Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern penyakit autoimun semakin banyak ditemukan seiring semakin canggih
alat kedokteran. Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjadi benteng bagi tubuh, berfungsi
melawan dan menghancurkan zat-zat asing yang masuk ke tubuh dan membahayakan tubuh
Anda seperti bakteri dan virus. Namun, ada kalanya sistem kekebalan tubuh itu mengalami
gangguan dan penyimpangan fungsi sehingga keliru menyerang sel-sel tubuh itu sendiri, ibarat
istilah “senjata makan tuan”. Itulah yang dikenal dengan sebutan gangguan autoimun. Bila
kegagalan ini dibiarkan berlarut-larut, maka fungsi tubuh akan terganggu dan rusak karena
serangan sistem imun tersebut.
Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti
bakteri atau virus. Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan
tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan
tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang
sehat. Dalam keadaan normal, system imun dapat membedakan self antigen dari benda asing
karena tubuh mempunyai toleransi terhadap self antigen. Tetapi pengalaman klinis menunjukkan,
bahwa adakalanya timbul reaksi dimana antibody tidak dapat mengenali benda asing tersebut,
hal ini disebut autoimunitas. Idealnya sistem imun dapat memelihara keseimbangan antara
respon yang efektif terhadap antigen lingkungan dan sistem pengendalian terhadap sejumlah
molekul yang mempunyai kemampuan merusak diri sendiri.
Gangguan autoimun paling banyak terjadi pada wanita usia muda, bisa menyerang mulai dari
ujung rambut hingga ujung kaki. Seperti sariawan, kulit kemerahan, nyeri sendi, bahkan tidak
bisa memilik keturunan merupakan salah satu ciri penyakit autoimun. Penyebab dari gangguan
autoimun juga masih belum dapat dipastikan, namun ada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi, antara lain: Genetik atau keturunan Faktor risiko utama dari penyakit autoimun
adalah faktor genetik. Lingkungan Temasuk gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.
misalnya lingkungan yang terpapar berbagai zat kimia. Hormon Terdapat asumsi bahwa penyakit
autoimun terkait dengan perubahan hormon, seperti saat hamil, melahirkan, atau menopause.
Infeksi Gejala autoimun juga dapat dipicu atau diperburuk infeksi tertentu.
Penyakit autoimun bisa berdampak pada banyak bagian tubuh. Ada lebih dari 100 jenis
penyakit autoimun mulai dari yang ringan sampai berat. Dari sekian banyaknya jenis penyakit
autoimun, beberapa penyakit autoimun di bawah ini merupakan yang sering sekali ditemui, di
antaranya rematik, lupus, penyakit graves, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud autoimunitas?
2. Apa yang dimaksud penyakit respon imun tubuh?
3. Bagaimana penyakit AIDS sebagai penyakit respon imun tubuh?
4. Bagaimana penyakit Lupus Erimatosus sebagai penyakit respon imun tubuh?
5. Bagaimana penyakit Artritis Rheumatoid sebagai penyakit respon imun tubuh?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud autoimunitas.
2. Mengetahui apa saja penyakit akibat responn imun tubuh.
3. Mengetahui penyakit AIDS sebagai penyakit respon imun tubuh.
4. Mengatahui penyakit Lupus Erimatosus sebagai penyakit respon imun tubuh.
5. Mengetahui penyakit Artritis Rheumatoid sebagai penyakit respon imun tubuh.

Anda mungkin juga menyukai