PENJELASAN UMUM
Buku penilaian untuk unit kompetensi Menyusun Rencana Pengendalian Mutu dibuat
sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah
menempuh tahapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku
informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan dilakukan berdasarkan buku kerja
maka untuk mengetahui sejauh mana komptensi yang dimiliknya maka perlu
dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji
komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.
Adapun tujuan disusunnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi
peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara
komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten
atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Menyusun Rencana Pengendalian
Mutu.
Metoda penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut:
1. Metoda penilaian pengetahuan
a. Tes tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan
terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam
bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan
dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk
obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar salah, dan
pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut essay
tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor
subyektif penilai.
b. Tes wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis
sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan
antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih
dari satu orang
DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENILAIAN TEORI.......................................................................................4
A. Lembar Penilaian Teori .........................................................................4
B. Ceklis Penilaian Teori...........................................................................10
BAB II PENILAIAN PRAKTIK..................................................................................12
A. Lembar Penilaian Praktik .....................................................................12
B. Ceklis Aktivitas Praktik.........................................................................13
BAB III PENILAIAN SIKAP KERJA..........................................................................19
A. Ceklis Penilaian Sikap Kerja .................................................................19
LAMPIRAN - LAMPIRAN.........................................................................................21
Lampiran 1 Kunci Jawaban Penilaian Teori.............................................................21
BAB I
PENILAIAN TEORI
Essay
1. Ada 5 tahapan pengujian mutu beton, sebutkan.
2. Jelaskan pemadatan khusus tanah timbunan, agar dapat menghasilkan
kepadatan tidak kurang dari 95 % dari kepadatan kering yang dilaksanakan
menurut Standar Uji Proctor:
3. Jelaskan penyiapan tanah sebelum dilakukan penimbunan.
4. Sebutkan syarat – syarat lempengan rumput dan cara penanaman untuk
pengaman tebing tanggul dari hujan.
5. Syarat-syarat air yang dipakai untuk membuat dan merawat beton adalah.
6. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi bahan penyekat air (Water-Stops).
7. Sebutkan jenis-jenis lapis lindung untuk saluran irigasi.
8. Sebutkan persyaratan batu candi penahan gerusan batu pada bendung antara
lain berapa ukuran, berat jenis dan kekerasan.
9. Sebutkan kerangka pengendalian pelaksanaan
10. Jelaskan tahapan pengujian kuat beton dan perhitungannya.
11. Item-item pada gambar kerja yang perlu dicermati antara lain.
12. Bilamana ditemui ada ketidak sesuaian antara gambar kerja dengan spesikasi
teknis , langkah apa yang harus diambil dan jelaskan.
25. Berapa berat benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terhadap kotoran
organik agregat halus.
26. Berepa berat contoh benda uji untuk pemeriksaan berat isi:
a. Agregat halus
b. Maksimum agregat 25 mm
29.Berapa ukuran agregat halus (pasir) dan agregat kasarnya (kerikil) yang akan
digunakan dalam campuran beton menurut standar ASTM.
30.Apa saja persyaratan agregat halus dan kasar menurut SK SNI S04-1989-F,
masing-masing 3 persyaratan.
Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan
jawaban yang tepat dan menuliskan huruf a/b/c/d yang sesuai dengan pilihan
tersebut.
1. Ada 2 jenis material yaitu material alami dan material rekayasa, sebutkan
c. Air.
d. Semen.
2. Berapa hari minimal waktu yang diperlukan untuk uji kuat beton termasuk
d. 32 hari.
peraturan:
a. SNI 03 -3422-1994
b. SNI 5-04-1989 F
c. NI-2. PBI 1971
d. SNI 03-1744-1989
4. Untuk pekerjaan tiang beton bertulang pada pelabuhan laut, agar tidak terjadi
c. 4 cm
d. 5 cm
a. 20 s/d 30 cm..
b. 15 s/d 30 cm
c. 10 s/d 25 cm.
d. 15 s/d 25 cm.
dibuat oleh:
a. Konsultan Manajemen Konstruksi
b. Konsultan Desain
c. Kontraktor
c. Kontraktor
a. 5 m2
b. 4 m2
c. 2 m2
9. Untuk pipa beton dengan diameter lebih besar dari 0,7 meter dibuat dengan
c. K 300
10. Bahan –bahan konstruksi beton , antara lain batu, pasir, air dan tulangan harus
c. SNI 03-1966-1989
11. Agregat halus (pasir) yang akan digunakan dalam campuran beton haruslah
mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 4,75 mm, dan agregat kasarnya (kerikil)
mempunyai ukuran butir lebih besar 4,75 mm sampai 40 mm, kententuan ini
menurut.
a. Standar ASTM
b. SNI 03-2847
c. SNI-03-4810
12. Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 atau
13. Bahan untuk timbunan biasa sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas
c. AASHTO M145
a. Kubus 15cm x 15 cm x 15 cm
b. Silinder 15cm x 30 cm
c. Silinder 20cm x 30 cm
15. Pasir yang mempunyai karakteristik tajam bersudut, berpori dan bebas dari
c. Pasir galian
16. Tujuan pengambilan sampel tanah tak terganggu (undisturbed soil sample)
untuk berbagai analisa sifat fisik tanah, antara lain
a. Pentapan berat isi atau berat volume (bulk density)
simulator)
c. Tetapan Atterberg
17. Uji penetrasi standar (SPT) adalah tes penetrasi dinamis in-situ yang dirancang
a. N = 10-30.
b. N = 30-50.
c. N = ˃ 50.
c. 1.00 m
19.Jadual pelaksanaan uji kuat tekan beton, sejak pembuatan sampel beton sampai
pengujian tekan beton menggunakan mesin khusus yang bernama Universal
Testing Machine, minimal memerLukan waktu :
a. 27 hari
b. 32 hari
c. 40 hari
20.Alat untuk mengetahui karakteristik tanah / kekerasan tanah pada berbagai
kedalaman:
a. Bor
b. Sondir
c. CBR Test Apparatus
NO NO KUNCI JAWABAN
KETERANGAN
KUK SOAL JAWABAN PESERTA K BK
39. B
40. B
41. A
42. C
43. C
44. B
45. C
46. A
47. B
48. B
49. B
50. B
BAB II
PENILAIAN PRAKTIK
2. Bahan : -
konstruksi.
h. Mampu menghitung volume contoh bahan untuk keperluan uji mutu.
4. Standar kinerja
a. Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan
b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang
Asesi melaksanaan
perencanaan mutual
check sesuai gambar
kerja
11. Mampu menganalisis Lakukan analisis gambar Asesi
gambar kerja yang kerja yang telah mengiventarisasi
telah disetujui pemberi disetujui pemberi kerja .
gambar kerja yang
kerja.
telah disetujui
pemberi kerja .
Asesi memeriksa
gambar kerja yang
telah disetujui
pemberi kerja.
Asesi melakukan
analisis gambar kerja
yang telah disetujui
pemberi kerja
14. Mampu Lakukan analisis Asesi
menganalisis kesesuaian antara menginventarisasi
kesesuaian antara gambar dokumen tender
kesesuaian antara
gambar dokumen dengan spesifikasi
tender dengan teknik. dokumen tender
spesifikasi teknik dengan spesifikasi
Teknik
Asesi memeriksa
kesesuaian antara
dokumen tender
dengan spesifikasi
Teknik
Asesi melakukan
penghitungan volume
contoh bahan untuk
keperluan uji mutu
23. Mampu menganalisis Lakukan penganalisisan Asesi menginventaris
bahan untuk setiap bahan untuk setiap jenis bahan untuk setiap
jenis pekerjaan uji pekerjaan uji mutu
jenis pekerjaan uji
mutu.
mutu.
Asesi memeriksa bahan
untuk setiap jenis
pekerjaan uji mutu.
Asesi melaksanakan
penghitungan volume
benda uji jenis
pekerjaan uji mutu
29. Mampu menyusun Lakukan penyusunan Asesi menginventarisir
metode kerja metode kerja metode kerja
pelaksanaan uji mutu pelaksanaan uji mutu pelaksanaan uji mutu
Asesi memeriksa
metode kerja
pelaksanaan uji mutu
Asesi melakukan
penyusunan metode
kerja pelaksanaan uji
mutu
30. Mampu Menyusun Lakukan penyusunan Asesi menginventaris
jadual (schedule) jadual (schedule) pelaksanaan uji mutu
pelaksanaan uji mutu pelaksanaan uji mutu sesuai setiap jenis
sesuai setiap jenis sesuai setiap jenis pekerjaan.
pekerjaan. pekerjaan
Asesi memeriksa
pelaksanaan uji mutu
sesuai setiap jenis
pekerjaan.
Asesi melakukan
penyusunan jadual
(schedule)
pelaksanaan uji mutu
sesuai setiap jenis
pekerjaan
32. Mampu menyiapkan/ Laksanakan Asesi menginventaris
menyusun klasifikasi penyiapan/penyusunan klasifikasi SDM
SDM klasifikasi SDM
Asesi memeriksa
klasifikasi SDM.
Catatan:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………
BAB III
PENILAIAN SIKAP KERJA
Catatan:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Tanda Tangan Peserta Pelatihan:
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Kunci jawaban penilaian Teori
Cara penanaman:
Sebelum lempengan rumput dipasang, permukaan harus diratakan dan
digemburkan bila perlu dan dilapisi dengnn tanah humus 2 cm.
Semat-semat bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang lempengan
rumput. Ukuran dari semat-semat tadi paling tidak 30 cm panjangnya dengan
tebal 2-3 cm dan dipasang 3 buah semat untuk setiap lempengan ukuran 25 x 25
x 4 cm
5. Syarat-syarat air yang dipakai untuk membuat dan merawat beton adalah.
Air yang dipakai untuk membuat dan merawat beton untuk adukan harus dari
sumber yang memenuhi Standar Nasional Indonesia, NI-2 atau standar lainnya
sesuai spesifikasi teknik.
6. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi bahan penyekat air (Water-Stops).
Harus memenuhi persyaratan:
Kuat tarik minimum 2 kg/mm2
Pertambahan panjang sebelum putus (minimun) 500%
Kepadatan max pada methode deflection secara tetap 20% dari defleksi
asli
Penyerapan air max. Setelah 2 hari pada 20 derajat Celcius 5%
Sesudah pelapukan (selama 48 jam pada 70'C dalam zat asam pada tekanan
0,20 kg/mm2) :
Kuat tarik minimum 80% dari nilai asli
Pertambahan panjang minimum
sebelum putus 80% dari nilai asli
7. Sebutkan jenis-jenis lapis lindung untuk saluran irigasi.
a. Lapis Lindung Pasangan Batu (Lining Pasangan Batu)
perendam.
b. Tentukan berat dan ukuran benda uji.
c. Lapisilah (capping) permukaan atas dan bawah benda uji dengan mortar
belerang.
d. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara centris.
h. Perhitungan :
Kuat tekan beton = P/A
P = beban maksimum (kg)
A = luas penampang (cm2)
11. Item-item pada gambar kerja yang perlu dicermati antara lain:
a. Dimensi : tinggi, lebar , panjang (bentang) dari rencana konstruksi.
b. Ø tulangan dan penempatan tulangan.
gambar konstruksi.
b. Sebagai gambar kerja yang memuat informasi kondisi aktual lapangan, yang
belum tetuang dalam gambar konstruksi.
c. Apabila terdapat modifikasi atau perubahan atau penambahan atau
(5,5 lbs) dan tinggi jatuh 30 cm (12”). Pemeriksaan dilakukan dengan 2 cara,
berapa berat tanah yang diperlukan masing-masing pemeriksaan:
a. Cara A : berat benda uji 15 kg.
b. Cara B : berat benda uji 65 kg
23. Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas ialah besarnya beban aksial
persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan. Benda uji yang
dipergunakan berbentuk silinder, biasanya dipergunakan benda uji bentuk silinder
dengan ukuran.
Biasanya dipergunakan benda uji dengan diameter 6,8 cm dan tingginya 13,6 cm
24. Pemeriksaan CBR Laboratorium dimaksudkan untuk menentukan CBR (California
Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di
Laboratorium pada air tertentu. Berapa berat tanah dan berat campuran tanah dan
agregat.
Contoh kira – kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk campuran
tanah agregat
25. Berapa berat benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terhadap kotoran
organik agregat halus.
Benda uji / contoh diambil sebanyak 500 gram
26. Berapa berat contoh benda uji untuk pemeriksaan berat isi:
a. Agregat halus.
b. Maksimum agregat 25 mm.
c. Untuk maksimum agregat lebih dari 25mm.
a. contoh sebanyak 500 gram untuk agregat halus
b. contoh sebanyak 1000 gram untuk maksimum agregat 25 mm
c. contoh sebanyak 2500 gram untuk maksimum agregat lebih dari 25 mm.
27. Apa maksud dan tujuan pemeriksaan terhadap kekentalan beton, sedang benda
uji diambil dari:
Maksud dan tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengukur konsistensi atau
kekentalan beton muda dan untuk menentukan workability
Benda uji atau contoh diambil langsung dari alat pengaduk (concrete mixer) yang
akan dilakukan untuk pengecoran
28. Secara umum sifat beton akan dipengaruhi (Mulyono, 2003).
a. Kualitas semen (apabila digunakan untuk konstruksi beton bertulang pada
umumnya dipakai jenis semen yangmemenuhi syarat)
b. Proporsi semen terhadap campuran
c. Kekuatan dan kebersihan agregat
d. Interaksi antara pasta semen dengan agregat
e. Pencampuran yang cukup dari bahanbahan pembentuk beton
f. Penempatan yang benar, penyelesaian,dan pemadatan beton
g. Perawatan beton
29. Berapa ukuran agregat halus (pasir) dan agregat kasarnya (kerikil) yang akan
digunakan dalam campuran beton menurut standar ASTM.
Menurut standar ASTM, agregat halus (pasir) yang akan digunakan dalam
campuran beton haruslah mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 4,75 mm, dan
agregat kasarnya (kerikil) mempunyai ukuran butir lebih besar 4,75 mm sampai 40
mm.
30. Apa saja persyaratan agregat halus dan kasar menurut SK SNI S04-1989-F,
masing-masing 3 persyaratan.
a. Agregat halus.
1) Butir-butirnya keras dan tidak berpori.
2) Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06 mm)
lebih dari 5%.
3) Modulus halus butir antara 1,5 – 3,8 dan dengan variasi butir sesuai
standar gradasi.
b. Agregat kasar
1) Butir-butir tajam dan keras dengan indeks kekerasan ≤ 2,2.
2) Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06 mm)
lebih dari 5%.
3) Kekal, tidak pecah atau hancur oleh cuaca (terik matahari dan hujan),