tahapan Inspiration

Tahapan Inspirasi adalah Dimana seseorang akan Belajar Langsung dari Target yang sudah
ditentukan dan juga mendalami apa yang Masyarakat rasakan dalam kehidupan mereka, jadi pada
tahapan inspirasi untuk mendapatkan sebuah ide atau Konsep ide yang ingin dibuat. pada tahapan ini
kita akan mendalami apa yang masyarakat rasakan dan mendalami untuk mendapatkan informasi lebih
dari masyarakat tentang permasalahan yang sedang kita kerjakan agar bisa mendapatkan data-data
yang jelas dan sesuai dengan fakta sehingga dapat sebuah Ide untuk memecahkan masalah tersebut.

Skema Tahap Inspirasi


Frame Your Design Challenge

APA MASALAH YANG SEDANG ANDA INGIN SELESAIKAN ?


Ingin Meningkatkan Kesadaran para pengguna Commuter Line yang menggunakan Kursi Prioritas secara
sengaja atau tidak sengaja sehingga orang yang memiliki kebutuhan khusus dapat menggunakan kereta
Commuter Line dengan Aman dan Nyaman pada Kesehariannya.

1.Permasalahan
Bagaimana cara untuk membangun kesadaran dan kepedulian Masyarakat terhadap orang-orang yang
memiliki kebutuhan khusus ?

2. Solusi

Membuat sebuah Poster yang dapat menyadarkan atau menyentuh hati Masyarakat dan juga
meningkatkan jumlah Security Kereta Commuter Line agar tidak terjadi Pelanggaran penyalahgunaan
Kursi Prioritas.

3. Masalah Lain yang ditemukan

 Kurangnya Rasa Peduli terhadap kaum disabilitas


 Kurangnya Security di dalam Kereta Commuter Line
 Kursi yang tersedia terlalu sedikit di setiap Gerbong
 Egoisnya orang-orang yang pura-pura tidak mendengar atau melihat apapun di sekitarnya.

4. Tujuan Final Design


Dapat meningkatkan Rasa Kepedulian dan Kesadaran para penumpang Terhadap kaum yang lebih
membutuhkan kursi prioritas.
Define your Audience

Pada Metode ini yang saya lakukan adalah memikirkan dan menentukan target yang dituju. Hal
ini dilakukan karena desain yang nanti akan dibuat harus sesuai dan relevan dengan target yang dituju.
Desain yang saya buat harus sempurna agar konsep ide yang saya buat menjadi Jelas dan juga dapat
menyampaikan pesan yang dimaksud kepada para pengguna Kereta Commuter Line.

Target yang menjadi sasaran kita adalah orang-orang dewasa berumur 18 tahun – 35 tahun
alasan saya memilih target ini adalah karena orang dewasa pada umur segitu cendrung memiliki
kepribadian yang lebih terbuka terhadap sekitarnya dan juga orang dewasa dengan umur segitu pasti
memiliki Sosial Media dan banyak koneksi (Teman, Sahabat, Sepupu, Keluarga, Dan lain-lain.)
Penggunaan gambar visual yang menarik dan bagus juga cendrung menarik perhatian anak muda dan
sebagai Desainer saya harus bisa membuat sebuah Visual menjadi sesuatu yang lebih dari hanya sekedar
Gambar Visual saja, dan menurut saya Orang Dewasa dengan Umur segitu lebih mudah daripada Orang
yang lebih tua karena menurut fakta yang saya temukan di keseharian kebanyakan dari Orang tua
cendrung melihat sebuah seni atau gambar visual suatu hal yang biasa.

Extreme and Mainstream

Pada Tahapan ini saya Terjun langsung menaiki dan menyelidiki apa saja yang sekiranya layak
untuk saya jadikan Pertanyaan untuk para penumpang tentang pendapat mereka yang melakukan
pelanggaran seperti menyalah gunakan kursi prioritas yang di khususkan hanya untuk penumpang yang
memiliki kebutuhan khusus.

Daftar Pertanyaan

1. Berapa kali dalam seminggu Menggunakan Kereta Commuter Line?


2. Berapa Umur anda ?
3. Seringkah melihat Pelanggar penggunaan fasilitas Kursi Prioritas ?
4. Pernahkah anda duduk di Kursi prioritas Baik itu sengaja atau tidak disengaja ?
5. Jika saya membuat Poster yang dapat membuat mereka sadar apakah itu efektif ?
Interview

Source By : Myself

Narasumber 1 :

Saya melakukan wawancara dengan Seseorang Dewasa yang bernama Ivano Arya(34 Tahun), ia
adalah seorang Manajer Hotel The Ritz Carlton yang sangat sering menggunakan Kereta Commuter Line
dikarenakan semenjak Peraturan Ganjil Genap di terapkan pada setiap tanggal ganjil ia selalu
menggunakan Fasilitas Kereta Commuter Line, Menurut Ivano Arya fasilitas pada kereta commuter line
sudah sangat mumpuni namun menurut Ivano Arya kekurangannya adalah penjaga atau Security tidak
ada di setiap gerbong kereta untuk mengontrol keadaan di kereta, jadi cendrung kurang aman dan
kurang nyaman, menurut Ivano Arya dia juga sering melihat para penumpang yang sehat dan normal
namun menggunakan Fasilitas Kursi Prioritas juga menggunakan Headset (Earphone) agar tidak
mendengar ketika ia dipanggil juga berpura-pura tidur agar dibiarkan saja oleh orang sekitar, Ivano juga
mengakui dirinya pernah duduk di kursi Prioritas di karenakan tidak melihat tanda yang ada di sekitar,
dan tulisannya juga kecil jadi ia tidak sadar dan tidak sengaja duduk di kursi prioritas namun ia berkata
bahwa ia di ingatkan oleh seorang mahasiswa untuk berpindah karena itu adalah Kursi Prioritas yang
hanya boleh digunakan untuk orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus. Menurut Ivano Arya
Menambahkan tanda Kursi Prioritas seperti Poster adalah Ide yang bagus karena menurut Ivano Arya di
bagian daerah Kursi Prioritas sangat kurang sekali dengan tanda-tanda yang menandakan bahwa itu
Tempat duduk Prioritas.

Narasumber 2 :

Lalu saya mewawancarai Seorang Wanita yang Bernama Agnesia Nathaya (22 Tahun), Ia adalah
Seorang Karyawan di Perusahaan PT.Waskita dan ia berkata bahwa ia sering sekali menggunakan Kereta
Commuter Line alasannya dikarenakan Murah hanya Rp.3.000,- sekali perjalanan bahkan bisa sampai
Bogor kota dimana ia dulu tinggal disana, menurutnya Menggunakan Kereta Commuter Line Lebih
Efisien dan ekonomis daripada menggunakan Bus, dan taksi. Agnesia Nathaya juga menjadi saksi mata
terhadap Penyalahgunaan Kursi prioritas hampi setiap perjalanannya setiap hari ia melihat para
pelanggar atau penyalahgunaan Kursi Prioritas yang seharusnya hanya diperuntukan kepada orang-
orang yang memiliki kebutuhan khusus seperti Ibu hamil, Penyandang Disabilitas, Ibu yang membawa
Balita, Lansia. Menurut Agnes para Penyalahgunaan Kursi prioritas diantaranya adalah anak muda yang
berumur 15 – 23 tahun menurutnya mereka semua normal, dan ia setiap hari melihat adanya
penyalahgunaan terhadap kursi Prioritas. Agnes juga berkata bahwa ia tidak pernah menggunakan Kursi
Prioritas sama sekali dan terkadang juga ia mengingatkan para penyalahguna Kursi Prioritas untuk
pindah atau berdiri, karena sangat banyak sekali orang yang sehat namun ia menggunakan Kursi
Prioritas, yang Agnes takutkan adalah Orang-orang tersebut menjadi contoh bagi para Penumpang
muda yang lainnya, seperti anak-anak yang bisa saja meniru dirinya, bahkan Agnes pernah mendapati
sebuah berita dari Website Kompas disitu dikatakan bahwa “Seorang Penumpang Kereta tidak mau
memberikan Kursi Prioritas terhadap Ibu Hamil di depannya”. Menurut Agnes menggunakan media
Poster untuk mengingatkan Para penumpang untuk tidak menggunakan Kursi Prioritas sesukanya dan
menurutnya itu sangatlah efektif.

Secondary Research

Secondary Research adalah metode yang digunakan untuk mencari informasi melalui alternative
lain seperti Buku, Internet, Data. Informasi yang bersifat factual atau memiliki data sehingga informasi
tersebut dapat dipercaya contohnya mengambil informasi berita dari situs yang terpercaya seperti
kompas dan lain lain.
Beberapa Informasi yang saya dapatkan adalah :

Source Photo By : Tribunnews.com (Yulis Sulistyawan)

Ada saja penumpang yang sengaja menggunakan kursi prioritas meskipun sebenarnya mereka tidak
berhak. Alasan mereka beragam mulai dari kondisi gerbong yang masih kosong sampai berasalan masih
tidak ada penumpang prioritas.

Penumpang seharusnya mempunyai kesadaran diri agar selalu disiplin saat berada di KRL. Kita tau
jumlah petugas kemanan jauh lebih sedikit daripada penumpang, sehingga jika tidak dimulai dari
kesadaran diri sendiri maka KRL Indonesia tidak pernah tertib.

Padahal disana sudah jelas tertulis jika kursi tersebut digunakan untuk lansia, wanita hamil, atau
penyandang disabilitas. Petugas pun sudah mengingatkan berulang kali melalui pengeras suara.

Jika dibandingkan di luar negeri memang kesadaran masyarakat kita masih sangat kurang terhadap
peraturan-peraturan di tempat umum khususnya seperti kursi prioritas ini. Di negara lain meskipun tidak
ada pengaman ataupun gerbong masih kosong mereka tidak pernah menyentuh dan menggunakan
fasilitas umum yang bukan haknya. Dilansir dari (Republika.co.id)
Immersion

Metode ini berguna untuk merasakan apa yang Target kita rasakan dengan begitu kita bisa
merasa apa yang mereka rasakan dan keluhan apa saja yang mereka rasakan, dengan cara menjalani
kehidupan sehari-hari seperti yang mereka rasakan dari bagaimana mereka pergi bekerja, Naik
kendaraan, Beridiri sepanjang perjalanan di kereta, dan lain-lain.

Source by : Transportumum.com

Pada Tahap ini yang saya lakukan yaitu dengan melakukan perjalanan dari jam setengah 7 pagi
hingga jam 3 siang yaitu jalur Tangerang – Rangkas Bitung – Bogor – Tanjung Priok – Bekasi – Tangerang.
Menaiki kereta Commuter Line pada Jam 7 Pagi sangat Padat sekali hingga banyak orang yang rela
Sempit-sempitan sambil berdiri sepanjang perjalanan, selama 8 jam perjalanan saya juga melihat
banyaknya orang yang sengaja menggunakan kursi prioritas. Dan disitu juga saya merasakan lelahnya
berdiri sepanjang perjalanan, dan juga saya tak sengaja duduk di kursi Prioritas karena saya tidak tahu
bahwa itu tempat duduk khusus Prioritas.
Source Photo : By Myself

2.1 Penjelasan tahapan Ideation dan Metode-metode yang digunakan

Tahapan Ideation adalah Dimana seseorang akan memahami apa yang telah di pelajari dan di
dapatkan dari Tahapan Inspiration, lalu mengidentifikasi peluang untuk desain yang akan dibuat, dan
juga membuat prototype solusi yang mungkin bisa menyelesaikan masalah yang sedang dikerjakan.
Ideation Phase you'll make sense of what you learned, identify opportunities for design, and prototype
possible solutions. Dikutip dari (Designkit.org).
2.2Top Five

Metode Top Five saya gunakan agar saya dapat mengidentifikasi mana yang merupakan
Prioritas untuk saya kerjakan Agar cara saya dalam menyelesaikan masalah sangat ampuh. Yang saya
lakukan pada metode ini yaitu membuat List Prioritas solusi yang ingin saya kerjakan dengan cara
memikirkan, mempertimbangkan dan merangkum yang menurut saya Penting.

Solusi yang saya lakukan untuk meningkatkan Kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat
yang menggunakan Kereta Comuter Line :

1. Membuat sebuah poster dengan gambar yang menunjukan Story Telling agar dapat menyentuh
hati para pembaca agar mereka lebih peduli dengan orang-orang yang lebih membutuhkan
2. Membuat Infografis tentang pelanggaran penyalahgunaan Kursi Prioritas yang khususkan hanya
untuk penumpang yang lebih membutuhkan.
3. Membuat sebuah gerakan “Peduli Terhadap Kaum Prioritas” dan menyebarkan di Instagram,
Facebook, Twitter, dan lain-lain. Agar bisa menyadarkan Masyarakat tidak hanya di Indonesia
namun negri lain juga.

2.3 Find Theme


Metode Find Theme sangat berguna untuk menemukan sebuah kesamaan atau pola
yang bisa di satukan dari berbagai macam unsur informasi yang sudah saya dapatkan dari tahap
Inspiration, mulai dari tahap ini akan tercipta sebuah ide baru yang lebih terarah dan efektif.
Yang saya alami pada metode ini adalah membaca dan mengamati ulang dari seluruh Informasi
yang saya dapatkan lewat Interview, Immersion, dan Secondary Research.

Dan setelah saya amati terus berulang-ulang kali banyak sekali orang yang tidak suka
dan merasa kesal ketika melihat para pelanggar penyalahgunaan kursi prioritas yang
dikarenakan kurangnya kesadaran dan rasa peduli terhadap kaum prioritas, ada seseorang yang
saya ingatkan untuk berpindah ke kursi yang non-Prioritas namun ia hanya menjawab “nanti
saja, belum ada ibu-ibu hamil” Karena egois dan kurangnya rasa peduli . Oleh karena itu, Tema
yang saya ambil Meningkatkan tingkat kesadaran dan kepedulian Penumpang terhadap kaum
Prioritas dan Pembuatan Poster, dikarenakan hal ini bukanlah hal sepele karena banyak kaum
prioritas yang merasa tidak nyaman karena perilaku para pelanggar penyalahgunaan kursi
Prioritas.

2.4 Create Insight Statement


Pada metode ini saya membuat beberapa pernyataan yang berdasarkan data-data yang
didapatkan dari hasil research. Ini sangat berguna untuk kedepannya agar lebih terarah untuk
melangkah maju kedepannya nanti.

Anda mungkin juga menyukai