Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

“FORMULASI SEDIAAN TABLET KUNYAH (CHEWABLE)”

KELOMPOK 12:

1. Gita
2. Maria Sariada E S (050117A063)
3. Alya
4. Taufiq
5. Yuly

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Formulasi Sediaan Tablet Kunyah
(Chewable)”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah formulasi teknologi sediaan


padat tentang Formulasi Sediaan Tablet Kunyah (Chewable) dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Ungaran, 20 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... I

Prakata ................................................................................................................ Ii

Daftar Isi ............................................................................................................. Iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2

1.3 Tujuan .......................................................................................................2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 3

2.1 Pengertian Tablet Kunyah .......................................................................... 3

2.2 Tujuan Pembuatan Tablet Kunyah ............................................................. 4

2.3 Keuntungan Dari Tablet Kunyah ............................................................... 4

2.4 Kerugian Dari Tablet Kunyah .................................................................... 5

2.5 Komponen Formula Dari Sediaan Tablet Kunyah ..................................... 5

2.6 Metode Formulasi Dari Sediaan Tablet Kunyah ........................................ 7

2.7 Evaluasi Dari Sediaan Tablet Kunyah ....................................................... 8

2.8 Pengemasan Tablet Kunyah ....................................................................... 13

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Evaluasi Mutu Fisik Tablet ....................................... ........................... 8

Tabel Evaluasi Mutu Fisik Granul ...................................... ........................... 11


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tablet adalah sebagai sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa, dalam farmakope edisi iv. Sebagian besar tablet dibat dengan cara pengempaan
dan merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan.

Jenis tablet dapat berupa tablet kompresi, tablet salut, sublingual, tablet efferfescent,
tablet triturat, tablet hipodermik, tablet pembagi, dan tablet kunyah. Dalam pembuatan tablet
kunyah belum tentu sesuai dengan sifat yang baik. Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet
terdiri atas tablet kempa dan tablet cetak, tablet kempa dibuat dengan cara pengempaan
dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan
baja.sedangkan tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan
tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal
yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.

Jenis tablet dapat berupa tablet kompresi, tablet salut, sublingual, tablet efferfescent,
tablet triturat, tablet hipodermik, tablet pembagi, dan tablet kunyah. Dalam kehidupan sehari-
hari, tablet kunyah belum dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu maka
perlu diketahui mengenai formulasi tablet kunyah, sehingga diharapkan dapat mengetahui
evaluasi fisik-kimia, pembuatan tablet,bahan yang sesuai untuk menghasilkan tablet kunyah
dengan sifat fisik yang baik

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan makalah yang akan dibahas, yaitu mengenai
1.2.1 Apa pengertian tablet kunyah ?
1.2.2 Apa tujuan pembuatan tablet kunyah ?
1.2.3 Apa keuntungan dan kerugian dari tablet kunyah ?
1.2.4 Bagaimana formula dan metode untuk pembuatan dari sediaan tablet kunyah ?
1.2.5 Bagaimana evaluasi dan pengemasan dalam tablet kunyah ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan makalah yang akan dibahas, yaitu mengenai
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu tablet kunyah.
1.3.2 Untuk memahami tujuan pembuatan tablet kunyah.
1.3.3 Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari tablet kunyah.
1.3.4 Untuk memahami dan mengetahui formula dan metode untuk pembuatan dari sediaan
tablet kunyah yang baik.
1.3.5 Untuk memahami evaluasi dan pengemasan dalam tablet kunyah.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tablet Kunyah

Bentuk sediaan tablet merupakan salah satu bentuk obat peroral dimana sediaan ini
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bentuk sediaan peroral yang lain.
Bentuk sediaan tablet terbukti sangat menguntungkan, saat ini tablet merupakan bentuk
sediaan yang paling banyak diproduksi. Tablet terdiri dari beberapa jenis, salah satunya
adalah tablet kunyah.

Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan rasa yang
enak dalam rongga mulut, mudah ditelan, dan tidak meninggalkan rasa pahit atau rasa tidak
enak.

Tablet kunah adalah tablet yang dimasukkan untuk hancur perlahan lahan dalam
mulut dengan kecepatan yang wajar, dengan ataupun tanpa menguyah dengan sesungguhnya.
Karakteristik tablet kunyah memiliki bentuk yang halus setelah hancur, mempunyai rasa yang
enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Manitol, alkohol heksahidrat yang
berbentuk kristal putih memiliki sifat-sifat yang diinginkan sebagai pembawa pada tablet
kunyah. Digunakan secara luas sebagai bahan pembantu dalam pembuatan tablet kunyah.

2.2 Tujuan Pembuatan Tablet Kunyah

Tablet kunyah bertujuan dengan maksud untuk mempermudah penggunaan dengan


cara dikunyah, memberikan residu dengan rasa yang enak dalam rongga mulut, mudah
ditelan, dan tidak meninggalkan rasa pahit atau rasa tidak enak.

2.3 Keuntungan Dari Tablet Kunyah

keuntungan dari tablet kunyah ini antara lain :

a) memiliki ketersediaan hayati lebih baik dan dapat meningkatkan disolusinya,


b) memberikan kenyamanan pasien dengan meniadakan perlunya air untuk menelan,
c) sebagai pengganti bentuk sediaan cair yang memerlukan kerja obat yang cepat,
d) meningkatkan kepatuhan penderita terutama anak-anak dengan rasa yang enak,
e) Dapat digunakan sebagai pengganti bentuk sediaan cair jika diperlukan kerja obat
onset yang cepat,
f) Rasa yang enak dimulut sehingga dapat mengurangi persepsi bahwa obat itu pahit
untuk anak-anak dan dengan rasa yang enak tersebut dapat pula meningkatkan
kepatuhan pasien.

2.4 Kerugian Dari Tablet Kunyah

a) Zat aktif yang rasanya tidak baik dan dosis yang tinggi sangat sulit dibuat tablet
kunyah.
b) Rasa zat aktif yang buruk dan zat aktif yang mempunyai tingkat konsentrasi dosis
yang tinggi memberikan kendala yang signifikan untuk diatasi oleh formulator,
c) Tablet mungkin meninggalkan rasa yang tidak enak dimulut jika tidak diformulasi
dengan baik.

2.5 Komponen Formula Dari Sediaan Tablet Kunyah

Komposisi Obat Kunyah


 Manitol
 Alkohol heksahidrat
Formula pada jurnal yang diambil yaitu memiliki komposisi, seperti:

Komposisi Fungsi

Serbuk ektrak Zat aktif


kering
Mannitol Pengisi

Laktosa Pengisi

Gelatin Pengikat

Talk Glidant

Mg stearat Lubrikan

Aspartam Pemanis
2.6 Metode Formulasi Dari Sediaan Tablet Kunyah

2.7 Evaluasi Dari Sediaan Tablet Kunyah

a) Evaluasi kimia
- Penentuan kadar : metode analisis yang sesuai guna untuk menentukan kadar zat
aktif pada sampel yang representatif. Nilai yang diperoleh harus berada dalam
batas-batas yang telah ditentukan untuk masing – masing zat aktif.
- Keseragaman kesediaan : keseragaman sediaan yang diterapkan dengan slah satu
dari dua metode yaitu keseragaman bobot dan keseragaman kandungan.
b) Evaluasi fisika
- Uji keseragaman bobot : Uji dilakukan dengan menimbang 20 tablet, dihitung
bobot rata-rata tiap tablet. Tablet memenuhi persyaratan keseragaman bobot, jika
tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari
bobot rataratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu
tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rataratanya lebih dari harga
yang ditetapkan kolom B.
- Uji kekerasan : tablet dilakukan satu-persatu sampai 20 tablet dengan alat
hardness tester. Tablet diletakkan pada posisi tegak pada landasan, kemudian
diatur jarak landasan dan baut pegas yang ada di atasnya, sehingga tablet pada
posisi terhimpit. Diatur skala kekerasan pada posisi nol lalu pengungkit ditekan
hingga tablet pecah. Angka yang ditunjukkan pada skala alat menunjukkan
kekerasan tablet dalam kg.
- Uji Kerapuhan : Kerapuhan Ditimbang 20 tablet yang sudah dibebasdebukan,
kemudian dimasukkan ke dalam friability tester, diputar selama 4 menit dengan
100 kali putaran.tablet menunjukkan ketahanan tablet terhadap tekanan mekanik
terutama goncangan dan pengikisan. Kerapuhan tablet yang baik yaitu lebih kecil
dari 0,8%
- Uji Tanggapan rasa : dilakukan pada 20 orang responden. Responden diminta
merasakan tablet kunyah dengan cara dikunyah, kemudian responden ditanya
tentang tanggapan dan penerimaan rasa terhadap tablet kunyah. Tablet kunyah
dinyatakan memenuhi persyaratan atau dapat diterima bila lebih dari 50%
responden menyatakan dapat menerima rasa tablet kunyah tersebut.
- Uji Penampilan : Fisik Diamati penampilan fisik seluruh tablet kunyah attapulgit
yang dihasilkan, antara lain tidak ada capping, cracking, picking dan karakteristik
lain yang menandakan adanya kerusakan tablet.
- Uji Waktu Hancur : Diambil 6 tablet, dimasukkan ke dalam masing-masing
tabung pada alat disintegration tester. Tabung dinaikturunkan secara teratur 30
kali permenit di dalam medium air. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian
yang tertinggal di atas kasa. Dicatat waktu hancur tablet yang terakhir kali hancur
dengan stopwatch
c) Evaluasi Granul
- Uji Distribusi : Ukuran Granul secara Mikroskopi Dibuat suspensi encer granul,
diletakkan di atas object glass dan diamati di bawah mikroskop. Diukur partikel
granul, kemudian dihitung nilai Antilog SD dari partikel. Partikel bersifat
monodispers jika Antilog SD1,2 maka partikel bersifat polidispers. Kemudian
digolongkan ke dalam group dan diukur ≥500 partikel jika sampel bersifat
monodispers dan ≥1000 partikel jika sampel bersifat polidispers .
- Uji Sifat Alir : Uji sifat alir dilakukan dengan metode tidak langsung meliputi uji
sudut diam, pengetapan dan kompresibilitas. Pada uji sudut diam, ditimbang 100 g
granul, dimasukkan ke dalam corong alat uji yang bagian bawahnya tertutup.
Dibuka penutupnya dan dibiarkan seluruh granul mengalir. Selanjutnya dihitung
sudut diam granul(8) . Pada uji pengetapan, granul dimasukkan perlahan–lahan
sehingga tepat 100 ml. Dihentakkan di mesin pengetap sebanyak 10 hentakan,
kemudian dicatat perubahan volume yang terjadi. Apabila masih terjadi perubahan
volume, maka diulang setiap 10 hentakan hingga mencapai 100 hentakan sampai
volume granul tidak berubah lagi. Data pengetapan yang dihasilkan juga
digunakan untuk memperoleh nilai kompresibilitas granul.

2.8 Pengemasan Tablet Kunyah

Kegiatan pengemasan (Packaging) adalah suatu tahap akhir dalam proses produksi
untuk melindungi kualitas produk obat. Bagian pengemasan baik primer maupun sekunder
bertanggungjawab kepada Manager Produksi. Syarat dari pengemasan produk adalah :

a) Melindungi produk dari kerusakan fisik, kontaminasi, dan penguraian bahan aktif
b) Memberi informasi tentang produk meliputi nama produk, isi, nomor batch, nama pabrik
yang memproduksi dan tanggal kadaluarsa
c) Memberi nilai tambah pada produk yaitu : penampilan, bentuk lebih menarik, mencegah
pemalsuan (identitas).
Bagian pengemasan dibagi menjadi 2 unit yaitu:

1. Pengemasan Primer
Pengemasan primer dilakukan di ruang produksi (grey area) yang meliputi
stripping, pengemasan dalam plastik (hospital pack) serta filling sediaan liquida. Untuk
menjamin mutu hasil pengemasan maka selalu dilakukan IPC. IPC untuk pengemasan
primer meliputi pemeriksaan isi setiap kemasan (volume control), dan uji kebocoran strip
atau botol. Pada uji kebocoran strip digunakan 4 strip sebagai sampel uji, batas maksimal
kebocoran yang diperbolehkan adalah tergantung dari sifat produk yang distrip.

2. Pengemasan Sekunder
Pengemasan sekunder dan tersier dilakukan dalam ruangan black area yang
meliputi :

- Coding: pemberian nomor batch dan expired date pada etiket dan dos
- Pemberian brosur/insert
- Memasukkan hasil pengemasan kedalam box dan master box.
Setelah tahap pengemasan sekunder maka dilakukan final inspection oleh bagian QC
meliputi yaitu Penyiapan label, Pelipatan insert (kerapian lipatan), Printing dus dan master
box (Kebenaran dus dan master box, kebenaran penandaan No. batch, Exp.date, dan
Manufacturing date), Pengepakan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai