Anda di halaman 1dari 5

A.

HERBAL HEPATOPROTEKTOR

Rimpang Temu putih (Curcuma zedoria (Berg.)


Roscoe)

a. Nama Simplisia : Curcumae Zedoariae Rhizoma

b. Bagian yang digunakan :Rimpang

c. Kandungan Kimia :

Curcumae zedoariae Rhizoma mengandung sineol, camphane, zingiberene, bomeol,


camphor, curcumin, resin, serta curcuminoid curdione, furanogermenone, curcumenon,
Ekstrak aseton-air mengandung sesquiterpenes (furanodiene, germacrone, curdione,
neocurdione, curcumenol, isocurcumenol, aerugidiol, zedoarondiol). (1)

Kandungan utama :

Minyak atsiri curzerenon dan zederon.(1)

d. Penggunaan secara tradisional:

mengatasi perut kembung, batuk, ganggguan menstruasi, dispepsia, penghangat tubuh, demam,
dan muntah. Sedangkan bagian rimpang dapat digunakan sebagai ekspektoran, penawar rasa
sakit, dan diuretik.(2)

e. Uji klinis/preklinis:

Furanogermenone dalam temu putih dapat menekan peningkatan SGOT dan SGPT yang
dihasilkan dari hati yang rusak. Minyak atsiri Curcuma zedoria dapat menghambat
pembentukan radang pada tikus putih Wistar, pada dosis 800 mg/kg BB. Infusa temu putih
berefek hepatoprotektif pada hati tikus terisolasi. Infusa temu putih sejumlah 0, 01; 0, 5 dan 1
mg/mL dapat menekan rembesan enzim GPT ke media suspensi hepatosit tikus terisolasi yang
disebabkan oleh hidrazin 1 mM.(3)(4)

Perasan rimpang dosis 31, 5; 7, 88; 1, 97 dan 0, 49 mg/kg BB berefek hepatoprotektor dan
mempercepat regenerasi sel hepar tikus yang diinduksi karbon tetraklorida (CC14); potensi
hepatoregeneratif perasan rimpang pada tikus terangsang CC14 terbesar pada dosis 1,97 mg/kg
BB.(5)

f. Formula:(6)
Buah makuto dewa 15 g
Daun sambiloto 7 lembar
Daun dewa 3 lembar
Umbi daun dewa 15 g
Temu putih 15 g
Temulawak 15 g
Air 5 gelas

Cara pembuatan:

Semua bahan di potong-potong, dijemur dan direbus dengan air 5 gelas menjadi 3 gelas. Biji
makota dewa dibuang.

Cara pemakaian:

Air rebusan diminum 3 kali sehari 1 gelas

REFERENSI

1. Direktorat Obat Asli Indonesia. 2007. Acuan Sediaan Herbal Vol. 3 Edisi Pertama.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
2. Hutapea JR. 1993. Inventaris tanaman obat Indonesia. Edisi ke–2. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
3. Eleison, M. 2000. Efek hepatoprotektif seduhan rimpang temu putih (Curcuma
zedoaria (Berg) Roscoe) yang diperdagangkan pada tikus putih jantan terangsang
galaktosamina. Fakultas Farmasi UGM. Skripsi. Yogyakarta
4. Fibriani, MD. 2000. Efek regenerasi sel hati seduhan serbuk rimpang temu putih
(Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) pada tikus putih jantan terangsang galaktosamina.
Skripsi. Fakultas Farmasi UGM
5. Dewanti. 2000. Pengaruh pemberian perasan rimpang temu putih (Curcuma zedoaria
(Berg.) Roscoe.) terhadap regenerasi sel hati tikus-terangsang karbon tetraklorida.
Skripsi. Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta
6. Direktorat Obat Asli Indonesia. 2011. Formularium Ramuan Obat Tradisional
Indonesia: Ramuan Etnomedisin Vol. 1. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia

B. HERBAL ANALGESIK
Rimpang Jahe (Zingiber officinale)

a. Nama Simplisia : Zingiberis Rhizoma

b. Bagian yang digunakan : Rimpang

c. Kandungan Kimia :

Minyak atsiri (bisabolene, cineol, phellandrene,


citral, bomeol, citronellol, geranial, linalool, limonene,
zingiberol, zingiberene, camphene), oleoresin
(gingerol, shogaol). Fenol (gingeol, zingerone), enzim proteolitik (zingibain), vitamin B6,
vitamin C, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam linoleat. Gingerol (golongan alkohol
pada oleoresin), mengandung minyak atsiri 1-3 % di antaranya bisabolene, zingiberene dan
zingiberol. (1)

d. Penggunaan secara tradisional:

Rimpang jahe memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk obat sakit kepala, masuk angin,
untuk memperkuat lambung (sebagai stomachikum), dan menambah nafsu makan
(stimulansia). Juga digunakan untuk mengobati rematik, kolera, difteria, neuropati, sebagai
penawar racun ular, dan sebagai obat luar untuk mengobati keseleo, bengkak dan memar. (2)

e. Uji klinis/preklinis:

Perasan rimpang jahe dosis I 4 mg/20gr BB memiliki efek analgesik sebanding dengan aspirin
dosis 0,4 mg/20 gr BB. Perasan rimpang jahe dosis II 8 mg/20gr BB dan dosis III 16 mg/20 gr
BB memiliki efek analgesik yang lebih kuat dibanding dengan aspirin dosis 0,4 mg/20 gr BB.
Efek maksimal dari perasan rimpang jahe yaitu pada dosis II 8 mg/20gr BB. Masa kerja efek
analgesik perasan rimpang jahe lebih cepat yaitu pada menit ke-30 dibanding dengan aspirin
yaitu pada menit ke-60.(3)

f. Formula: (4)

Bahan
1 genggam daun kumis kucing
2 rimpang kencur
2 rimpang jahe
1/2 sendok teh adas
10 butir cengkih

Cara membuat
Cuci bersih semua bahan lalu tumbuk hingga halus. Tambahkan 1/2 gelas air matang lalu
saring. Saat akan diminum, beri sedikit gula aren. Minum ramuan ini dua kali sehari pagi dan
sore.

REFERENSI

1. Direktorat Obat Asli Indonesia. 2007. Acuan Sediaan Herbal Vol. 3 Edisi Pertama.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
2. Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 1-4., (terjemahan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan). Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya
3. Mantiri, N. C., Awaloei, H., Posangi J. 2013. Perbandingan Efek Analgesik Perasn
Rimpang Jahe (Zingiber officinale) dengan Aspirin Dosis Terapi Pada Mencit (Mus
musculus). Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1: 518-523
4. Wijayakusuma, H. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit. Jakarta: Pustaka
Bunda

MAKALAH FARMAKOGNOSI
HERBAL HEPATOPROTEKTOR DAN
ANALGESIK
(Temu Putih & Jahe)

Oleh :

Mitha Virgiana Alda P. (151610483011)


Inne Augustya F. (151610483012)

D4 PENGOBAT TRADISIONAL
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019

Anda mungkin juga menyukai