Anda di halaman 1dari 4

1. TRIYONO, S.

Pd
2. ANITA WARNI, S.Pd
3. MAULANA SYAFI`I , S.Pd
4. ISWAHYUDI, S.Pd
5. SAHURIYANI, S.Pd
MINIMNYA SIKAP SOPAN SANTUN SISWA
DALAM BERBICARA DAN BERTINGKAH LAKU

1. DESKRIPSI
Sopan santun adalah cara hidup yang digunakan secara turun temurun oleh
sekelompok orang dalam memperlakukan orang lain secara halus dan baik, baik itu budi
bahasa maupun ditingkah laku dengan menggunakan akal budi dan nurani. Beberapa
tahun terakhir budaya sopan santun di Indonesia semakin menurun khususnya antara
siswa dan guru. Mereka tidak lagi menganggap seorang guru sebagai panutan dan
seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan yang patut dihormati dan
disegani.Contohnya ketika seorang anak ditegur oleh gurunya karena telah melakukan
kesalahan si anak menjawab dengan suara yang nyaring dan kasar. Karena kesibukan
orang tua dan pengaruh gadget sehingga orang tua tidak lagi mengajarkan norma
kesopanan.Semua masalah pendidikan diserahkan sepenuhnya untuk guru disekolah
padahal peran orang tua sangatlah penting dalam pembentukan karakter anak.

2. AKTUALISASI
Adapun cara aktualisasinya yaitu :
1. Memberikan pengertian kepada siswa secara lisan bagaimana cara bersikap dalam
berbicara dan bertingkah laku yang baik.
2. Memberikan contoh kepada siswa bagaimana sikap sopan santun dan bertingkah laku
yang baik.
3. Mengajak siswa mempraktekkan cara berbicara yang santun dan bertingkah laku yang
baik.
4. Membicarakan dengan orang tua siswa agar dirumah juga dibiasakan berbicara yang
santun dan bertingkah laku yang baik.

3. HAMBATAN
Hambatan yang mungkin muncul dalam menjalankan hal tersebut yaitu :
1. Siswa tidak terlalu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
2. Saat mempraktekkan cara bertingkah laku siswa masih tidak fokus sambil bermain-
main
3. Orang tua tidak terlalu menghiraukan dan menganggap tidak perlu dipermasalahkan
karena dominan orang tua membela anaknya
4. Pada saat memberikan contoh tentang sikap sopan santun perlu waktu yang banyak
serta detail agar mereka mengerti karena kondisi yang tidak memungkinkan

4. CARA MENGATASINYA ATAU PENYELESAIAN

Ada beberapa cara mengatasi hambatan tersebut:


1. Memberikan contoh yang baik kepada anak dan memberikan alasan kepada anak
setiap kali kita melakukan tindakan sopan santun dengan cara ini, naluri anak
akan terbiasa untuk membedakan mana yang benar dan salah
2. Sosialisasi sopan santun, etika setiap upacara senin
3. Adanya himbauan dalam bentuk sticker atau spanduk
4. Memberikan teguran atau sangsi yang salah sesuai dengan permasalahannya
5. Kepada orang tua memohon kerja samanya untuk memberikan ketegasan dan
mengarahkan anak dalam memilih lingkungan pergaulan mereka
6. Guru dapat mengintegrasikan perilaku sopan santun dalam setiap pelajaran
khususnya dalam pelajaran Agama
5. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
1. Internal
- Kepribadian siswa
tiap orang berbeda-beda, ini dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada pada diri
orang tersebut. Namun dapat pula dipengaruhi oleh faktor eksternal luar
dirinya
- Bakat yang dimiliki
Siswa akan lebih cenderung giat atau rajin belajar, jika pelajaran tersebut
sesuai dengan bakat yang dimilikinya
2. Eksternal
- Pendidikan di sekolah
Semakin tinggi pendidikan karakter (sikap dan moral) di sekolah, maka
karakter atau perilaku siswa akan semakin mudah dibentuk
- Perhatian dan kasih sayang orang tua
Keluarga merupakan tempat pertama pembentukan perilaku anak. Kurangnya
perhatian orang tua pada anaknya, akan berpengaruh besar terhadap sikapnya.
Siswa yang sering berbuat jahil atau nakal di sekolah, bisa saja disebabkan
oleh kurangnya perhatian dari orangtuanya itu mereka lakukan agar
mendapatkan perhatian dari guru maupun teman-temannya.
- Pergaulan sehari-hari
Pergaulan disekolah maupun di luar sekolah akan mempengaruhi perilaku
siswa. Jika bergaul dengan orang-orang yang bisa dikatakan tidak baik, maka
perilaku siswa pun juga begitu. Dan sebaliknya, jika bergaul dengan orang-
orang yang baik, maka perilaku siswa pun juga akan baik. Maka dari itu,
pandai-pandailah dalam memilih teman.

6. KESIMPULAN DAN SARAN


- Kesimpulan
Perlunya ada kerjasama baik antar pihak sekolah dan orang tua agar budaya s

Anda mungkin juga menyukai