Anda di halaman 1dari 19

MARKETING PLAN

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Entrepreneurship


Dosen : NURHAYATI S.H.,M.H.

Disusun Oleh :

1. Aryo Ilham Syahputra 161010250313 (06HUKE005) V-V.601


2. Ferdiansyah 161010250319 (06HUKE005) V-V.601
3. Khairul Umri 161010250310 (06HUKE005) V-V.601
4. Naufal Aji Kuncoro 161010250303 (06HUKE005) V-V.601
5. Ricky Mujahidin 161020250019 (06HUKE005) V-V.601
6. Windy Atmojo 161010250317 (06HUKE005) V-V.601

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tentang “MARKETING PLAN” Tugas
kelompok ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Entrepreneurship.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas kelompok ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisa Situasi ...................................................................................................... 3
B. Tujuan Pemasaran ................................................................................................. 7
C. Bauran Pemasaran ................................................................................................. 9
D. Menetapkan Strategi ............................................................................................. 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak
pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahaan yang dapat
membuka, lapangan karena kemampuan pemerintah yang sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.

Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah
maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini menghadapi kenyataan bahwa
jumlah wirausahawan indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat,
sehingga persoalan pembangunan wirausaha indonesia merupakan persoalan mendesak
bagi suksesnya pembangunan. Jika kita perhatikan manfaat adanya wirausaha banyak
sekali.

Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha terhadap
pembangunan bangsa,namun masih saja orang kurang berminat menekuni profesi
tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pandangan
negatif dalam masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini kegiatannya
banyak bergerak dalam bidang bisnis. Dalam kegiatan bisnis termasuk kegiatan
perdagangan.

Oleh karena itu, marilah kita lihat bagaimana pandangan masyarakat kita
terhadap profesi, lapangan kerja dalam sektor ini, yaitu sektor wirausaha bisnis, dan
perdagangan.

Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga


mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif,
bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat,
pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semakin ini dianut oleh sebagian besar
penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya
menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai
negeri, apalagi bila anaknya sudah bertitel lulus perguruan tinggi. Mereka berucap,

1
2

”untuk apa sekolah tinggi, jika hanya mau jadi pedagang.” Pandangan seperti ini sudah
berkesan jauh dilubuk hati sebagian besar rakyat kita, mulai sejak zaman penjajahan
Belanda sampai beberapa dekade masa kemerdekaan.

Kegiatan pemasaran harus menghasilkan win-win solution artinya pelanggan


ingin membeli produk kalau produk tersebut sesuai dengan keinginannya.Sebaliknya
perusahaan dapat memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya kalau produk
tersebut di beli oleh pelanggan. Berdasarkan profit tersebut, perusahaan dapat
melanjutkan bisnisnya hingga ia dapat memenuhi keinginan pelanggan lebih besar di
masa yang akan datang. Dengan kata lain perusahaan selalu berpedoman atau berfokus
kepada nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan, sehingga kegiatan pemasaran
tersebut dapat berhasil dengan baik.

Untuk dapat mencapai semua itu membutuhkan yang namanya perencanaan


pemasaran, agar apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuannya. Perencanaan
pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar. Manfaat penyusunan sebuah
rencana antara lain : mendorong pemikiran sistematik mengenai masa depan,
meningkatkan koordinasi, menetapkan standar kinerja untuk mengukur tren,
memberikan dasar logis bagi pembuatan keputusan, meningkatkan kemampuan untuk
menangani perubahan, dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang
pasar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Analisa Situasi dalam Marketing Plan?
2. Apa itu Tujuan Pemasaran?
3. Apa itu Bauran Pemasaran?
4. Bagaimana Menerapkan Strategi dalam Marketing Plan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Analisa Situasi dalam Marketing Plan.
2. Mengetahui Tujuan Pemasaran.
3. Mengetahui Bauran Pemasaran.
4. Mengetahui Bagaimana Menetepkan Strategi dalam Marketing Plan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisa Situasi
Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari
sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian
perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan
mengkoordinasi keputusan pemasaran. Rencana pemasaran ini memberikan fokus bagi
pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi, dan struktur bagi
pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.
Perencanaan yang harus disiapkan seperti yang dijelaskan oleh Bygrave yaitu
analisa-analisa situasi perusahaan dan lingkungannya, analisa dan penilaian peluang,
kekuatan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi oleh pasar.
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk
beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka
seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut :
1. Where have we been?
2. Where do we want to go?
3. How do we get there? (Hisrich-peters, 1905: 139)
Pertanyaan diatas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat?
Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan, bagaimana keadaan
persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran marketing
untuk masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi
pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja
perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
Apa yang dimaksud dengan marketing plan? “The marketing plan inludes a
situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an
assessment of the existing or potential business’ strenght, weaknesses, threats, and
opportunities in the marketplace”. (Bigrave, 1994: 73).
Marketing plan ini adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan
yang harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah analisa situasi perusahaan

3
4

dan lingkungannya analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang
dihadapi dipasar. Juga harus digambarkan sasaran konsumen dan strategi pemasaran
yang digunakan.
1. Konsep AIDA + S
Didalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan
memperhatikan konsep AIDA + S.
AIDA + S merupakan singkatan dari:

A = Attention

I = Interest

D = Desire

A = Action

S = Satisfaction

Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang
dapat menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu
produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah
pertokoan atau kegiatan-kegiatan lainnya.

Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tertentu muncul lebih


dulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat didepan sebuah
toko. Konsumen terseebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan
dietalase depan toko. Konsumen tersebut timbul minatnya (interest), lalu dia masuk
kedalam toko. Setelah masuk kedalam toko dia mencari pelayan dan minta
diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin
meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar,
cocok harga, langsung dibayar dikasir (Action). Setelah barang dibawa pulang
kerumah lalu dipakai (seandainya bentuk pakaian atau dimakan kalau bentuk
makanan). Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua kemungkinan
konsumen tersebut puas atau tidak puas.

Tujuan dari setiap pemasaran adalah menimbulkan kepuasan bagi konsumen.


Jika kosumen puas terhadap barang tersebut maka konsumen akan melakukan
pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan melakukan
5

pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta mengimformasikan


reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga pemasaran produk
tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi
perusahaan.

2. Analisis SWOT
a. Pengertian
Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh
manajemen perusahaan atau organisasi yang sistematis dan dapat membantu
dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi tersebut. Baik tujuan tersebut untuk tujuan jangkan
panjang maupun tujuan jangka pendek. Selain itu, analisis SWOT juga dapat
diartikan sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran) tentang sebuah perusahan atau
oraganisasi. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai
faktor yang di jadikan masukan. Dan kemudian masukan tersebut
dikelompokkan sesuai kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang perlu diperhatikan bagi pangguna analisa ini, bahwa
analisa SWOT semata-mata hanya digunakan sebagai suatu analisa saja, yang
ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi sebuah
perusahaan atau oraganisasi. Analisis SWOT bukan sebuah alat yang mampu
memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT merupakan singkatan dari Strength Weaknesses Opportunities
Threats. Yang artinya Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (Peluang), Threats (hambatan).
Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses
Opportunities Threats) terbagi menjadi 4 bagian yakni:
1) Strenght (S) atau disebut sebagai analisis kekuatan
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan
dalam mengunakan analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi
perlu menilai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kemudian
dibandingkan dengan para pesaing-pesaingnya. Misalnya jika kekuatan
perusahaan tersebut unggul didalam kualitasnya, maka keunggulan itu
6

dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan


tingkat kualitas yang lebih baik.
2) Weaknesses (W) atau disebut sebagai analisi kelemahan
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan
cara untuk menganalisis kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi. Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala
yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya
jika perusahaan tersebut terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang
baik, maka perusahaan harus meneliti kekurangan-kekurangan yang di
miliki yang berhubungan dengan sektor pemasaran. Agar nantinya
permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan menjadi kalah saing dan
mudur di bandingkan perusahaan lainnya.
3) Opportunity (O) atau disebut sebagai analisis peluang
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada
dari sisi luar suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut
dapat memberikan peluang berkembangnya suatu organisasi atau
perusahaan dimasa depan. Opportunity merupakan ananlisis yang
digunakan untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang.
Baik dimasa kinia ataupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah
perusahaan industri minuman berada di daerah yang panas. Yang mana
daerah tersebut sangat membutuhkan minuman segar dengan harga yang
terjangkau. Maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk
menciptaka produk minuman yang segar dan harganya terjanggaku.
4) Threats (T) atau disebut sebagai analisis ancaman
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu
perusahaan atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Threat
merupakan cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi
berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang
mana ancaman tersebut dapat menyebabkan kemunduran suatu
perusahaan. Jika tidak segera di atasi, maka ancaman tersebut akan
menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang akan dijalankan.
7

Misalnya sebuah organisasi kelompok pengrajin rotan di daerah pedesaan.


Dengan kondisi lingkungan yang semakin moderen serta banyaknya
kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk
memperoleh bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat menganalisis
hal-hal apa yang menyebapkan tantangan atau ancaman tersebut terjadi.
b. Manfaat Analsis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang paling dasar
dalam melakukan analisis strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu
permasalahan ataupun suatu topik dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari
analisis ini biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu
perusahaan tau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang
terjadi.

B. Tujuan Pemasaran
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga
produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan
pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana
membuat produk tersebut tersedia.
Dalam tujuan pemasaran menurut Peter Drucker yaitu bukan untuk memperluas
hingga kemana-mana, tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan
selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan
seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya
adalah menyediakan produk dan jasa itu.
Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa orientasi yang dimiliki
perusahaan hendaknya tidak hanya terbatas pada sejauh mana produk bisa terjual dan
dikonsumsi serta memperoleh keuntungan besar melainkan dibutuhkan upaya untuk
mengetahui dan memahami keinginan pelanggan dalam konsumsinya sehingga cocok
dan puas. Dengan demikian tentunya secara otomatis laba perusahaan akan meningkat.
8

Pada umumnya tujuan pemasaran hanya terdiri dari 6 hal, yaitu


1. Memahami pasar dan target pasar
Tujuan pemasaran yang harus di capai oleh tim pemasaran adalah memahami dan
mengenal pasar serta konsumen yang menjadi potensi target produk mereka.
Tim pemasar harus dapat memahami tentang tingkat persaingan, kebutuhan, selera,
keinginan pasar, mengetahui kondisi dari pasar termasuk daya beli dan ketertarikan
yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
2. Menciptakan produk sesuai dengan potensi pasar
Tujuan pemasaran penting lainnya adalah menciptakan produk yang relevan dan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pasar.
Hal ini masih berkaitan dengan tujuan pemasaran pada poin pertama yaitu
memahami pasar dan target pasar.
Dengan adanya pemahaman pasar maka tim pemasaran dapat membantu perusahaan
untuk menciptakan dan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan
pasaranalisa dari pemahaman pasar.
3. Meningkatkan kepopuleran produk di dalam pasar
Salah satu tujuan dari pemasaran yang paling sering dengar adalah meningkatkan
kesadaran merek pada target pasar.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan kepopuleran produk dan salah
satu cara paling efektif adalah dengan strategi promosi atau iklan.
4. Membentuk citra positif pada brand atau produk
Tujuan pemasaran yang penting selanjutnya adalah membentuk citra positif pada
brand atau produk.
Contohnya produk handphone harus mencitrakan produk mereka dengan teknologi
paling update saat ini, atau produk mobil maka mereka harus mencitrakan produk
mereka dengan kenyamanan atau dengan mobil terkencang.
Pencitraan dapat diciptakan dengan memanfaatkan orang-orang yang terkenal atau
memiliki pengaruh yang besar.
Pencitraan ini dapat di buat dengan menggunakan berbagai media promosi seperti
iklan, pemasaran konten, pameran, dll.
Menciptakan pencitraan positif ini juga bisa di optimalkan dengan pelayanan atau
servis yang maksimal.
9

5. Meningkatkan penjualan
Meningkatkan penjualan merupakan tujuan dan sasaran jangka pendek dari
pemasaran sehingga perusahaan dapat memperoleh laba secepat mungkin.
Setiap tim pemasaran harus dapat bekerja dengan maksimal untuk dapat
meningkatkan penjualan perusahaan.
6. Kepuasan konsumen
Tujuan terakhir dari pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan konsumen.
Penjualan dapat terus meningkat apabila konsumen merasa puas dan hal ini berarti
bahwa setiap adanya penjualan maka diharapkan adanya respon yang positif agar
dapat menjadi nilai tambah dari penjualan.
Dengan adanya kepuasan konsumen maka perusahaan dapat mempertahankan
kesetiaan pelanggan mereka sehingga konsumen tetap akan loyal menggunakan
produk tersebut.

C. Bauran Pemasaran
Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan,
diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut
sebagai bauran pemasaran (marketing mix).
Marketing mix atau yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi bauran
pemasaran adalah suatu strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang
bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan untuk pasar yang dituju.

4 elemen marketing mix (4p)


10

Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam


bidang jasa, tidak hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga
meninjau dari segi place, people, process, dan physical evidence yang selanjutnya
dikenal dalam istilah bauran pemasaran jasa sebagai 7P.
Konsep ini nantinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang akan
melaksanakannya, namun secara umum, konsep 7P ini (product, price, place,
promotion, people, process, dan physical evidence) digunakan untuk mengambil
keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran.
1. Product (The Services) / Produk atau Jasa
Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi
kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan
tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang
ditawarkan.
2. Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus
diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta
persaingan.
3. Place / Lokasi Usaha
Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang,
tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik,
namun biaya sewa rental dari tempat tersebut juga harus diperhitungkan sebagai
konsekuensi dari kemudahan akses ke konsumen.
4. Promotion / Strategi Promosi
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya
menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang
dapat mempengaruhi pembelian.
5. People / Sumber Daya Manusia (SDM)
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang
membutuhkan sumber daya dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen
terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
11

Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar


dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.
6. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses penyampaian
jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah
karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance),
seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur
yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal
terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
7. Physical Evidence / Bukti Fisik Perusahaan
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan
yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter.
Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan
tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood
pengunjung.
Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience
sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai
tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan
kelas market khusus.

D. Menetapkan Strategi
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, baik itu barang
atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah
penjualan menjadi lebih tinggi.
Pengertian strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai rangkaian upaya
yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena
potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal
tersebut.
Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis
karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga
barang maupun jasa. Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:
a. Produksi
b. Pemasaran
12

c. Konsumsi

Dalam hal ini, pemasaran menjadi bagian yang menghubungkan antara kegiatan
produksi dan konsumsi.

2. Fungsi Strategi Pemasaran


Secara garis besar ada 4 fungsi strategi pemasaran, diantaranya:
a. Meningkatkan Motivasi untuk Melihat Masa Depan
Strategi pemasaran berupaya untuk memotivasi manajemen perusahaan agar
berpikir dan melihat masa depan dengan cara yang berbeda. Hal ini sangat
diperlukan untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa mendatang.
Penting bagi perusahaan untuk mengikuti ritme pasar, namun terkadang
perusahaan juga harus memiliki gebrakan dengan sesuatu yang baru.
b. Koordinasi Pemasaran yang Lebih Efektif
Setiap perusahaan pasti memiliki strategi pemasarannya sendiri. Strategi
pemasaran ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya perusahaan sehingga
membentuk tim koordinasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
c. Merumuskan Tujuan Perusahaan
Para pelaku usaha tentunya ingin melihat dengan jelas apa tujuan perusahaan
mereka. Dengan adanya strategi pemasaran maka pelaku usaha akan terbantu
untuk membuat detail tujuan yang akan dicapai, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
d. Pengawasan Kegiatan Pemasaran
Dengan adanya strategi pemasaran maka perusahaan akan memiliki standar
prestasi kerja para anggotanya. Dengan begitu, pengawasan kegiatan para
anggota akan lebih mudah dipantau untuk mendapatkan mutu dan kualitas
kerja yang efektif.
3. Tujuan Strategi Pemasaran
a. Secara umum, setidaknya ada 4 tujuan strategi pemasaran, diantaranya adalah:
b. Untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar individu dalam tim pemasaran
c. Sebagai alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang telah
ditentukan sebagai dasar logis dalam mengambil keputusan pemasaran
d. Untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila terjadi perubahan
dalam pemasaran
13

4. Konsep Strategi Pemasaran


Banyak ahli marketing mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci
utama dari konsep pemasaran dan marketing strategy. Dengan kata lain, setiap
perusahaan memiliki cara tersendiri dalam melakukan proses marketing, sesuai
karakteristik dan kesanggupan masing-masing.
Pada dasarnya tujuan akhir dari marketing itu tetap akan bermuara pada
tercapainya kepuasan konsumen. Berikut ini adalah 5 Konsep Strategi Pemasaran:
a. Segmentasi Pasar
Setiap konsumen pasti memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda.
Perusahaan harus melakukan klasifikasi pasar yang sifatnya heterogen menjadi
satua-satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Market Positioning
Tidak ada perusahaan yang bisa menguasai seluruh pasar. Itulah alasannya
mengapa perusahaan harus punya pola spesifik untuk mendapatkan posisi kuat
dalam pasar, yaitu memilih segmen yang paling menguntungkan.
c. Market Entry Strategy

Ini adalah strategi perusahaan untuk bisa masuk pada segmen pasar tertentu.
Bebebrapa cara yang sering dilakukan adalah:

1) Membeli Perusahaan Lain


2) Internal Development
3) Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
d. Marketing Mix Strategy

Marketing Mix adalah kumpulan dari beberapa variabel yang telah digunakan
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Beberapa variabel
tersebut diantaranya;

1) Product
2) Price
3) Place
4) Promotion
5) Participant
6) Process
7) People Physical Evidence
14

e. Timing Strategy

Pemilihan waktu dalam melakukan pemasaran juga sangat penting untuk


diperhatikan. Perusahaan perlu melakukan berbagai persiapan yang baik di
bidang produksi, dan menentukan waktu yang tepat untuk mendistribusikan
produk ke pasar.

5. Contoh Strategi Pemasaran


Beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan:
a. Partnership
Marketing Partnership memiliki sejumlah keuntungan, contohnya berkolaborasi
dengan pihak lain. Strategi pemasaran ini dinilai murah dan lebih berpeluang
untuk sukses.
b. Bekerjasama dengan Influencer
Jangan anggap remeh kemampuan influencer sekelas selebgram. Mereka justru
banyak memberikan pengaruh pada penjualan Anda, dengan jangkauan follower
yang besar, ketika Anda mengontrak influencer untuk mempromosikan produk
Anda, tentu bukan hal tidak mungkin mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.
Influencer tidak melulu dari selebgram, tergantung produk Anda juga. Vlogger
dan blogger juga bisa berpengaruh besar.
c. Melibatkan Karyawan
Tidak ada yang salah dengan melibatkan karyawan Anda dalam beberapa
projek. Coba sesekali membuat iklan lucu yang melibatkan karyawan. Tentu ini
memiliki efek ganda.
Mereka akan dengan senang hati share video dengan perusahaan disamping
meningkatkan efektifitas kerja. Rata-rata karyawan merasa bangga saat
dilibatkan dalam proyek seperti ini.
d. Menjaga Pelanggan Lama
Ini yang penting, senantiasa manjakan pelanggan lama Anda karena mereka
adalah yang paling loyal dalam membeli produk.
Coba berikan bonus kecil khusus untuk pelanggan lama. Kebanyakan mereka
adalah yang paling loyal mempromosikan produk yang mereka anggap
memuaskan.
BAB III

PENUTUP

Pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam operasional suatu bisnis.
Tidak peduli apakah bisnis anda bergerak dalam sektor industri kecil, tingkat menengah,
apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalam bidang perdagangan besar, perdagangan
eceran, pertokoan, atau mungkin pula anda bergerak dalam bidang penjualan jasa, transportasi,
penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreaksi, dan sebagainya, pemasaran menempati posisi
utama.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus
ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru dinegara kita banyak yang
tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena
berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu
suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha
apa yang harus dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa
konsumennya, darimana sumber modal, dan sebagainya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2005). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Alfabeta. Bandung.

Anonim. (2019). Ruang Lingkup Rencana Pemasaran.


http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-rencana-
pemasaran.html. Diunduh pada tanggal 20 Oktober 2019.

Lugito. (2012). Rencana pemasaran (Marketing Plan).


http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/rencana-pemasaran-marketing-plan.html. Diunduh
pada tanggal 20 Oktober 2019.

Anonim. (2019). Strategi Pemasaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Contohnya

https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-strategi-pemasaran.html. Diunduh
pada tanggal 20 Oktober 2019.

16

Anda mungkin juga menyukai