PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang paling besar di dunia.
Iklim tropis mempunyai 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Dampak dari iklim tropis salah satunya adalah dapat menyebabkan adanya berbagai
penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, Demam Berdarah
Dengue, Chikungunya dan Filariasis. Penyebab utama munculnya berbagai penyakit
tropis tersebut adalah perkembangbiakan dan penyebaran nyamuk sebagai vektor
penyakit yang tidak terkendali (Emi, 2013).
Hal ini dikarenakan saat perubahan musim khususnya dari kemarau ke
penghujan banyak nyamuk yang berkembang biak sehingga dapat menyebabkan
penyakit tropis. Penyakit tropis yang sering terjadi di masyarakat adalah Demam
Berdarah Dengue. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit demam akut dan
menyebabkan kematian dan disebabkan oleh virus yang ditularkan boleh nyamuk.
Nyamuk tersebut berasal dari nyamuk Aedes yang tersebar luas di daerah tropis dan
subtropis di seluruh dunia (Soedarto, 2012). Penyebab timbulnya penyakit Demam
Berdarah Dengue adalah dari 4 virus dengue yang kemudian ditularkan melalui
nyamuk Aedes Aegepty dan Aedes Albopictus. Nyamuk ini sebagian besar berada di
daerah tropis dan sub tropis yaitu antara Indonesia sampai bagian utara Australia
(Kemenkes RI ,2016 ).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui Asuhan
keperawatan yang benar pada pasien Dengue Hemorrhagic Fever.
2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penulisan karya tulis ini adalah agar penulis
mampu :
A. Melaksanakan pengkajian pada An. dengan dengue haemorragic fever
B. Menegakkan diagnosa keperawatan pada An. dengan dengue haemorragic
fever 4 .
C. Menyusun intervensi keperawatan pada An. dengan dengue haemorragic
fever
D. Melaksanakan implementasi keperawatan pada An. dengan dengue
haemorragic fever
E. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada An. dengan dengue haemorragic
fever.
3
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
yang terutama terdapat pada anak remaja atau dewasa, dengan tanda-tanda
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leucopenia,
hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, rasa pengecap yang terganggu,
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit demam berat yang sering
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut, dengan ciri-
aegypti betina. Penyakit ini di kenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue
(DBD).
beberapa spesies lain merupakan vektor lain yang kurang berperan. Infeksi
dengan salah satu serotip akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap
4
C. Klasifikasi
Derajat I (ringan)
b. Manifestasi perdarahan ringan yaitu uji tourniquet (+) ditemukan pada hari
pertama.
sejajar dengan beratnya penyakit dan nyeri tekan sering ditemukan tanpa
dan ke-7, tanda dan gejala : anoreksia, mual, muntah, lemah sakit perut,
Derajat II (sedang)
terjadinya renjatan ).
Derajat III
dengan tanda nadi cepat dan pulsasi lambat, TD menurun atau hipotensi
Derajat IV
Renjatan dengan nadi tidak dapat diukur/diraba dan tekanan darah yang
D. Manifestasi klinis
5. Sakit kepala
D. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk kedalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan
dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot pegal
kelenjar getah bening, hati dan limfa. Ruam pada DF disebabkan oleh kongesti
renjatan. Plasma merembes selama perjalan penyakit mulai dari saat permulaan
demam dan mencapai puncaknya pada saat renjatan. Pada pasien dengan
ditemukanya cairan dalam rongga serosa, yaitu rongga peritoneum, pleura dan
pleikard yang pada autopsyternyata melebihi jumlah cairan yang telah diberikan
kehilangan plasma, bila tidak segera diatasi berakibat anoksia jaringan, asidosis
Renjatan yang terjadi akut dan perbaikan klinis yang drastik setelah
dinding pembuluh darah yang ditrotif atau akibat radang, menimbulkan dugaan
mediate farmakologis yang bekerja singkat. Sebab lain kematian DHF adalah
pendarahan hebat, yang biasanya timbul setelah renjatan berlangsung lama dan
koagulasi.
system retikuloendotelial.
Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/DSS, terutama pada pasien dengan
Telah dibuktikan bahwa DIC secara potensial dapat terjadi juga pada pasien
DHF tanpa renjatan. Dikatakan pada masa dini DHF, peran DIC tidak menonjol
7
dengan terjadinya asidosis dan renjatan, maka renjatan akan memperberat DIC
E. Pathway
9
1
0
F. Pengkajian Keperawatan
ini didapat dari dua tipe yaitu data subyektif dan persepsi tentang masalah
a. Aktivitas/ Istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
rasa terbakar.
d. Pencernaan
G. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen biologis
H. Rencana/intervensi
teknik
nonfarmakologi
€ Motivasi pasien
untuk istirahat atau
tidur yang adekuat
untuk membantu
penurunan nyeri
1
4