Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR

DENGAN MENGGUNAKAN METODA AASHTO 1993

1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan


Data perencanaan tebal perkerasan yang digunakan dalam melakukan
perhitungan perencanaan perkerasan adalah sebagai berikut:
Jenis Jalan yang direncanakan = Jalan Lokal
Jalan dibuka pada tahun = 2021
Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai tahun = 2020
Masa Pelaksanaan = 1 tahun
Perkiraan pertumbuhan lalu lintas selama pelaksanaan = 6% umur rencana
Umur Rencana (UR) = 10 tahun
Perkiraan pertumbuhan Lalu Lintas selama umur 6
=
rencana %
Perkiraan curah hujan rata-rata = 100-400 mm/th
Susunan Lapis perkerasan : Surface course = AC-WC
Base course = ATB
Sub Base Course = BC

C = (Koefisien distribusi kendaraan) didapat dari jumlah 2 jalur 2


arah Tabel 1 Nilai LHRS
Lalu-Lintas Harian Rata-Rata
No Jenis Kendaraan
(Tahun 2019)
1 Mobil Penumpang 2 ton (1+1) 23866
2 Bis 6 ton (3+3) 464
3 Truk 1+22+22 10224
4 Kendaraan Alat Berat 0
5 Sepeda Motor (1+1) 290588
Sumber : Kabupaten Purwakarta dalam Angka 2018 Halaman 195
2. Perhitungan Faktor ESAL (LEF)
Perhitungan faktor ESAL (LEF) dipengaruhi oleh growht factor lalu lintas
berdasar pada nilai kinerja layan perkerasan. Nilai Kinerja layan adalah sebagai
berikut:
Po = 4,2
Pt = 2
Pf = 1,5
Sehingga, memperhatikan nilai tersebut, diperoleh faktor ESAL untuk sumbu
depan dan sumbu belakang seperti pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2 Faktor ESAL (LEF) sumbu depan
Jenis Beban Depan
% L2 β18 βx Wx/W18 LEF
Kendaraan Ton Kips
Mobil
50
Penumpang 1,000 2,20462300 1 0,431426151 0,400100133 4857,548054 0,000206
Bus Besar 34 4,828 10,64391984 1 0,431426151 0,406462752 10,13802198 0,098639
Truk berat
34
2 sumbu 5,134 11,31853448 1 0,431426151 0,407752161 7,753228156 0,128979

Tabel 3 Faktor ESAL (LEF) sumbu belakang


Jenis Beban Depan
% L2 β18 βx Wx/W18 LEF
Kendaraan Ton Kips
Mobil
50
Penumpang 1,000 2,20462300 1 0,431426151 0,400100133 4857,548054 0,000206
Bus Besar 66 9,372 20,66172676 1 0,431426151 0,447996071 0,543106459 1,84126
Truk berat
66
2 sumbu 9,966 21,97127282 1 0,431426151 0,458015602 0,414115426 2,414786

Berdasarkan pada hasil perhitungan faktor ESAL untuk setiap sumbu kendaraan,
maka diperoleh nilai faktor ESAL untuk setiap golongan kendaraan yaitu seperti
pada Tabel 4.
Tabel 4 Total Faktor ESAL (LEF)
GVW LEF
Jenis Kendaraan Total LEF
(ton) Depan Belakang
Mobil Penumpang 2 0,000206 0,000206 0,000412
Bus Besar 14,2 0,098639 1,841260 1,939898
Truk berat 2 sumbu 15,1 0,128979 2,414786 2,543764
3. Perhitungan Volume Lalu-Lintas Rencana

 Jalan direncanakan tahun 2020 maka LHRs ( LHR Survai) yang


dipakai LHR tahun 2019;

 Jalan dibuka tahun 2021 maka LHR Awal Umur Rencana adalah LHR
tahun 2019 dengan pertumbuhan lalu lintas 6 %, maka i1 = 6% dan masa
kontruksi (n1) = 1

 Umur rencana adalah 10 th, maka LHR Akhir Umur Rencana adalah
LHR tahun 2031 dengan pertumbuhan lalu lintas ( i2 ) = 6 % dan umur
rencana (n2) = 10
 Rumus LHR Awal Umur Rencana ( LHR 2021 ) : LHR2019 (1 +

i1) n Rumus LHR Akhir Umur Rencana ( LHR 2031 ) :

LHR2021 (1 + i2) n

Faktor Pertumbuhan (Growth Factor)


g asumsi = 6%
n = 10 Tahun

GF = (1 + g)n − 1
𝑔

GF = 13.1807949

Berdasar pada langkah perhitungan di atas, maka diperoleh total lalu lintas yaitu
sebesar 72.752.691 ESAL. Perhitungan seperti pada Tabel 5. Perhitungan
menggunakan rumus umum desain traffic yaitu:
Faktor distribusi jalur dan faktor distribusi arah dipilih dengan melihat pada tabel
berikut:

Gambar 1. Faktor distribusi Lajur


Gambar 2. Faktor distribusi Arah

DL diambil = 1
DD Kendaraan Ringan = 1
DD Kendaraan Berat = 1

Tabel 5 Total Lalu Lintas Rencana


Jenis LHR LHR Lalu Lintas Faktor Lalu Lintas
GF
Kendaraan 2018 2019 Rencana ESAL Rencana ESAL
Mobil
23.866
Penumpang 26815,84 13,1807949 129010730,7 0,000412 53.118
464
Bus Besar 521,3504 13,1807949 2508211,641 1,939898 4.865.675
Truk berat 2
10.224
sumbu 11487,69 13,1807949 55267146,16 2,543764 140.586.589
ADT 34.554 Total
145.505.382
W18
72.752.691
4. Perhitungan Nilai CBR Berdasar pada Nilai Sondir
Nilai CBR yang digunakan dalam perhitungan perencanaan menggunakan hasil
convert nilai qc hasil pengujian terhadap CBR tanah tersebut. Nilai CBR yang
digunakan yaitu sebesar 7,259%.

5. Perhitungan Structural Number (SN)


Perhitungan structural number menggunakan data sebagai berikut:
Tabel 6 Data Parameter Perencanaan yang digunakan
PT. Parameter Perencanaan Simbol Nilai Satuan
1 Umur Rencana UR 10 tahun
2 Jumlah Lajur Rencana 2 lajur
3 Jumlah Arah Rencana 2 arah
4 CBR rencana CBR 7,259259 %
Resilient (elastic) Modulus
5 Subgrade Mr 10888,89
6 Reabilitas R 90 %
7 Standard Normal Deviate Zr -1,282
8 Combine Standard Error So 0,35
9 Indeks Permukaan Awal Po 4,2
10 Indeks Permukaan Akhir PT 2
11 Delta PSI ∆PSI 2,2
12 Modulus Elastisitas Aspal Beton Eac
13 Modulus Elastisitas Agregat Ebc 115000 psi
14 Modulus Elastisitas Sirtu Ecb 19800 psi
Maka, Nilai SN pada setiap lapisan yaitu:
Tabel 7 Structural Number Lapis Permukaan
Data untuk mencari SN1
Data Perhitungan
W18 = 72752691
log
W18= 7,861849 ZrxSo= -0,449
ZR= -1,282 B= 4,874349
-
So= 0,35 C= 0,088941
Po= 4,2 D= 2,568968
Pt= 2 E= 11,74082
Pf= 1,5
Mr= 10888,89
Cek
MSAC= 725 logW18 7,861847 OK
EBC= 115000
ESB= 19800 D1= 5,70 inchi
a1= 0,406478 D1*= 5,71 inchi
a2= 0,283114
a3= 0,351176
m2= 1,2
m3= 1,2
SN= 2,31714
Catatan:
B= 9.36log10(SN+1)
C= Log10 ((Po-Pt)/(Po-Pf))
D= 0.40+(1094/((SN+1)^5.19))
E= 2.32log10(EBC)
Tabel 8 Structural Number Lapis Base Course
Data untuk mencari SN2
Data Perhitungan
W18 = 72752691
log
W18= 7,861849 ZrxSo= -0,449
ZR= -1,282 B= 6,761543
So= 0,35 C= -0,08894
Po= 4,2 D= 0,594907
Pt= 2 E= 9,968263
Pf= 1,5
Mr= 10888,89
Cek log
MSAC= 725 W18 7,861602 OK
EBC= 115000
ESB= 19800 D2= 5,76 inchi
a1= 0,406478 D2*= 5,77 inchi
a2= 0,283114
a3= 0,351176
m2= 1,2
m3= 1,2
SN= 4,277
Catatan:
B= 9.36log10(SN+1)
C= Log10 ((Po-Pt)/(Po-Pf))
D= 0.40+(1094/((SN+1)^5.19))
E= 2.32log10(ESB)
Tabel 9 Structural Number Lapis Sub Base Course
Data untuk mencari SN3
Data Perhitungan
W18= 72752691
log
W18= 7,861849 ZrxSo= -0,449
ZR= -1,282 B= 7,190475
So= 0,35 C= -0,08894
Po= 4,2 D= 0,487316
Pt= 2 E= 1,295802
Pf= 1,5
Mr= 10888,89
Cek log
MSAC= 725 W18 7,855065 OK
EBC= 115000
ESB= 19800 D3= 6,71 inchi
a1= 0,406478 D3*= 6,72 inchi
a2= 0,283114
a3= 0,351176
m2= 1,2
m3= 1,2
SN= 5,16
Catatan:
B= 9.36log10(SN+1)-0.2
C= Log10 ((Po-Pt)/(Po-Pf))
D= 0.40+(1094/((SN+1)^5.19))
E= 2.32log10(Mr)

Setela diketahui nilai Structural Number, maka bandingkan Estimasi Struktural


Number dengan melakukan cek pada nilai structural number estimasi dengan nilai
struktural number eksisting. Nilai SN Estimasi harus lebih besar (>) dari nilai SN
hasil perhitungan.
6. Perhitungan Tebal Perkerasan Setiap Lapisan
Tebal Perkerasan setiap lapisan diperoleh dari rumus :
SN = D1 x a1 + D2 x a2 x m2 + D3 x a3 x m3
Sehingga diperoleh tebal lapisan pada setiap perkerasan yaitu:
Lapis Permukaan = 14,28 cm

Lapis Pondasi atas = 14,42 cm


Lapis Pondasi Bawah = 16,81 cm
Tanah Dasar CBR = 7,259259 %

Anda mungkin juga menyukai