Ada berbagai macam sumber pengetahuan
yang dapat diperoleh, salah satunya adalah
kebiasaan yang diturunkan dari para nenek
moyang kita. Semisal penegetahuan bahwa
ketika ada kupu-kupu dating ke rumah itu
pertanda bahwa akan ada tamu yang akan
datang. Nah pertanyaan saya, berdasarkan
contoh di atas apakah pengetahuan itu mutlak
atau tidak?
MACAM PENGETAHUAN (Piaget, 1971 dalam P.
Suparno, 1977) FISIS pengetahuan akan sifat-
sifat fisis suatu objek atau kejadian seperti :
bentuk, besar, kekasaran, berat, dan bagaimana
benda-benda itu berinteraksi . Pengetahuan
fisis ini didapatkan dari abstraksi langsung suatu
objek MATEMATIS-LOGIS Pengetahuan yang
dibentuk dengan berpikir tentang pengalaman
dengan suatu obyek atau kejadian tertentu
SOSIAL pengetahuan yang didapat dari
kelompok budaya dan social yang secara
bersama menyetujui sesuatu
Apakah jika satu orang saja yang mengikuti
perkembangan pengetahuan sebagai proses
konstruksi cukup dapat memberikan dampak
bagi lingkungan di sekitarnya?
PENGETAHUAN SEBAGAI PROSES KONSTRUKSI?
(a.l., Bransford & Frank,1971; Hegland & Andre,
1992; Marshall, 1992; Neisser,1967), (Bragar &
Johnson, 1993), & (Santrock, 2009) DEFINISI
KONSTRUKSI PENGETAHUAN Konstruksi adalah
sebuah proses mental dimana seorang
pembelajar mengambil banyak potongan
informasi yang terpisah dan menggunakannya
untuk membangun pemahaman atau tafsiran
yang menyeluruh Pengetahuan adalah
informasi yang telah diproses dan
diorganisasikan untuk memperoleh
pemahaman, pembelajaran dan pengalaman
yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan
ke dalam masalah atau proses tertentu
PENGETAHUAN SEBAGAI PROSES KONSTRUKSI
Sebuah perspektif teoritis yang berfokus pada
bagaimana pembelaja r menyerap sejumlah
informasi yang terpisah dan menggunakannya
untuk menciptakan dan membangun
pemahaman atas dunia di sekelilingnya
PENYEBAB MUNCUL DAN BEDANYA
PENGETAHUAN PADA TIAP INDIVIDU (latif,
2014) dan (Soetriono & Hanafie, 2007) Ajaran
empirisme menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman empiris
manusia. Namun demikian, pembentukan
pengetahuan dalam diri seseorang pun
memerlukan penarikan kesimpulan dengan
penalaran yang dipandu oleh logika. dalam
konteks ini, Rene Descartes menyatakan bahwa
pengetahuan yang sejati tentang alam semesta
ini hanya dapat diperoleh lewat penalaran yang
dituntun oleh logika Keterbatasan daya
pengamanatan empiris manusia bisa
menimbulkan kesalahan manusia dalam
mengkonstruksi pengetahuan yang didapatnya.
Selain itu, kesalahpahaman seringkali terjadi
juga ketika pengetahuan dikomunikasikan oleh
seseorang kepada orang lain. Pengetahuan
seperti itu diterima individu atas dasar
kewibawaan penyampainya, dan adakalanya
bukan merupakan kebenaran. Sebelum
memperoleh verifikasi secara ilmiah ,
pengetahuan baru mencapai tingkat
”kepercayaan (belief)” yang belum pasti
kebenaranya”