Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan KaruniaNya makalah yang penulis beri judul “MANAJEMEN
PEMELIHARAAN INDUSTRI” ini dapat selesai tepat pada waktunya dan dengan hasil yang
sebaik-baiknya guna untuk memenuhi tugas tertulis Program Praktik Industri (PPI) di PT.
Duta Hita Jaya, Tambun, Bekasi. Serta tidak lupa sholawat serta salam semoga tercurah
limpah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada :
1. Allah SWT yang selama ini telah memberikan segala kelancaran dan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Darman sebagai ketua program studi sekaligus wali kelas di Teknik
Pemeliharaan Mesin .
3. Bapak Unggul Jaka Susila sebagai Plant Manager PT. Duta Hita Jaya dan
penanggung jawab dalam Program Praktik Industri (PPI) mahasiswa Polman
Bandung.
4. Bapak Samsul Ma’arif sebagai pembimbing Program Praktik Industri (PPI) selama
berada di PT. Duta Hita Jaya.
5. Karyawan PT Duta Hita Jaya khususnya Departement Maintenance yang telah
membantu memberikan masukan dan semangat.
6. Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
7. Serta rekan-rekan kelas 3 MEA yang telah memberikan semangat dan dukungan yang
tidak henti-hetinya.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempuranaan makalah ini.

Penulis
MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................................ 2
1.5 Sistematika Penyusunan .............................................................................................. 2
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN .............................................................................................. 3
2.1 Sejarah Perusahaan ...................................................................................................... 3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................................................ 3
2.2.1 Visi ....................................................................................................................... 3
2.2.2 Misi ...................................................................................................................... 3
2.3 Produk ......................................................................................................................... 4
2.4 Struktur Organisasi ...................................................................................................... 5
2.4.1 Struktur Organisasi PT. Duta Hita Jaya ............................................................... 5
BAB 3 LANDASAN TEORI..................................................................................................... 6
3.1 Organisasi Pemeliharaan ............................................................................................. 6
3.2 Manajemen Personalia Pemeliharaan.......................................................................... 6
3.3 Manajemen Perencanaan Pemeliharaan ...................................................................... 8
3.4 Manajemen Pengendalian Pemeliharaan ..................................................................... 9
3.4.1 Pengertian ............................................................................................................ 9
3.4.2 Tujuan dan Fungsi Pengendalian ......................................................................... 9
3.5 Manajemen Inventory Pemeliharaan ........................................................................... 9
3.6 Manajemen Mutu Pemeliharaan................................................................................ 10
3.7 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas ........................................................................... 12
3.8 Manajemen K3 .......................................................................................................... 12
BAB 4 ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH ...................................................... 14
4.1 Organisasi Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ....................................................... 14
4.2 Manajemen Personalia Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya .................................... 15
4.3 Manajemen Perencanaan Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ................................ 15

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya ii


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

4.4 Manajemen Pengendalian Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ............................... 16


4.5 Manajemen Inventory Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ..................................... 16
4.6 Manajemen Mutu Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ............................................ 17
4.7 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas di PT. Duta Hita Jaya ....................................... 17
4.8 Manajemen K3 pada Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ....................................... 18
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................... 19

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya iii


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak bermunculan organisasi-organisasi, dimana organisasi yang
satu pasti akan berbeda dengan yang lainnya. Namun diantara banyak perbedaan tersebut
pastilah ada satu kesamaan, yaitu tujuan.Semua organisasi mempunyai maksud dan
tujuan mengapa organisasi itu dibuat. Untuk mencapai tujuan tersebut tentulah harus ada
kerja sama yang sinergis diantara anggota dari organisasi tersebut.
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, karena tanpa adanya tujuan suatu
organisasi tidak akan tumbuh dan berkembang sehingga keberadaannya akan sirna
beriringan dengan berjalannya waktu yang juga disebut dengan seleksi alam.
Terlepas dari keharusan sebuah organisasi untuk memiliki tujuan, organisasi juga
harus memiliki metode atau cara untuk mencapai tujuan tersebut, mengapa? Karena
metode atau cara tersebutlah yang akan membuat pencapaian tujuan menjadi lebih efektif
dan effisien baik dari segi waktu, tenaga maupun pikiran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah penerapan manajemen pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya?
2. Apa saja masalah yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen pemeliharaan di
PT. Duta Hita Jaya?
3. Apakah solusi atas masalah yang dihadapi dalam penerapan sistem manajemen
pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya?

1.3 Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas dari Program Praktik Industri (PPI) di PT. Duta Hita
Jaya
2. Mengidentifikasi manajemen pemeliharaan yang telah diterapkan di PT. Duta Hita
Jaya
3. Mengidentifikasi jenis sistem pemeliharaan yang diterapkan di PT. Duta Hita Jaya.
4. Menjelaskan masalah yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen pemeliharaan
di PT. Duta Hita Jaya.
5. Memberikan solusi mengenai masalah dari manajemen pemeliharaan di PT. Duta
Hita Jaya.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 1


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

1.4 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode
identifikatif, yaitu suatu metode penyusunan yang dilakukan dengan melakukan kegiatan
identifikasi langsung di lapangan dengan cara pengamatan dan juga diskusi langsung
dengan pihak terkait dalam hal ini adalah pembimbing Program Praktik Industri (PPI).

1.5 Sistematika Penyusunan


Berikut adalah sistematika penulisan dari makalah ini
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup masalah,
sumber data, dan sistematika penulisan.
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang identitas dan hal-hal yang berhubungan dengan PT. Duta Hita Jaya
BAB 3 LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang ilmu pengantar dan literature dari berbagai sumber mengenai
Manajemen Pemeliharaan Mesin.
BAB 4 ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH
Bab ini berisi tentang temuan-temuan, analisa masalah tentang poin-poin yang terdapat
pada landasan teori serta jalan penyelesaiannya yang merupakan usulan tindakan yang
bisa dilakukan di PT. Duta Hita Jaya.
BAB 5 KESIMPULAN
Bab ini berisi rangkuman atas pembahasan sebelumnya dan juga saran dari penulis.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 2


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. Duta Hita Jaya (DHJ) didirikan pada tahun 1999 dan bergerak di bidang general
business supplies.Untuk mengikuti perkembangan infrastruktur di Indonesia, PT. Duta Hita
Jayamemulai bergerak di bidangmanufacture dalam pembuatan electrical poles and lighting
poles, accessories for poles seperti brackets, base frame supports, etc.
Karena banyaknya permintaan pasar,PT. Duta Hita Jayamemperluas wilayahnya dan
membuka workshop baru yangberlokasidi Bekasidengan luas area 50.400 m3 untuk
mempermudah menampung kapasitas produksi setiap bulannyadan produksi memproduksi
berbagai macam steel structure fabrication, contoh. : building structures, bridges, tanks, steel
towers dan mechanical equipment structures. PT. Duta Hita Jayaberkomitmen untuk
mensupply barang dengan kualitas terbaik dan dengan harga yang kompetitif.
PT. Duta Hita Jaya bertujuan untuk menjadi partner dalam steel structure
manufacturing and construction dan juga untuk menjadi one of the largest steel
manufacturerdi Indonesia.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi
“PT. Duta Hita Jaya mempunyai komitmen untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan agar menjadi perusahaan terbesar terutama dalam bidang pembuatan
baja.”
2.2.2 Misi
“Meningkatkan kualitas produk dalam pengerjaan proyek dan bidang pada skills,
pengetahuan, dan sistem manajemen yang berkualitas.”

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 3


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

2.3 Produk
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa PT. Duta Hita Jaya merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang fabrikasi logam, maka tentulah banyak produk-
produk yang terdiri dari proses tekuk (bending), potong (shearing), las (welding), roll
dan semacamnya. Berikut adalah produk yang di produksi PT. Duta Hita Jaya.

tiang listrik

pipa-pipa

monopole

tiang-tiang lampu, tower dan lain-lain

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 4


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

2.4 Struktur Organisasi


2.4.1 Struktur Organisasi PT. Duta Hita Jaya

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 5


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Organisasi Pemeliharaan
Teknik pemeliharaan mesin merupakan suatu tindakan teknis dan administrative
pada suatu mesin atau alat dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang
akan berakibat kerugian dan agar mesin atau alat tersebut selalu dalam keadaan siap
pakai.Teknis merupakan segala kegiatan yang dilakukan di lapangan sedangkan
administrative merupakan perencanaan dan dokumentasi dari aktualisasi perencanaan
tersebut untuk dijadikan acuan apakah perencanaan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan atau tidak.Manajemen pemeliharaan modern tidak terlalu berkonsenterasi
pada pekerjaan perbaikan peralatan yang sedang rusak, melainkan juga menyusun suatu
perencanaan agar fasilitas produksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal dan kualitas
yang direncanakan oleh production planner.
Macam – macam organisasi pemeliharaan:
1. Organisasi pemeliharaan Sentral
Memiliki prinsip-prinsip sebagai orgnaisasi mandiri dan memiliki status yang sama
dengan organisasi produksi.
2. Organisasi pemeliharaan Desentral
Ciri organisasi desentral adalah berada di bawah sub unit organisasi produksi yang
dilayani
3. Organisasi Matriks
Organisasi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mengurangi
kerugian dari dua jenis organisasi sebelumnya.Dalam organisasi ini, memungkinkan
adanya dua spesialisasi atau lebih yang mengalami masalah-masalah umum.

3.2 Manajemen Personalia Pemeliharaan


Manajemen personalia ialah manajemen yang mengkhususkan dalam bidang
personalia atau dalam kepegawaiaan. Oleh karena itu manajemen personalia dapat
didefenisikan sebagai berikut:
Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain
planning, organizing dancontrolling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia
dapatditingkatkan semakasimal mungkin.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 6


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

Menurut Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah “perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan
masyarakat”.
Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah “seorang manajer dan
sebagai manajer harus melaksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen tanpa
memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional.
Dalam bentuk kerangka, definisi tersebut bisa di gambarkan sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi manajemen
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pengarahan (directing)
d. Pengendalian (Controlling)
2. Fungsi-fungsi operasional
a. Pengadaan tenaga Kerja (procurement)
b. Pengembangan (development)
c. Kompensasi
d. Integrasi
e. Pemeliharaan (maintenance)
f. Pemutusan hubungan kerja (separation)

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 7


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

3.3 Manajemen Perencanaan Pemeliharaan


Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan terkoordinasi, sangat
diperlukan adanya perencanaan.Sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan, rencana yang harus dibuat adalah rencana kegiatan operasional yang harus
dilakukan oleh perusahaan dalam satu periode untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan.Merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus
dijalankan.Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan
pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Perencanaan bisa di definisikan sebagai proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan cakupan dalam pencapaiannya. Perencanaan juga adalah
memilih dan menghubungkan fakta serta membuat dan menggunakan dugaan mengenai
masa yang akandating. Dengan kata lain perencanaan adalah suatu proses bertahap dari
tindakan yang terorganisir untuk menjembatani perbedaan antara kondisi yang ada dan
aspirasi organisasi.
Tahap – tahap dasar perencanaan
1. Menetapkan Tujuan
2. Merumuskan Keadaan
3. Mengidentifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan
4. Mengembangkan Rencana

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 8


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

3.4 Manajemen Pengendalian Pemeliharaan


3.4.1 Pengertian
Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami
perkembangan definisi dari masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury
dan Hammer (1994:5) yang berpendapat bahwa pengendalian adalah sebuah usaha
sistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkan kinerja
dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-
perbedaan penting dari keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan
sebagai proses penyesuaian pergerakan organisasi dengan tujuannya.
3.4.2 Tujuan dan Fungsi Pengendalian
Tujuan dari pengendalian adalah untuk menyesuaikan gerak organisasi yang
sedang berlangsung dengan tujuan dan rencana awal dari organisasi itu sendiri.Adapun
fungsinya:
1. Meningkatkan akuntabilitas
2. Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,dan ketentuan
yang berlaku.
3. Melindungi aset organisasi.
4. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien
Azas-azas Pengendalian
1. Efektifitas
2. Efisiensi
3. Kejujuran
4. Transparansi
5. Tindakan korektif

3.5 Manajemen Inventory Pemeliharaan


Dalam proses perbaikan dan pemeliharaan mesin dibutuhkan sistem pengendalian
atau manajemen penyimpanan suku cadang atau inventory. Proses pengendalian suku
cadang adalah proses yang dilakukan untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan
perencanaan pada aspek-aspek perbaikan mesin yang sebelumnya telah direncanakan,
dengan tujuan akhirnya adalah menjamin hasil dari perbaikan mesin agar baik dari segi
kualitas dan juga kuantitas. Biasa nya bagian ini bekerja sama dengan bagian keuangan
karena berkaitan dengan penggunaan biaya untuk pembelian suku cadang.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 9


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

Gambar 1. List Inventory yang dimiliki PT. Duta Hita Jaya

3.6 Manajemen Mutu Pemeliharaan


ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip manajemen
kualitas.Prinsip-prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai suatu
kerangka kerja (frame work) yang membimbing organisasi pada peningkatan kinerja.
1. FOKUS PADA PELANGGAN (Customer Focus)
Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen organisasi
harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang & yang akan datang. Organisasi harus
memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi pelanggan.
2. KEPEMIMPINAN (Leadership)
Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari
organisasi.Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-
orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan organisasi.
3. KETERLIBATAN ORANG (Involvement of people)
Orang/ karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat penting
dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan
kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 10


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

4. PENDEKATAN PROSES (Process Orientation)


Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan
sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat
didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin dan
peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi
pelanggan.
5. PENDEKATAN SISTEM TERHADAP MANAJEMEN (System Approach
toManagement)
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses- proses yang saling
berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuan- tujuannya.
6. PENINGKATAN TERUS MENERUS (Continual Improvement)
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus
menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus didefinisikan sebagai
suatu proses sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan
efektifitas dan atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari
organisasi itu. Peningkatan terus-menerus membutuhkan langkah-langkah konsolodasi
progresif, menanggapi perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan
menjamin suatu evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.
7. PENDEKATAN FAKTUAL DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
(FactualApproach to Decision Making)
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah
kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.
8. HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGKAN (Mutually
Beneficial Supplier Relationship)
Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang
saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai
tambah.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 11


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

3.7 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas


Fasilitas merupakan alat-alat penunjang bagi keberlangsungan suatu sistem
produksi. Dengan adanya fasilitas ini maka proses produksi akan dilaksanakan dengan
lebih mudah dan dapat dikerjakan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kerusakan
fasilitas dapat mempengaruhi dan menghambat sistem produksi. Oleh karena itu fasilitas-
fasilitas penunjang kegiatan produksi harus dilakukan proses pemeliharaan agar dapat
meminimalisir terjadinya kerusakan yang tidak terduga. Manajemen pemeliharaan
fasilitas merupakan suatu ilmu mengenai proses perencanaan dan penjadwalan dalam
menjaga kinerja fasilitas penunjang produksi. Fasilitas produksi memiliki peranan
penting dalam memperlancar kegiatan produksi, oleh sebab itu pemeliharaan
(maintenance) pada fasilitas produksi sangat diperlukan agar kontinuitas proses produksi
berjalan dengan baik. Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara
atau menjaga fasilitas/peralatan yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai apa yang direncanakan. Tujuan dari pemeliharaan
fasilitas produksi adalah untuk memenuhi permintaan sesuai dengan rencana produksi,
menjaga kualitas produk, untuk mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar
batas dan menjaga modal yang diinvestasikan, menjaga tingkat biaya pemeliharaan
serendah mungkin, dengan mengimplementasikan penerapan manajemen pemeliharaan
fasilitas produksi yang berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen (Planning,
Organization, Actuafing dan Controlling) secara efektif dan efisien.

3.8 Manajemen K3
Berikut adalah pengertian Manajemen K3 menurut beberapa sumber : Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum
merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007
Occupational Health and Safety Management Systems. Pengertian (Definisi) Sistem
Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun
1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari
sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 12


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen
organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan
Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa
beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum,
Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan
ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 13


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

BAB 4
ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH
4.1 Organisasi Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya
Analisa Masalah
Tidak adanya divisi khusus yang bergerak di bidang pemeliharaan baik secara
teknis maupun administratif, sehingga preventif maintenance dibebankan ke divisi
machinery. Divisi machinery merupakan divisi yang bertugas untuk memperbaiki
kerusakan mesin produksi dan automotif. Karena jumlah tenaga kerja di divisi machinery
yang tidak banyak dan pengetahuan tentang pemeliharaan masih sedikit serta permintaan
perbaikan yang menumpuk dari hari ke hari membuat kegiatan preventive tidak berjalan
dengan baik. Faktor lain juga dikarenakan bagian produksi yang sulit untuk diajak
bekerja sama karena tekanan dari pihak managemen dalam target produksi, sehingga
kegiatan pemeliharaan sering kali tidak diizinkan oleh pihak produksi dengan alasan
mesin tidak bisa berhenti karena mengejar target produksi, oleh karena itu mesin baru
akan berhenti saat ada kerusakan (breakdown maintenance).
Penyelesaian
Sebenarnya preventive tidak memerlukan banyak orang, disesuaikan dengan
jumlah mesin dan nilai kerumitan mesinnya. Hanya saja tentu butuh fokus di bidang
tersebut. Selain itu juga harus ada kerja sama yang sinergis dengan pihak produksi dan
managemen. Caranya dengan membuat jadwal pemeliharaan yang logis, detail dan bisa
dipertanggungjawabkan. Sertakan durasi waktu tindakan pemeliharaan, tindakan
pemeliharaan yang akan dilakukan, pelaksana dan informasi detail lainnya. Jadwal
tersebut diajukan ke pihak produksi dan managemen untuk diminta persetujuan. Pihak
yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus bertanggungjawab dan konsekuen atas apa
yang telah disetujui. Harapannya dengan dibuatnya perjanjian berupa jadwal
pemeliharaan yang disetujui semua pihak dan diadakannya tenaga kerja khusus yang
fokus di bidang pemeliharaan, pihak produksi sudah mempersiapkan backup plan apabila
mesin produksi akan di preventive sehingga produksi dialihkan ke mesin lain selama
jangka waktu tertentu, mesin atau alat akan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai,
memperpanjang umur mesin atau alat dan tentu saja memperlancar kegiatan di PT. Astra
Otoparts Div. EDC.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 14


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

4.2 Manajemen Personalia Pemeliharaan di PT. Astra Otoparts Div. EDC


Analisa Masalah
Personalia kelebihan pekerjaan, maksudnya Personalia adalah orang yang
menghubungkan antara bawahan dan atasan, juga mengawasi kerja bawahan untuk
dilaporkan ke atasan. Di divisi miantenance, personalia sudah menjalankan tugasnya
dengan tepat, namun tidak jarang juga personalia harus turun tangan langsung untuk ikut
bekerja bersama bawahannya dikarenakan tenaga kerja yang sedikit di divisi
maintenance dan belum terbiasa dalam menanggapi berbagai macam kondisi baik itu
secara teknis maupun safety. Sehingga tak jarang personalia harus ikut turun tangan
langsung dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam manajemen
pemeliharaan.
Penyelesaian
Tenaga kerja baru harus dibimbing secara komprehensif sampai dirasa benar
benar ahli dan bisa dilepas dari bimbingan dengan tetap adanya pengawasan. Bimbingan
berupa cara kerja yang baik, benar dan selamat dan mengenali bahaya-bahaya yang ada
di sekitar yang bisa saja terjadi kapan saja. Sehingga dalam kegiatan pemeliharaan
tenaga kerja baru yang sudah ahli dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan
effisien dan bisa menggerakan operatornya dalam membantu kegiatan pemeliharaan dan
melakukan pemeliharaan mandiri kedepannya (autonomous maintenance).

4.3 Manajemen Perencanaan Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya


Analisa Masalah
Proses pemeliharaan terencana yang sudah dijadwalkan sebelumnya untuk
periode satu tahun tidak berjalan sesuai dengan rencana karena pada pelaksanaannya
lebih banyak melakukan trouble repair dan breakdown maintenance. Hal ini dikarenakan
kurang mengertinya mekanik maintenance mengenai manfaat dari preventive
maintenance dan sehingga pelaksanaannya tidak serius dan fokus. Faktor lain karena
tidak adanya kerjasama antara bagian maintenance dan produksi yang sulit sekali dalam
memberikan waktu mekanik maintenance untuk melakukan preventive. Sehingga
preventive maintenance hanyalah hitam diatas putih.
Penyelesaian
Membuat jadwal pemeliharaan yang logis, detail dan bisa
dipertanggungjawabkan. Sertakan durasi waktu tindakan pemeliharaan, tindakan

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 15


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

pemeliharaan yang akan dilakukan, pelaksana dan informasi detail lainnya. Jadwal
tersebut diajukan ke pihak produksi dan managemen untuk diminta persetujuan. Pihak
yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus bertanggungjawab dan konsekuen atas apa
yang telah disetujui

4.4 Manajemen Pengendalian Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya


Analisa Masalah
Karena pemeliharaan tidak berjalan dengan baik, maka sering kali laporan
pemeliharaan kurang sesuai dengan aktual karena tuntutan managemen harus adanya
progress namun pada kenyataannya aktualisasi di lapangan sulit dilakukan
Penyelesaian
Ketidaksesuain rencana dengan aktual merupakan masalah. Ketika ada masalah
hendaknya memikirkan penyelesaian masalah tersebut, bukan malah menutupinya
dengan kebohongan. Saat rencana tidak berjalan dengan baik, pasti ada masalah dalam
pelaksanaannya. Dalam hal ini masalahnya adalah kurangnya pemahaman tentang
pemeliharaan, baik cara maupun pentingnya. Hendaknya diberikan training kepada
semua pihal tentang pentingnya pemeliharaan, baik alat, mesin, ruangan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan produksi. Sehingga semua divisi bisa bekerja
sama dalam mengaktualisasikan kegiatan pemeliharaan sesuai jadwal dan dengan baik
dan benar.

4.5 Manajemen Inventory Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya


Analisa Masalah
Manajemen inventory sudah ada, hanya masih belum ada pencegahan
(preventive) karena suku cadang yang di stock merupakan suku cadang yang pernah
rusak sehingga jika ada kerusakan pada bagian yang harus diganti dengan suku cadang
baru namun belum pernah rusak maka harus di order terlebih dahulu ke gudang untuk
diteruskan ke bagian pembelian. Hal ini tentu akan menghambat jalannya produksi
karena saat menunggu suku cadang datang mesin tidak produksi (downtime).
Penyelesaian
Metode penyetokan dikembangkan dengan metode EOQ (Economic Order
Quantity), yaitu kegiatan meng-order barang saat waktu yang tepat dan dengan jumlah
yang tepat pula sehingga tidak akan memakan biaya berlebih untuk penyimpanan dan

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 16


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

resiko kerusakan akibat penyimpanan di tempat yang tidak sesuai dan barang pastinya
sudah tersedia saat dibutuhkan. Namun EOQ ini tentu saja tidak terlepas dari kegiatan
Preventive Maintenance yang harus berjalan dengan baik dan benar, karena dari
Preventive Maintenance inilah data suku cadang yang kemungkinan akan rusak akan
ketahuan dan bisa segera dilaporkan untuk dilakukan pengorderan. EOQ ini juga
bertujuan untuk mengatur stock kapan waktu harus melakukan pembelian dengan
memonitor penggunaan setiap barang.

4.6 Manajemen Mutu Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya


Analisa Masalah
Maintenance merupakan penjual jasa dan produksi merupakan pembeli jasa.Jasa
yang dijual haruslah bermutu, dimana mutu pemeliharaan ini bisa dilihat dari rasio mesin
mati (breakdown).Di PT. Duta Hita Jaya ini sudah ada manajemen terhadap mutu
pemeliharaan, karena rasio breakdown di monitor setiap bulan oleh pihak managemen
dimana rasio tersebut harus mengalami progress yang baik. Sayangnya progress tersebut
tak selamanya grafiknya meningkat dikarenakan ada bulan-bulan dimana mesin-mesin
akan rusak serentak akibat tidak di preventive sebelumnya.
Penyelesaian
Penyelesaiannya adalah dengan meminimalisir terjadinya downtime dan
breakdown akibat kerusakan kecil yang didiamkan dan berkembang menjadi kerusakan
yang fatal dan membutuhkan waktu lama dalam perbaikannya akibat mengabaikan
kegiatan pemeliharaan.

4.7 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas di PT. Duta Hita Jaya


Analisa Masalah
Fasilitas disini adalah segala hal yang berhubungan dengan kegiatan
pemeliharaan seperti tools, mesin untuk membuat suku cadang, alat angkat seperti crane,
donkrak, manual book dan lain sebagainya. Sayangnya kesadaran akan pemeliharaan
fasilitas tersebut kurang melekat di hati tiap individu, sehingga banyak mekanik yang
tidak peduli terhadap apa yang menjadi miliknya maupun apa yang dititipkan kepadanya
sehingga banyak fasilitas yang hilang maupun rusak tanpa ada tanggung jawab dari
penggunanya.
Penyelesaian

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 17


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

Diadakan monitoring fasilitas, apa alatnya, siapa yang menggunakannya, berapa


kuantitasnya, bagaimana kondisinya, itu semua di list dan di data minimal setiap bulan,
sehingga setiap bulan admin mempunyai data yang actual sehingga apabila ada alat yang
rusak bisa ditelusuri rusak bagaimana? Karena apa? Dan apabila ada yang hilang pun
bisa ditelusuri hilang dimana? Karena apa? Sehingga apabila ada fasilitas yang rusak
maupun hilang akibat kecerobohan, si pengguna dan siapupun yang terlibat harus
bertanggunjawab untuk melakukan pengadaan kembali fasilitas tersebut. Selain itu,
dengan monitor ini, pengguna akan lebih hati-hati dalam menggunakan maupun
meminjamkan alat yang sudah menjadi tanggungjawabnya dan dengan terpeliharanya
fasilitas pemeliharaan, kegiatan maintenance pun menjadi semakin efektif dan effisien.

4.8 Manajemen K3 pada Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya


Analisa Masalah
Sudah ada, ada organisasi kecil yang mengawasi khusus mengenai Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3).Mengapa disebut organisasi kecil?Karena hanya terdiri dari 3
orang yang diutus untuk mengawasi seluruh workshop di PT. Duta Hita Jaya.Masalahnya
ini bukan preventive maintenance yang bisa memelihara mesin satu perusahaan hanya
dengan 2-4 orang, namun ini berhubungan dengan jiwa seseorang yang jika lengah
sedikit dan tak terawasi bisa hilang kapan saja. Sebagai gantinya, peran manajemen K3
dalam pemeliharaan diambil oleh supervisor masing-masing divisi sehingga peran
supervisor disini adalah untuk mengingatkan, mengawasi, memberitahu bahaya dan
kemungkinan yang akan terjadi ketika sedang melaksanakan kegiatan pemeliharaan.
Penyelesaian
Keselamatan bukanlah untuk orang lain, melainkan untuk diri kita sendiri. Maka
tanamkan dalam diri bahwa dalam bekerja harus hati-hati dan utamakan keselamatan,
gunakan APD yang standard bukan karena diwajibkan oleh perusahaan melainkan karena
kita butuh selamat dalam bekerja. Gunakan tools yang sesuai karena tools yang sesuai
sudah diperhitungkan gaya-gayanya sehingga minim kemungkinan akan mengakibatkan
kecelakaan.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 18


MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI

BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pemeliharaan merupakan tindakan teknis dan administrative yang bertujuan
untuk menjaga agar sesuatu tersebut selalu dalam keadaan baik dan siap pakai, serta
untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dapat mengakibatkan kerugian.Teknis berarti
segala tindakan yang dilakukan langsung di lapangan, sedangkan administrative berarti
tindakan yang bersifat administrative yang dapat mendukung dalam tindakan
pemeliharaan.
Pemeliharaan di dalam industri berarti menjaga segala sesuatu yang telah baik,
minimal tetap baik dan baiknya mengalami progress, sedangkan memperbaiki yang
belum baik dengan cara menganalisis penyebab masalah untuk dicari solusi dan dirubah
ke arah yang lebih baik.
Produksi dan kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur pertama dalam
manajemen pemeliharaan industry, karena tanpa pelanggan tentulah perusahaan tersebut
akan mati dan tanpa produksi yang tidak mengalami progress bahkan cenderung
menerun, kepuasan pelanggan pun akan berkurang sehingga lambat laun perusahaan
tersebut akan mati juga karena kehilangan pelanggan.
Yang harus dipelihara adalah kelangsungan produksi, baik itu dari sisi alat,
mesin dan tenaga kerja.Tenaga kerja pun dibagi kembali menjadi dua, tenaga kerja
operator yang mengoperasikan mesin dan tenaga kerja maintenance yang merawat dan
memperbaiki apabila terjadi kerusakan.

5.2 Saran
Tidak bisa dipungkiri kalau departemen maintenance mempunyai peranan
penting dalam kelangsungan produksi, baik secara langsung maupun tidak langsung.oleh
karenanya diperlukan kerja sama yang sinergis antara departemen produksi dengan
maintenance, dengan cara apa? Dengan cara departemen produksi harus peduli terhadap
segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya, baik mesin, alat maupun fasilitas.
Dimana kepedulian ini termasuk ke dalamnya tindakan pemeliharaan yang harus
dilakukan oleh semua pihak, misalnya operator melakukan pelumasan di bagian tertentu
sebelum dan sesudah bekerja pada mesin, operator membersihkan tempat kerja dan
mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah bekerja.

Program Praktik Industri PT. Duta Hita Jaya 19

Anda mungkin juga menyukai