Eriza Anindy-Fah PDF
Eriza Anindy-Fah PDF
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperopleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
ERIZA ANINDY
NIM: 1112025100097
i
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan nikmat Islam dan Iman, serta memberikan hidayah dan
“Penyusutan Arsip Dinamis Studi Kasus Bank Indonesia” ini sesuai dengan
rencana. Shalawat serta salam senantiasa tidak lupa tercurahkan kepada Baginda
umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
penulis miliki. Namun berkat adanya dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini
mulai dari awal studi, penyusunan proposal hingga skripsi ini siap jilid. Untuk itu
sudah sepatutnya penulis ucapkan terima kasih atas segala perhatiannya. Ucapan
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
ii
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi.
skripsi ini.
6. Bapak Bimo dan Ibu Indun selaku informan yang telah meluangkan
kesibukannya.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
bantuan moril dan materil serta melimpahkan doa dan kasih sayang yang
Damayanti, Nenek tercinta Hj. Marhaen, Mbah Kung Heri Abdul Senen
beserta om dan tante penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
S.Si, M.Pd, yang tidak pernah bosan untuk memberikan saya nasihat,
iii
10. Para sahabat penulis yaitu Adelia Rachma S.IP, Vinny Editia Awalin S.IP,
Siti Sulthonah S.IP, Pratiwi Cyntia Wati, Anita Aditya S.IP, Annisa
Rachmawati, Dede Nurfitriani S.IP. Terima kasih atas segala saran untuk
angkatan 2012 terutama untuk kelas IPI C dan KKN Pitagoras 2015 yang
berbagi atas ilmunya, dan selalu mendukung penulis. Terima kasih atas
selamanya.
12. Kakak-kakak senior IPI 2011 yaitu Kak Annisa Nurulita S.IP dan Kak
Muthia Fariza S.IP yang telah membantu dalam memberikan nasihat dan
sekecil apa pun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
v
C. Pembahasan ............................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................70
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vi
DAFTAR GAMBAR
Bank Indonesia……………………………………………………48
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
fungsinya. Penambahan jumlah arsip tidak hanya berasal dari dokumen yang
tercipta, tetapi juga dari dokumen yang diterima oleh unit kerja. Arsip adalah
merupakan informasi yang terekam yang dibuat atau diterima dalam rangka
dan struktur yang memadai sebagai bukti dari suatu kegiatan.1 Penyusutan
asip inaktif dari Unit Pengelola ke Unit Kearsipan yang dimusnahkan sesuai
ANRI.2
Pada era teknologi informasi saat ini, menuntut suatu instansi dapat
memberikan informasi yang akurat, mutakhir dan cepat. Agar dokumen dapat
digunakan dengan baik maka perlu dikelola dengan baik, karena hal tersebut
informasi yang terpercaya, cepat dan tepat. Tidak sedikit teknologi informasi
1
Susiasih Damalita, “Pentingnya Manajemen Arsip di Lingkungan Perguruan Tinggi,”
artikel diakses pada 5 Februari 2018 dari http://library.um.ac.id.
2
Bashir Barthos, Manajemen Kearsipan: untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
Perguruan Tinggi (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 101.
1
2
Kinerja yang tepat dan cepat dapat meningkatkan nilai keuntungan untuk
Jenis atribusi yang dibuat seorang atasan tentang kinerja seorang bawahan
perusahaan. Oleh karena itu, jenis atribusi yang dibuat oleh seorang atasan
ditempat kerja.4
Saat zaman seperti sekarang ini, hampir semua orang dari berbagai disiplin
pula dengan adanya internet, informasi yang saat dulu sulit di dapatkan namun
kini menjadi mudah dan cepat untuk di dapatkan. Kemajuan dari berbagai
3
Muhammad Azwar, “Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di SMA Negeri 1 Sinjai Tengah,” Safina: Jurnal Pendidikan
Agama Islam, 2, 1 (2016): 16.
4
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM (Bandung: Refika Aditama,
2006), 15.
3
hakekatnya merupakan salah satu unsur yang menjadi sumber daya dalam
dipengaruhi pula oleh pegawai yang bekerja pada unit kearsipan, sarana atau
fasilitas yang dipengaruhi dalam membantu pengelolaan arsip dan dana yang
tersedia untuk pemeliharaan arsip tersebut. Sumber daya manusia inilah yang
Dalam bahasa Inggris arsip mempunyai istilah yaitu record dan archives.
disebut sebagai arsip statis. Arsip dinamis merupakan arsip yang masih
digunakan lagi, tetapi karena nilai informasinya masih baik maka tetap
dipelihara dan disimpan.7 Informasi yaitu kumpulan dari beberapa data yang
5
Muhammad Azwar, Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi Online.
(Makassar: Alauddin University Press, 2013).
6
Barthos, Manajemen Kearsipan: untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan
Tinggi, 4.
7
Boedi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam Manajemen Kearsipan
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), 28.
4
pengetahuan.8
Arsip tertib, efektif dan efisien dapat tercipta apabila dikelola secara
dan tepat waktu. Hal tersebut menjadi sesuatu yang dapat mempunyai
kontribusi untuk informasi dan penyajian data dalam suatu instansi. Dengan
1. Arsip inaktif harus dipindahkan terlebih dahulu dari unit kerja ke unit
kearsipan.
Indonesia.9
8
Muhammad Azwar, “Teori Simulakrum Jean Baudrillard Dan Upaya Pustakawan
Mengidentifikasi Informasi Realitas,” Khizanah al-Hikmah Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi,
dan Kearsipan, 1, 2 (2014): 41.
9
Fenny, “Kearsipan, Materi Manajemen Perkantoran,” 22 Oktober 2016,
http://manajemenperkantoranfenny.wordpress.com/2012/06/03/penyusutan-arsip/.
5
Arsip yaitu salah satu sumber informasi yang dilaksanaan Bank Indonesia,
tuntutan yang tidak dapat dihiraukan. Arsip-arsip yang masuk maupun keluar
perlu medapatkan perhatian yang khusus agar tidak rusak inormasina maupun
hilang. Artinya harus ada arsiparis dalam bidang kearsipan yang mampu
kerja sama, dan juga pengalaman untuk dapat membentuk SDM yang superior
yang menjadi hal terpenting untuk perusahaan. Ketujuh unsur di atas adalah
modal yang tidak akan pernah habis dan hilang dengan begitu saja. 10 Arsip di
Bank Indonesia disebut arsip inaktif apabila arsip tersebut sudah melebihi dari
3 tahun.
banyak dokumen baik yang berasal dari lembaga perbankan maupun lembaga
tempat penyimpanan yang lebih luas dan biaya perawatan yang lebih besar
lagi. Hal tersebut tentu akan memperbesar anggaran Bank Indonesia, dengan
yang tersimpan.
faksimili, dan lain-lain yang dibuat, diterima atau dikirim baik antar satuan
10
Muhammad Azwar, “Penerapan Knowledge Management (Studi Kasus SDIT Al-
Hamidiyah Depok),” Majalah Perpustakaan dan Informasi, 2013, 1.
6
kerja di Bank Indonesia baik kantor pusat maupun kantor perwakilan Bank
Indonesia dan kantor perwakilan Bank Indonesia luar negeri. Dokumen yang
administrasi dan dicatat oleh sekretaris pada daftar dokumen masuk, yang
Setiap dokumen masuk atau keluar harus melalui satu pintu, yaitu melalui
kepada pimpinan dengan menggunakan map biru logo Bank Indonesia dan
dokumen masuk harus di Time Stamp, dengan menggunakan alat ini, maka
pada setiap dokumen akan tercantum tanggal dan jam dokumen diterima.
sebelum dikirimkan harus dilengkapi terlebih dahulu dengan nomor surat dan
pimpinan atau kepala divisi harus diperiksa terlebih dahulu oleh kepala tim
selaku wakil kepala divisi. Selanjutnya dokumen tersebut dicatat pada daftar
dokumen keluar. Nomor dokumen itu terdiri dari: Nomor tahun buku/urutan
yang dituju.
dalam sarana penyimpanan arsip yang sesuai dengan jenis arsipnya dengan
Penyimpanan arsip dilakukan dengan cara yaitu dokumen atau arsip yang
diberkas ke dalam folder disimpan kedalam filing cabinet, dokumen atau arsip
yang diberkas ke dalam ordner disimpan ke dalam rak arsip, dokumen atau
arsip yang diberkas ke dalam binder disimpan ke rak arsip, dan dokumen atau
arsip yang diberkas ke dalam folder, ordner atau binder dimasukan ke dalam
pejabat unit kerja dan disetujui oleh pejabat unit kerja. Kemudian arsip yang
satuan kerja yang belum melakukan pemberkasan. Kendala yang terjadi pada
saat penyusutan yaitu banyaknya karyawan yang masih kurang peduli dalam
8
Sekalipun arsip sudah dikenal lama, namun masih juga terdapat pandangan
tumpukan kertas berdebu, lusuh yang tidak pantas lagi ditangani. Pekerjaan
seperti itu sudah harus mulai dihilangkan sedikit demi sedikit dengan berbagai
upaya. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan memberi pengertian akan
manfaat arsip terhadap diri sendiri serta bagi masyarakat dan negara, mendidik
mempunyai nilai guna masih disimpan maka terjadi penumpukan arsip yang
11
E Martono, Rekod Manajemen Dan Filing Dalam Praktek Perkantoran Modern
(Jakarta: Karya Utama, 1997), 23.
9
permasalahan arsip tersebut, solusi dari hal tersebut adalah dengan adanya
penyusutan.
Penyusutan arsip adalah hal penting yang harus dilakukan dalam suatu
yang ada. Selain itu untuk mencegah terjadinya penumpukan arsip serta
seperti jumlah tenaga ahli yang masih kurang dalam menangani bidang
Untuk arsip yang tidak mempunyai nilai guna lagi maka perlu dilakukan
dibutuhkan tata kelola kearsipan yang baik dan benar agar fungsi arsip dapat
tata kerja dan peralatan atau fasilitas kearsipan serta tenaga ahli yang
Pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya ditunjang oleh
ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia sebagai faktor penentu
dalam penglolaan kearsipan yang berdaya guna dapat tercapai dengan baik,
dan juga harus diakui bahwa sampai saat ini masih ada organisasi atau kantor
sebagai hal yang penting untuk dibenahi. Keperluan akan pengelolaan arsip
yang baik dan benar sangat diharapkan oleh organisasi dalam menunjang
yang baik antara unit pengolahan dan pusat arsip sehingga terjadi integrasi
jumlah arsip. Unit pengolah harus mengetahui arsip mana saja yang harus
sampai terjadi arsip yang memiliki nilai guna jangka panjang seperti nilai
kebuktian bagi instansi yang seharusnya diserahkan kepada pusat arsip justru
dibuang karena dirasa memakan tempat. Pusat arsip juga jangan sampai hanya
menjadi gudang arsip tempat menampung semua arsip yang diterima tentu
masuk setiap hari banyak, tetapi waktu dalam penyusutan arsip hanya
Selain itu penumpukan arsip terjadi karena memiliki kendala lain yaitu
maka kegiatan administrasi akan berjalan dengan lancar, dan sebaliknya jika
tersebut di atas menuju pandangan yang positif serta mantap akan peranan
arsip yang dikelola dalam kearsipan. Oleh karena itu, maka penulis ingin
1. Pembatasan Masalah
Indonesia.
2. Perumusan Masalah
Indonesia?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah penulis
ingin mengetahui:
Bank Indonesia.
D. Definisi Istilah
1. Penyusutan Arsip
2. Arsip Dinamis
negara.13
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
terdahulu.
12
Laksmi, Manajemen Perkantoran Modern (Depok: FIB UI, 2007), 233.
13
IG. Wursanto, Kearsipan 2 (Yogyakarta: Kanisius, 1991).
15
Bank Indonesia.
Bab V Penutup
TINJAUAN LITERATUR
A. Definisi Arsip
merupakan kertas, buku, foto maupun materi dokumenter yang lainnya tanpa
terima oleh agensi Amerika Serikat di bawah hukum federal sebagai bukti
whatever their date, form and material appearance, which are no longer
14
Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan (Jakarta, n.d.).
15
NARA (National Archives and Records Administration, “Federal Enterprise
Architecture Records Management Profil,” n.d., http://www.archives.gov/records-mgmt/pdf/rm-
profile.pdf.
16
James Gregory Bradsher, Managing Archives and Archival Institutions (The University
Chicago, 1991), 3.
16
17
archival institution.”
individu atau institusi yang meliputi konteks, konten, dan struktur yang cukup
komputer yang di buat atau di terima serta di kelola oleh suatu organisasi
aktivitas.18
pengertian arsip adalah kumpulan dari suatu kegiatan surat menyurat yang
pada saat dibutuhkan dapat menjadi bahan bukti untuk melakukan kegiatan
selanjutnya.19
Terdapat tiga istilah dalam bahasa inggris yang berkaitan dengan arsip
yaitu file, record, dan archive.20 Istilah file mengarah kepada tempat
17
International Councial on Archivies, Electronic Record: a Workbook For Archivist
(Paris: ICA, 2005).
18
Agus Sugiarto dan Yunita B. R. silintowe, “Pengembangan Sistem Kearsipan
Elektronik Berbasis Client Server (Studi pada Kantor Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya
Wacana)” Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10 No. 1 (Februari 2013): h. 48.
19
Mashur, “Tujuan Tugas-Pokok dan Masalah-Pengelolaan Arsip,” artikel diakses pada 5
Februari 2018 dari http://pdii.lipi.go.id/.
20
Wursanto, Kearsipan 2, 2.
18
1. Manajemen Arsip
tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Beberapa tiga
terimanya dalam berbagai format dan jenis media, mulai dari penciptaan,
21
Suprayitno, "Strategi Penerjemahan Istilah Kearsipan dari Bahasa Inggris ke dalam
Bahasa Indonesia Terhadap Kamus Istilah Kearsipan Karangan Sulistyo Basuki" Khazanah VII
No. 2, (Juli 2014): h. 4.
22
Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka Utama, 2003), 4.
19
kantor atau pekerjaan tata usaha, baik badan usaha pemerintah ataupun
pada arsip dapat digunakan dan tidak hanya dimusnahkan begitu saja.
20
1. Penciptaan Arsip
2. Pemeliharaan Arsip
3. Penempatan Arsip
masing-masing.
4. Pelestarian Arsip
sudah tercipta agar informasi yang tersimpan pada arsip tetap terjaga.
21
5. Penyimpanan Sementara
saja yang sudah tidak aktif dan arsip yang masih dipakai. Jika suatu
6. Pemusnahan Arsip
Kegiatan terakhir dalam kegiatan dasar hidup arsip dimana kegiatan ini
harus benar-benar arsip yang tidak bernilai guna lagi bagi suatu
B. Arsip Dinamis
diterima oleh badan korporasi atau perorangan dalam transaksi kegiatan atau
23
Susetyojati Danang Yakobus, “Laporan Praktik Kerja” (Depok, 2010).
24
Saiman, Manajemen Sekretaris (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002).
25
Sulistyo-Basuki, Manajemen Arsip Dinamis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003).
22
Arsip dinamis sendiri arsip yang masih sering dirujuk atau digunakan
dinamis26, yaitu:
a. Sebagai bukti.
keputusan.
rekod aktif secara baik dan benar, berdasarkan nilai informasi yang
sistematis dari semua rekod mulai dari penciptaan atau penerimaan, lalu
26
Penn Ira A, Records Management Handbook (England: Gower House, 1992).
27
Read-Smith, Record Manajemen (USA: South Western, 2002).
28
Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.
23
C. Penyusutan Arsip
fungsinya. Penambahan jumlah arsip bukan hanya berasal dari dokumen yang
tercipta dari unit kerja, tetapi juga dari dokumen yang di terima oleh unit
1. Pemindahan Arsip
jadwal retensi arsip secara teratur dan tetap, pelaksanaannya di atur oleh
bersangkutan.30
29
Barthos, Manajemen Kearsipan: untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan
Tinggi, 101.
30
Laksmi, Manajemen Perkantoran Modern, 234.
24
penyimpanannya dan arsip yang sudah tidak digunakan lagi oleh unit
lain.
dilakukan perberkas.
2. Pemusnahan Arsip
31
ANRI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan (Jakarta: ANRI, 2012).
25
dan telah habis masa penyimpanannya. Untuk arsip yang memiliki masa
simpan lebih dari sama dengan 10 tahun, maka ditetapkan oleh pimpinan
musnahkan; kode dan pokok masalah; jenis fisik arsip; tanggal, bulan, dan
isinya.
a. Arsip tidak memiliki nilai kegunaan dan telah melampui jangka waktu
masing-masing.
32
Laksmi, Manajemen Perkantoran Modern, 234.
26
kepegawaian.
dikenal baik isi maupun bentuknya dan disaksikan oleh dua pejabat
bersangkutan.
cara membakar habis, dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak
33
Barthos, Manajemen Kearsipan: untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan
Tinggi, 104–5.
27
tulisan.
3. Penyerahan Arsip
nasional pusat.
34
Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), 105–106.
28
4. Penilaian Arsip
aktivitas badan korporasi guna menentukan arsip dinamis mana yang perlu
di simpan dan berapa lama arsip dinamis tersebut perlu di simpan guna
arsip yang bisa dilihat dari substansi informasi dan fungsinya serta
35
Sulistyo-Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, 313.
36
Elizabeth Shepherd and Geoffrey, Managing Records: a Handbook of Principles and
Practice (London: Facet Publishing, 2003), 146.
29
berikut:
manajemen.
nilai guna arsip. Pada surat tersebut, disebutkan bahwa tinjauan dari
37
ANRI, Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2001
Tentang Pedoman Penilaian Arsip Bagi Instansi Pemerintah, Badan Usaha dan Swasta (Jakarta:
ANRI, 2001).
30
arsip tersebut di waktu yang akan datang. Nilai guna primer meliputi;
nilai guna administrasi, nilai guna hukum, nilai guna keuangan, nilai
oleh Arsip Nasional, sehingga pihak lain diluar pencipta arsip dapat
dan kegunaan arsip-asrip itu. Nilai guna sekunder meliputi nilai guna
organisasi yang begitu beraneka ragam. Besar kecilnya arsip yang tercipta
besar arsip yang diciptakan. Besarnya arsip yang tercipta akan menimbulkan
arsip yang tercipta ditentukan retensinya atas dasar nilai kegunaannya dan
dituangkan dalam bentuk jadwal retensi arsip. Jadwal retensi arsip merupakan
daftar yang berisi tentang jangka waktu penyimpanan arsip yang dipergunakan
menentukan nilai kegunaan arsip, jadwal retensi arsip disusun oleh suatu
panitia yang terdiri dari para pejabat yang benar-benar memahami kearsipan,
yaitu daftar yang berisi jangka waktu penyimpanan arsip dan keterangan yang
berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip untuk untuk dinilai
Pada jadwal retensi arsip akan terkandung usur-unsur judul subjek utama
yang merupakan gambaran dari seluruh seri berkas yang dimiliki organisasi,
38
Barthos, Manajemen Kearsipan: untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi,
103.
32
jangka simpan atau usai arsip baik arsip aktif maupun inaktif, penetapan
inaktif.
Nasional RI.
39
Geoffrey, Managing Records: a Handbook of Principles and Practice, 147.
33
E. Penelitian Terdahulu
efisiensi kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
pengarsipan.
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif situasi.40
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari
sumbernya.42 Data yang didapat berasal dari nara sumber yang ditemui
langsung di lokasi penelitian dan juga melalui email. Dalam hal ini data
primer yang peniliti ambil yaitu data yang bersumber dari informan yang
40
Consuelo, An Introduction to Research Methods (Philippines: Rex Printing Company,
1988), 71.
41
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakary,
2011), 6.
42
Irawan Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis
(Jakarta: STIA-LAN, 1999), 86–87.
34
35
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya.43 Data sekunder ini berasal dari dokumen yang diperoleh dari
C. Indikator Penelitian
(guidelines) serta beberapa literature yang diperoleh dari buku, skripsi dan
jurnal.
D. Pemilihan Informan
tentang situasi dan kondisi latar penelitian.44 Dalam suatu penelitian informan
43
Prasetya, 87.
44
Prasetya, 90.
36
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
langsung peneliti terhadap subjek yang ditelitinya. Hal ini dilakukan agar
2. Wawancara
3. Dokumentasi
45
Prasetya, 633.
46
Prasetya, 135.
37
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.47 Dalam teknik triangulasi ini penulis menggunakan tiga tahap teknis
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012).
48
Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis, 99.
38
diperoleh akan diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif yang bertujuan
Data yang telah diperoleh akan diolah melalui tiga tahapan, yaitu:
penting.
yang berada di Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350. Gedung Arsek Lt. 3,
I. Jadwal Penelitian
Proklamasi Kemerdekaan.
Belanda yang pada masa Kolonial diberi hak oleh Pemerintah Kolonial
40
41
Republik Indonesia.
sebagai bank sirkulasi dan bank umum di zaman penjajahan dan belum
Belanda.
Belanda.
42
1949-1953 ada dua bank yang dinyatakan sebagai bank sentral yakni
Indonesia.
tanggal 1 April 1988 Gubernur BI saat itu Prof. Dr. Adrianus Mooy
dimulai sejak masa De Javasche Bank, hal ini tercermin dari sistem
(SKBI).
2012.
a. Visi
Internasional.
b. Misi
Kepala Departemen
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Divisi Pengaturan dan Pengelolaan Kearsipan Bank Indonesia
Pengelolaan Kearsipan
Kearsipan, terdiri dari Kepala Divisi G.VII, Kepala Tim G.VI, Kepala
Unit G.V, Manajer G.IV, Asisten Manajer G.III, Staf G.II, Asisten G.I. Di
divisi ini terdapat pegawai organik dan non organik. Pegawai organik
7. Aprihandoyo Manajer
B. Hasil Penelitian
wawancara dan observasi terdapat beberapa hal yang akan dibahas dari
1) Penilaian Kinerja
49
Indun Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia (Jakarta,
2018).
50
Tri Arso Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia (Jakarta,
2018).
51
Ahmad Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia (Jakarta,
2018).
51
1) Tugas-Tugas Arsiparis
52
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
53
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
54
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
52
2) Syarat Arsiparis
tersebut:
55
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
56
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
53
dan arsip serta tetang seluk beluk instansinya. Selain itu harus
rahasia.
1) Penilaian Arsip
terhadap arsip ini didasarkan pada nilai guna yang dimiliki oleh
57
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
54
58
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
59
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
60
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
55
61
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
62
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
63
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
56
3) Pemindahan Arsip
64
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
65
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
66
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
57
1) Pemindahan Arsip
2) Pemusnahan Arsip
67
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
68
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
69
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
59
kembali dan jika ada arsip yang retensinya lebih dari 10 tahun
70
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
71
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
72
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
60
3) Penyerahan Arsip
73
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
74
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
75
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
61
di Bank Indonesia
yaitu pada saat penyusutan arsip ada beberapa satuan kerja yang masih
BI, dan juga berkas arsip memiliki masalah logistic yang berbeda
berikut :
76
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
77
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
62
78
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
79
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
80
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
81
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
82
Nusantari, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
83
Purnomo, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
84
Yulianto, Kinerja Arsiparis Dalam Penyusutan Arsip di Bank Indonesia.
63
jumlah SDM.
C. Pembahasan
tersebut.
informasi yang lengkap, cepat dan benar haruslah ada sistem dan
85
Barthos, Manajemen Kearsipan: untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi, 2.
65
klasifikasi masalah pada berkas yang telah selesai diproses, bagi yang
masih memiliki nilai guna atau sudah tidak memiliki guna lagi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
67
68
sulit untuk ditentukan apakah masih memiliki nilai guna atau sudah
penyusutannya.
B. SARAN
berikut:
arsip agar lebih efektif; karyawan harus lebih peduli dalam melakukan
suatu peusahaan; dan pada saat penyusutan arsip satuan kerja harus
70
71
-arsip/.
Prasetya, Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan
Praktis. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Lampiran 1
Lemari Roll-O-Pact
Pintu masuk menggunakan Card Key Access
Thermo-Hygrometer
Tangga Darurat
MODULEX
Di setiap ruang SKA sebagai penunjuk lokasi arsip dan sarana pemantau
Aiphone
Proses Peracik
Segel untuk kotak
Nomor kotak
Daftar Arsip yang Akan Dimusnahkan
Daftar Arsip yang Dipindahkan (DAP)
LAMPIRAN 2
Wawancara
Lembar Reduksi Data
1. Kinerja Arsiparis di Kinerja SDM Arsip Penilaian Kinerja “…Hmm untuk kinerja disini mereka bagus
Bank Indonesia Bank Indonesia semua yaa tidak ada yang telat dalam
baik… ” (IN)
(AY)
organisasi.” (AY)
arsip…” (TP)
arsipnya…” (AY)
penyerahan…” (TP)
ANRI...” (AY)
disegel…” (AY)
disegel…” (AY)
(TP)
2. Kendala-Kendala Proses Arsip Belum di Berkas “…Kalau untuk kendala disini sih sejauh ini
Penyusutan Arsip Bank belum ada masalah besar yang terjadi di Bank
dibelakangkan.” (AY)
(TP)
(AY)