Anda di halaman 1dari 12

TES FUNGSI

H AT I

K E L O M P O K 2 , PAT O L O G I K L I N I K
TES FUNGSI HATI

Hati sebagai organ kelenjar terbesar


memiliki peran penting dalam Pentingnya Hati
metabolisme glukosa dan lipid,
membantu proses pencernaan, absorbsi
lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak, serta detoksifikasi tubuh
terhadap zat toksik Pemeriksaan
laboratorium penyakit .
TES FUNGSI HATI
Hati sering diminta klinisi, Pemeriksaan fungsi Hati
diindikasikan untuk penapisan dan deteksi adanya
kelainan atau penyakit hati,
Uji Klinisi
• membantu menengakkan diagnosis,
• memperkirakan beratnya penyakit,
• membantu mencari etiologi suatu penyakit,
• menilai hasil pengobatan,
• membantu mengarahkan upaya diagnostik
selanjutnya serta menilai prognosis penyakit dan
disfungsi organ hati.
TES FUNGSI HATI

Interpretasi hasil pemeriksaan uji fungsi Interpretasi Hasil


hati tidak dapat menggunakan hanya Pemesiksaan
satu parameter tetapi menggunakan
gabungan beberapa hasil pemeriksaan,

karena keutuhan sel hati juga


dipengaruhi faktor ekstrahepatik
TES FUNGSI HATI
U J I F U N G S I H A T I D A PA T
DIBAGI MENJADI 3 BESAR
Pada penilaian tes fungsi hati diperiksa YA I T U
1. fungsi sintesis hati yaitu
albumin,globulin, elektroforesis 1. Penilaian fungsi hati
protein, protrombin time dan
2. Mengukur aktivitas enzim
cholinesterase.
2. Fungsi eksresidiukur kadar bilirubin 3. Mencari etiologi penyakit
dan asam empedu, dan
ujiDetoksifikasi dapat digunakan
pemeriksaan ammonia serum.
TES FUNGSI HATI
PA D A A R T I K E L I N I
D I B A H A S B E B E R A PA
U J I F U N G S I H AT I
YA N G D I B A G I
MENJADI 3 BESAR

1. Uji fungsi hati,


Pengukuran aktivitas enzim hepatoseluler seperti SGPT
dan SGOT digunakan untuk menilai integritas sel hati 2. pengukuran aktivitas enzim,
sedangkan ALP dan GGT lebih mengarah ke kolestasis.
3. uji untuk mencari etiologi
Penentuan etiologi penyakit hati dapat digunakan penanda penyakit hati.
untuk hepatitis autoimun, keganasan sel hati, atau penanda
hepatitis virus.

Interpretasi hasil pemeriksaan uji fungsi hati tidak dapat


menggunakan hanya satu parameter tetapi menggunakan
gabungan beberapa hasil pemeriksaan, karena keutuhan sel
hati juga dipengaruhi faktor ekstrahepatik
TES FUNGSI HATI
Khasus
Seorang Bapak 32 tahun, BB: 73 kg, TB; 160 cm, masuk RS dengan keluhan
nyeri perut sebelah kanan, mual, muntah, kembung, mata kuning, urin seperti
teh.
Sehari SMRS diare 5 x. KU baik, compos mentis, suhu : 37°C, tensi 100/70
mmHg, nadi 76x/mnt, Bilirubin direk : 5,39 mg/dl (N: < 0,3 mg/dl), bilirubin
indirek: 2,1 (0,75 mg/dl), Bilirubin total : 7,4 ( N: 0,3 -1,2mg/dl), SGOT 98
U/L, SGPT 102 U/L, kreatinin 0,75 (N: < 1,5 mg/dl), Albumin 3 g/dl.

Pasien makan tidak teratur, tapi suka makan snack kemasan, tidak suka sayur,
saat SMA suka minum minuman keras sekarang tidak lagi, suka merokok 10
btg/hr. Susun rencana pelayanan gizinya.
TES FUNGSI HATI
BIOKIMIA
NUTRITION ASSESSMENT

Bilirubin direk 5,39 mg/dl  Tinggi (Normal : < 0,3 mg/dl)


Bilirubin indirek 2,1 mg/dl  Tinggi (Normal : 0,75 mg/dl)
Bilirubin total 7,4 mg/dl  Tinggi (Normal : 0,3 -1,2 mg/dl)
SGOT 98 U/L  Tinggi (Normal : 5 – 40 U/L)
SGPT 102 U/L  Tinggi (Normal : 0 – 35U/L)
Kreatinin 0,75 mg/dl  Normal (N: < 1,5 mg/dl)
Albumin 3 g/dl  Rendah (N: 3,5 - 5,3 g/dl)

Kesimpulan: terjadi gangguan fungsi hati yang ditandai dengan


bilirubin direk, indirek dan bilirubin total, SGOT, serta SGPT yang
tinggi.
TES FUNGSI HATI
Pembahasan
Pasien pada kasus hati dan empedu
bernama Tn.X yang berusia 32 tahun,
memiliki tinggi badan 160 cm. Pasien
mempunyai keluhan nyeri perut sebelah • Peningkatan Kadar Bilirubin Direk
kanan, mual, muntah, kembung, mata Menunjukkan Adanya Gangguan Pada
kuning, urin seperti teh, sehari SMRS Hati Atau Saluran Empedu.
diare 5x, KU baik, dan compos mentis. • Bilirubin Terkonjugasi Tidak Dapat
Berdasarkan pemeriksaan biokimia, Keluar Dari Empedu Menuju Usus
terjadi gangguan fungsi hati yang Sehingga Akan Masuk Kembali Dan
ditandai dengan bilirubin direk, indirek Terabsorbsi Ke Dalam Aliran Darah.
dan bilirubin total, SGOT, serta SGPT
yang tinggi.
TES FUNGSI HATI
Pembahasan

kunjugasi dan ekskresi ke saluran


empedu sehingga terjadi peningkatan
• Peningkatan kadar bilirubin indirek kadar bilirubin indirek.
sering dikaitkan dengan peningkatan Terapi diet yang diberikan adalah Diet
destruksi eritrosit (hemolisis), seperti Hati II yang ditujukan untuk membantu
pada penyakit hemolitik oleh menghilangkan mual muntah dengan
autoimun, transfusi, atau eritroblastosis membatasi makanan yang
fatalis. menyebabkan kembung yaitu dengan
• Peningkatan destruksi eritrosit tidak menghindari makanan seperti ubi,
diimbangi dengan kecepatan kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian dan nangka.
TES FUNGSI HATI SARAN

Sebaiknya ada pengawasan dari


Kesimpulan keluarga sehingga pasien dapat
1. Pasien Tn. X berusia 32 tahun, memiliki terkontrol asupan dan pola
berat badan 73 kg, dengan tinggi badan 160 makanannya.

kg. Berdasarkan data biokimia pasien Sebaiknya pasien mengurangi


memiliki gangguan fungsi hati yang ditandai kebiasaan yang tidak baik bagi
kesehatan seperti merokok.
dengan kadar bilirubin direk, bilirubin
indirek, dan bilirubin total, serta SGOT dan
SGPT yang tinggi.
2. Perencanaan diet untuk pasien adalah Diet
Hati II yang berbentuk makanan lunak dan
rute makanan melalui oral
TERIMAK ASIH

Anda mungkin juga menyukai