Pariwisata

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

A.

Pariwisata
Pariwisata merupakn sebuah kegiatan untuk menyediakan dan mengusahakan daya tarik
wisata dan usaha usaha lain yang terkait dengan bidang pariwisata. Pariwisata merupakan
suatu alat untuk menggerakan sektor perekonomian suatu daerah, kota ataupun sebuah
negara yang berkontribusi terhadap kemakmuran suatu daerah. Pariwisata dapoat diukur
keberhasilannya melalui berkembangnya sektor lain selain pariwisata terhadap penerimaan
pemerintah, yang paling mudah untuk diamati adalah meningkatnya jumlah wisatawan dari
periode ke periode. Agar jumlah wisatawan terus meningkat tentu mereka harus merasa puas
dengan destinasi wisata bersangkutan. Jika wisatawan merasa puas maka mereka akan
mengulang kembali liburannya dan bahkan memberikan rekomendasi kepada teman –
temaan ataupun kerabatnya untuk liburan ke destinasi wisata yang sama.
Beberapa dampak positif pariwisata di sektor ekonomi yaitu :
1. Menghasilkan devisa untuk negara melalui pertukaran mata uang asing.
2. Membuka peluang calon pembeli untuk produk barang dan jasa masyarakat di daerah
bersangkutan.
3. Meningkatkan penghasilan masyarakat
4. Menciptakan lapangan pekerjaan baru baik yang terikat dengan pariwisata ataupun tidak.
5. Sumber pendapatan asli daerah
6. Pemicu meningkatnya kreativitas seniman sebagai konsumsi wisatawan.
Tidak hanya memberikan dampak positif pariwisata juga memberikan dampak negative yang
antara lainnya adalah menyusutnya lahan pertanian akibat pertumbuhan pembangunan
pariwisata, meningkatnya kriminalitas, lalu lintas padat, banyak bangunan komersial yang
melanggar tataruang wilayah, dan eksternalitas. Eskternalitas merupakan aktivitas
kepariwisataan yang menyebabkan kerusakan pada lingkungan, polusi air (sungai, laut dan
sumur) dan tanah, sehingga menyebabkan terjadinya kerugian social yang ditanggung oleh
masyarakat setempat.

B. Daya Tarik Wisata


Sejarah daya tarik wisata di Indonesia pada awalnya adalah untuk menggantikan istilah objek
wisata, namun setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) pada tahun 2009, kata objek
wisata tidak digunakan lagi untuk menyebutkan kata objek wisata yang merupakan suatu
destinasi para wisatawan. Sesuai dengan UU Republik Indoneisa Nomor 10 Tahun 2009, daya
tarik wisata merupakan sesuatu yang memiliki keunikan yang bentuknya beraneka ragam,
kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi destinasi wisata wisatawan.
Dasarnya daya tarik wisata dapat dibagi menjadi dua, yaitu daya tarik wisata alamiah dan daya
tarik wisata buatan. Daya tarik wisata alamiah merupakan dari tarik wisata yang alami atau
ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa sedangkan daya tarik buatan merupakan daya tarik wisata
yang diciptakan oleh manusia seperti contohnya adalah museum, peninggalan sejarah, seni
dan budaya, wisata agro dan lain sebagainya. Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik
wisata apabila telah memenuhi aspek – aspek berikut : (1) daya tarik dapat disaksikan (what
to see), dapat diartikan bahwa suatu daerah harus memiliki sebuah daya tarik yang dapat
dilihat oleh mata seperti contohnya atraksi budaya, pemandangan alam, kegiatan ataupun
kesenian yang dapat menjadi hiburan bagi wisatawan. (2) Aktivitas wisata yang dapat
dilakukan (what to do) disamping wisatawan dapat menyaksikan sesuatu yang menarik,
wisatawan juga difasilitasi dengan fasilitas atraktif dengan mengajak wisatawan untuk
melakukan kegiatan sehingga wisatawan antusias untuk berkunjung ke suatu daerah wisata.
Sumber :
Rai Utama, I Gusti Bagus. 2019. Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif. Yogyakarta :
Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai