MANLAB
MANLAB
2 Berdasarkan hasil tidak ada data yang masuk dalam 12s atau13s.
3 Berdasarkan hasil tidak ditemukan data kejadian peringatan /penolakan.
4 Grafik Kontrol Kreatinin adalah sbb:
5 Yang dilakukan jika salah pengkodean adalah:
Amati sumber kesalahan yang paling mudah terlihat, misalnya: perhitungan,
pipet, probe tersumbat.
Ulangi pemeriksaan bahan kontrol. Sering kesalahan disebabkan pencemaran
tabung reaksi, sample cup, kontrol yang tidak homogen atau faktor lain.
Apabila hasil pengulangan masih buruk, pakai bahan kontrol baru. Mungkin
saja bahan kontrol yang dipakai tidak homogen atau menguap karena lama
dalam keadaan terbuka.
Apabila tidak ada perbaikan, amati instrumentasi yang dipakai, apakah
pemeliharaan alat (maintenance) telah dilakukan. Bagaimana dengan
temperatur inkubator.
Pakai bahan kontrol yang diketahui nilainya. Apabila hasil pemeriksaan
menunjukkan perbaikan, berarti terdapat kerusakan bahan kontrol.
Apabila ada keraguan, pakai bahan kontrol kedua yang mempunyai nilai
berbeda.
Gunakan standar baru.
Ganti reagen.
Amati setiap langkah/tahap pemeriksaan.
6 Menjamin kualitas pada saat pra analitik di bagian pendaftaran yaitu dengan cara
verifikasi kembali apakah identitas pasien, identitas pengirim, No.lab,, tanggal
pemeriksaan, permintaan pemeriksa sudah lengkap dan jelas dan form pemeriksaan
sudah ditandai semua atau belum. Tanyakan kondisi pasien puasa atau tidak dan
berapa lama waktunya.
7 Persiapan pengambilan spesimen merupakan salah satu dari serangkaian proses yang
dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium. Meliputi:
Persiapan Pasien
Peralatan sampling
Antikoagulan
Lokasi sampling
Jawab:
Jawab:
Nilai Mean, SD, Rentang ±1SD, ±2SD dan ±3SD adalah sbb :
Rerata 6,93 Rentang SD
SD 0,14 SD+3 7,35
CV 2,029 SD+2 7,21
SD+1 7,07
Mean 6,93
SD-1 6,79
SD-2 6,65
SD-3 6,51
Jenis bahan kontrol yang digunakan di laboratorium tersebut adalah bahan
kontrol yang sudah jadi (komersial), yaitu: Unassayed.
Karena bahan kontrol ini tidak memiliki nilai rujukan sebagai tolak ukur. Nilai
rujukan dapat diperoleh setelah dilakukan periode pendahuluan. Biasanya dibuat
kadar normal/abnormal (abnormal tinggi atau abnormal rendah).
Laboratorium tersebut sedang melakukan QC periode : control.
Mean dan SD yang diperoleh dapat dipergunakan untuk periode: pendahuluan.
14 a) Penentuan Nilai Target diperoleh ditentukan berdasarkan sistem Indeks
Varians (VI) digunakan nilai CCV.
b) 3 nilai yang menjadi nilai tolak ukur yang digunakan PN PME-K adalah:
% Variasi (V), merupakan selisih hasil pemeriksaan peserta terhadap
nilai target yang dinyatakan dalam persen nilai target.
Variance Index (VI), merupakan % Variasi yang dibagi dengan CCV
untuk masing-masing parameter dan dikalikan faktor 100.
BIS (Bias Index Score), merupakan nilai VIS yang menggunakan tanda
arah penyimpangan hasil pemeriksaan peserta terhadap nilai target.
c) Tindak lanjut yang dilakukan jika sebuah laboratorium mendapatkan nilai VIS
( Variance Index Score) sebesar > 300 adalah:
Verifikasi, adalah kegiatan laboratorium dari tahap para-analitik, analitik
sampai dengan pasca analitik.
Audit, adalah proses menilai atau memeriksa kembali secara kritis
berbagai kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium.
Validasi hasil, merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil
pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh
laboratorium rujukan.