Anda di halaman 1dari 6

PENGETAHUAN ARSITEKTUR TRADISI MELAYU

RUMAH TRADISIONAL PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

OLEH
Dino Wahyuri Rahman (
Wahyudhi Herman (0647315)

PRODI TELEVISI DAN FILM


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur kembali penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Pengetahuan Arsitektur Tradisi Melayu ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil survei dari bentuk, struktur serta bagian-bagian
bangunan tradisional yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Nofrial
S. Sn., M. Sn selaku dosen pengampu mata kuliah Pengetahuan Arsitektur
Tradisi Melayu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padangpanjang, 25 November 2019

Penulis I Penulis II

Dino Wahyuri Rahman Wahyudhi Herman


0647315
RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG
Rumah adat Bangka Belitung adalah bangunan rumah tradisional yang berada
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sendiri berada di dekat Pulau Sumatera. Diresmikan pada tanggal 9 Februari
2001. Provinsi ini memiliki 470 pulau kecil dan 2 pulau besar, Pulang Bangka
dan Pulau Belitung. Selain kaya dengan timah, Bangka Belitung juga kaya akan
budaya, salah satu yang menarik adalah Rumah Adat Bangka Belitung.

STRUKTUR BANGUNAN RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG


Rumah adat Bangka Belitung sedikit banyak dipengaruhi oleh Budaya Melayu
terlihat pada rumah panggung dengan bahan material dari alam. Tiang dan
lantai ruma hterbuat dari bahan ayu, untuk dinding menggunakan bamboo
atau kulit kayu dan bagian atap dibuat dengan ijuk atau daun rumbia.
Ada sembilan tiang yang menopang rumah ini dan satu tiang besar yang
diletakkan di bagian tengah rumah sebagai penyangga utama. Tiang yang
diletakkan pertama pada umumnya adalah tiang utama kemudian delapan
tiang sisanya.
Tiang utama digunakan untuk menyangga balok-balok kayu yang melintang
dan digunakan untuk kerangka atap rumah.
Rumah adat Bangka Belitung ini tidak boleh dicat sehingga menggunakan
warna asli dari bahan alam yang digunakan. Hal ini menjadi daya Tarik
tersendiri dari rumah adat ini. Terdapat banyak ventilasi di bagian dinding
rumah. Bentuk atap rumah ini melengkung seperti pelana kuda.

CIRI KHAS RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG


Ada beberapa bagian dari rumah tersebut yang menjadi ciri khas karena tidak
ditemukan di kebanyakan rumah adat lainnya.
Ciri khas yang menjadi keunikan dari rumah adat ini yaitu sebagai berikut :
1. Atap rumah panggung yang melengkung seperti pelana kuda;
2. Tidak boleh dicat/diberi warna/wallpaper dinding, warna harus alami
dari bahan alam;
3. Rumah adat ini terdiri dari tiga ruangan yaitu ruangan utama, loss, dan
dapur; dan
4. Pada bagian depan rumah panggung ini ada tangga yang berguna untuk
jalan masuk ke dalam rumah.
FUNGSI RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG
Pada masa lalu rumah adat ini digunakan untuk tempat tinggal. Di masa
sekarang rumah adat ini menjadi salah satu ikon kebudayaan Bangka Belitung
yang mencerminkan kemajuan peradaban sejak masa silam.
Rumah ini memiliki tiga ruangan yaitu ruangan utama, dapur dan ruangan
yang dinamakan loss yang menghubungkan ruang tamu dan bagian dapur.
Di bagian depan ada teras yang biasa digunakan untuk menerima tamu sambil
berbincang atau juga digunakan untuk bersantai di waktu sore.
Masuk ke dalam, di bagian paling depan ada ruang utama. Ruang utama adalah
ruang yang paling luas di rumah tersebut. Di ruangan ini biasanya terpajang
berbagai hiasan khas Bangka Belitung seperti baju adat pengantin, senjata
tradisional dan lain-lain. Tak ada kursi dan meja, ketika ada tamu yang dating
maka pemilik rumah akan menggelar tikar untuk duduk.
Setelah ruang utama ada ruang yang dinamakan loss. Loss adalah ruang yang
menghubungkan ruang utama dan dapur.
Yang terakhir yaitu dapur digunakan untuk masak, tempat menyimpan
peralatan dapur, meja makan dan tempat penyimpanan makanan. Selain itu
dapur juga digunakan untuk tempat meletakkan alat-alat pertanian seperti
cangkul dan lain sebagainya.

JENIS RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG


Rumah adat ini memiliki beberapa jenis rumah antara lain rumah panggung,
rumah limas dan rumah rakit.
1. Rumah Panggung
Rumah Panggung Bangka Belitung ini adalah perpaduan dari gaya dan
budaya rumah Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan Melayu
Bubung Panjang serta arsitektur rumah ini sama sekali belum
terpengaruh dari budaya luar.
Rumah adat ini terbuat dari kayu, rotan atau bamboo dengan atap
menggunakan dedaunan, daun rumbia atau bisajuga menggunakan
alang-alang atau akar pohon yang lebih kuat dan juga lebih tahan lama
namun ada juga yang menggunakan genteng dari tanah liat.
Komponen kayu yang mendominasi pembuatan rumah ini
melambangkan kehidupan orang Bangka yang penuh dengan
kesederhanaan.
Atap rumah ini juga unik dengan desain atap yang tinggi dan sedikit
miring. Di bagian depan ada tangga untuk menuju ke rumah, kemudian
ada teras.
Pada bagian dinding ada banyak jendela dan ventilasi yang dipasang. Di
bagian dalam ada rumah indukk dan rumah dapur. Bagian dinding
berwarna polos menggunakan warna alami dan bahan alam dan tidak
diperbolehkan untuk menggunakan cat.
2. Rumah Limas
Rumah Limas ini berbeda dengan Rumah Panggung karena sudah
sedikit bergaya eropa atau masa kolonial. Selain itu rumah ini juga
mengambil sentuhan dari gaya rumah adat dari Sumatera Selatam
karena dahulu Bangka Belitung masih termasuk daerah Sumatera
Selatan.
Desain rumah ini lebih modern terutama di bagian dalam karena ada
penambahan ruang. Bagian dalam rumah ini sudah ditambahkan
ruangan tertentu seperti kamar atau ruang keluarga. Biasanya
penambahan dilakukan dengan bentuk memanjang ke belakang
dengan ruang tamu diletakkan paling depan atau melebar ke samping
dengan kamar tidur dan ruang tamu dibuat sejajar.
Di bagian luar, atap rumah ini berbentuk limas. Pada bagian lantai
rumah ada perbedaan tinggi lantai yang dinamakan bengkilas.
Perbedaan lantai ini untuk membedakan strata atau status sosial tamu
tersebut.
Lantai tertinggi akan digunakan oleh tamu yang memiliki strata sosial
tinggi sedangkan untuk tamu biasa bias menempati teras atau di lantai
kedua.
3. Rumah Rakit
Rumah Rakit ini adalah rakit yang dibuat dan digunakan sebagai rumah.
Ide rumah rakit ini juga merupakan upaya masyarakat karena Bangka
Belitung adalah daerah yang banyak dikelilingi oleh sungau dan lautan
sehingga masyarakat pun membuat tempat tinggal dan sekaligus
tempat berbisnis di atas air.
Arsitektur rumah ini bergaya Melayu Bubung Panjang dan juga
Tionghoa dengan penambahan pada sisi bangunan rumah.
Pada umumnya rumah ini dibuat oleh orang Tionghoa.
Seperti rakit pada umumya, rumah ini menggunakan bahan utama
bambu. Bambu yang sering digunakan adalah bambu manyan karena
bambu jenis ini memiliki ukuran yang besar-besar dan tahan lama
mesti terkena hujan dan panas di atas perairan. Bambu yang membuat
rumah bias mengapung di air dan tidak tenggelam ketika ditempati
oleh pemiliknya.
Bias juga menggunakan kayu khusus seperti kayu trembesi atau kayu
seru yang banyak terdapat di Bangka.
Rumah Rakit ini terapung di atas air dan tidak menetap di satu lokasi.
Bagian dinding menggunakan papan kayu.
Untuk menyatukan bahan-bahan rumah digunakan rotan yang
berfungsi sebagai pengikat, rotan kecil untuk atap rumah sedangkan
rotan yang agak besar untuk mengikat bambu atau balok kayu sebagai
pelampung rumah atau bagian lantainya.

Anda mungkin juga menyukai