ALOKASI
KOMPETENSI MATERI WAKTU SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN KARAKTEK BELAJAR
TM PS PI
09.1. Menjelaskan Pengertian mutu SNI BHP dan Menjelaskan pengertian mutu produk hasil Komukatif Tertulis 4 1 - Buku dasar-
kriteria mutu produk hasil olahannya pertanian Rasa ingin tahu Lisan dasar
produk yang pertanian Kriteria mutu Menjelaskan keragaman mutu dan batas Mandiri Praktik pengawasan
dihasilkan dijelaskan produk hasil mutu Kreaktif Pelaporan dan
Keragaman mutu pertanian Menjelaskan kelas mutu (grade) Kerja keras standarisasi
dan batas mutu Menjelaskan peranan kelas mutu mutu pangan
dijelaskan Menjelaskan dasar pertimbangan kelas Bahan hasil
Kelas mutu mutu pertanian
(grade) (sayuran dan
dijelaskan buah-buahan)
Peranan kelas
mutu dijelaskan
Dasar
pertimbangan
kelas mutu
dijelaskan
SNI makanan
dan minuman
09.2. Memeriksa Faktor-faktor Pemeriksaan mutu Menjelaskan faktor-faktor yang Komukatif Tes Tertulis 4 1 Buku dasar-
mutu produk yang produk berpengaruh dalam pemeriksaan mutu Rasa ingin tahu Tes Lisan dasar
pada setiap berpengaruh Teknik produk Mandiri Demonstras pengawasan
tahapan proses dalam sampling/penarika Mempelajari kerusakan-kerusakan yang Kreaktif i/praktik dan
pemeriksaan n contoh terjadi dalam pemeriksaan mutu produk Kerja keras Laporan standarisasi
mutu produk Teknik pengujian Mempelajair teknik pengujian mutu secar ; mutu pangan
dijelaskan mutu secara : fisis, fisik.organoleptik, kimia, fisiko-kimia Bahan hasil
Kerusakan- organileptik, Menyiapkan peralatan yang diperlukan pertanian
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS
ALOKASI
KOMPETENSI MATERI WAKTU SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN KARAKTEK BELAJAR
TM PS PI
kerusakan yang kimia, fisikom dalam pemeriksaan mutu produk (sayuran dan
terjadi dalam kimia Memeriksa dan menjelaskan cara buah-buahan)
pemeriksaan penarikan contoh
mutu produk Melakukan pemeriksaan mutu produk
dipelajari pada setiap tahapan proses
Persiapan
peralatan yang
diperlukan dalam
pemeriksaan
mutu produk
dilakukan
Contoh pada
setiap tahap
ditarik untuk
diperiksa dan
dijelaskan
Pemeriksaan
mutu produk
pada setiap
tahapan proses
dilakukan
9.3 Mengendalikan Proses Pengendalian Memantau proses pemeriksaan mutu Komukatif Tertulis 7 Buku dasar-
proses agar pemeriksaan proses produk pada setiap tahapan proses Rasa ingin tahu Lisan dasar
menghasilkan mutu produk pemeriksaan mutu Pencatatan data pemeriksaan mutu produk Mandiri Praktik pengawasan
produk yang dipantau produk Memisahkan bahan produk yang tidak Kreaktif Pelaporan dan
bermutu Data memenuhi kriteria mutu ditempat yang Kerja keras standarisasi
pemeriksaan ditentukan sesuai prosedur mutu pangan
mutu produk Mengevaluasi dan menganalisis mutu Bahan hasil
dicatat produk yang menyimpang pertanian
Bahan /produk Menentukan frekuensi pemeriksaan mutu (sayuran dan
yang tidak produk buah-buahan)
memenuhi Membuat laporan harian pemeriksaan Wadah
kriteria mutu mutu produk
ditempat yang
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS
ALOKASI
KOMPETENSI MATERI WAKTU SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN KARAKTEK BELAJAR
TM PS PI
ditentukan sesuai
prosedur
dipisahkan
Mutu produk
yang
menyimpang di
evaluasi dan
dianalisis
Frekuensi
pemeriksaan
mutu produk
ditentukan
Laporan harian
pemeriksaan
mutu produk
dibuat
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS
PROGRAM SEMESTERAN
kimiawi/enzymati karbonatasi
c dalam 3. Menerapkan proses netralisasi 4 x 45’ 4 4
pengolahan 4. Menerapkan proses hidrolisis 4 x 45’ 4
5. Menerapkan proses pemurnian 4 x 45’ 4 4
(refining)
6. Menerapkan proses koagulasi 4 x 45’ 4
Kudus, juli 2016
Guru Mapel
TERDIRI DARI :
1. KALENDER PENDIDIKAN
2. PROGRAM TAHUNAN
3. PROGRAM SEMESTERAN
4. RINCIAN MINGGU EFEKTIF
5. SILABUS
6. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )
7. KKM
DISUSUN OLEH :
NURUL MAESYAROH, S.Pd
PROGRAM TAHUNAN
I. Kompetensi Dasar
1. Menyiapkan biakan mikroorganisme
II. Indikator
1. Bahan baku atau media fermentasi serta biakan (inokulum) ditetapkan dan memenuhi
persyaratan operasi
2. Pembersihan dan persyaratan kondisi peralatan dikenali dan ditetapkan pada kondisi aseptis
C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.
VII. EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik
mikroorganisme secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah
mikroba
VIII. TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
IX. PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.
1. Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang penggolongan mikroba
Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan pada siswa tentang jenis-jenis media pengujian mikrobiologi
Guru menjelaskan sterilisasi media pengujian mikrobiologi dan tahap penyiapan media
pengujian mikrobiologi
Elaborasi
Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar
mengajar pada pertemuan kedua
Guru membimbing siswa membentuk kelompok
Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Konfirmasi
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan tes lisan
Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik
LEMBAR KERJA 2
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis Produk Jenis media Keterangan
o
C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.
EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media,
proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi
menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses
inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung
suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan
menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5
seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun
yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba
ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora
alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal
dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan
saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan
kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih
dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad)
atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat
pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama
proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur.
Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting chamber).
Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu. Cairan contoh
yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup.
Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung
diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara
mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit dihitung
atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya. c. Kurang
peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan yang tinggi
sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi sel pada saat
dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup terhadap
waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan turbiditas.
Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme secara rinci dan
benar
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme secara cermat
3. Mengukur pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme secara cermat
Materi Pembelajaran
1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
2. Standar Operasional Prosedur pengukuran pertumbuhan mikroorganisme
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi
LEMBAR KERJA 3
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 3
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.
EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat
pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga
dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam
wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus
diwarna terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a.
Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat
sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung
(counting chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas
tertentu. Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup
dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap
kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung
jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba
yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d.
Ketepatan yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat
menutupi sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung
berdasarkan turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya
terlebih dahulu.
Materi Pembelajaran
a. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
b. Standar Operasional Prosedur pengukuran pertumbuhan mikroorganisme
c. Struktur dan morfologi bakteri, kapang dan khamir
d. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi
Konfirmasi
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan tes lisan
Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik
LEMBAR KERJA 4
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
No Jenis Mikroba Morfologi Keterangan
C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.
EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.
Kudus, Juli 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Menjelaskan teknik penghitungan jumlah mikroorganisme secara benar
2. Melakukan Standar Operasional Prosedur penghitungan jumlah mikroorganisme sesuai ketentuan
Materi Pembelajaran
1. Menghitung jumlah mikorganisme secara langsung
2. Menghitung jumlah mikroorganisme secara tidak langsung
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi
Langkah - langkah kegiatan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
b. Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang koloni mikroba
c. Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan pada siswa tentang teknik menghitung jumlah mikroba secara langsung
Guru menjelaskan pada siswa tentang teknik menghitung jumlah mikroba secara tidak langsung
Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
Elaborasi
Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar
mengajar pada pertemuan kelima
Guru membimbing siswa membentuk kelompok
Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Konfirmasi
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan tes lisan
Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik
LEMBAR KERJA 5
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis Mikroba Jumlah Mikroba Keterangan
o
C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.
EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Menjelaskan teknik pengamatan kematian mikroorganisme secara benar
2. Melakukan Standar Operasional Prosedur pengamatan kematian mikroorganisme sesuai ketentuan
Materi Pembelajaran
1. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme
2. Kurva pertumbuhan mikroorganisme
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi
Langkah - langkah kegiatan
1. Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba
Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan kepada siswa tentang kurva pertumbuhan mikroorganisme
Guru membimbing siswa membentuk kelompok
Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
Elaborasi
Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
Konfirmasi
Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan tes lisan
Sumber Belajar
1. Modul Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
2. Buku referensi yang relevan
3. Lingkungan
Penilaian Hasil Belajar
1. Tes Tertulis (terlampir)
2. Tes pengamatan
3. Penilaian porto folio (laporan hasil praktik)
LEMBAR KERJA 6
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis Mikroba Karakteristik fisik Keterangan
o
C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.
EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 -5
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang mutu
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang SNI BHP dan olahannya serta kriteria mutu
produk hasil pertanian dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
b. Elaborasi
1. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas tentang SNI BPH dan
olahannya serta kriteria mutu produk hasil pertanian
2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi kelompok lainnya
3. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru
c. Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui
sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengku sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan
berikutnya
VI. TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
VII.PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Jelaskan pengertian dari manajemen mutu
2. Sebutkan beberapa sebab mengapa Beberapa bahan pangan memiliki penampilan cacat
sehingga terlihat kurang menarik
3. Sebutkan beberapa sebab terjadinya kerusakan fisik yang dialami bahan pangan
4. Sebutkan beberapa komponen senyawa kimia yang larut selama proses pencucian bahan pangan
5. Berdasarkan penyebabnya, sebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
keracunan makanan
6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan perlindungan konsumen
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Persyaratan sanitasi
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Potensi bahaya
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Program sampling
10. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Sertifikasi mutu pangan
KUNCI JAWABAN
1. Manajemen mutu adalah seluruh kegiatan fungsi manajemen menyeluruh yang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan mutu, tujuan mutu, dan tanggungjawab dengan cara perencanaan mutu,
pengendalian mutu, jaminan mutu, perbaikan mutu dalam system mutu.
2. Beberapa bahan pangan memiliki penampilan cacat sehingga terlihat kurang menarik.
Penampilan cacat ini dapat disebabkan oleh sifat genetis, faktor lingkungan, atau serangan
organisme lain.
3. Kerusakan fisik yang dialami bahan pangan dapat disebabkan oleh perlakuan fisik, seperti
terbanting, tergencet, atau terluka. Perlakuan tersebut dapat menyebabkan terjadinya memar,
luka, dan adanya benda asing.
4. Penurunan kandungan senyawa kimia pada bahan pangan dapat terjadi selama proses pencucian
dan pemanasan. Selama berlangsung proses pencucian bahan pangan, banyak komponen
senyawa kimia yang akan larut, seperti beberapa protein, vitamin B dan C, dan mineral.
5. Berdasarkan penyebabnya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya keracunan
makanan, yaitu sifat bahan pangan itu sendiri, cara pengolahan atau penyimpanannya, dan bisa
pula karena pengaruh dari luar.
6. Perlindungan konsumen : Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen.
7. Persyaratan sanitasi : Standar kebersihan dan kesehatan yang harus dipenuhi sebagai upaya
mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik pathogen atau mengurangi jumlah jasad renik
lainnya agar pangan yang dihasilkan dan dikonsumsi tidak membahayakan kesehatan dan jiwa
manusia.
8. Potensi bahaya : Suatu benda atau kondisi biologis, kimiawi, dan fisik dalam makanan yang
dapat membahayakan kesehatan.
9. Program sampling : Menentukan strategi, jumlah contoh dan cara pengembalian contoh di suatu
industri, khususnya industry pangan.
10. Sertifikasi mutu pangan : Rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap pangan yang telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
SKOR = JAWABAN BENAR X 10
Indikator :
1. Pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses dilakukan
2. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemeriksaan mutu produk dijelaskan
2. Kerusakan-kerusakan yang terjadi dalam pemeriksaan mutu produk dipelajari
3. Persiapan peralatan yang diperlukan dalam pemeriksaan mutu produk dilakukan
4. Contoh pada setiap tahap ditarik untuk diperiksa dan dijelaskan
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 7-10:
A. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan fungsi pengendalian mutu hasil petanian
B. Peserta didik dapat menjelaskan peranan dan ruang lingkup pengendalian mutu hail pertanian
Pertemuan 3:
A. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat pengendalian mutu bagi konsumen, podusen dan
pemerintah
B. Peserta didik dapat memberikan contoh manfaat pengendalian mutu bagi konsumen, podusen
dan pemerintah
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara,
dan Tuhan Yang Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 7 – 10 :
Pemeriksaan mutu produk
Teknik sampling/penarikan contoh
Teknik pengujian mutu secara : fisis, organileptik, kimia, fisikom kimia
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik
c. Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui
sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengku sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 11
A. Kegiatan Awal
A. Pre test tentang pengendalian mutu
B. Peserta didik diingatkan materi sebelumnya tentang mutu
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
Elaborasi
1. Masing-masing kelompok mendiskusikan manfaat pengendalian mutu bagi konsumen,
produsen dan pemerintah
2. Diskusi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui
sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 12 -17 :
Peserta didik dapat memantau proses pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses
Peserta didik dapat pencatatan data pemeriksaan mutu produk
Peserta didik dapat memisahkan bahan produk yang tidak memenuhi kriteria mutu ditempat
yang ditentukan sesuai prosedur
Peserta didik dapat mengevaluasi dan menganalisis mutu produk yang menyimpang
Peserta didik menentukan frekuensi pemeriksaan mutu produk
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 12 -16
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang mutu
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara
penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
Elaborasi
1. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas jenis dan fungsi,
peralatan laboratorium pengendalian mutu produk hasil pertanian
2. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas jenis dan fungsi, bahan
kimia dalam laboratorium pengendalian mutu produk hasil pertanian
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi kelompok
lainnya
4. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh
guru
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik
melalui sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengku sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 17
A. Kegiatan Awal
1. Pre test tentang jenis dan fungsi peralatan dan bahan kimia dalam laboratorium
pengendalian mutu
2. Peserta didik diingatkan materi sebelumnya tentang peralatan dan bahan kimia dalam
laboratorium pengendalian mutu
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
Elaborasi
1. Masing-masing kelompok mengoperasikan peralatan laboratium pengendalian mutu
2. Masing-masing kelompok menggunakan bahan kimia dalam laboratium pengendalian
mutu
3. Praktikum diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil praktikum dengan dibimbing oleh
guru
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik
melalui sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi