Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. S DENGAN DIABETES MELITUS (DM)


DI RUANG ARIMBI RSD BAGAS WARAS KLATEN

Disusun Oleh :

1. ANITA AYU A (P17007)


2. EKA ABRIANA (P17017)
3. ELISA RINDA F (P17018)
4. GRACE NANDA P C (P17074)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. S DENGAN DIABETES MELITUS (DM)
DI RUANG ARIMBI RSD BAGAS WARAS KLATEN

Tgl/Jam Masuk RS : 18 Juni 2019 / Jam 19.20 WIB


Tgl/Jam Pengkajian : 24 Juni 2019 / Jam 11.00 WIB
Metode Pengkajian : Wawancara dan Observasi
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus (DM)
No Registrasi : 050xxx

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama klien : Tn. S
Jenis kelmain : Laki-laki
Alamat : Bayat, Klaten
Umur : 55 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.S
Umur : 53 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Bayat, Klaten
Hubungan dengan klien : Istri
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan lemes.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan pertama muntah kemudian di bawa ke RSJD
kemudian di rujuk ke RSD Bagas Waras Klaten datang ke IGD RSD
Bagas Waras pada tanggal 18 Juni 2019 / Jam 19.20 WIB dengan
keluhan lemas , tidak mau makan, demam, dan batuk. Tanda-tanda
vital : TD : 130/80 mmHg, RR : 24x/m, Nadi : 122 x/m, Suhu : 36
o
C. Di beri tindakan terapi O2 = 4 lpm, Infus RL 20 tpm, Injeksi
Omeprazole 1 vial, Injeksi citicolin 500 mg serta on NGT dan on
DC. Kemudian di rawat di bangsal Arimbi lalu di lakukan
pengkajian.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit Hipertensi sudah dari
10 tahun yang lalu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti Asma, Diabetes Melitus
dan lain sebagainya.

Genogram :

Keterangan :
: Meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
5. Riwayat kesehatan lingkungan
Pasien mengatakan sekitar lingkungan bersih, nyaman dan aman.

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan sebelum sakit klien tidak bisa menjaga pola
makannya. Klien mengatakan kesehatan merupakan hal penting. Jika
ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke rumah sakit
atau puskesmas terdekat. Selama sakit, klien merasa cemas akan
penyakitnya.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian pola makan
Makan Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 3x1 hari 3x1 hari

Jenis Nasi, lauk, sayur, Pasien terpasang NGT,


daging kambing Diit rendah gula dalam
bentuk susu

Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis

Keluhan Kadang setelah Pasien tampak tidak


makan daging tenang saat di berikan
merasakan pusing sonde
kepalanya
b. Pengkajian pola minum
Minum Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 8-10 x /hari 3-4 x/ hari

Jenis Air putih Terpasang NGT, air


putih dan susu

Porsi Habis ¾ porsi

Keluhan Tidak ada Pasien tampak gelisah


saat di berikan minum
sonde

3. Pola Eliminasi
a. BAB

BAB Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 1 x/hari 2 x/hari

Lunak Lunak Cair


Konsistensi
berbentuk
Kuning Kuning kecoklatan
Warna
kecoklatan
BAB sempat cair 1
Keluhan Tidak ada hari

b. BAK
BAK Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 5x /hari Pasien terpasang


urine kateter (DC)

Jumlah urine Lebih kurang 800 Lebih kurang 1500


cc/hari cc/hari

Warna Kuning jernih Kuning kemerahan

Pancaran Normal Normal

Keluhan Tidak ada Keruh di sertai


darah sedikit

c. Analisa keseimbangan cairan selama perawatan


Dilakukan tanggal 24 Juni 2019 jam 11.00 WIB sampai
tanggal 25 Juni 2019 jam 11.00 WIB di bangsal Arimbi RS
Bagas Waras
Intake Output Analisa

a. Minuman:500cc/hari a. Urine : 1500 Inteke : 2.780 cc


b. Susu : 750 cc cc
c. CairanIV:1500 b. Feses : 200 Output : 2.420 cc
cc/hari cc
d. Injeksi : 30 cc c. Muntah : -
d. IWL selama
24 jam : 15 x
48 kg = 720
cc
Total : 2.780 cc Total : 2. 420 cc Balance : + 360
cc

4. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Sebelum sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √
Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas ditempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

b. Selama Sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas ditempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

Ket :
0 = mandiri, 1 = dengan alat bantu, 2 = dibantu oang lain, 3 =
dibantu orang lain dan alat, 4 = tergantung total

5. Pola Istirahat Tidur

Sebelum sakit Saat sakit

Jumlah tidur siang Jarang tidur siang Tidak tidur siang


Jumlah tidur malam 8 jam 5 jam

Penggunaan obat Tidak ada


Tidak ada
tidur

Gangguan tidur Tidak Ya

Peraasaan waktu Tidak segar


Segar
bangun

6. Pola Kognitif – Perseptual


a. Status mental : Sebelum dan selama sakit pasien dapat
berkomunikasi dengan baik, tidak ada gangguan status mental
b. Kemampuan penginderaan :
Kemampuan penginderaan berfungsi dengan baik.
7. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Gambaran diri/ citra tubuh : klien tidak mengalami gangguan
citra tubuh.
b. Ideal diri : klien mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan
klien tidak mengeluh terhadap masalah yang di alaminya.
c. Harga diri : klien tidak mengalami harga diri rendah
d. Peran diri : tidak ada masalah
e. Identitas diri : tidak ada masalah.

8. Pola Peran dan Hubungan


Klien mengatakan hubungannya dengan keluarganya dan
lingkungan sekitarnya baik. Pasien adalah seorang Kepala
keluarga dan suami .

9. Pola Mekanisme Koping


Klien mengalami kecemasan setelah mendapat penyakitnya karna
klien tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya. Namun klien
berencana jika penyakitnya sembuh klien akan menjaga kesehatan
dengan menjaga pola makan yang sehat.
10. Pola seksual reproduksi
Klien menikah, klien berjenis kelamin laki-laki dan tidak
mengalami gangguan genetalia.

11. Pola Nilai dan Keyakinan


Klien mengatakan beragama islam. Aktivitas ibadah setiap hari
adalah sholat 5 waktu dengan tekun. Tetapi selama sakit tidak
menjalankan ibadah sholatnya. Pasien hanya terbaring di atas
tempat tidur.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan/ Penampilan Umum
a. Kesadaran : Composmetis
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 130/80 mmhg
2) Nadi
o Frekuensi : 122 x/menit
o Irama : Cepat
3) Pernafasan
o Frekuensi : 24 x/menit
o Irama : Teratur
4) Suhu : 36 oC

2. Kepala
a. Bentuk kepala : Mesochepal
b. Kulit kepala : Bersih , tidak ada lesi
c. Rambut :Warna hitam,sudah ada yg putih lurus dan
tidak mudah dicabut

3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : Tidak ada oedema, simetris
2) Konjungtiva : Merah muda, Anemis
3) Sklera : Warna putih, tidak ikterik
4) Pupil : Isokor
5) Diameter pupil kiri/kanan : 2mm
6) Reflek terhadap cahaya : Reflek normal
7) Pengguanaan alat bantu penglihatan : Tidak menggunakan
alat bantu penglihatan
b. Hidung
Bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada nafas
cuping tambahan
c. Mulut
Gigi lengkap, bibir kering, stomatitis tidak ada.
d. Telinga
Fungsi pendengaran normal, bentuk simetris, bersih, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri telinga

4. Leher
a. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran limfe, tidak teraba
benjolan
c. JVP : Tidak teraba

5. Dada ( Thorax)
a. Paru-paru
o Inspeksi : Simetris, pengembangan dada
kanan dan kiri sama
o Palpasi : Vokal premitus kanan kiri sama
o Perkusi : Sonor
o Auskultasi : Suara vesiculer, RR = 24 x/ menit
b. Jantung
o Inspeksi : Ictus cordic tidak tampak
o Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
o Perkusi : Bunyi pekak ICS ke 2 – ICS ke 5
o Auskultasi : Tidak ada suara jantung tambahan.
6. Abdomen
o Inspeksi : Warna kulit sama, tidak ada jejas, simetris
o Auskultasi : Bising usus 10x/menit
o Perkusi : Bunyi tympani
o Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
7. Genetalia
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada odema, tidak ada kelainan, dan
pasien menggunakan selang kateter

8. Rektum
Tidak ada hemoroid/wasir atau masalah yang lain

9. Ektremitas
a. Atas
Kanan Kiri

Kekuatan otot Aktif Aktif

Rentang gerak Aktif Aktif

Akral Hangat Hangat

Edema Tidak ada Tidak ada

CRT < 2 detik < 2 detik

Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot Aktif Aktif

Rentang gerak Aktif Aktif

Akral Hangat Hangat

Edema Tidak ada Tidak ada

CRT < 2 detik < 2 detik

Keluhan Tidak ada Tidak ada

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap
Pada tanggal 24 Juni 2019 jam 13.00 WIB
Jenis pemeriksaan Hasil Rentang normal Satuan Ket

Darah Lengkap

Hemoglobin 13.9 L : 13-18 gr / dl


P : 11-16.5
Lekosit (WBC) 9.77 4,0-11,0 10ᶺ3 / uL
Eritrosit (RBC) 4.88 4.4 – 6.0 mm3
Hematokrit (HCT) 43.0 39.0 – 54.0 %
MCV 88.1 79 – 99 fL
MCH 28.5 27 - 31 Pg
MCHC 32.3 33 - 37 g/dL L

Trombosit 644 150-450 10ᶺ3 / uL


PCT 0.457 0.16 – 0.33 %
MPV 7.1 7.9 – 11.1 fL
PDW 15.7 9.0 – 13.0 fL

Hitung Jenis (DIFF)

Neutrofil 89.5 50 – 70 % H

Limfosit 7.1 20 – 40 % L

Monosit 2.7 2 -8 %

Eosinofil 0.5 0–3 %

Basofil 0.2 0–1 %

Kimia Klinik

Glukosa Darah 202 70 – 140 mg/dL

Ureum 194 10 – 45 mg/dL H

Creatinin 2.83 0.50 – 1.10 mg/dL H

SGOT 11 8 – 37 u/L

SGPT 17 8 – 40 u/L

Elektrolit

Natrium 157.1 135 – 145 mmol/L H

Kalium 5.27 3.50 – 5.50 mmol/L

Chlorida 124.5 96 – 106 mmol/L H


VI. TERAPI MEDIS
Hari/ Golongan Fungsi dan
Tanggal Jenis Terapi Dosis dan farmakologi
kandungan
24 Juni Infus Nacl 20 tpm Larutan Untuk
2019 0,45% Elektrolit resusitasi
cairan tubuh

Injeksi : 2 x 500 Vitamin Mengatasi


Mecobalamin mg B12 kekurangan
vitamin B12

Novorapid 3 x 10 Ui Insulin Memenuhi


kebutuhan
pasokan
insulin

Lantus 1 x 10 Ui Preparat Memenuhi


Insulin kebutuhan
pasokan
insulin

Piracetam 2 x 400 Neurotonik Obat untuk


mg meningkatkan
fungsi
kognitif pada
otak

Nebu ventolin j. 22 dan Nebulizer Untuk


j. 05 mengobati
penyakit pada
saluran
pernafasan

VII. ANALISA DATA


Nama : Tn. S No. CM : 050xxx
Umur : 55 tahun Diagnosa Medis : DM
Hari/

No Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd

Jam

1. Kamis Ds : -
Resiko
24 Juni - Keluarga pasien Ketidaksta
mengatakan pasien lemas bilan
2019
hanya terbaring di atas Kadar
tempat tidur. Glukosa
- Pasien tidak mampu Darah
melakukan aktivitas fisik (00179)
seperti biasanya
- Keluarga pasien
mengatakan BB turun 10
kg daklam 1 minggu

Do :

1. Pasien tampak hanya


berbaring di atas tempat
tidur saja
2. Glukosa darah 2 jam PP
yaitu 247 / 297 mg/dL
3. Pasien mendapatkan
terapi injeksi insulin
novorapid dan lantus

2. DS: Ketidaksei Asupan diet


- Pasien mengatakan lemas mbangan kurang
hanya berbaring di tempat nutrisi
tidur kurang
- Keluarga pasien dari
mengatakan pasien susah kebutuhan
berbicara, wajah pucat tubuh
dan selalu gelisah
( 00002 )
DO:
- Pasien tampak hanya
terbaring lemas di atas
tempat tidur
- Pasien terpasang NGT
- A = BB : 48 kg
TB : 153 cm
IMT : BB
(TB.m)2
: 31, 3
B = Hb : 13,9 gr/dL
C = lemas
D = susu rendah gula .

VIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah ( 00179)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Asupan diet kurang ( 00002 )

IX. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI


Nama : Tn. S No. CM : 050xxx
Umur : 55 Tahun Diagnosa Medis : DM

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Hari/Tgl Ttd
Dx (NOC) (NIC)

24 Juni 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen


2019 keperawatan selama 3 x 24 Hiperglikemi (2120) :
jam, diharapakan resiko
1. Monitor kadar
ketidakstabilan gula darah
glukosa darah
pada pasien dapat teratasi
sesuai indikasi
Dengan kriteria hasil : 2. Berikan insulin
sesuai resep
Kadar Glukosa Darah
3. Berikan cairan
(2300)
IV sesuai
1. Glukosa Darah pasien kebutuhan
dapat dalam batas 4. Edukasi kepada
normal 70 – 140 mg/dL keluarga pasien
2. Berat Badan pasien untuk diet
dalam batas normal dan rendah gula
ideal. 5. Kolaborasi
3. TTV dalam batas dengan dokter
normal dalam
pemberian
terapi obat .
2 Setelah dilakukan tindakan Managemen Nutrisi
keperawatan selama 2 x 24 ( 1100) :
jam, pasien diharapakan
1. Monitor kalori
kebutuhan nutrisi klien
dan asupan
terpenuhi
makan
2. Berikan
Dengan kriteria hasil :
informasi
Status Nutrisi (1004)
penggunaan
1. Asupan gizi pasien
NGT untuk
tercukupi
pemenuhan
2. Asupan cairan terpenuhi
nutrisi
3. Intake output seimbang
3. Berikan nutrisi
sesuai diet
melalui NGT
4. Kolaborasi
dalam
pemberian
terapi obat
X. IMPLEMENTASI
Nama :Tn. S No. CM : 050xxx
Umur : 55 Tahun Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
Hari/Tgl No
Implementasi Respon Ttd
/Jam Dx

Senin, 1 Memonitor kadar glukosa S : - Pasien bersedia untuk


25 Juni darah sesuai indikasi di cek glukosa darah
2019
O : - GDP = 247 mg/dL

- Pasien tampak
10.00 kooperatif
WIB

10.10 1 Memberikan cairan IV S : - Pasien bersedia


sesuai kebutuhan
O : Pasien di beri terapi
cairan Nacl = 20 tpm

12.00 1 Mengkolaborasikan dengan S : Pasien bersedia diberi


dokter pemberian terapi obat
obat
O : Pasien diberikan injeksi
obat ; citicolin 500 mg dan
mecobalamin 500 mg

12.00 1 Memberikan Insulin sesuai S ; Pasien bersedia


advice
O : Pasien di berikan
insulin Novorapid 10 ui
dna Lantus 10 ui
12.00 2 Monitor kalori dan asupan S : Pasien bersedia
makanan
O : A = BB : 48 kg
TB : 153 cm
IMT : BB
(TB.m)2
: 31, 3
B = Hb : 13,9 gr/dL
C = lemas
D = susu rendah gula
.

Selasa, 1 Memberikan informasi S : Keluarga pasien


26 Juni penggunaan NGT untuk bersedia
2019 pemenuhan nutrisi
O : Keluarga tampak
Jam kooperatif dan mulai
14.00 memahami penggunaan
NGT

14.00 2 Monitor kalori dan asupan S : Pasien bersedia


makan
O : A = BB : 48 kg
TB : 153 cm
IMT : BB
(TB.m)2
: 31, 3
B = Hb : 13,9 gr/dL
C = lemas
D = susu rendah gula
250 cc
17.00 1 Memberikan insulin sesuai S : Pasien bersedia
resep
O : Pasien diberikan injeksi
novorapid 10 ui dan lantus

13.00 2 Kolaborasi pemberian S : Pasien bersedia


terapi obat O : Pasien terbaring di atas
tempat tidur dan tampak
lebih rileks

Rabu, 27 1 Memonitor kadar glukosa S : Pasien bersedia untuk


Juni darah sesuai indikasi dicek glukosa darah.
2019
O : GDP / 2 jam pp =
122/117 mg/dL

09.00 1 Memberikan cairan IV S : Pasien bersedia


sesuai kebutuhan
O : Pasien di berikan terapi
cairan infus Nacl 20 tpm

09.00 1 Memberikan edukasi S : Keluarga pasien


kepada keluarga pasien bersedia
untuk diet rendah gula
O : Keluarga pasien
tampak kooperatif dan
memahami apa yang harus
dilakukan

09.00 2 Memberikan informasi S : Pasien bersedia


penggunaan NGT untuk
O : Keluarga pasien
pemenuhan nutrisi
tampak kooperatif dan
memahami apa yang harus
dilakukan
12.00 2 Kolaborasi pemberian S : Pasien bersedia untuk
terapi obat diberikan terapi
O : Pasien di berikan terapi
obat citicolin,
mecobalamin dan
piracetam .
XI. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. S No. CM : 050xxx
Umur : 55 tahun Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
No Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1 Senin , 25 S : Pasien mengatakan lemas


Juni 2019
O : - Pasien tampak berbaring diatas tempat tidur
jam 15.00
- GDS pasien : 247 mg/dL

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

- Monitor kadar glukosa darah


- Memberikan insulin sesuai resep
- Mengedukasi kepada keluarga pasien
untuk diet rendah gula
- Mengkolaborasikan dengan dokter
pemberian terapi obat
2 S : Pasien mengatakan bahwa masih merasa lemas
O : - Pasien terpasang NGT, Keadaan umum
cukup
- A = BB : 48 kg
TB : 153 cm
IMT : BB
(TB.m)2
: 31, 3
B = Hb : 13,9 gr/dL
C = lemas
D = susu rendah gula 250 cc

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor kalori dan asupan makanan
- Kolaborasi pemberian terapi infus RL
1 Selasa, 26 S : Keluarga pasien mengatakan pasien terlihat
Juni 2019 lemas, letih, lesu

O : - Pasien tampak berbaring di atas tempat tidur

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Monitor kadar glukosa


- Memberikan insulin sesuai resep
- Menkolaborasikan dengan dokter
pemberian terapi obat

2 S: Pasien lemas dan terbaring di atas tempat tidur


saja
O: - Pasien tampak berbaring saja tampak lemas
- A = BB : 48 kg
TB : 153 cm
IMT : BB
(TB.m)2
: 31, 3
B = Hb : 13,9 gr/dL
C = lemas
D = susu rendah gula 250 cc
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Monitor kalori dan asupan makan


- Memberikan nutrisi sesuai diet melalui
NGT dan edukasi penggunaan NGT untuk
pemenuhan nutrisi
- Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
obat

1 Rabu, 27 Juni S : Keluarga pasien mengatakan pasien sudah


2019 agak mendingan kondisinya
O : - Pasien tampak lebih segar dan rileks
- Keadaan umum cukup
TD : 128/67 mmHg
N : 91 x/menit
S : 36⁰C
RR : 20 x/menit
- GDP/2 jam PP ; 122/117

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

- Berikan edukasi untuk diit rendah gula


- Berikan insulin sesuai resep

2 S : Keluarga pasien mengatakan pasien lebih segar


badannya dan makan selalu habis
O : - Pasien tampak lebih segar dan rileks
- Keadaan umum cukup
- A = BB : 48 kg
TB : 153 cm
IMT : BB
(TB.m)2
: 31, 3
B = Hb : 13,9 gr/dL
C = lemas
D = susu rendah gula 250 cc
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan informasi penggunaan NGT untuk
pemenuhan nutrisi
- Monitor kalori dan asupan makanan.

Anda mungkin juga menyukai