Makalah Tumbang Usia 1 3 Tahun
Makalah Tumbang Usia 1 3 Tahun
Disusun Oleh:
123151004
JAKARTA 2015
A. Latar Belakang
pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat karena gizi kurang. Selain itu
laporan dari WHO kematian pada anak dibawah umur lima tahun tercatat sebanyak
49%, akibat gizi buruk yang terjadi di negara berkembang. Kasus kekurangan gizi
Asesmen terkini, yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (the
bidang membaca, matematika dan science. Posisi Singapura, Vietnam, Thailand dan
Malaysia berturut-turut adalah pada urutan ke 2, 17, 50 dan 52, sementara Indonesia
mengalami malnutrisi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 4,1 juta jiwa. Sebanyak
3,38 juta jiwa dengan gizi kurang dan 775 jiwa dengan gizi buruk (Opini kita, 2010).
BBLR di Indonesia sebesar 8,8 persen, anak balita pendek sebesar 35,6 persen,
anak balita kurus sebesar 13,3 persen, anak balita gizi kurang sebesar 17,9 persen,
dan anak balita gizi lebih sebesar 12,2 persen. Dengan demikian Indonesia
menghadapi masalah gizi ganda, di satu pihak mengalami kekurangan gizi di pihak
Sepertiga anak Indonesia usia dibawah lima tahun mempunyai status gizi stunting
atau pendek, lebih dari seperlima anak sudah mengalami stunting pada usia 0-5
bulan, mencapai puncaknya pada usia antara 2-3 tahun, yaitu lebih dari 40%.
Prevalensi stunting pada balita dari kelompok masyarakat termiskin lebih tinggi
terkaya juga sangat tinggi yaitu 30%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia pernah mengalami kekurangan gizi khronis dan berulang, dan
Masalah Kesehatan anak merupakan salah satu masalah yang utama dalam
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak
orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat
pendidikan dan sosial ekonomi yang sangat rendah. Mereka menganggap bahwa
selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk
pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Sering juga para orang tua
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu
aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh
kembang anak juga harus dilihat dari aspek faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam
(Suratyo, 2008).
Orang tua juga perlu memperhatikan sejumlah perkembangan motorik halus dan
motorik kasar anak, serta sosialisasi dan bahasa anak dalam periode emas mereka.
Gerak-gerik anak seperti menyusun menara kubus adalah salah satu gejala
perkembangan motorik halusnya. Biasanya pada usia dua tahun, gerakan-gerakan
Sekitar 5 juta anak lahir di indonesia setiap tahunnya. Tumbuh kembang anak di
1000 hari pertama kehidupannya masih menjadi masalah besar di Indonesia. Guna
Indonesia, saat ini sedang berlangsung program 1000 Hari Pertama Kehidupan
Seribu hari disini adalah seribu hari pertama kehidupan, yaitu pada ibu hamil, ibu
menyusui dan anak usia 0-23 bulan (270 selama masa didalam kandungan dan 730
hari selama masa 2 tahun pertama pasca lahir). Indikatornya adalah penurunan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR), anak balita pendek (stunting), kurus (wasting), gizi
kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight). Ini adalah masa pertumbuhan dan
perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh. Pada saat dilahirkan, bayi
mempunyai organ yang hampir semuanya telah selesai dibentuk, diikuti dengan
Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang
dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi
dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian, karena bayi bersifat
jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai
atinya bila perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama
kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000
yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai
tiga resiko:
terkena. Bila ginjal, maka akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal, bila
pancreas maka akan beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan
2) Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif,
Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi
mempunyai kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal dari masalah
yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada
Program 1000 HPK ini mengedukasi mengenai pentingnya gizi bagi bayi sejak
masa konsepsi dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk bayi berusia 0
hingga dua tahun. Standar PMBA adalah inisiasi menyusui dini segera setelah lahir,
ASI eksklusif 0-6 bulan, pemberian MPASI berbasis pangan lokal mulai usia enam
bulan, dan tetap meneruskan pemberian ASI hingga bayi berusia dua tahun. Standar
ini sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian sebagai standar terbaik untuk
kesehatan bayi. Edukasi tersebut diharapkan dapat menekan angka gizi buruk yang
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini
anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol
orang lain melalui kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini
jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan
bertambah dibanding anggota tubuh lain ). Hampir semua fungsi tubuh sudah
matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan
stress,sehingga saat ini sudah bisa diajarkan toilet training .Pada fase ini
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain
berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau
perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan
menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan " tidak" baik dengan kata-kata maupun
Negatifisme). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah sate tahun, si kecil
akan menjadi seorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan
menyelinap keluar masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang
dapat dijatuhkan, memanjat apa yang bisa dipanjat, memasukkan benda-benda kecil
kedalam benda yang lebih besar dan sabagainya. Pendek kata tangannya tidak bisa
Pada usia 2 tahun si kecil akan cenderung mengikuti orang tuanya kesana-
kemari, ikut ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini di lakukan
dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia
senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan takut dan cemas sering terjadi
apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus
bepergian lama atau memutuskan untuk kembali bekerja dan meminta bantuan
orang lain untuk mengawasi anaknya, biasanya anak tidak rewel pada saat orang
tua pergi tetapi pada saat mereka kembali anak akan terus-menerus melekat pada
ayah dan ibunya dan tidak mengizinkan siapapun juga mendekatinya, karena ia takut
orang tuanya akan pergi lagi. Perasaan takut akan semakin menghambat pada saat
tidur ia mau berbaring jika ayah atau ibunya duduk di sampingnya ( Hurlock,
2002:101).
Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah
sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada
usia antara 2 ½ - 3 tahun tampaknya makin berkurang, Sikap pada orang tua bukan
saja bersahabat tetapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada
orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika
tetap makluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun anak
cenderung meniru siapa pun yang dilakukan orang tuanya sehari-hari disebut proses
identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak di bentuk jauh lebih banyak dari
petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka,
membina kepribadian, membentuk sikap dasar, baik terhadap pekerjaan, orang tua
1. Faktor herediter
Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh
kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis
2. Faktor lingkungan
a) Lingkungan pranatal
meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan merokok
dan lain-lain.
b) Lingkungan postnatal
Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga, posisi
E. PERKEMBANGAN KOGNITIIF
1. Pengertian
berfikir serta bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Weinstein dan mayer,
strategi kognitif sangat penting bagi siapa pun untuk mencapai kompetensi yang
baik.
Menurut Jean Piagiet pada usia 1-3 tahun anak sudah dapat :
b. Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan
c. Menguasai keadaan tetap dari objek misalnya : menyadari bahwa benda tetap
a. Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa.
Sedangkan pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari
berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa
pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat. Pertumbuhan ini
b. Pada usia 1 – 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada
c. Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata. Pada usia 12 – 17 bulan,
anak sudah dapat memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa
kata. Selain itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan
menggunakan gerakan tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan,
kata anak-anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu, anak sudah mulai
sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya
cepat.
mendorong rasa ingin tahu anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang
sering dianggap bermain, padahal anak sedang mencari tahu apa yang akan
terjadi kemudian setelah anak melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa
- setelah usia 2-3 tahun fungsi kognitif yang lebih tinggi turun
pada periode dini kehidupannya. Otak bayi yg lahir aterm mempunyai synaps yg lebih
untuk berfungsi. Waktu antara “synaptic blooming and pruning” sangat bervariasi
F. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
a. Pengertian
bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan
adalah kepribadian yang sehat. Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada
tahap yang tepat, fiksasi dapat terjadi. fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap
awal psikoseksual. Sampai konflik ini diselesaikan, individu akan tetap “terjebak”
dalam tahap ini. Misalnya, seseorang yang terpaku pada tahap oral mungkin
terlalu bergantung pada orang lain dan dapat mencari rangsangan oral melalui
manusia, yang sesuai masa 1-3 tahun adalah masa oral dan anal, berikut
penjelasannya:
1. Masa oral (0-1,5 tahun)
mulut (oral). Anak biasanya senang mengisap ibu jari, menggigit dan merusak
dengan mulut. Yang menjadi sasaran pemuasan pada masa ini adalah mulut
sendiri dan memilih benda-benda ke mulut, selain itu digigit dengan keras.
Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak belajar mengontrol
pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan mandiri.
b. Pada fase ini tugas yang dapat dilaksanakan anak adalah latihan kebersihan.
dengan keinginanya.
d. Untuk itu toilet training adalah waktu yg tepat dilakukan dalam periode ini.
Masalah yang yang dapat diperoleh pada tahap ini adalah bersifat obsesif
(ganggan pikiran) dan bersifat impulsif yaitu dorongan membuka diri, tidak
a. Pengertian
Menurut Erik H. Erikson Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu
teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya
ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi
pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang
lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan
dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson
Anak belajar mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau
katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat
dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Elektra
complex.
Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs Guilt, (inisiatif vs rasa
malu dan bersalah). Perkembangan ini berpusat pada kemampuan anak untuk
sendiri. Ia merasakan bahwa dunia adalah baik hati atau sedikitnya dapat
bersikap dengan cara tidak rasional atau untuk menarik diri mereka sendiri ke
untuk ke kamar kecil. Dia membutuhkan suatu keadaan yang tetap, sebagai
Perasaaan diri dari pengendalian diri ini (otonomi) yang dinaiki pada langkah ini
memimpin ke arah suatu perasaan yang tetap tentang kehendak yang baik dan
otonomi yang dengan baik dipandu dapat mengarah pada suatu keadaan sakit
saraf, suatu perasaan yang menyebar tentang rasa malu terhadap dunia, dan
ketika aktivitas daycare. Anak akan bertemu dengan pengasuh, orang tua, dan
prekonvensional ketika anak merespon pada label “baik” atau “buruk”. Selama tahun
pada perilaku orang tua mereka yang berkaitan dengan urusan moral. Pola disiplin
yang negatif.
Kohlberg menggolongkan masa ini Anak mulai belajar baik dan buruk,benar atau
yang saya mau, tahap berikutnya adalah Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik
dan buruk sebagai konsekuensi tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah
I. PERKEMBANGAN BAHASA
1. Pengertian
peranan kunci dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa adalah "alat" menuju
lainnya.
bersifat fisik dan psikhis. Secara fisik, kemampuan anak dalam memproduksi
kata-kata ditandai oleh perkembangan bibir, lidah, dan gigi mereka yang sedang
dan memahami arti kata juga tidak lepas dari kemampuan mendengarkan,
dorongan moral yang sangat kuat akan memperoleh kata-kata yang banyak dan
kalimat pada anak usia lima tahun pertama, yaitu : periode prelingual, periode
lingual dini dan periode deferensiasi. Untuk usia 1-3 tahun, memasuki periode
lingual dini, dimana periode ini ditandai dengan kemampuan anak untuk
membuat satu kata maupun kalimat dua kata dalam satu percakapan dengan
orang lain.
Perbendaharaan kata ucapan bayi meningkat secara cepat sejak kata pertama
diucapkan, yang mencapai rata-rata 200 hingga 275 kata pada usia 2 tahun.
konsep dan peran yang dimainkan oleh bahasa dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Untuk menyampaikan makna atas ucapan dua kata itu, anak sanagat
Menurut Papalia, Olds & Feldman, Karakteristik bahasa pada anak-anak usia
tiga tahun pertama antara lain: sederhana, memahami hubungan gramatika (tata
bahasa) walaupun tidak mampu diucapkan secara langsung, dan memahami arti
kata-kata.
Daftar perkembangan bahasa dari usia satu sampai usia tiga tahun
10-12 bulan Bayi mulai memahami kata-kata (seperti kata tidak dan nama sendiri)
9-10 bulan Bayi mampu menggunakan beberapa isyarat sosial yang dapat
10-14 bulan Anak mampu mengatakan kata-kata pertama dan meniru suara orang
lain
kata secara cepat dari 50 kata menjadi 400 kata. Anak mampu
20-22 bulan Anak mampu menggunakan beberapa isyarat atau nama. Nama
30 bulan Anak mampu menggunakan kalimat dua kata sebagai frase dan ingin
36 bulan Anak belajar kata-kata baru hampir setiap hari. Ia berbicara dengan 3
kata atau lebih kata. Ia mampu memahami bahasa atau kata-kata dengan
baik, mampu membuat kalimat dengan aturan tata bahasa tetapi sering
J. PERKEMBANGAN FISIK
seorang anak .setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan sistem interaksi yang
kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan fisik ini terbagi menjadi sistem motorik halus dan kasar :
a. Pengertian
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf
motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan
a) Pengertian
gerak-gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari,
berbeda.
dan operasional formal. Untuk anak usia sampai 3 tahun, tahapan sampai tahap
Tahap ini berlangsung dari kelahiran hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi
tindakan-tindakan motorik fisik. Pada permulaan tahap ini, bayi yang baru lahir
memiliki sedikit lebih banyak pola-pola refleks. Pada akhir tahap, anak berusia 2
sirkular tersier, representasi mental. Untuk usia 1-3 tahun dimulai dari reaksi
Pada masa ini, anak secara sadar telah mampu melakukan koordinasi
benda dengan baik yang terlihat maupun itu disembunyikan, dan ada upaya
objek, yakni kemampuan untuk memahami letak posisi semula dan tidak
mencarinya. Hal inilah, oleh Piaget, disebut AB search error, yakni kesalahan
yang dilakukan oleh anak dalam mencari objek benda yang dipindahkan oleh
orang lain ke tempat lain. Hal ini terjadi karena anak belum mampu
membayangkan letak benda. Hal yang paling menonjol dalam masa ini, ialah
yang dilihatnya, baik suara/ucapan, perilaku. Disini, anak mulai aktif belajar
yang berdampak pada satu atau beberapa akibat tertentu. Kemampuan ini
dimiliki oleh anak, setelah melalui pengalaman reaksi sekunder. Pada masa
ini, anak maju satu lankah dengan masa sebelumnya. Bila masa
sebelumnya, anak tak mampu mencari benda yang dipindahkan, maka kini ia
telah mampu mencarinya sampai berhasil. Selain itu, anak telah memiliki
kemampuan inisiatif untuk melakukan koordinasi suatu kegiatan. Ia ingin
dampak berbeda-beda.
c) Representasi mental
interaksi sosial sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
perilaku masa lalu maupun rencana pengalaman perilaku di masa yang akan
datang. Selain itu, anak juga dapat melakukan imitasi pengalaman perilaku
diobservasinya.
hubungan sederhana antara informasi sensor dan tindakan fisik. Akan tetapi
walaupun anak dapat secara simbolis melukiskan dunia, menurut Piaget, mereka
belum mampu untuk melaksanakan apa yang Piaget sebut “operasi”- tindakan
secara mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik. Pada tahap ini
konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat
dan kemudian lemah, serta keyakinan terhadap hal yang magis terbentuk.
usia 2-4 tahun. pada sub tahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan
dan kemampuan itu mengembangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-
18 Bulan Berlari kencang, duduk pada kursi kecil, berjalan menaiki tangga
24 Bulan Adaptasi Bahasa Sosial Berlari dengan baik, naik turun tangga,
Sosial melipat kertas dalam sekali lihat. Menggunakan tiga kata dalam
Anak kecil membutuhkan diet dengan kandungan energi yang besar, mereka
buahandan sayur-sayuran. Secara umum, usia toddler merupakan usia transisi dari
perubahan diet tinggi lemak sejak bayi menjadi diet rendah lemak pada usia pra
Orang tua harus diberitahu bahwa makanan yang mengandung karbohidrat harus
diberikan saat anak makan menu utama. Pemberian buah-buahan dan sayur-sayuran
dengan porsi 80 gram sehari harus dipikirkan oleh orang tuanya, sangat penting
untuk memberikan buah dan sayur pada setiap kali makan untuk membuat anak
terbiasa dengan makanan ini. Dengan memotong-motong sayur atau buah menjadi
potongan kecil, diaduk pada penggorengan, dan dibakar untuk membuat manis
rasanya dan ditambahkan pada sup dan saus dapat menambah konsumsi sayur dan
buah pada anak.Susu dan produk susu merupakan sumber kalsium dan nutrisi
lainnya yang sangat penting, dan orang tua sebaiknya memberikan sebanyak 3 kali
sehari. Namun,memberikan banyak susu dapat menggantikan makanan penting
lainnya dan dapat mengarah kepada defisiensi Fe pada toddler. 1 sampai 2 kali
pemberian daging, ikan,dan makanan alternatif bagi vegetarian (seperti telur, buncis,
kacang) juga harus diberikan dan dapat disajikan dengan makanan yang berkuah
krim, kue, biskuit) dapat diberikan dalam jumlah tidak banyak dan tidak boleh
buruknya pertumbuhan yang disebabkan oleh nutrisi yang rendah dan infeksi, ini
Namun, anak juga dapat menjadi gemuk (obes). Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi obesitas pada anak, yaitu genetik, faktor lingkungan, seperti diet yang
rendah dan aktivitas fisik yang rendah, merupakan faktor resiko yang besar membuat
bertambahnya berat anak. Terdapat bukti bahwa kebiasaan makan terus memburuk
dibandingkan dengan tahun 1950-an dan beberapa bukti bahwa toddler tidak aktif
dengan hampir setengahnya anak-anak berusia 2-3 tahun yang menonton lebih dari
kudapan, hindari percekcokan saat makan, namun batasi lama waktu makan,
mendorong anak untuk makan sendiri menggunakan sendok dan cangkir, dan batasi
BENTUK MAKANAN
12 – 24 bulan ASI sesuai kemauan anak
(bayam, wortel) :
Nutrisi adalah salah satu komponen yang paling penting dalam menunjang
dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
a) Energi
Banyak sedikitnya asupan energi atau kalori sangat berpengaruh terhadap laju
anak. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama selain protein dan
lemak.
b) Protein
Protein merupakan salah satu sumber energi, dan sebagai salah satu zat
pembangun yang dibutuhkan anak untuk pembuatan sel-sel baru dan merupakan
pembentukan berbagai struktur organ tubuh. Selain itu juga protein berperan
Asam lemak omega-3 merupakan salah satu asam lemak esensial yang berfungsi
darah merah. Kandungan ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-
bijian.Selain itu dapat juga diperoleh dari sumber hewani, telur, daging, ikan, dan
lain-lain.
d) Vitamin A (Retinol)
e) Vitamin D (Calciferol)
h) Vitamin B1 (Thiamin)
i) Vitamin B2 ( Ribovlafin)
Fungsi vitamin ini pembebasan energi dari bahan makanan, pertumbuhan dan
j) Vitamin B3 (Niacin)
Fungsi niacin adalah menjaga keseimbangan kerja sel saraf, selain itu juga
k) Vitamin B6 (Piridoksin)
oleh tubuh selain itu juga berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
pencernaan, sistem urat saraf, dan sumsum tulang belakang dan bersama
dengan zat besi dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin banyak di dapat
m) Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi guna menunjang berat
n) Zat Besi
normal.
o) Yodium
BEBAN ASET
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Nurhemi. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta: Med Press (Anggota IKAP).
Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT. Refika
Aditama
Hidayat, Alimul Azis. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Salemba Medika.
Kassanti Annia. 2008. Buku Pintar kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta: Araska
Piranti
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelititan Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Purwo, Bambang Kaswanti. (1990), Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya 3,
Riana Mashar. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya (Jakarta:
Santrock, John W. (1995). Life Span Development (Edisi Kelima), University of Texas,Dallas
Suratyo Nano. 2008. Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas.
http://melatikalimantan.blogspot.com/2011/07/perkembangan-psikoseksual-menurut-freud.html
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/perkembangan-anak-masa-
toddler-dan-school-age/
https://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/perkembangan-anak-menurut-jean-
piaget-dan-vigotsky/
http://ekacahyamaulidiyah.blogspot.co.id/2014/02/anak-usia-dini_6.html
http://elicious-edu.blogspot.co.id/p/psikologi-perkembangan-anak.html
http://www.education.vic.gov.au/childhood/parents/health/Pages/toddler.aspx
http://www.pdrc.or.id/index.php/en/news/304-seribu-hari-yang-menentukan-masa-depan-
bangsa
(diakses 04 April 2016, pukul 19.54 wib)
http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/standar-program-1000-hari-pertama-
kehidupan.html
(diakses 04 April 2016, pukul 20.15 wib)
http://wvindonesia.org/images/article/4141/Aksi%20Gizi%20Booklet.pdf
(diakses 04 April 2016, pukul 20.20 wib)
http://kgm.bappenas.go.id/document/datadokumen/41_DataDokumen.pdf
(diakses 04 April 2016, pukul 20.30 wib)