Anda di halaman 1dari 30

Dokter Ahmad memimpin rapat di Dinas kesehatan dengan agenda evaluasi program SDGs yang

cakupannya tidak sesuai target, di Jawa Tengah sendiri pada tahun 2019 terdapat kasus kematian ibu 306
kasus/100.000 kelahiran hidup . Evaluasi tentang kasus kematian ibu yang telah dilaksanakan menunjukkan
cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan masih rendah, cakupan K 4 ke pelayanan
kesehatan juga rendah. Selain itu terdapat beberapa masalah diantaranya adalah tenaga kesehatan yang
kurang terampil dan lemahnya pengawasan program. dr Ahmad Sebagai pimpinan organisasi pelayanan
kesehatan memahami bahwa untuk mencapai tujuan organisasi dibutuhkan tata kelola administrasi
kesehatan yang baik didukung oleh penguasaan ilmu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat agar
pelaksanaan program lebih efektif dan efisien.

Pada Rapat tersebut dr Ahmad mulai melakukan koordinasi dengan tim kerjanya untuk
merumuskan perbaikan program penurunan angka kematian ibu baik dari ketersediaan sumber daya dan
input yang lain, maupun dari proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
pengawasannya. Diharapkan setelah ada perbaikan pada input dan proses tujuan program untuk
menurunkan angka kematian Ibu di wilayah kerjanya bisa segera tercapai.

STEP 3

1. Jelaskan mengenai SDGs dan MDGs?


2. Apa saja unsur administrasi kesehatan?
Administrasi berasal dari kata administrare (latin; ad = pada, ministrare = melayani) dengan
demikian jika ditinjau dari asal kata administrasi berarti memberikan pelayanan kepada
masyarakat.(Azwar Azrul,1993)
1. Masukan
Yang dimaksud dengan masukan (input), dalam administrasi adalah segala sesuatu yang
dibutuhkanuntuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan ini dikenal pula dapat
melaksanakan pekerjaan administrasi (tools of administration). Masukan dan/atau perangkat
administrasi tersebut banyak macamnya.
Beberapa diantaranya yang terpenting adalah :
a) Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat memebedakan masukan dan/atau
perangkat administrasi atas tiga macam, yaitu :
1. Sumber
Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu untuk menghasilkan barang
atau jasa. Sumber ini secara umum dapat dibedakan atas tiga macam, yakni :
2. Sumber tenaga
Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua macam, yakni tenaga ahli (skilled)
seperti Dokter, dokter gigi,Bidan, Perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled), seperti pesuruh,
penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.
3. Sumber modal
Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya. Jika disederhanakan dapat dibedakan
atas dua macam, yakni modal bergerak (working capital) seperti uang dan giro serta modal tidak
bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah, dan sarana kesehatan.
4. Sumber alamiah
Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat
dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal. (Azwar Azrul,1993)
5. Tata Cara
Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi
kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan. (Azwar Azrul,1993)
6. Kesanggupan
Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan fisik, mental dan biologis
tenaga pelaksana. Sacara umum bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari Negara yang telah
maju lebih tinggi dari pada Negara yang lebih maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari
tenaga pelaksana dari Negara yang masih terbelakang.
Mudah dipahami karena memanglah keadaan kesehatan serta keadaan gizi masyarakat
dinegara yang telah maju, jauh lebih baik dari pada Negara yang masih terbelakang.( Azwar
Azrul,1993)
Koontz dan Donnels membedakan masukan dan/atau perangkat administrasi atas empat
macam, yakni manusia (man), modal (capital), manajerial (managerial) dan teknologi
(technology).( Azwar Azrul,1993)
Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang disebut sebagai 4M, yakni
manusia,(man), uang(money), sarana (material), dan metode (methodh) untuk organisasi yang
tidak mencari keuntungan serta 6M, yakni manusia (man), uang (money), sarana (material),
metode (metodh), pasar (market) serta mesin (machianery) untuk organisasi yang mencari
keuntungan.
2. Proses
Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah langkah-langkah yang
harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal dengan nama fungsi
administrasi (function of administration). Pada umumnya proses dan ataupun fungsi
administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.( Azwar Azrul,1993)
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka pembagian fungsi
administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut, meskipun bervariasi, namun jika
dikaji secara mendalam pada dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.( Azwar
Azrul,1993)
Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi ini
sering disederhanakan menjadi 4 macam saja, yaitu :
· Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusun anggaran belanja.
· Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan staf.
· Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,
pengkoordinasian,bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
· Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan. (Azwar
Azwar,1993)
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk
administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health
service). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya, secara umum dapat
dibedakan atas 2 macam.
1) Pelayanan kedokteran (medical sevices)
2) Pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).
4. Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan,
yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang
dimaksudkan disini dibedakan atas 4 macam, yakni perseorangan, keluarga , kelompok dan
masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung (direct target group) atau pun bersifat sasaran
tidak langsung (indirect group target). ( Azwar Azrul,1993)
5. Dampak
Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh keluaran, untuk
administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derjat kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan dan tuntutan
perseorangan, keluarga dan kelompok dan/atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalh
sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
a) Kebutuhan Kesehatan
Kebutuhan kesehatan pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu untuk dapat meningkatkan
derajat kesehatan ‘perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat upaya untuk
memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya
kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan
dimasyarakat. Jika diketahui bahwa munculnya suatu penyakit sebagaimana dikemukakan oleh
Gordon dan LE Richt 1950 sangat ditentukann oleh faktor utama, yakni: pejamu (host),
penyebab penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam upaya menemukan
kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada ketiga faktor tersebut. (Azwar
Azrul,1993)
b) Tuntutan Kesehatan
Berbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demande) pada dasarnya
bersifat subjektif oleh karena itu pemenuhan tuntutan kasehatan tersebut hanya bersifat
fakultatif, dengan perkataan ini terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat tidak terlalu menetukan tercapai atau tidaknya
kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena tuntutan kesehatan bersifat subjektif,
maka munculnya tuntutan kesehatan tersebut dipengariuhi oleh faktor-faltor bersifat sujektif
pula.( Azwar Azrul,1993)

3. Apa saja ruang lingkup administrasi kesehatan?


1. Kegiatan Administrasi
Telah disebutkan bahwa melaksanakan semua fungsi administrasi sama artinya dengan
melaksanakan semua fungsi administrasi dengan pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa
kegiatan utama yang dilakukan pada aministrasi itu sendiri mulai dari fungsi perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan (Terry).
Karena kegiatan utama administrasi adalah melaksanakan semua fungsi administrasi maka jelas
pula bahwa melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar
mengetik, mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office work) yang
merupakan pekerjaan pokok seorang usaha.( Azwar Azrul,1993)
2. Objek dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa objek dan subjek administrasi kesehatan adalah sistem kesehatan yang
berarti dapat menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang
dimaksud dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan banyak macamnya,
menjabarkan batasan sebagaiman yang dirumuskan oleh WHO (1984), yang dimaksud dengan
sistem kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari berbagai faktor yang kompleks dan
saling berhubungan yang terdapat pada suatu Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat pada
setiap saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas sekali. Jika disederhanankan
dapat dibedakan atas dua subsistem, pertama subsistem pelayanan kesehatan, kedua subsistem
pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik, kedua
subsistem ini perlu ditata dengan sebaik-baiknya.( Azwar Azrul,1993)
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi :
1. Kebijakan kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan pengambilan keputusan,
kepemimpinan, public relation, penggerakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
program – program kesehatan.
2. Hukum Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di bidang kesehatan
meliputi : undang – undang kesehatan, hospital by law, informed consent, dan sebagainya.
3. Ekonomi kesehatan (health economic)
Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan kesehatan, asuransi kesehatan,
analisis biaya, dan sebagainya.
4. Manajemen tenaga kesehatan (health man power)
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan,
motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan sebagainya.
5. Administrasi rumah sakit (hospital administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen rumah sakit,
manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit, manajemen logistic, dan
sebagainya.
- Kegiatan administrasi : melaksanakan fungsi administrasi sesuai kegiatan

4. Bagaimana fungsi dari administrasi kesehatan?

Fungsi administrasi kesehatan yang berkaitan dengan tujuan subsistem manajemen


kesehatan tersebut adalah :
1. PERENCANAAN
1. Definisi

Levey dan Loomba dalam bukunya ‘Health Care Administration’ memberikan batasan
perencanaan adalah sebagai berikut : ‘Perencanaan adalah proses penganalisaan dan
pemehaman suatu sistem, perumusan goal dan tujuannya, menilai kemampuannya,
menyusun alternatif rangkaian kegiatannya atau rencana pencapaian goal dan tujuannya
tadi, penilaian efektivitas dari rencana tsb, memilih rencana terbaik, prakarsa kegiatan yang
diperlukan untuk pelaksanaannya dan pemantauan yang berkesinambungan terhadap
sistem tsb agar diperoleh hubungan yang optimal antara rencana dengan sistem tsb.

 Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai


kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E.
Goetz)
 Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa masa depan yang lebih
baik (Le breton)
 Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang
paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Maloch dan Deacon)
 Perencanaan adalah proses menetapkan pengarahan yang resmi dan menetapkan berbagai
hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai
pedoman dalam suatu organisasi (Ansoff dan Brendenburg)
(Pengantar Administrasi kesehatan, Azrul Azwar)

2. Macam

1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana


 Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun
 Medium range planning, berlaku antara 5-7 tahun
 Rencana jangka pendek / short range planning, umunya berlaku hanya untuk satu
tahun
2. Dilihat dari tingkatannya
 Rencana induk/master plan, lebih menitik beratkan uraian kebijakan organisasi.
 Rencana operasional/operational planning, lebih menitik beratkan pada pedoman
atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program
 Rencana harian/day to day planning ialah rencana harian yang bersifat rutin
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya
 Rencana strategis/strategic planning, berisikan tentang kebijakan tujuan jangka
panjang dan waktu pelaksanaan yang lama
 Rencana taktis/tactical planning ialah rencana yang berisi uuraian jangka pendek,
mudah menyesuaikan kegiatannya asal tujuannya tidak berubah
 Rencana menyeluruh/comperhensive planning ialah rencana yg mengandung
uraian secara menyeluruh dan lengkap
 Rencana terintegrasi/integrated planning ialah rencana yg mengandung uraian yg
menyeluruh bersifat terpadu.
Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip2 Dasar IKM.

3. Ciri2 perencanaan kesehatan yg baik

a. Bagian dr sistem administrasi

b. Dilaksanakan terus menerus dan berkesinambungan

c. Berorientasi pada masa depan

d. Mampu menyelesaikan masalah

e. Mempunyai tujuan

f. Bersifat mampu kelola

Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2


4. Langkah

1. Menetapkan prioritas masalah


a) Melakukan pengumpulan data
 Jenis data yang dikumpulkan
 Sumber data : primer, sekunder dan tetrsier
 Jumlah responden
 Cara mengambil sampel : random dan non random
 Cara mengumpulkan data : wawancara, pemeriksaan, pengamatan,
peran serta
b) Pengolahan data : manual, elektrik dan mekanik
c) Penyajian data : teks, tabel dan grafik
d) Pemilihan prioritas masalah
2. Menetapkan prioritas jalan keluar
a) Menyusun alternatif jalan keluar
 Menentukan berbagai penyebab timbulnya masalah
 Memeriksa kebenaran penyebab
 Ubahlah penyebab kedalam bentuk kegiatan
b) Memilih prioritas jalan keluar
 Menentukan efektivitas setiap alternatif jalan keluar
 Menentukan efisiensi setiap alternatif jalan keluar
c) Uji lapangan
d) Memperbaiki prioritas jalan keluar
e) Menyusun uraian rencana kerja
Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

2. PENGORGANISASIAN

1. Definisi

Suatu system yang mengatur kerjasama antara 2 orang atau lebih, sedemikian rupa shg
segala kegiatan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

2. Macam

1. Organisasi lini (line/command organization)

Disebut sebagai organisasi lini jika dalam, pembagian tugas serta wewenang
terdapat perbedaan yang nyata antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan
organisasi pelaksana. Pada organisasi lini peranan pemimpin sangat dominan,
segala kendali berada di tangan pemimpin, serta dalam melaksanakan kegiatan
yang diutamakan ialah wewenang dan perintah.

2. Organisasi staf (staff organization)

Disebut sebagai organisasi staf jika dalam organisasi dikembangkan satuan


organisasi staf yang berperan sebagai pembantu pimpinan. Pada umumnya
orang-orang yang duduk dalam satuan organisasi staf ini ialah mereka yang ahli
dan berasal dari pelbagai spesialisasi sesuai dengan kebutuhan.

3. Organisasi lini dan staf (fine and staff organization)

Disebut sebagai organisasi lini dan staf jika dalam organisasi di samping tetap
ditemukan satuan organisasi pimpinan juga dikembangkan satuan organisasi
staf. Pada bentuk organisasi ini peranan staf tidak hanya terbatas pada
pemberian nasehat tetapi juga diberikan tanggung jawab untuk mefaksanakan
nasehat tersebut.

Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

3. Unsur2 pokok

1. Hal yang diorganisasikan


 Kegiatan : pengaturan kegiatan
 Tenaga pelaksana : pengaturan hak dan wewenang setiap tenaga pelaksana
2. Proses pengorganisasian
Proses yg dimaksud di sini adalah menyangkut langkah-kangkah yg harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dan tenaga pelaksana mendapat pengaturan
yg sebaik-baiknya serta setiap keiatan ada penanggung jawabnya.

3. Hasil yang dicapai


Sebagai hasil pengorganisasian terbentuklah wadah yakni yg merupakan perpaduan
antara kegiatan dan tenaga pelaksana. Wadah seperti ini dikenal dg nama organisasi

Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

Batasan
 pengorganisasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan untuk melaksanakan
rencana sedemikian rupa sehingga tujuan memuaskan
 pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk
memungkinkan tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan
mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggung jawabnya
 pengorganisasian adalah pengkoordinasian rasional kegiatan dari sejumlah orang
tertentu untuk tujuan bersama melalui pengaturan pembagian kerja dan fungsi secara
tanggung jawab
(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

Tujuan
Proses engorganisasian terutama yang dibudayakan dan direkayasa oleh manusia
mempunyai tujuan2 yang bila kita renungkan antara lain mencangkup hal2 berikut:

 Dengan mengelompokan dan membagi2 berbagai jenis tugas yang telah


direncanakan,maka pelaksanaannya diharapkan menjadi lebih mudah dan lancer
 Pengorganisasian juga mengatur wadah atau organisasi sedemikian rupa sehingga
pimpinan/atasan dapat membimbing, membina, mengawasi dan mengendaikan
bawahannya dengan lebih mudah
 Dengan mengelompokan berbagai jenis tugas den membagikannya kepada anggota
organisasi sesuai dengan kedudukan dan kemampuan atau kapasitasnya masing2
diharapkan berfungsinya the right man on the right place
 Dapat mengarahkan upaya organisasi secara keseluruhan untuk secara
terkoordinasi berupaya mencaai tujuan organisasi yang telah direncanakan secara
efektif dan efisien sebagaimana yang diinginkan dengan adanya proses
pengadministrasian yang baik
(Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat, Budioro, 2002)

Manfaat
a. langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan dan mengatur berbagai macam
kegiatan, menetapkan tugas2 pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang
oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
b. Merupakan alat untuk memadukan dan mengatur semua kegiatan yang ada
kaitannya dengan personil,finansial, material dan tata cara unutk mencapai tujuan
organisasi yang telah disepakati bersama
c. Sebagai wadah kerjasama sekelompok orang –organisasi bersifat statis
d. Organisasi juga dapat dikaji dari sisi proses kerjasama. Dalam hal ini organisasi
dilihat dari kerjasama staf yanbg berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan-
oranisasi bersifat dimanmis.
(Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan)

Prinsip
o Adanya tujuan yang jelas. Meskipun tujuan tersebut bila harus dijabarkan menurut jenjang
maupun unit atau departemen yang ada dalam organisasi mungkin menjadi seolah2 sangat
beraneka ragam, tapi dengan didukung oleh fungsi administrasi pendukung lain seperti
koordinasi, pengawasan, pengendalian dll diharpakan tujuan organisasi yang
sesungguhnya akan dapat tercapai sebagaimana yang telah direncakan
o Pembagian tugas pekerjaan (division of work) tergantung dalam pengertian
pengorganisasian adalah fungsi departemen yang membagi tugas dan kewajiban kepada
para anggota organisasi sesuai dengan kedudukan dan kemampuan atau keahlian
o Pendelegasian kekuasaan (delegation of authority) yang dibagikan kepada para anggota
organisasi bukan tugas dan kewajiban saja tetai sebagai pelengkap dan pendukungnya juga
diserahi sebagian kewenangan atau kekuasaan yang harus diterapkan secara bertanggung
jawab
o Rentangan pengendalian (span of control) prinsip ini menyangkut jumlah bawahan seorang
manajer yang harus dibimbing, dibina, dikendalian atau diawasi secara efektif.
o Jenjang pengawasan (hierarchy of control) . Tingkat2 kepemimpinan yang biasanya
mengikuti jenjang organisasi harus dibuat seoptimal mungkin.bila terlalu banyak tingkat
atau jenjangnya,maka jalur komunikasi antara pemimpin atau atasan dengan bawahannya
menjadi terlalu panjang dan proses pengawasan menjadi kurang efektif dan kurang efisien
(Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat, Budioro, 2002)
Langkah-langkah
a. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf.
b. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan2 pokok untuk mencapai tujuan.
Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan
visi dam misi oranisasi.
c. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam suatu kegiatan yang praktis. Pembagian
tugas kelompok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa yang harus
dikerjakan oleh staf
d. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan
fasilitas pendukung yang dioperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
e. Penugasan personel yang cakap yaitu memilih dan menempatkan staf yang
dipandang mampu melaksanakan tugas
f. Mendelegasikan wewenang
(Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan)

3. PELAKSANAAN

Komponen penting:

1. Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan dan ataupun


pembangkit tenaga pada seseorang dan ataupun sekelompok masyarakat sehingga mau
berbuat dan bekerjasama optimal melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Motivasi akan berhasil sempurna jika dapat :

a. diusahakan agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan juga menjadi tujuan
perorangan ataupun kelompok masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan
b. diusahakan agar perbuatan yang diharapkan untuk dilakukan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki seseorang ataupun kelompok masyarakat

Macam kebutuhan manusia menurut A.H.Maslow :

1. Kebutuhan pokok faali : untuk melangsungkan kehidupan, mis makanan, istirahat, dll
2. Kebutuhan keamanan : dari ancaman dan bahaya, mis kemiskinan, kecelakaan
3. Kebutuhan sosial : mis perkawanan, simpati, dicintai, dll
4. Kebutuhan dihargai dan dihormati : kebutuhan akan status, kehormatan, gengsi, dll
5. Kebutuhan penampilan diri : kebutuhan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
bakatnya, ingin berprakarsa, mengeluarkan ide dan gagasan.

Pendekatan pada motivasi, menurut Strauss dan Sayles ada 5 :

1. Pendekatan yang keras


Adalah pendekatan dimana kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dipergunakan
dalam melakukan motivasi

2. Pendekatan untuk memperbaiki


Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator untuk memperbaiki karyawan
melalui pemenuhan kebutuhan yang dimiliki

3. Pendekatan dengan tawar menawar


Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator melalui tawar menawar dengan
karyawan tentang kebutuhan yang akan dipenuhi

4. Pendekatan melalui persaingan efektif


Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator dengan memberikan kesempatan
timbulnya persaingan yang sehat antar karyawan untuk mencapai kemajuan

5. Pendekatan dengan proses internalisasi


Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator dengan jalan menimbulkan
kesadaran pada diri masing2 karyawan

Perangsang motivasi

1. Perangsang positif : imbalan yang menyenangkan yang disediakan untuk karyawan


yang berprestasi
2. Perangsang negatif : imbalan yang tidak menyenangkan berupa hukuman bagi
karyawan yang tidak berprestasi / tidak seperti yang diharapkan

2.Komunikasi

Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa
saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yg baik antara seseorang
dg orang lain.

Peranan komunikasi:

1. Menyempurnakan pekerjaan administrasi


2. Menimbulkan suasana kerja yg menguntungkan

Unsur komunikasi :

1. Sumber adalah tempat asalnya pesan


2. Pesan adalah rangsangan/stimulasi yg disampaikan oleh sumber kepada sasaran
3. Media adalah alat atau saluran yg dipilih oleh sumber untuk menyampaikan pesan
kepada sasaran
4. Sasaran adalah yg menerima pesan
5. Umpan balik adalah reaksi dari sasaran terhadap pesan yg disampaikan
6. Akibat adalah hasil dari suatu komunikasi

Proses komunikasi

1. Model linier
a. Tersedianya pesan dan orang yang akan menyampaikan pesan
b. Adanya upaya menterjemahkan pesan kedalam bentuk yang dapat disampaikan
c. Adanya media yang akan dipergunakan untuk menyampaikan pesan
d. Adanya upaya untuk menterjemahkan pesan yang diterima kedalam bentuk
yang mudah dimengerti
e. Adanya orang yang akan menerima pesan serta timbulnya pengertian terhadap
pesan yang disampaikan
2. Model sistem
a. Menempatkan kedudukan dan peranan sumber sama dengan kedudukan dan
peranan sasaran
b. Fungsi setiap unsur komunikasi, terutama unsur sumber dan sasaran idaklah
hanya tunggal tetapi bersifat ganda

Faktor yg mempengaruhi komunikasi :

1. Credibility (sumber) : terdapat dan berperanan pada sumber


2. Content (pesan) : pesan yg disampaikan harus berisi hal yg bermanfaat bagi sasaran
3. Context (pesan) : agar pesan yg disampaikan ada hubungannya dengan kepentingan
dan ataupun kehidupan serta realita sehari-hari
4. Clarity (pesan) : memilih pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga pesan mudah
diterima secara jelas
5. Continuity dan consistensi (pesan) : pesan yang akan dikomunikasikan harus sering
dan terus-menerus disampaikan serta sifatnya menetap
6. Channels (media) : dipilih media penyampaian pesan yg sesuai dengan sasaran yg ingin
dicapai
7. Capability of the audience (sasaran) : pesan harus diperhitungkan kemampuan sasaran
dalam menerima pesan

Proses penerimaan pesan yang baru, menurut Biel dan Bohlen ada 5 tahap:

1. Awareness : seseorang menyadari adanya pesan yang disampaikan


2. Interest : seseorang yang telah menyadari adanya pesan yang disampaikan mulai
merasa tertarik
3. Evaluation : seseorang setelah memiliki keterangan yang lengkap mulai melakukan
penilaian terhadap pesan yang disampaikan
4. Trial : setelah menimbang2 untung rugi dari pesan yang diterima mulai melaksanakan
pesan tersebut
5. Adoption : melakukan ujicoba timbul kepuasan dalam dirinya sehingga dapat
menerima pesan yang dapat dilihat dari wujud perilaku sehari2

Penyebaran pesan

1. Vertical : dari lapisan yang tidak tahu (sumber) kepada lapisan yang tidak tahu
(sasaran)
2. Vertical dan horizontal : berlangsung dalam satu lapisan masyarakat yang sama
3. Lingkaran konsentris : dari lapisan luar (sumber) yakni mereka yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman kelapisan dalam (sasaran) yg tdk memiliki pengetahuan
dan pengalaman

Macam komunikasi :

1. Ditinjau dari media yg digunakan :


 Komunikasi visual
 Komunikasi audio
 Komunikasi audiovisual
2. Ditinjau dari sumber dan sasaran
 Kominkasi langsung
 Komunikasi tidak langsung
3. Ditinjau dari umpan balik yg diperoleh
 Komunikasi dua arah
 Komunikasi satu arah
4. Ditinjau dari simbol yg dipergunakan
 Komunikasi lisan
 Komunikasi tulisan
 Komunikasi isyarat
5. Ditinjau dari suasana berlangsungnya komunikasi
 Komunikasi formal
 Komunikasi informal

3.Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yg dimiliki seseorang sehingga orang


tsb memiliki kemampan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat melakukan tugas-
tugas tertentu yg diberikan kepadanya (Ordway Tead)

Unsur kepemimpinan:

1. Adanya pemimpin
2. Adanya pengikut
3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu
4. Adanya situasi dan kondisi tertentu

4.Pengarahan

Pengarahan adalah upaya pengambilan keputusan secara berkesinambungan dan terus-


menerus yg terwujud dalam bentuk adanya perintah atau petunjuk guna dipakai sebagai
pedoman dalam organisasi (Luther Gullick)
Manfaat pengarahan

1. Para pekerja mendapat informasi yg tepat tentang segala sesuatu yg akan dikerjakannya
2. Para pekerja akan terhindar dari kemungkinan berbuat salah dengan demikian tujuan
akan lebih mudah tercapai
3. Para pekerja akan selalu berhadapan dengan proses belajar sehingga pengetahuan,
ketrampilan dan keaktifitas serta kualitasnya meningkat
4. Para pekerja akan berada dalam suasana yg menguntungkan yakni terciptanya
hubungan pimpinan dan bawahan yang baik

Syarat pengarahan

1. Kesatuan perintah
2. Informasi yg lengkap
3. Hubungan langsung dengan karyawan
4. Suasana informal

Teknik pengarahan

1. Teknik konsultasi
2. Teknik demokratis
3. Teknik otokrastis
4. Teknik bebas teratur

Proses pengarahan

1. Menyusun perintah dan ataupun petunjuk


2. Melaksanakan latihan
3. Melakukan motivasi
4. Memlihara ketertiban dan kepatuhan

5.Pengawasan

Pengawasan ialah melakukan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap penampilan


karyawan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan dalam rencana.

Hal2 yang perlu diperhatikan dalam pengawasan

1. Objek pengawasan
2. Metode pengawasan
3. Proses pengawasan
Manfaat pengawasan :

1. Memacu karyawan berprestasi dan berkreasi sesuai dengan kemampuan


2. Pembiayaan seefisien mungkin
3. Pencapaian kulitas dan kuantitas tertinggi sesuai rencana

Syarat pengawasan:

1. Bersifat khas
2. Mampu melaporkan setiap penyimpangan
3. Fleksibel dan berorientasi pada masa depan
4. Mencerminkan keadaan organisasi
5. Mudah dilaksanakan
6. Hasil pengawasan mudah dimengerti

Obyek pengawasan:

1. Kualitas dan kuantitas program : barang /jasa yang dihasilkan, bersifat fisik
2. Biaya : modal yang dipakai, pendapatan yang diperoleh dan harga dari program
3. Pelaksanaan program :
4. Hal-hal yg bersifat khusus

Proses pengawasan

1. Merumuskan rencana, tujuan dan standart pengawasan


2. Mengukur penampilan
3. Bandingkan hasil yang didapat dengan standar yang telah ditetapkan
4. Tarik kesimpulan dan laksanakan tindak lanjut
Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

4. PENILAIAN

1. Definisi

suatu proses yg teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yg dicapai dg tolok ukur
atau kriteria yg telah ditetapkan, dilanjutan dg pengampilan kesimpulan serta penyusunan
saran-saran, yg dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program.
Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

 Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang
dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu
program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang
tersedia guna penerapan selanjutnya. (The World Health Organization)
 Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nikai atau jumlah keberhasilan
dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(The American Publik Association)
 Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah
ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penyusunan
saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program
(The International Clearing House on Adolescent Fertility Conrol for
Population Option)
 Penialian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Riecken)

2. Langkah2

Mac mahon Audie knutson Levey dan WHO


Loomba
1. menentukan 1. pemahaman 1.menetapkan 1.menentukan
macam dan program tujuan penilaian hal yang
ruang 2.mengembangkan 2.melengkapkan dinilai
lingkup rencana penilaian tolok ukur 2.melengkapkan
penilaian dan 3.mengembangkan keterangan
2. pemahaman melaksanakannya model, rencana, 3.memeriksa
program 3. menarik dan program hubungan
3.melaksanakan kesimpulan penilaian keterangan
penilaian dan 4.melaksanakan dengan
menarik penilaian tujuan
kesimpulan 5.menjelaskan penilaian
derajat 4.menilai
keberhasilan kecukupan
6.menarik keterangan
kesimpulan dan 5.menetapkan
menyusun saran kemajuan
program
6.menetapkan
efektifitas
program
7.menetapkan
efisiensi
program
8. menetapkan
dampak
program
9. menarik
kesimpulan
dan
menyusun
saran
Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2
3. Jenis

a. Penilaian pada tahap awal program (formative evaluation)


Penilaian yang dilakukan di sini adalah pada saat merencanakan suatu program.
Tujuan utamanya ialah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun
benar-benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat
menyelesaikan masalah tersebut.

b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program 'promotive evaluation)


Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program sedang dilaksanakan.
Tujuan utamanya ialah untuk mengukur apakah program yang sedang
dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan
dari program tersebut.

c. Penilaian pada tahap akhir program (summative evaluation)


Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program telah selesai
dilaksanakan. Tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua macam
yakni untuk mengukir keluaran (out-put) serta untuk mengukur dampak
(impact) yang dihasilkan. Dari kedua macam penilaian akhir ini, diketahui
bahwa penilaian keluaran lebih mudah dari pada penilaian dampak, karena pada
penilaian dampak diperlukan waktu yang lama.

Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Ed ke 2

Unsur
 Kelayakan (appropriateness) program, yaitu apakah keseluruhan upaya program yang
bersangkutan sudah layak dengan situasi dan kondisi yang akan ditanggulanginya
 Kecukupan (adequasi) program, yaitu apakah untuk program ini telah tersedia
secukupnya segala sesuatu yang memang tujuannya
 Penamilan (performance) program yaitu bentuk2 kegiatan rogram yang teramati
sehari2nya sudah sebagaimana yang diharakan
 Efektivitas program, yaitu apakah semua upaya yang berkaitan dengan pengelolaan
program sudah cukup berhasil untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
 Efisiensi program yaitu apakah semua upaya yang dikerjakan untuk pengelolaan
program hingga berhasil mencapai tujuannya telah mendaat dukungan atau pengerahan
SD yang layak, tidak berlebihan dan cukup hemat
Penilaian pada unsur2 tsb diatas lebih menekankan ada bagaimana jalannya proses
administrasi atau manajemennya,dengan harapan bahwa bila hal2 tsb dierhatikan dengan
sendirinya tujuan dan sasarannya pasti akan data tercapai

(Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat, Budioro, 2002)

Hasil penilaian sebagai umpan balik


Diatas disebutkan bahwa penilaian ada hakekatnya adalah fungsi utama para administrator
dan manajer tingkat atas dalam mendukung fungsi2 administrasi lainnya seperti penentuan
kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pengarahan, pengawasan dll. Disamping itu
kesimpulan dari hasil penilaian tsb harus dijadikan mekanisme uman balik untuk daur
proses penyusunan perencanaan kurun waktu berikutnya.

(Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat, Budioro, 2002)

Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang lingkuo penilaian yakni
hal-hal yang akan dinilai dari suatu program kesehatan adalah amat luas sekali.
Beberapa sarjana memberikan pedoman sebagai berikut, yakni :

1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu program
kesehatan dibedakan ke dalam empat jenis yakni :

a. Kelayakan program
b. Kecukupan program
c. Efektivitas program
d. efisiensi
2. george James
a. upaya program
b. penampilan program
c. ketepatan penampilan program
d. efisiensi program
3. milton R. Roemer
membedakan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas enam jenis
:

a. sataus kesehatan yang dihasilkan


b. kualitas pelayanan yang diselenggarakan
c. kuantitas pelayanan yang dihasilkan
d. sikap masyarakat terhadap program kesehatan
e. sumber daya yang tersedia
f. biaya yang dipergunakan
4. Blum
Sama halnya dengan roemer. Blum juga membedakan ruang lingkup penilaian
atas enam macam. Hanya saja perinciannya agak berbeda, yakni :

a. Pelaksanaan program
b. Pemenuhan kriteria yang telah diterapkan
c. Efektivitas program
d. Efisiensi program
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program
Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian tersebut secara sederhana dapat
dibedakan atas empat kelompok saja yakni :

a. Penilaian terhadap masukan


b. Penilaian terhadap proses
c. Penilaian terhadap keluaran
d. Penilaian terhadap dampak

5. Bagaimana melakukan manajemen kesehatan yang baik?

Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep yang
disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).

Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ; perencanaan,pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.

1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan memegang
peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa jenis
perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang
disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b) perencanaan tenaga professional kesehatan,
dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa
pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.

2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan
kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.

3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau penginapan, hanya
pengunjungnya adalah orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban sosial-
psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi
penggerakan pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan
kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan meninggal. Apapun hasilnya kualitas
pelayanan diarahkan untuk kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat
kompleks,karena tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi.
4. Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus
(bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan)
terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kinerja yang
jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil
kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan langsung
kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan
memudahkan dalam melakukan koreksi apabila ada penyimpangan.

Kecenderungan RS ke Depan
Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan pola pemerintahan yang
bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan daerahnya
termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki era globalisasi.

Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal, antara lain :


a. Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan yang spesifik
b. Menerapkan manajemen strategis secara konkrit
c. Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tenaganya, termasuk tenaga
keperawatan (perawat dan bidan)
d. Memanfaatkan pendapatan sendiri untuk memperoleh kemandirian dan kesinambungan (sustainability)

Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas


Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan
secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan
untuk menjalankan misi Puskesmas, antara lain :

1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.


2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu peningkatan
kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll)
yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait
dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
5. Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD).

Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola atau manajemennya meliputi;
perencanaan, manajemen personalia, pelatihan, supervisi, manajemen keuangan, manajemen logistik,
monitoring program, kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.

Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas


Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma dalam pembangunan
kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan, termasuk Puskesmas sebagai institusi
pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi Puskesmas sebagai berikut :

Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki 3 misi, yaitu;
(1) menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan
(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
Adapun strategi yang dikembangkan meliputi;
(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat kecamatan, agar dapat
diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan,
(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat, sehingga
terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
(c) meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan kesehatan,
(d) mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan Dinas Kesehatan Kab/
Kota.

Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala
Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program
kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan
lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan
penyakit menular, (6) pengobatan.

Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-program unggulan
berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya
banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil
Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan
masyarakat (community health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan lain.

6. Apa perbedaan manajemen dan administrasi kesehatan?

7. Apa manfaat dan tujuan dari administrasi kesehatan?

Tujuan utamanya adalah agar kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan,
perawatan kedokteran dan lingkungan yang sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.

- Kebutuhan kesehatan adalah sesuatu yang secara obyektif diperlukan oleh seseorang untuk
meningkatkan kesehatannya, dan terpenuhi / tidaknya kebutuhan tersebut amat
menentukan berhasil / tidaknya suatu upaya kesehatan.
- Tuntutan kesehatan adalah sesuatu yang secara subyektif diperlukan oleh seseorang untuk
meningkatkan kesehatannya, terpenuhi / tidaknya tuntutan tersebut tidak menentukan
keberhasilan suatu upaya kesehatan.
Sehingga kebutuhan kesehatan dan tuntutan kesehatan tidaklah sama. Didalam kehidupan
sehari-hari sering terdapat perbedaan antara kebutuhan dengan tuntutan kesehatan yang dimiliki
seseorang, dan ini kewajiban dari petugas kesehatan untuk menyamakannya, meskipun tidak
mudah.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

Manfaat:
a. Dapat dikelolanya sumber, tata cara dan kesanggupan yang dimiliki secara efektif
dan efisien
Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena
itulah perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, untuk itu dengan administrasi kesehatan unsur itu
dapat dikelola secara efektif dan efisien.

b. Dapat dipenuhinya kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan secara tepat dan sesuai.
Dengan administrasi kesehatan dapat diketahui dan dipenuhinya kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pada masyarakat.

c. Dapat disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.


Karena administrasi kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara dan kesanggupan
yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan tuntutan dengan tepat, maka
dapatlah diharapkan tersedia dan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang sebaik-bainya.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

8. Jelaskan macam2 pelayanan kesehatan?


Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009
(Depkes RI) yang tertuang dalam UndangUndang Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) UU Kesehatan, pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari dua
bentuk pelayanan kesehatan yaitu:
A. Pelayanan kesehatan perseorangan (medical service)
Pelayanan kesehatan ini banyak diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri (self
care), dan keluarga (family care) atau kelompok anggota masyarakat yang bertujuan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga. Upaya
pelayanan perseorangan tersebut dilaksanakan pada institusi pelayanan kesehatan yang disebut
rumah sakit, klinik bersalin, praktik mandiri.
B. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service)
Pelayanan kesehatan masyarakat diselenggarakan oleh kelompok dan masyarakat yang
bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang mengacu pada tindakan
promotif dan preventif. Upaya pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan pada pusat-pusat
kesehatan masyarakat tertentu seperti puskesmas.

Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat (2) UU
Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:
a. Pelayanan kesehatan promotif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
b. Pelayanan kesehatan preventif, suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
c. Pelayanan kesehatan kuratif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga
seoptimal mungkin.
d. Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya.

STRATIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN

Secara umum terbagi 3 strata,yaitu


1. PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Yaitu pelayanan kesehatan yang bersipat pokok (basic health service) yang sangat di butuhkan
oleh sebagian besar masyarakat serta memenuhi mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat pada umumnya bersifat pelayanan rawat jalan
2. PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT KE DUA
Yaitu pelayanan kesehatan yang lebih lanjut telah bersifat ( in patient service) dan untuk
menyelenggarakannya telah di bituhkan tenaga-tenaga spesialis

3. PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT KETIGA


Yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat lebih komplek dan umumnya di selenggarakan oleh
tenaga-tenaga subspesialis

9. Apa saja syarat pelayanan kesehatan?

SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN (Azwar, 1996) adalah :

1. Tersedia dan berkesinambungan


Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut harus tersedia
di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.
2. Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang dapat diterima (acceptable)
oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak
bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar.
3. Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai (accessible) oleh
masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat
penting.
4. Mudah dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau (affordable) oleh
masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini
terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan
pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu
yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

Dasar hukum pemberian pelayanan kesehatan secara umum diatur dalam Pasal 53 UU
Kesehatan, yaitu:
a. Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat.
c. Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendahulukan
pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding kepentingan lainnya.

Kemudian dalam Pasal 54 UU Kesehatan juga mengatur pemberian pelayanan kesehatan, yaitu:
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman,
bermutu, serta merata dan nondiskriminatif.
b. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
c. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat

10. Bagaimana upaya untuk menurunkan AKI?

Fokus 1. Kesiapan Menghadapi Preeklampsiaeklampsia Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang


dapat terjadi mulai umur kehamilan > 20 minggu, dengan hipertensi dan proteinuria. Bila terjadi kejang
disebut eklampsia. Pencegahan preeklampsia melalui penguatan asuhan antenatal yang terfokus.
Deteksi kemungkinan risiko preeklampsia dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan layanan primer

Fokus 2. Kesiapan Menghadapi Perdarahan Pasca Persalinan Perdarahan pasca persalinan, perdarahan
post partum(PPH) adalah perdarahan sesudah persalinan dengan jumlah lebih dari 500 mL pada
persalinan pervaginam, atau lebih 1000 mL pada persalinan seksio sesar. Pencegahan terjadinya
perdarahan pasca persalinan adalah dengan antenatal yang terfokus dan deteksi dini kemungkinan
tanda bahaya, kenali kemungkinan risiko seperti: anak besar, kehamilan multipel, polihidramnion,
riwayat seksio sesar, riwayat induksi persalinan, partus lama, partus presipitatus, penggunaan alat
bantupersalinan (ekstraksi vakum atau forceps), dan ibu dengan anemia. Bila ditemukan risiko untuk
perdarahan, ibu dirujuk agar bersalin di tempat dengan fasilitas yang lengkap dan ada spesialis Obgin.
Pemasangan infus cairan kristalloid sebaiknya sudah dilakukan bila ibu sudah masuk fase persalinan.

Fokus 3. Pencegahan Infeksi Intrapartum Persalinan yang bersih dan aman, di samping manajemen
persalinan yang baik dengan penggunaan partograf, penggunaan antibiotik secara rasional, manajemen
ketuban pecah dini dan pasca persalinan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi intrapartum.
Infeksi intrapartum bila bertambah berat, dapat jatuh ke dalam sepsis yang membahayakan jiwa ibu dan
bayi yang dilahirkan.

Fokus 4. Menggiatkan Program Keluarga Berencana Untuk menekan tingginya Angka Kematian Ibu,
salah satu pilar dari Safe Motherhood adalah Keluarga Berencana. Dengan menggunakan kontrasepsi,
seorang ibu dapat merencanakan keluarga lebih baik, karena tercegah dari jarak kehamilan yang terlalu
dekat, tercegah dari kehamilan yang berisiko, tercegah dari kehamilan yang tak diinginkan, tercegah dari
aborsi, dan dapat mengasuh anak-anak dan keluarganya dengan baik. Sehingga, upaya Keluarga
Berencana merupakan investasi paling cost-effective dalam pembangunan. Secara global, upaya KB
menjadi sangat krusial dalam pencapaian MDGs(Millenium Development Goals), karena terbukti
dapat menurunkan angka kemiskinan dan kelaparan, peningkatan pendidikan secara universal,
kesetaraan gender, kesehatan ibu dan anak, pertumbuhan ekonomi, dan keberlangsungan lingkungan.

Fokus 5. Pemberdayaan Semua Pihak: Inovasi Praktek-praktek Terbaik di Masyarakat Angka kematian
ibu adalah resultante dari begitu banyak faktor. Masalah pendidikan, keterbatasan akses, status
ekonomi, sosial budaya masyarakat menjadi faktor yang berpengaruh tidak langsung sehingga masih ada
jutaan perempuan Indonesia mempunyai risiko mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan akibat
ketidaktahuan masyarakat terhadap tanda bahaya kehamilan/persalinan.

Anda mungkin juga menyukai