Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA


Diajukan untuk memenuhi tugas pengantar Bisnis

Disusun Oleh:
Nama : Bella Aprilia

NPM : 612010119167

Kelas : 1B_2019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIRALODRA 2019
Jl. Ir. H Juanda KM. 03, Karanganyar, Indramayu, Karanganyar, Indramayu,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berisikan tentang Jenis – Jenis perusahaan.
Makalah ini sudah disusun semaksimal mungkin dengan kontribusi berbagai
pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi baik dalam materi maupun pikirannya.
Adapun tujuan dan maksud dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah
satu pemenuhan tugas Pengantar Bisnis. Dengan harapan bahwa makalah ini dapat
membantu serta memberikan tambahan pengetahuan kepada pembacanya.
Akhir kata, penulis menyadari karna keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan serta menghargai
berbagai saran dan kritik dari pembaca untuk menambah ilmu serta memperbagus
makalah-makalah penulis selanjutnya.

Indramayu, Oktober 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-Bentuk Perusahaan
............................................................................................
A. Pengertian badan usAha ......................................................................................................
B. Bentuk-bentuk badan usaha .................................................................................................
C. Cara mendirikan perusahaan ...............................................................................................
D. Perizinan legalitas perusahaan .............................................................................................
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha tertentu
agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya.
Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala
tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan
memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum
akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang
harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi
kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik
yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

Dilihat dari sudut pandang terminologi bahasa, tampak bahwa kata “badan
usaha” terdiri dari dua suku kata, yakni “badandan usaha”. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) di jelaskan, badan mempunyai makna bervariasi, antara
lain: badan bisa diartikan sekumpulan orang yang merupakan suatu kesatuan untuk
mengerjakan sesuatu. Kata usaha juga mempunyai makna bervariasi, antara lain:
usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud mencari
untung); perdagangan; perusahaan. Seorang pedagang adalah orang yang melakukan
perbuatan dalam rangka perusahaan, ia adalah seorang pengusaha atau usahawan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi
yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
tujuan untuk mencari laba. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya
suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya
pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran
rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
2. Apa perbedaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum?

C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan usaha.
2. Untuk mengetahui perbedaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan
usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor
produksi yang terdiri dari asas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja
dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada masyarakat.
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan
adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha


1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai
badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan dan pengelolaan
kekayaan tersebut pemerintah mwmbwntuk badan usaha.
a. Tujuan Pendirian BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Negara yang terpisahkan.
Maksud dan tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah :
1) Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian perekonomian nasional
pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
2) Mengejar keuntungan
3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4) Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan Koperasi.
5) Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
Koperasi dan masyarakat.
Untuk mengoptimalkan BUMN pemerintah mengeluarkan Undang-undang
Baru yaitu Undang Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang badan Usaha Milik
Negara.
b. Bentuk BUMN
Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara
menjadi empat macam yaitu perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum
(perum), perusahaan perseroan (persero) dan perusahaan negara diluar ketiga
macam BUMN atas UU No. 9 tahun 1969.
1) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Ciri pokok berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah :
 Tujuan melayani kepentingan umum
 Bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak otonom
 Dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen atau
direktorat jenderal.
 Dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah
 Diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa oleh
akuntan Negara dan disahkan oleh menteri.
 Modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan
 Para pegawainya berstatus pegawai negeri
 Ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat strategis
2) Perusahaan Umum (Perum)
Berdasarkan Undang undang terbaru maksud dan tujuan pendirian perum
adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau
oleh masyarakat yang berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Ciri-ciri perum adalah :
 Tujuannya melayani kepentingan umum
 Berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang
 Pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa vital
 Dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara perdata
 Modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang dipisahkan
 Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri diluar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
 Laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan neraca
kekayaan disampaikan kepada pemerintah.
Contohnya adalah Perum Peruri (percetakan Uang RI) dan Perum Perumnas
(Perumahan Nasional)
3) Perusahaan Perseroan
Modal terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya
dimiliki oleh negaraRI. Tujuan utamanyaadalah mengejar keuntungan.
Ciri-ciri persero adalah :
 Tujuan utamanya mengejar keuntungan
 Modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian dimiliki oleh Negara
 Pemegang kekuasan tertinggi di persero adalah rapat umum pemegang saham
(RUPS)
 Dipimpin oleh direksi dan dalam kepengurusannya dibawah pengawasan komisaris
 Karywan persero BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan,
pemberhentian, promosi jabatanserta hak dan kwajibannya ditetapkan berdasarkan
perjanjian kerjasama dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Usaha-usaha Pemberdayaan BUMN


Usaha usaha pemerintah dalam rangka pemberdayaan BUMN agar dapat lebih
maju dan hasilnya dapat dinikmati leh rakyat antara lain :
1) Dikeluarkan inpres No. 5 tahun 1988, yang menginstruksikan kepada menteri
Keuangan agar mengatur penyehatan dan penyempurnaan pengelolaanBUMN.
2) Pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah (PP) No. 12 tahun 1998 yang
mengatur berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, daya ssaing dan
pengembangan usah persero sehingga dapat menjadi badan usaha yang lebih maju
dan mandiri.
3) Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 tahun 1998, dengan
demikian perum bergerak lebih luas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yaitu
sebagai berikut :
4) Maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan
sekaligus memupuk keuntungan berdsarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
5) Mendukung pembiayaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sesuai ayat 1
dngan persetujuan menteri keuangan, perum dapat melakukan kegiatan tertentu
yang berkaitan dengan bidang usahanya dan atau melakukan penyertaan modal
dalam badan usaha lain.
6) Kegiatan penyertaan modal diatur Menteri Keuangan. Dalam PP ini Perum
ditetapkan sebagai perusahaan yang mandiri.
d. Ciri-Ciri BUMN
1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan
oleh pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
6) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
7) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
8) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
12) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
13) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.
14) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
15) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
16) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
17) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh pihak swasta baik orang perorang maupun bersama-sama
oleh banyak orang dalam bentuk pemilikan saham atau simpanan pokok Koperasi.
Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan
dalam bentuk badan usaha perorangan, firma, persekutuan komanditer, dan
perseroan terbatas.
a. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang pemiliknya (hanya
seorang) bertanggungjawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan. Harta
kekayaan pemilik perusahaan turut menjadi tanggungan atas utang-utang
perusahaan. Contoh badan usaha jenis ini ialah toko, kios di pasar, dan industri
rumah tangga.

Keunggulan Badan Usaha perseorangan adalah :


1) Mudah membentuk dan membubarkannya.
2) Bekerjanya sangat sederhana.
3) Manajemen fleksibel dan.
4) Pemilik menerima semua keuntungan.
Kelemahan badan usaha perseorangan adalah :
1) Tanggung jawab tidak terbatas.
2) Tidak tentu kelangsungan usahanya.
3) Kesuliatan dalam menambah modal.
4) Terbatasnya manajemen.
b. Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap
tiap anggota bertanggung jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan. Pendirian
sebuah firma dilakukan dengan membuat akta perjanjian didepan Notaris. Perjanjian
tersebut memuat antara lain nama pendiri Firma, cara pembagian keuntungan, serta
waktu mulai dan berakhirnya perjanjian.
Setiap anggota firma harus :
1) Memberikan dan menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya untuk usaha dan
harus dicantumkan dalam akta pendirian, dibuat dihadapan notaries, didaftarkan di
pengadilan dan diumumkan dalam berita Negara.
2) Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap
perjanjian yang dilakukan oleh firma.
3) Mempunyai kuasa penuh untuk bertindak atas nama firma sehingga unsur
kepercayaan sangat diperlukan.
Keunggulan Firma adalah :
1) Prosedur pendirian mudah.
2) Kemampuan financial lebih besar.
3) Setiap keputusan diambil bersama sehingga dimungkinkan adanya keputusan yang
lebih baik.
4) Status hukum jelas.
5) Adanya pembagian kerja diantara anggota.
6) Sesuai dengan kecakapan serta keahliannya masing-masing.
Kelemahan Firma adalah :
1) Adanya tanggung jawab tak terbatas atas utang-utang perusahaan.
2) Kontinuitas Firma kurang terjamin, karena keluarnya salah satu anggota berarti
Firma bubar.
3) Kekurangcakapan salah satu anggota menimbulkan kerugian atas Firma, yang
menimbulkan anggota lain turut menanggung.
4) Rawan konflik internal, yaitu ketegangan diantara anggota Firma yang dapat
mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer (Commanditaire vennotschap-CV) adalah suatu
badan usaha yang didirikan oleh dua sekutu orang atau lebih, seebgaian merupakan
sekutu aktif (perseroan pengusaha) dan sebagian merupakan sekutu pasif (persero
pasif). Sekutu aktif adalah mereka yang menyertakan modal sekaligus menjalankan
usaha. Sedangkan sekutu pasif adalah mereka yang menyertakan modal dalam
usaha.
Sekutu aktif bertanggung jawab penuh dengan seluruh kekayaan terhadap
utang-utang perusahaan, sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang
disertakan. Cara pendirian C.V sama dengan pendirian Firma.
Keunggulan C.V. adalah :
1) Pendiriannya mudah.
2) Modal yang dikumpulkan banyak.
3) Kemampuan untuk mendapatkan kredit lebih besar.
4) Kesempatan ekspansi lebih besar.
5) Manajemen dapat diverifikasikan.
Kelemahan C.V adalah
1) Tanggung jawab yang tidak terbatas oleh sekutu aktif.
2) Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin.
3) Sukar untuk menarik kembali investasinya.
d. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero
(saham), tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para
pemiliknya hanya terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ada dua macam perseroan
terbatas yaitu PT tertutup dan PT terbuka. PT tertutup adalah PT yang pemegang
sahamnya terbatas dikalangan tertentu misalnya dikalangan keluarga. PT terbuka
(sering juga disebut PT yang go public) adalah PT yang saham sahamnya dijual
umum.
Pemegang saham sebagai pemilik PT mempunyai hak hak tertentu antara lain
:
1) Mengumumkan pembagian laba (dividen).
2) Menentukan manajemen yang tidak memihak.
3) Menyetujui penambahan saham, sebelum saham saham dijual.
4) Meneliti jalannya perusahaan.
5) Memiliki direksi.
Keunggulan PT :
1) Adanya pembatasan tanggung jawab atas utang utang perusahaan.
2) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
3) Pemilikan saham dapat terjangkau oleh lapisan masyarakat kecil.
4) Saham mudah diperjual belikan.
5) Mudah menarik modal dari masyarakat.
Kelemahan PT :
1) Biaya pendirian relatif tinggi.
2) Harus mengadakan laporan pajak kepada pemerintah.
3) Tidak ada alat yang efektif untuk melindungi kepentingan pemegang saham.
4) Perlunya izin khusus untuk membuka usaha tertentu.

3. Badan Usaha Koperasi


Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas azas kekeluargaan. Sementara itu, tujuan koperasi yaitu memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dalam Bab III
Pasal 4, disebutkan fungsi dan peran koperasi antara lain sebagai berikut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
masyarakat dan manusia.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Adapun ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya,
fungsinya, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.
2) Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat anggota.
3) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi.
4) Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab
pengurus.
5) Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.
6) Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan
pengawas.
b. Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
2) Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
3) Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
4) Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
5) Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
masyarakat.
6) Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di
bidang ekonomi dan koperasi.
c. Berdasarkan permodalannya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal sendiri koperasi berasal dari:
 Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan oleh anggota pada saat masuk menjadi anggota koperasi,
 Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, yang
wajib dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
 Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU, dengan
tujuan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan,
 Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yanmg
dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan
tidak mengikat.
2) Modal pinjaman dapat berasal dari
 Anggota,
 Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
 Bank dan lembaga keuangan lainnya,
 Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
 Sumber lainnya yang sah.

4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan
tidak mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri - ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
b. Didirikan dengan akta notaris.
c. Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau
organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
d. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan
yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan Yayasan :
 Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
 Terbatasnya dana

C. Badan Usaha berbentuk Badan Hukum


Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik
dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas
harta yang dimilikinya.

Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari :

1 Perseroan Terbatas (“PT”)


 Memiliki ketentuan minimal modal dasar, dalam UU 40/2007 minimum modal
dasar PT yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal
dasar telah disetorkan ke dalam PT;
 Pemegang Saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang dimilikinya;
 Berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan
usaha berbentuk PT.

2 Yayasan
 Bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota;
 Kekayaan Yayasan dipisahkan dengan kekayaan pendiri yayasan.

3 Koperasi
 beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat berdasar atas asas kekeluargaan.
 Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi
anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi anggota
koperasi.

 Prosedur-Prosedur Mendirikan Perusahaan


1. Membuat Akta Pendirian PT, SK Pengesahan Badan Hukum, dan NPWP
Perusahaan

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mendirikan perusahaan berbasis PT


(Perseroan Terbatas) yaitu membuat akta pendirian perusahaan, SK pengesahan
badan hukum, dan mengurus NPWP perusahaan. Memang terlihat sedikit sulit,
namun anda dapat mengurus tiga hal itu sekaligus. Dikarenakan anda dapat
mengurus akta pendirian PT beserta SK pengesahan Badan Hukum di Direktorat
Jendral Administrasi Hukum Umum di Kementrian Hukum dan HAM. Bahkan pada
tahun 2018 ini, pemerintahan juga turut memudahkan proses pendirian perusahaan.
Sebab, anda pun dapat membuat NPWP sekaligus setelah akta pendirian PT dan SK
pengesahan perusahaan telah dirilis.

Sebelumnya pembuatan NPWP perusahaan harus diselesaikan oleh Kantor


Pelayanan Pajak yang ada di daerah domisili usaha perusahaan tersebut. Dalam
artian, tempo lalu pembuatanya terpisah dengan pembuatan akta pendirian
perusahaan dan SK pengesahan. Sayangnya hingga sekarang belum diketahui
apakah ini sudah menjadi prosedur baku, mengingat tidak semua NPWP perusahaan
dapat diterbitkan bersamaan dengan diterbitkannya SK pengesahan badan hukum
PT.

2. Menentukan Domisili Usaha

Setelah memroses akta pendirian PT, pengesahan, dan lain sebagainya maka
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan domisili usaha menggunakan
Virtual Office yang biasanya akan dijadikan dasar untuk mengeluarkan Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Anda dapat
mempercayakan urusan ini kepada penyedia jasa pengelola Virtual Office dan
Service Office lokal maupun asing. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua
kegiatan usaha bisa menggunakan Virtual Office untuk menentukan domisili usaha.

3. Menentukan Bidang Usaha

Langkah selanjutnya adalah menentukan bidang usaha dari perusahaan yang akan
anda dirikan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), dalam Perka BPS No.19/2017 disebutkan
bahwa pengelompokan kegiatan ekonomi sangatlah penting untuk menyeragamkan
konsep, definisi, dan klasifikasi lapangan usaha.

Adapun Perka BPS itulah yang kemudian dijadikan acuan untuk masing-masing
daerah dalam menentukan KBLI. Misalkan untuk wilayah Jakarta sendiri, acuan
KBLI yang digunakan untuk dicantumkan dalam SIUP adalah: Keputusan Kepala
BPTSP No. 50 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala BPTSP
tentang Penetapan Penggunaan Kode KBLI Pada Perizinan Perdagangan.

4. Mendaftarkan Perusahaan ke BPJS Ketenagakerjaan

Mendaftarkan karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan memang merupakan salah satu


persyaratan mendirikan perusahaan. Bahkan persyaratan tersebut sudah diatur dalam
PP 84/2013 tentang Perubahan Kesembilan atas Peraturan Pemerintah No.14 Tahun
1993 mengenai Penyelenggaran Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Di dalam
peraturan itu disebutkan bahwa pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja
minimal 10 orang, atau membayar upah paling sedikit 1 juta per bulan, wajib
mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.

5. Prosedur Pengajuan NPWP Perusahaan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa proses pengajuan dan penerbitan
NPWP perusahaan berbentuk PT kemungkinan tidak lagi harus dilakukan di Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayahnya berada pada domisili perusahaan didirikan.
Sebab, NPWP Perusahaan sepertinya akan diterbitkan bersamaan dengan terbitnya
SK Pengesahan Badan Hukum di Kementrian Hukum dan HAM. Sayangnya,
prosedur ini belum jelas apakah sudah dijalankan seragam di seluruh Indonesia atau
belum.

6. Mengajukan SIUP dan TDP

Mengajukan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar
Perusahaan) adalah langkah terakhir yang harus dilakukan sebelum perusahan mulai
beroperasi. Anda dapat mengajukan SIUP dan TDP ke Kantor Dinas Perdagangan
di tingkat kabupaten atau kotamadya, atau juga di Kantor Pelayanan Perizinan
Setempat. Namun untuk wilayah Jakarta sendiri, pengajuan SIUP bisa dengan
sangat mudah bahkan hanya melalui platform JakEvo yang berasis aplikasi online.

Melalui JakEvo persyaratan untuk mendapatkan SIUP dan TDP pun semakin mudah
sepanjang kita memenuhi dan melengkapi persyaratan. Dengan JakEvo, kita hanya
memerlukan 4 macam surat pernyataan, sedangkan sebelum ada JakEvo untuk
mendapatkan SIUP dibutuhkan setidaknya 14 surat pernyataan ditambah lagi harus
melakukan pengisian form secara manual. Namun yang sangat disayangkan,
platform JakEvo hanya dapat digunakan untuk wilayah Jakarta saja.

Dengan menyelesaikan prosedur-prosedur tersebut, maka rasanya anda dapat


mendirikan perusahaan yang terintegrasi dengan hukum dan pastinya legal.

Perizinan Legalitas perusahaan

Kecuali tidak dikelola atas nama pribadi, maka wajib sebuah hotel untuk mengurus
legalitas perusahaannya, baik berupa PT maupun CV. Legalitas-legalitas yang
termasuk dalam legalitas perusahaan l ini termasuk didalamnya adalah:

1. Akte Pendirian

Akte Pendirian ini dibuat oleh fihak Notarial, dengan memberikan data mengenai
nama perusahaan, usaha pokok dari perusahaan tersebut, pemilik modal serta
besaran modal awal yang dicatatkan. Akte notaris ini harus didaftarkan dan
mendapatkan persetujuan dari kemetrian hokum dan HAM. Akte perusahan inilah
yang menjadi titik awal dari pengurusan-pengurusan ijin yang lainnya.

2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)

Jika keberadaan/eksistensi sebuah perusahaan itu di buktikan dengan adanya Ijin


Pendiriannya, maka Sama seperti perorangan yang memiliki tempat tinggal atau
domisili yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), perusahaan juga
demikian, yakni memiliki tempat tetap dalam menjalankan usaha yang dapat
dibuktikan dengan SKDP.(surat Keterangan Domisili Perusahaan). Penguruasan
SKDP ini dapat diurus di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kelurahan
setempat, dengan membawa kelengakapan administrasi berupa akte pedirian
perusahaan dengan SK pengesahannya, KTP dan NPWP penanggung jawab
perusahaan, Bukti kepemilikan Lahan, Surat Domisili beserta foto lokasi, surat
pernyataan dari RT/RW setempat apabila berdampingan dengan warga.

3. Nomor Pokok Wajib pajak (Perusahaan)

Persyaratan NPWP bagi Badan Usaha ini wajib hukumnya bagi semua badan usaha
yang didirikan di Indonesia seperti yang dilansir situs resmi Kementerian Keuangan
RI adalah:

 Wajib Pajak Badan yang memiliki kewajiban perpajakan sebagai pembayar,


pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, termasuk bentuk usaha tetap dan kontraktor dan/atau
operator di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi.
 Wajib Pajak Badan yang hanya memiliki kewajiban perpajakan sebagai
pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan perpajakan, termasuk bentuk kerjasama operasi (Joint Operation).

Cara pengurusan NPWP ini adalah dengan mengurus di kantor Pajak setempat
dengan membawa persyaratan:

 Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahan bagi Wajib
Pajak badan dalam negeri, atau surat keterangan penunjukan dari kantor
pusat bagi bentuk usaha tetap.
 Fotokopi Kartu NPWP salah seorang pengurus, atau fotokopi paspor dan
surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat Pemerintah Daerah minimal
Lurah atau Kepala Desa jika penanggung jawab adalah Warga Negara
Asing.
 Fotokopi dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang atau surat keterangan tempat usaha dari Pejabat
Pemerintah Daerah minimal Lurah/Kepala Desa atau bukti pembayaran
listrik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan
usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor
produksi yang terdiri dari asas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja
dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada masyarakat.
Bentuk – bentuk badan usaha secara garis besar terbagi atas tiga yaitu
BUMN/BUMD (Badan Usaha Milik Negara/Daerah) yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) dan Koperasi yang mana masing-
masing memiliki keunggulan dan kelemahannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://putrijulaiha.wordpress.com/2012/04/14/bentuk-bentuk-badan-usaha.html
http://zeprikuswandi.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-badanusaha_6283.html
http://nissaajah91.wordpress.com/2012/11/04/bentuk-badan-usaha-dan prosedur-
pendirian-usaha.html
http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha.html
http://pebiwijaya.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-bentuk-badan-usaha.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f51947253585/jenis-jenis-badan-usaha-dan-
karakteristiknya
http://pendirian-pt-cv-disolo.com/perbedaan-badan-usaha-bukan-badan-hukum-dan-
badan-usaha-berbadan-hukum/

http://books.google.co.id/books?id=pQP2rauL0HMC&printsec=frontcover&hl=
id#v=onepage&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai