Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan KaruniaNya makalah yang penulis beri judul “MANAJEMEN
PEMELIHARAAN INDUSTRI” ini dapat selesai tepat pada waktunya dan dengan hasil yang
sebaik-baiknya guna untuk memenuhi tugas tertulis Program Praktik Industri (PPI) di PT.
Duta Hita Jaya, Tambun, Bekasi. Serta tidak lupa sholawat serta salam semoga tercurah
limpah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada :
1. Allah SWT yang selama ini telah memberikan segala kelancaran dan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Darman sebagai ketua program studi sekaligus wali kelas di Teknik
Pemeliharaan Mesin .
3. Bapak Unggul Jaka Susila sebagai Plant Manager PT. Duta Hita Jaya dan
penanggung jawab dalam Program Praktik Industri (PPI) mahasiswa Polman
Bandung.
4. Bapak Samsul Ma’arif sebagai pembimbing Program Praktik Industri (PPI) selama
berada di PT. Duta Hita Jaya.
5. Karyawan PT Duta Hita Jaya khususnya Departement Maintenance yang telah
membantu memberikan masukan dan semangat.
6. Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
7. Serta rekan-rekan kelas 3 MEA yang telah memberikan semangat dan dukungan yang
tidak henti-hetinya.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempuranaan makalah ini.
Penulis
MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUSTRI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................................ 2
1.5 Sistematika Penyusunan .............................................................................................. 2
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN .............................................................................................. 3
2.1 Sejarah Perusahaan ...................................................................................................... 3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................................................ 3
2.2.1 Visi ....................................................................................................................... 3
2.2.2 Misi ...................................................................................................................... 3
2.3 Produk ......................................................................................................................... 4
2.4 Struktur Organisasi ...................................................................................................... 5
2.4.1 Struktur Organisasi PT. Duta Hita Jaya ............................................................... 5
BAB 3 LANDASAN TEORI..................................................................................................... 6
3.1 Organisasi Pemeliharaan ............................................................................................. 6
3.2 Manajemen Personalia Pemeliharaan.......................................................................... 6
3.3 Manajemen Perencanaan Pemeliharaan ...................................................................... 8
3.4 Manajemen Pengendalian Pemeliharaan ..................................................................... 9
3.4.1 Pengertian ............................................................................................................ 9
3.4.2 Tujuan dan Fungsi Pengendalian ......................................................................... 9
3.5 Manajemen Inventory Pemeliharaan ........................................................................... 9
3.6 Manajemen Mutu Pemeliharaan................................................................................ 10
3.7 Manajemen Pemeliharaan Fasilitas ........................................................................... 12
3.8 Manajemen K3 .......................................................................................................... 12
BAB 4 ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH ...................................................... 14
4.1 Organisasi Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ....................................................... 14
4.2 Manajemen Personalia Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya .................................... 15
4.3 Manajemen Perencanaan Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya ................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak bermunculan organisasi-organisasi, dimana organisasi yang
satu pasti akan berbeda dengan yang lainnya. Namun diantara banyak perbedaan tersebut
pastilah ada satu kesamaan, yaitu tujuan.Semua organisasi mempunyai maksud dan
tujuan mengapa organisasi itu dibuat. Untuk mencapai tujuan tersebut tentulah harus ada
kerja sama yang sinergis diantara anggota dari organisasi tersebut.
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, karena tanpa adanya tujuan suatu
organisasi tidak akan tumbuh dan berkembang sehingga keberadaannya akan sirna
beriringan dengan berjalannya waktu yang juga disebut dengan seleksi alam.
Terlepas dari keharusan sebuah organisasi untuk memiliki tujuan, organisasi juga
harus memiliki metode atau cara untuk mencapai tujuan tersebut, mengapa? Karena
metode atau cara tersebutlah yang akan membuat pencapaian tujuan menjadi lebih efektif
dan effisien baik dari segi waktu, tenaga maupun pikiran.
1.3 Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas dari Program Praktik Industri (PPI) di PT. Duta Hita
Jaya
2. Mengidentifikasi manajemen pemeliharaan yang telah diterapkan di PT. Duta Hita
Jaya
3. Mengidentifikasi jenis sistem pemeliharaan yang diterapkan di PT. Duta Hita Jaya.
4. Menjelaskan masalah yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen pemeliharaan
di PT. Duta Hita Jaya.
5. Memberikan solusi mengenai masalah dari manajemen pemeliharaan di PT. Duta
Hita Jaya.
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
2.3 Produk
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa PT. Duta Hita Jaya merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang fabrikasi logam, maka tentulah banyak produk-
produk yang terdiri dari proses tekuk (bending), potong (shearing), las (welding), roll
dan semacamnya. Berikut adalah produk yang di produksi PT. Duta Hita Jaya.
tiang listrik
pipa-pipa
monopole
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Organisasi Pemeliharaan
Teknik pemeliharaan mesin merupakan suatu tindakan teknis dan administrative
pada suatu mesin atau alat dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang
akan berakibat kerugian dan agar mesin atau alat tersebut selalu dalam keadaan siap
pakai.Teknis merupakan segala kegiatan yang dilakukan di lapangan sedangkan
administrative merupakan perencanaan dan dokumentasi dari aktualisasi perencanaan
tersebut untuk dijadikan acuan apakah perencanaan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan atau tidak.Manajemen pemeliharaan modern tidak terlalu berkonsenterasi
pada pekerjaan perbaikan peralatan yang sedang rusak, melainkan juga menyusun suatu
perencanaan agar fasilitas produksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal dan kualitas
yang direncanakan oleh production planner.
Macam – macam organisasi pemeliharaan:
1. Organisasi pemeliharaan Sentral
Memiliki prinsip-prinsip sebagai orgnaisasi mandiri dan memiliki status yang sama
dengan organisasi produksi.
2. Organisasi pemeliharaan Desentral
Ciri organisasi desentral adalah berada di bawah sub unit organisasi produksi yang
dilayani
3. Organisasi Matriks
Organisasi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mengurangi
kerugian dari dua jenis organisasi sebelumnya.Dalam organisasi ini, memungkinkan
adanya dua spesialisasi atau lebih yang mengalami masalah-masalah umum.
3.8 Manajemen K3
Berikut adalah pengertian Manajemen K3 menurut beberapa sumber : Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum
merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007
Occupational Health and Safety Management Systems. Pengertian (Definisi) Sistem
Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun
1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari
sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen
organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan
Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa
beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum,
Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan
ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
BAB 4
ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH
4.1 Organisasi Pemeliharaan di PT. Duta Hita Jaya
Analisa Masalah
Tidak adanya divisi khusus yang bergerak di bidang pemeliharaan baik secara
teknis maupun administratif, sehingga preventif maintenance dibebankan ke divisi
machinery. Divisi machinery merupakan divisi yang bertugas untuk memperbaiki
kerusakan mesin produksi dan automotif. Karena jumlah tenaga kerja di divisi machinery
yang tidak banyak dan pengetahuan tentang pemeliharaan masih sedikit serta permintaan
perbaikan yang menumpuk dari hari ke hari membuat kegiatan preventive tidak berjalan
dengan baik. Faktor lain juga dikarenakan bagian produksi yang sulit untuk diajak
bekerja sama karena tekanan dari pihak managemen dalam target produksi, sehingga
kegiatan pemeliharaan sering kali tidak diizinkan oleh pihak produksi dengan alasan
mesin tidak bisa berhenti karena mengejar target produksi, oleh karena itu mesin baru
akan berhenti saat ada kerusakan (breakdown maintenance).
Penyelesaian
Sebenarnya preventive tidak memerlukan banyak orang, disesuaikan dengan
jumlah mesin dan nilai kerumitan mesinnya. Hanya saja tentu butuh fokus di bidang
tersebut. Selain itu juga harus ada kerja sama yang sinergis dengan pihak produksi dan
managemen. Caranya dengan membuat jadwal pemeliharaan yang logis, detail dan bisa
dipertanggungjawabkan. Sertakan durasi waktu tindakan pemeliharaan, tindakan
pemeliharaan yang akan dilakukan, pelaksana dan informasi detail lainnya. Jadwal
tersebut diajukan ke pihak produksi dan managemen untuk diminta persetujuan. Pihak
yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus bertanggungjawab dan konsekuen atas apa
yang telah disetujui. Harapannya dengan dibuatnya perjanjian berupa jadwal
pemeliharaan yang disetujui semua pihak dan diadakannya tenaga kerja khusus yang
fokus di bidang pemeliharaan, pihak produksi sudah mempersiapkan backup plan apabila
mesin produksi akan di preventive sehingga produksi dialihkan ke mesin lain selama
jangka waktu tertentu, mesin atau alat akan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai,
memperpanjang umur mesin atau alat dan tentu saja memperlancar kegiatan di PT. Astra
Otoparts Div. EDC.
pemeliharaan yang akan dilakukan, pelaksana dan informasi detail lainnya. Jadwal
tersebut diajukan ke pihak produksi dan managemen untuk diminta persetujuan. Pihak
yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus bertanggungjawab dan konsekuen atas apa
yang telah disetujui
resiko kerusakan akibat penyimpanan di tempat yang tidak sesuai dan barang pastinya
sudah tersedia saat dibutuhkan. Namun EOQ ini tentu saja tidak terlepas dari kegiatan
Preventive Maintenance yang harus berjalan dengan baik dan benar, karena dari
Preventive Maintenance inilah data suku cadang yang kemungkinan akan rusak akan
ketahuan dan bisa segera dilaporkan untuk dilakukan pengorderan. EOQ ini juga
bertujuan untuk mengatur stock kapan waktu harus melakukan pembelian dengan
memonitor penggunaan setiap barang.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pemeliharaan merupakan tindakan teknis dan administrative yang bertujuan
untuk menjaga agar sesuatu tersebut selalu dalam keadaan baik dan siap pakai, serta
untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dapat mengakibatkan kerugian.Teknis berarti
segala tindakan yang dilakukan langsung di lapangan, sedangkan administrative berarti
tindakan yang bersifat administrative yang dapat mendukung dalam tindakan
pemeliharaan.
Pemeliharaan di dalam industri berarti menjaga segala sesuatu yang telah baik,
minimal tetap baik dan baiknya mengalami progress, sedangkan memperbaiki yang
belum baik dengan cara menganalisis penyebab masalah untuk dicari solusi dan dirubah
ke arah yang lebih baik.
Produksi dan kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur pertama dalam
manajemen pemeliharaan industry, karena tanpa pelanggan tentulah perusahaan tersebut
akan mati dan tanpa produksi yang tidak mengalami progress bahkan cenderung
menerun, kepuasan pelanggan pun akan berkurang sehingga lambat laun perusahaan
tersebut akan mati juga karena kehilangan pelanggan.
Yang harus dipelihara adalah kelangsungan produksi, baik itu dari sisi alat,
mesin dan tenaga kerja.Tenaga kerja pun dibagi kembali menjadi dua, tenaga kerja
operator yang mengoperasikan mesin dan tenaga kerja maintenance yang merawat dan
memperbaiki apabila terjadi kerusakan.
5.2 Saran
Tidak bisa dipungkiri kalau departemen maintenance mempunyai peranan
penting dalam kelangsungan produksi, baik secara langsung maupun tidak langsung.oleh
karenanya diperlukan kerja sama yang sinergis antara departemen produksi dengan
maintenance, dengan cara apa? Dengan cara departemen produksi harus peduli terhadap
segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya, baik mesin, alat maupun fasilitas.
Dimana kepedulian ini termasuk ke dalamnya tindakan pemeliharaan yang harus
dilakukan oleh semua pihak, misalnya operator melakukan pelumasan di bagian tertentu
sebelum dan sesudah bekerja pada mesin, operator membersihkan tempat kerja dan
mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah bekerja.