Anda di halaman 1dari 13

3.1.

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,

dalam penelitian kuantitatif lebih menekankan analisisnya pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian interensial (dalam rangka

pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu

probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Pada umumnya, penelitian

kuantitatif merupakan penelitian sampel besar (Azwar, 2012).

Jenis penelitian ini bersifat descriptif corelational yaitu

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan tambahan, atau manipulasi

terhadap data yang memang sudah ada. Penelitian ini menggunakan

pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu


pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya

satu kali pada satu saat. Pada jenis ini variabel independen dan dependen

dinilai secara simultan pada satu saat. Dengan studi ini akan diperoleh

prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel independen) dihubungkan

dengan penyebab (variabel dependen) (Nursalam, 2014). 2

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja

dan pernah melakukan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di RSUD

Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 220 perawat.


3.2.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011).

Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan kriteria,

sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Perawat yang bertugas di IGD dan ICU

b. Bersedia menjadi responden


c. Telah mengikuti pelatihan BTCLS atau PPGD

d. Perawat yang pernah melakukan BHD ke pasien 4

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Perawat yang sedang menjalani cuti selama penelitian berlangsung

b. Perawat yang sedang melanjutkan studi

c. Perawat yang ditugaskan pelatihan di luar kota

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih

sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan

atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2014).


Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah semua

perawat IGD yang berjumlah 17 responden dan perawat ICU yang

berjumlah 13 responden, karena kejadian terbanyak untuk dilakukan

penatalaksanaan tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah di ruang

IGD dan ICU, dan total sampel yang digunakan adalah 30 responden,

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1. Tempat

Penelitian dilakukan di ruang IGD dan ICU RSUD Kabupaten

Karanganyar. 5

3.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama bulan November 2014 sampai

dengan Juni 20155

3.5. Alat penelitian dan Pengumpulan Data

3.5.1. Alat Penelitian


Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan Standar

Operasional Prosedur (SOP). Kuesioner adalah sejumlah pernyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner pada

penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian (1) berisi karakteristik

responden dan bagian (2) berisi pernyataan mengenai BHD berdasarkan

konsep AHA 2010. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup

dimana sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

(Arikunto, 2010).

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan

untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai. Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang diperoleh dari RS Dr. Moewardi digunakan untuk mengetahui


keterampilan perawat melakukan tindakan BHD, yang berbentuk checklist

yang sesuai dengan langkah-langkah tindakan BHD menurut AHA 2010.

Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah tingkat

pengetahuan berisi 20 pernyataan dengan pernyataan favourable sejumlah

15 (nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 19, 20) dan pernyataan

unfavourable sejumlah 5 (nomor 8, 11, 12, 13, 14). Apabila responden

mampu menjawab benar yaitu dengan skor 15-20, maka dikategorikan

baik. Apabila responden mampu menjawab benar yaitu dengan skor 11-14, 7

maka dikategorikan cukup. Apabila responden mampu menjawab benar

dengan skor 0-10, maka dikategorikan kurang.

Keterampilan dalam melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar

(BHD) menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diperoleh

dari RS Dr. Moewardi dengan kategori terampil, cukup terampil dan


kurang terampil. Untuk mengetahui keterampilan menurut Riwidikdo

(2009) adalah apabila responden dapat melakukan tindakan dengan nilai

90-100, maka dikategorikan terampil. Apabila responden dapat melakukan

tindakan dengan nilai 61-89, maka dikategorikan cukup terampil. Apabila

responden dapat melakukan tindakan dengan nilai 0-60, maka

dikategorikan kurang terampil.

3.5.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas menggunakan rumus pearson product moment,

setelah itu diuji menggunakan uji t dan baru dilihat penafsiran dari indeks

korelasi. Untuk tɑ = 0,05 derajat kebebasan. Jika nilai t hitung > t tabel

berarti valid dan jika t hitung < t tabel maka tidak valid (Hidayat, 2007).

Uji validitas dilakukan di RSUD Surakarta di ruang IGD dan ICU dengan
menggunakan 30 responden.

Rumus pearson product moment :

rhitung = n (∑ XY) – (∑ X) . (∑ Y)

√[n.∑ X2 – (∑ X)2 ] . [n. ∑ Y2

– (∑ Y)2 ]9

Keterangan :

rhitung = koefisien korelasi

∑ X = jumlah skor item

∑ Y = jumlah skor total (item)

n = jumlah responden

Uji validitas pada kuesioner tingkat pengetahuan tentang Bantuan

Hidup Dasar (BHD) pada 30 responden di RSUD Surakarta khususnya

ruang IGD dan ICU didapatkan hasil dari 25 pernyataan, 20 item


pernyataan diantaranya dinyatakan valid karena nilai r>0,361. Item

pernyataan dari tingkat pengetahuan yang tidak valid selanjutnya tidak

diikutsertakan dalam item pernyataan kuesioner ini.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta dan kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam

waktu yang berlainan (Nursalam, 2009). Penelitian ini menggunakan uji

reliabilitas dengan rumus alpha cronbach, jika didapatkan nila alpha

cronbach > 0,60 maka dikatakan reliabel (Wiratna, 2014).

rumus alpha cronbach :

[][]k

(k – 1)
r1-

∑σ b

211

3.7. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007) masalah etika yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent (persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed 11

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan


informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menanda tangani lembar persetujuan. Jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:

partisipai perawat, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang

dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang

akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dll.

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat


ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalahmasalah lainnya. Semua informasi
yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset. 13

Anda mungkin juga menyukai