AUDITING I
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
OLGA EKA HAMELIA 1710536045
SUCI MAWADDAH 1710536048
CHINTYA PUTRI A. 1810536002
ANNISA DWINDA 1810536006
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari,
tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam
menyatakan pendapatnya, semakin rendah resiko audit yang auditor bersedia
menanggung nya.
Konsep Materialitas :
Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi
akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupnya, dapat mengakibatkan
perubahan atas suatu pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan terhadap informasi itu, karena adanya penghilangan atau salah saji
itu. Hal itu mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan keadaan yang
berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan
kepercayaan atas laporan keuangan auditan.
Dalam laporan audit atas laporan keuangan, auditor tidak dapat memberikan
jaminan (guarantee) bagi klien atau pemakai laporan keuangan yang lain, bahwa
laporan keuangan auditan adalah akurat. Hal ini karena akan memerlukan waktu
dan biaya yang jauh melebihi manfaat yang dihasilkan. Karena itu, dalam audit
atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini :
Ada dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor:
1. Hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan pada
pertimbangan Kuantitatif seperti:
Laba bersih sebelum pajak dalam laporan keuangan
Total aktiva dan ekiutas pemegang saham dalam neraca
Faktor Kualitatif seperti:
Kemungkinan terjadinya pembayaran yang melanggar
hukum dan kecurangan
Syarat yang tercantum dalam perjanjian penarikan kredit
dari bank yang mengharuskan klien untuk mempertahankan
beberapa ratio keuangan pada tingkat minimum tertentu.
Adanya gangguan dalam trend laba
Sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan
Contoh berikut ini menunjukan batas materialitas yang ditentukan oleh auditor :
Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus menetapkan materialitas pada dua
tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor atas lapoaran sebagai
keseluruhan dan tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi saldo akun
dalam mencapai kesimpulan menyeluruh atas kewajaran laporan keuangan.
B. RISIKO AUDIT
Resiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari,
tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam
menyatakan pendapatnya, semakin rendah risiko audit yang auditor bersedia
menanggungnya. Jika diinginkan tingkat kepastian 99 %, risiko audit yang auditor
bersedia menanggungnya adalah 1 %.
Komponen-komponen Risiko Audit
Risiko audit terdiri dari 3 komponen, yaitu:
1. Risiko Melekat atau bawaan (Inherent risk)
2. Risiko Pengendalian (Control risk)
3. Risiko Deteksi (Redection Risk)
Model Risiko Audit:
R A = R B x R P x R D
Risiko Audit pada Tingkat Laporan Keuangan dan Tingkat Saldo Akun
Risiko audit, seperti materialitas, dibagi menjadi dua bagian :
Semakin kecil risiko bawaan danr risiko pengendalian yang diyakini oleh
auditor, semakin besar risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya, semakin
besar adanya risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor,
semakin kecil tingkat risiko deteksi yang dapat diterima.
Auditor dapat memilih strategi ini ketika risiko bawaan berada dibawah
maksimum dan auditor dapat mengembangkan ekspektasi yang dapat diandalkan
berkenaan dengan saldo akun.