Anda di halaman 1dari 76

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

NAMA SEKOLAH : SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS


MATA PELAJARAN : Dasar Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER : X /1
STANDAR KOMPETENSI : Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
KODE KOMPETENSI : DKK 4
ALOKASI WAKTU : 3 X 45 menit

PENILAIAN KARAKTER ALOKASI SUMBER


KOMPETENSI MATERI KEGIATAN WAKTU BELAJAR
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN T PS PI
M
1. Menyiapkan  Bahan baku  Teknik penyiapan biakan  Menjelaskan teknik Religius 2 1  Buku
biakan atau media mikroorganisme penyiapan biakan  Tes Tertulis Kreatif modul
mikroorganisme fermentasi  Teknik aseptis peralatan mikroorganisme  Pengamatan Peduli  Biakan
serta biakan inokulasi  Mendemonstrasikan  Praktik Lingkungan murni
(inokulum)  Cara penyiapan biakan teknik aseptis peralatan Tanggung Jawab
ditetapkan biakan mikroorganisme inokulasi
dan  Mendemonstrasikan cara
memenuhi melakukan penyiapan
persyaratan biakan mikroorganisme
operasi
 Pembersihan
dan
persyaratan
kondisi
peralatan
dikenali dan
ditetapkan
pada kondisi
aseptis
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

PENILAIAN KARAKTER ALOKASI SUMBER


KOMPETENSI MATERI KEGIATAN WAKTU BELAJAR
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN T PS PI
M
2. Menyiapkan  Media  Teknik aseptis  Menjelaskan teknik aseptis  Tes Tertulis 2 2  Buku
media pertumbuhan penyiapan media penyiapan media  Pengamatan modul
pertumbuhan mikroorganis pertumbuhan pertumbuhan  Praktik  Media
mikroorganisme me disiapkan mikroorganisme mikroorganisme tumbuh
 Media  Mendemonstrasikan cara
pertumbuhan penyiapan media
sesuai pertumbuhan
dengan mikroorganisme
mikroorganis
me yang
dikembangk
an
3. Mengukur  Pertumbuha  Cara mengukur  Menjelaskan  Tes Tertulis 2 2  Buku
pertumbuhan n pertumbuhan cara mengukur  Pengamatan modul
mikroorganisme mikroorganis mikroorganisme/bakteri pertumbuhan  Praktik  Alat
me dapat mikroorganisme/bakteri peraga
diukur dan  Mendemonstrasi
diketahui kan cara mengukur
pertumbuhan
mikroorganisme
4. Mengamati  Struktur  Cara  Menjelaskan  Tes Tertulis 2 1  Buku
struktur mikroorganis pengecatan cara pengecatan  Pengamatan modul
mikroorganisme me dapat mikroorganisme mikroorganisme  Praktik
diamati  Cara  Menjelaskan
 Struktur mengamati struktur cara mengamati struktur
mikroorganis mikroorganisme mikroorganisme dengan
me dapat mikroskop
digambar  Mendemonstrasi
kan cara mengamati
struktur mikroorganisme
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

PENILAIAN KARAKTER ALOKASI SUMBER


KOMPETENSI MATERI KEGIATAN WAKTU BELAJAR
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN T PS PI
M
5. Menghitung  Cara  Penghitungan  Menjelaskan  Tes Tertulis 2 1  Buku
jumlah pengecatan mikroorganisme secara cara penghitungan  Pengamatan modul
mikroorganisme bakteri dapat langsung mikroorganisme secara  Praktik 
dipahami  Penghitungan langsung
 Jumlah mikroorganisme secara  Menjelaskan
mikroorganis tidak langsung cara penghitungan
me dapat mikroorganisme secara
dihitung tidak langsung
 Mendemonstrasi
kan cara menghitung
jumlah mikroorganisme
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

NAMA SEKOLAH : SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS


MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER : XI /3
STANDAR KOMPETENSI : Mengendalikan mutu dalam proses pengolahan
KODE KOMPETENSI : KK 9
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit

ALOKASI
KOMPETENSI MATERI WAKTU SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN KARAKTEK BELAJAR
TM PS PI

09.1. Menjelaskan  Pengertian mutu  SNI BHP dan  Menjelaskan pengertian mutu produk hasil  Komukatif  Tertulis 4 1 -  Buku dasar-
kriteria mutu produk hasil olahannya pertanian  Rasa ingin tahu  Lisan dasar
produk yang pertanian  Kriteria mutu  Menjelaskan keragaman mutu dan batas  Mandiri  Praktik pengawasan
dihasilkan dijelaskan produk hasil mutu  Kreaktif  Pelaporan dan
 Keragaman mutu pertanian  Menjelaskan kelas mutu (grade)  Kerja keras standarisasi
dan batas mutu  Menjelaskan peranan kelas mutu mutu pangan
dijelaskan  Menjelaskan dasar pertimbangan kelas  Bahan hasil
 Kelas mutu mutu pertanian
(grade) (sayuran dan
dijelaskan buah-buahan)
 Peranan kelas
mutu dijelaskan
 Dasar
pertimbangan
kelas mutu
dijelaskan
 SNI makanan
dan minuman
09.2. Memeriksa  Faktor-faktor  Pemeriksaan mutu  Menjelaskan faktor-faktor yang  Komukatif  Tes Tertulis 4 1  Buku dasar-
mutu produk yang produk berpengaruh dalam pemeriksaan mutu  Rasa ingin tahu  Tes Lisan dasar
pada setiap berpengaruh  Teknik produk  Mandiri  Demonstras pengawasan
tahapan proses dalam sampling/penarika  Mempelajari kerusakan-kerusakan yang  Kreaktif i/praktik dan
pemeriksaan n contoh terjadi dalam pemeriksaan mutu produk  Kerja keras  Laporan standarisasi
mutu produk  Teknik pengujian  Mempelajair teknik pengujian mutu secar ; mutu pangan
dijelaskan mutu secara : fisis, fisik.organoleptik, kimia, fisiko-kimia  Bahan hasil
 Kerusakan- organileptik,  Menyiapkan peralatan yang diperlukan pertanian
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

ALOKASI
KOMPETENSI MATERI WAKTU SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN KARAKTEK BELAJAR
TM PS PI

kerusakan yang kimia, fisikom dalam pemeriksaan mutu produk (sayuran dan
terjadi dalam kimia  Memeriksa dan menjelaskan cara buah-buahan)
pemeriksaan penarikan contoh
mutu produk  Melakukan pemeriksaan mutu produk
dipelajari pada setiap tahapan proses
 Persiapan
peralatan yang
diperlukan dalam
pemeriksaan
mutu produk
dilakukan
 Contoh pada
setiap tahap
ditarik untuk
diperiksa dan
dijelaskan
 Pemeriksaan
mutu produk
pada setiap
tahapan proses
dilakukan
9.3 Mengendalikan  Proses  Pengendalian  Memantau proses pemeriksaan mutu  Komukatif  Tertulis 7  Buku dasar-
proses agar pemeriksaan proses produk pada setiap tahapan proses  Rasa ingin tahu  Lisan dasar
menghasilkan mutu produk pemeriksaan mutu  Pencatatan data pemeriksaan mutu produk  Mandiri  Praktik pengawasan
produk yang dipantau produk  Memisahkan bahan produk yang tidak  Kreaktif  Pelaporan dan
bermutu  Data memenuhi kriteria mutu ditempat yang  Kerja keras standarisasi
pemeriksaan ditentukan sesuai prosedur mutu pangan
mutu produk  Mengevaluasi dan menganalisis mutu  Bahan hasil
dicatat produk yang menyimpang pertanian
 Bahan /produk  Menentukan frekuensi pemeriksaan mutu (sayuran dan
yang tidak produk buah-buahan)
memenuhi  Membuat laporan harian pemeriksaan  Wadah
kriteria mutu mutu produk
ditempat yang
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

ALOKASI
KOMPETENSI MATERI WAKTU SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN KARAKTEK BELAJAR
TM PS PI

ditentukan sesuai
prosedur
dipisahkan
 Mutu produk
yang
menyimpang di
evaluasi dan
dianalisis
 Frekuensi
pemeriksaan
mutu produk
ditentukan
 Laporan harian
pemeriksaan
mutu produk
dibuat
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

NAMA SEKOLAH : SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS


MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER : XII /1
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan teknik perlakuan kimia/enzymatis dalam pengolahan
KODE KOMPETENSI : KK 15
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 menit

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
1. Menerapkan  Proses sulfitasi  Menguraikan  Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab,  Tes Lisan 1 1 Buku modul
proses sulfitasi dapat dipahami langkah-langkah memulai cekatan, inovatif dan kreatif  Tes Tertulis Alat peraga
 Proses sulfitasi proses sulfitasi,  Menjelaskan prosedur pemantauan proses  Wawancara Contoh bahan
dimulai dan pengidentifikasian sulfitasi  Praktik
dijalankan sesuai peralatan, pemantauan  Spesifikasi persyaratan proses sulfitasi  Laporan
dengan prosedur proses hingga perawatan  Spesifikasi dan penyimpangan proses
tempat kerja tempat kerja sulfitasi
 Peralatan  Persyaratan dan cara perawatan tempat
dipantau untuk kerja
mengenali variasi  Menyiapkan prosedur pemantauan proses
pada waktu operasi sulfitasi
berjalan  Melakukan proses sulfitasi sesuai prosedur
 Penyimpangan yang ditetapkan
produk/ keluaran  Memantau dan mengenalikan proses
dikenali, diperbaiki sulfitasi pada kondisi yang diinginkan
dan/atau dilaporkan
untuk menjaga
proses pada
spesifikasi yang
ditetapkan
 Tempat kerja
memenuhi standar
perawatan, dicatat
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
dan dijaga sejalan
dengan persyaratan
pencatatan tempat
kerja
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
2. Menerapkan  Proses  Menguraikan  Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab,  Tes Lisan 1 2 1 Buku modul
proses karbonatasi dapat langkah-langkah memulai cekatan, inovatif dan kreatif  Tes Tertulis Alat peraga
karbonatasi dipahami proses karbonatasi,  Menjelaskan prosedur pemantauan proses  Wawancara Contoh bahan
 Proses pengidentifikasian karbonatasi  Praktik
karbonatasi dimulai peralatan, pemantauan  Spesifikasi persyaratan proses karbonatasi  Laporan
dan dijalankan sesuai proses hingga perawatan  Spesifikasi dan penyimpangan proses
dengan prosedur tempat kerja karbonatasi
tempat kerja  Persyaratan dan cara perawatan tempat
 Peralatan kerja
dipantau untuk  Menyiapkan prosedur pemantauan proses
mengenali variasi karbonatasi
pada waktu operasi  Melakukan proses sulfitasi sesuai prosedur
berjalan yang ditetapkan
 Penyimpangan  Memantau dan mengenalikan proses
produk/ keluaran karbonatasi pada kondisi yang diinginkan
dikenali, diperbaiki
dan/atau dilaporkan
untuk menjaga
proses pada
spesifikasi yang
ditetapkan
 Tempat kerja
memenuhi standar
perawatan, dicatat
dan dijaga sejalan
dengan persyaratan
pencatatan tempat
kerja
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
3. Menerapkan  Proses  Menguraikan  Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab,  Tes Lisan 1 2 Buku modul
proses netralisasi dapat langkah-langkah memulai cekatan, inovatif dan kreatif  Tes Tertulis Alat peraga
netralisasi dipahami proses netralisasi,  Menjelaskan prosedur pemantauan proses  Wawancara Contoh bahan
 Proses pengidentifikasian netralisasi  Praktik
netralisasi dimulai peralatan, pemantauan  Spesifikasi persyaratan proses netralisasi  Laporan
dan dijalankan sesuai proses hingga perawatan  Spesifikasi dan penyimpangan proses
dengan prosedur tempat kerja netralisasi
tempat kerja  Persyaratan dan cara perawatan tempat
 Peralatan kerja
dipantau untuk  Menyiapkan prosedur pemantauan proses
mengenali variasi netralisasi
pada waktu operasi  Melakukan proses netralisasi sesuai
berjalan prosedur yang ditetapkan
 Penyimpangan  Memantau dan mengenalikan proses
produk/ keluaran netralisasi pada kondisi yang diinginkan
dikenali, diperbaiki
dan/atau dilaporkan
untuk menjaga
proses pada
spesifikasi yang
ditetapkan
 Tempat kerja
memenuhi standar
perawatan, dicatat
dan dijaga sejalan
dengan persyaratan
pencatatan tempat
kerja
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
4. Menerapkan  Proses  Menguraikan  Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab,  Tes Lisan 1 2 Buku modul
proses hidrolisis dapat langkah-langkah memulai cekatan, inovatif dan kreatif  Tes Tertulis Alat peraga
hidrolisis dipahami proses hidrolisis,  Menjelaskan prosedur pemantauan proses  Wawancara Contoh bahan
 Proses pengidentifikasian hidrolisis  Praktik
hidrolisis dimulai peralatan, pemantauan  Spesifikasi persyaratan proses hidrolisis  Laporan
dan dijalankan sesuai proses hingga perawatan  Spesifikasi dan penyimpangan proses
dengan prosedur tempat kerja hidrolisis
tempat kerja  Persyaratan dan cara perawatan tempat
 Peralatan kerja
dipantau untuk  Menyiapkan prosedur pemantauan proses
mengenali variasi hidrolisis
pada waktu operasi  Melakukan proses hidrolisis sesuai
berjalan prosedur yang ditetapkan
 Penyimpangan  Memantau dan mengenalikan proses
produk/ keluaran hidrolisis pada kondisi yang diinginkan
dikenali, diperbaiki
dan/atau dilaporkan
untuk menjaga
proses pada
spesifikasi yang
ditetapkan
 Tempat kerja
memenuhi standar
perawatan, dicatat
dan dijaga sejalan
dengan persyaratan
pencatatan tempat
kerja
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
5. Menerapkan  Proses  Menguraikan  Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab,  Tes Lisan 1 1 Buku modul
proses pemurnian langkah-langkah memulai cekatan, inovatif dan kreatif  Tes Tertulis Alat peraga
pemurnian (refining)dapat proses pemurnian  Menjelaskan prosedur pemantauan proses  Wawancara Contoh bahan
(refining) dipahami (refining), pemurnian (refining) pemurnian (refining)  Praktik
 Proses pengidentifikasian  Spesifikasi persyaratan proses pemurnian  Laporan
pemurnian (refining) peralatan, pemantauan (refining)
dimulai dan proses hingga perawatan  Spesifikasi dan penyimpangan proses
dijalankan sesuai tempat kerja pemurnian (refining)
dengan prosedur  Persyaratan dan cara perawatan tempat
tempat kerja kerja
 Peralatan  Menyiapkan prosedur pemantauan proses
dipantau untuk pemurnian (refining)
mengenali variasi  Melakukan proses netralisasi sesuai
pada waktu operasi prosedur yang ditetapkan
berjalan  Memantau dan mengenalikan proses
 Penyimpangan pemurnian (refining) pada kondisi yang
produk/ keluaran diinginkan
dikenali, diperbaiki
dan/atau dilaporkan
untuk menjaga
proses pada
spesifikasi yang
ditetapkan
 Tempat kerja
memenuhi standar
perawatan, dicatat
dan dijaga sejalan
dengan persyaratan
pencatatan tempat
kerja
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI MATERI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN TM PS PI
6. Menerapkan  Proses  Menguraikan  Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab,  Tes Lisan 2 1 Buku modul
proses koagulasi dapat langkah-langkah memulai cekatan, inovatif dan kreatif  Tes Tertulis Alat peraga
koagulasi dipahami proses koagulasi,  Menjelaskan prosedur pemantauan proses  Wawancara Contoh bahan
 Proses pengidentifikasian koagulasi  Praktik
koagulasi dimulai peralatan, pemantauan  Spesifikasi persyaratan proses koagulasi  Laporan
dan dijalankan sesuai proses hingga perawatan  Spesifikasi dan penyimpangan proses
dengan prosedur tempat kerja koagulasi
tempat kerja  Persyaratan dan cara perawatan tempat
 Peralatan kerja
dipantau untuk  Menyiapkan prosedur pemantauan proses
mengenali variasi koagulasi
pada waktu operasi  Melakukan proses koagulasi sesuai
berjalan prosedur yang ditetapkan
 Penyimpangan  Memantau dan mengenalikan proses
produk/ keluaran koagulasi pada kondisi yang diinginkan
dikenali, diperbaiki
dan/atau dilaporkan
untuk menjaga
proses pada
spesifikasi yang
ditetapkan
 Tempat kerja
memenuhi standar
perawatan, dicatat
dan dijaga sejalan
dengan persyaratan
pencatatan tempat
kerja
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

PROGRAM SEMESTERAN

PROGRAM KEAHLIAN : TPHP


MATA PELAJARAN : PRODUKTIF TPHP
JUMLAH MINGGU EFEKTIF : 17 MINGGU
JUMLAH JAM PERMINGGU : 9 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2016/2017

Kompetensi Kompetensi Dasar Waktu Bulan Ket


kejuruan Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Mengidentifikasi 1. Menyiapkan biakan 3x 45’ L L M 3 3 3 L U U R L L
karakteristik mikroorganisme i I O I T A E I I
mikroorganisme 2. Menyiapkan media 3x 45’ b B P 3 3 3 B S S M B B
pertumbuhan mikroorganisme u U D U G I U U
3. Mengukur pertumbuhan 3x 45’ r R I 3 R 3 3 3 A D R R
mikroorganisme s S k I S I
4. Mengamati struktur 3x 45’ e e D 3 3 A S S
mikroorganisme m m U L R M M
5. Menghitung jumlah 3x 45’ e e L 3 3 3 A T T
mikroorganisme s r A P R R
6. Mengamati kematian 3x 45’ t t D 3 3 O
mikrooranisme e e H T G G
Mengendalikan 1. Menjelaskan kriteria mutu 2 x 45’ r r 2 2 2 2 2 2 a A A
mutu dalam produk yang dihasilkan S S
proses A A
2. Memeriksa mutu produk 2 x 45’ 2 2 2 2 2 2
pengolahan L L
pada setiap tahapan proses
3. Mengendalikan proses agar 2 x 45’ 2 2 2 2 2 2
menghasilkan produk yang
bermutu
Menerapkan 1. Menerapkan proses sulfitasi 4 x 45’ Prakerin 4 4
teknik perlakuan 2. Menerapkan proses 4 x 45’ 4 4
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

kimiawi/enzymati karbonatasi
c dalam 3. Menerapkan proses netralisasi 4 x 45’ 4 4
pengolahan 4. Menerapkan proses hidrolisis 4 x 45’ 4
5. Menerapkan proses pemurnian 4 x 45’ 4 4
(refining)
6. Menerapkan proses koagulasi 4 x 45’ 4
Kudus, juli 2016
Guru Mapel

Nurul Maesyaroh, S.Pd


ADMINISTRASI GURU
PRODUKTIF
AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
TAHUN AJARAN 2016/2017

TERDIRI DARI :

1. KALENDER PENDIDIKAN
2. PROGRAM TAHUNAN
3. PROGRAM SEMESTERAN
4. RINCIAN MINGGU EFEKTIF
5. SILABUS
6. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )
7. KKM

DISUSUN OLEH :
NURUL MAESYAROH, S.Pd
PROGRAM TAHUNAN

Program Keahlian : Agribisnis Hasil Pertanian


Bidang Keahlian : Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Tahun Pelajaran : 2016/2017

Semester Kela Standart Kompetensi Dasar Alokasi


s Kompetensi Waktu
Gasal X Mengidentifikasi 1. Menyiapkan biakan
karakteristik mikroorganisme
mikroorganisme 2. Menyiapkan media
pertumbuhan mikroorganisme
3. Mengukur pertumbuhan
mikroorganisme
4. Mengamati struktur
mikroorganisme
5. Menghitung jumlah
mikroorganisme
XI Mengendalikan 4. Menjelaskan kriteria mutu
mutu dalam proses produk yang dihasilkan
pengolahan 5. Memeriksa mutu produk pada
setiap tahapan proses
6. Mengendalikan proses agar
menghasilkan produk yang
bermutu
XII Menerapkan 1. Menerapkan proses sulfitasi
teknik perlakuan 2. Menerapkan proses karbonatasi
kimiawi/enzymatic 3. Menerapkan proses netralisasi
dalam pengolahan 4. Menerapkan proses hidrolisis
5. Menerapkan proses pemurnian
(refining)
6. Menerapkan proses koagulasi
Genap

Mengetahui Kudus, Juli 2016


Kepala SMK NU Ma’arif 3 Kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Produktif TPHP


Satuan Pendidkan : SMK NU Ma’arif 3 Kudus
Kelas/Semester : X/ 1
Standart Kompetensi: Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme
Pertemuan ke : 1 -3
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit x17 Minggu

I. Kompetensi Dasar
1. Menyiapkan biakan mikroorganisme

II. Indikator
1. Bahan baku atau media fermentasi serta biakan (inokulum) ditetapkan dan memenuhi
persyaratan operasi
2. Pembersihan dan persyaratan kondisi peralatan dikenali dan ditetapkan pada kondisi aseptis

III. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa mampu menjelaskan teknik penyiapan biakan mikroorganisme
2. Siswa mampu mendemonstrasikan teknik aseptis peralatan inokulasi
3. Siswa mampu mendemonstrasikan cara melakukan penyiapan pembiakan mikroorganisme
IV. Materi Pembelajaran
1. Teknik penyiapan biakan mikroorganisme
2. Teknik aseptis peralatan inokulasi
3. Cara melakukan penyiapan pembiakan mikroorganisme
V. Kegiatan pembelajaran
Langkah - langkah kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang mikroba
 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menjelaskan pada siswa tentang pengertian dan penggolongan mikroorganisme
 Guru menjelaskan macam-macam biakan mikroorganisme
Elaborasi
 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan
belajar mengajar pada pertemuan pertama
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Konfirmasi
 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok
lainnya
c. Kegiatan Penutup
 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
 Guru memberikan tes lisan
 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik
VI. Alat/ Media/ Sumber belajar
1. Alat : Spidol, Alat tulis, laptop, LCD
2. Media : modul,
3. Sumber belajar :
LEMBAR KERJA 1
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis produk Jenis Mikoba Keterangan
o

C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.

VII. EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik
mikroorganisme secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah
mikroba

VIII. TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri

IX. PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :

EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)


JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus
Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke :4-6
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04
Kompetensi Dasar :Menyiapkan media pertumbuhan mikrooganisme
Indikator :
Media penanaman mikroba disiapkan sesuai disiapkan sesuai dengan posedur dan jenis mikrobanya
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat
1. Menyiapkan media penanaman mikroba disiapkan sesuai sesuai dengan posedur dan jenis
mikrobanya
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme secara rinci dan
benar
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis media pengujian mikrobiologi
2. Sterilisasi media pengujian mikrobiologi
3. Penyiapan media pengujian mikrobiologi
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Demontrasi
Langkah - langkah kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang penggolongan mikroba
 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menjelaskan pada siswa tentang jenis-jenis media pengujian mikrobiologi
 Guru menjelaskan sterilisasi media pengujian mikrobiologi dan tahap penyiapan media
pengujian mikrobiologi
Elaborasi
 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar
mengajar pada pertemuan kedua
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Konfirmasi
 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
 Guru memberikan tes lisan
 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik

LEMBAR KERJA 2
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis Produk Jenis media Keterangan
o

C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.

EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri

PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :

EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)


JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media,
proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi
menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses
inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung
suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan
menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5
seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun
yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba
ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora
alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal
dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan
saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan
kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih
dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad)
atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat
pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama
proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur.
Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting chamber).
Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu. Cairan contoh
yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup.
Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung
diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara
mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit dihitung
atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya. c. Kurang
peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan yang tinggi
sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi sel pada saat
dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup terhadap
waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan turbiditas.
Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke :7-9
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04
Kompetensi Dasar :Mengukur pertumbuhan mikroorganisme
Indikator
3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dijelaskan secara rinci dan benar
3.2 Pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme diamati dan diukur secara cermat

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme secara rinci dan
benar
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme secara cermat
3. Mengukur pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme secara cermat

Budaya dan karakter yang dikembangkan


1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.

Materi Pembelajaran
1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
2. Standar Operasional Prosedur pengukuran pertumbuhan mikroorganisme

Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi

Langkah - langkah kegiatan


1. Kegiatan Pendahuluan
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang media pertumbuhan
mikroba
 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menjelaskan pada siswa tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme
 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar
mengajar pada pertemuan ketiga
Elaborasi
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Konfirmasi
 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
 Guru memberikan tes lisan
 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik

LEMBAR KERJA 3
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 3
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka

LEMBAR HASIL PENGAMATAN

Nama Siswa/ Kelompok :


No Jenis Produk Pertumbuhan Mikroba Keterangan
H1/H2/H3

C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.

EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri

PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat
pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga
dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam
wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus
diwarna terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a.
Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat
sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung
(counting chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas
tertentu. Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup
dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap
kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung
jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba
yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d.
Ketepatan yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat
menutupi sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung
berdasarkan turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya
terlebih dahulu.

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK Negeri 1 Kedung


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (114)
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke : 10 - 12
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04
Kompetensi Dasar :Mengamati struktur mikroorganisme
Indikator
4.1 Struktur mikroorganisme dijelaskan secara rinci dan benar
4.2 Struktur mikroorganisme digambarkan dan dijelaskan
4.3 Standar Operasional Prosedur pengamatan struktur mikroorganisme dilaksanakan sesuai ketentuan
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
a. Menjelaskan struktur mikroorganisme secara rinci dan benar
b. Menjelaskan struktur mikroorganisme
c. Menggambarkan struktur mikroorganisme
d. Melakukan standar Operasional Prosedur pengamatan struktur mikroorganisme sesuai ketentuan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.

Materi Pembelajaran
a. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
b. Standar Operasional Prosedur pengukuran pertumbuhan mikroorganisme
c. Struktur dan morfologi bakteri, kapang dan khamir
d. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme

Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi

Langkah - langkah kegiatan


1. Kegiatan Pendahuluan
a. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
b. Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang koloni mikroba
c. Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menjelaskan pada siswa tentang struktur dan morfologi bakteri, kapang dan khamir
 Guru menjelaskan pada siswa tentang cara mengamati struktur dan morfologi bakteri, kapang
dan khamir
 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
Elaborasi
 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar
mengajar pada pertemuan keempat
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen

Konfirmasi
 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
 Guru memberikan tes lisan
 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik

LEMBAR KERJA 4
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
No Jenis Mikroba Morfologi Keterangan

C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.

EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri

PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.
Kudus, Juli 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (114)
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke : 13 - 15
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04
Kompetensi Dasar :Menghitung jumlah mikroorganisme
Indikator
5.1 Teknik penghitungan jumlah mikroorganisme dijelaskan secara benar
5.2 Standar Operasional Prosedur penghitungan jumlah mikroorganisme dilaksanakan sesuai ketentuan

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Menjelaskan teknik penghitungan jumlah mikroorganisme secara benar
2. Melakukan Standar Operasional Prosedur penghitungan jumlah mikroorganisme sesuai ketentuan

Budaya dan karakter yang dikembangkan


1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.

Materi Pembelajaran
1. Menghitung jumlah mikorganisme secara langsung
2. Menghitung jumlah mikroorganisme secara tidak langsung

Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi
Langkah - langkah kegiatan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
b. Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang koloni mikroba
c. Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menjelaskan pada siswa tentang teknik menghitung jumlah mikroba secara langsung
 Guru menjelaskan pada siswa tentang teknik menghitung jumlah mikroba secara tidak langsung
 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
Elaborasi
 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar
mengajar pada pertemuan kelima
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
Konfirmasi
 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
 Guru memberikan tes lisan
 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik

LEMBAR KERJA 5
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis Mikroba Jumlah Mikroba Keterangan
o

C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.

EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus
Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke : 16-17
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04
Kompetensi Dasar : Mengamati kematian mikroorganisme
Indikator
6.1 Teknik pengamatan kematian mikroorganisme dijelaskan secara benar
6.2 Standar Operasional Prosedur pengamatan kematian mikroorganisme dilaksanakan sesuai ketentuan

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Menjelaskan teknik pengamatan kematian mikroorganisme secara benar
2. Melakukan Standar Operasional Prosedur pengamatan kematian mikroorganisme sesuai ketentuan

Budaya dan karakter yang dikembangkan


1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.

Materi Pembelajaran
1. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme
2. Kurva pertumbuhan mikroorganisme

Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
a. Pendekatan kontekstual
b. Discovery and inquiry learning
2. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
d. Penugasan
e. Demontrasi
Langkah - langkah kegiatan
1. Kegiatan Pendahuluan
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba
 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menjelaskan kepada siswa tentang kurva pertumbuhan mikroorganisme
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum
Elaborasi
 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa
Konfirmasi
 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman
 Guru memberikan tes lisan
Sumber Belajar
1. Modul Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
2. Buku referensi yang relevan
3. Lingkungan
Penilaian Hasil Belajar
1. Tes Tertulis (terlampir)
2. Tes pengamatan
3. Penilaian porto folio (laporan hasil praktik)

LEMBAR KERJA 6
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1
hari
B. Petunjuk penulisan laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur.
Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama anggota kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)
4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Nama Siswa/ Kelompok :
N Jenis Mikroba Karakteristik fisik Keterangan
o

C. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta
kelengkapan laporan.

EVALUASI
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.
B. Aspek Afektif (Sikap)
Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
secara cermat dan hati-hati
C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)
Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri

PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba
2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya
3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi
4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar
5. Apakah yang dimaksud dengan Media
6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM)
10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba
11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi
12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan
13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar
14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penghitungan?
15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial
16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba
17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba
18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop
19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung
20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan
media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba
dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.
2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring
digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan
media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.
3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan
proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari,
tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.
4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran
dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan
kebakaran.
5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba.
6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.
7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau
meningkatkan jumlah populasi bakteri
8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri selain bakteri yang dianalisa.
9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba
dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3
seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara
statistik.
10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.
11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit
maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap.
Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli
(flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang
dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah
tercemar.
13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam
analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering
menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna
terlebih dahulu.
15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam
yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif.
Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.
16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan
diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna
saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma,
batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat
(tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua
zat pewarna.
17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak
langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan
lama proses inkubasi.
18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung
secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan
terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting
chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.
Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas
penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak
penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total
secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.
19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang
sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit
dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya.
c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan
yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi
sel pada saat dihitung.
20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara
langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup
terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan
turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


PENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : XI/ 3
Pertemuan ke : 1-6
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengendalikan mutu dalam proses pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.07
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan kriteria mutu produk yang dihasilkan
Indikator :
1.1 Pengertian mutu produk hasil pertanian dijelaskan
1.2 Keragaman mutu dan batas mutu dijelaskan
1.3 Kelas mutu (grade) dijelaskan
1.4 Peranan kelas mutu dijelaskan
1.5 Dasar pertimbangan kelas mutu dijelaskan
1.6 SNI makanan dan minumam
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
A. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian mutu produk hasil pertanian
B. Peserta didik dapat menjelaskan keragaman mutu dan batas mutu
C. Peserta didik dapat menjelaskan kelas mutu (grade)
D. Peserta didik dapat menjelaskan peranan kelas mutu
E. Peserta didik dapat menjelaskan dasar pertimbangan kelas mutu
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang
untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
II. Materi Ajar
SNI BHP dan olahannya
Kriteria mutu produk hasil pertanian

III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 -5
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang mutu
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang SNI BHP dan olahannya serta kriteria mutu
produk hasil pertanian dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
b. Elaborasi
1. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas tentang SNI BPH dan
olahannya serta kriteria mutu produk hasil pertanian
2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi kelompok lainnya
3. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru
c. Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui
sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengku sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan
berikutnya

V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori

VI. TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri

VII.PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Jelaskan pengertian dari manajemen mutu
2. Sebutkan beberapa sebab mengapa Beberapa bahan pangan memiliki penampilan cacat
sehingga terlihat kurang menarik
3. Sebutkan beberapa sebab terjadinya kerusakan fisik yang dialami bahan pangan
4. Sebutkan beberapa komponen senyawa kimia yang larut selama proses pencucian bahan pangan
5. Berdasarkan penyebabnya, sebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
keracunan makanan
6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan perlindungan konsumen
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Persyaratan sanitasi
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Potensi bahaya
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Program sampling
10. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Sertifikasi mutu pangan
KUNCI JAWABAN
1. Manajemen mutu adalah seluruh kegiatan fungsi manajemen menyeluruh yang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan mutu, tujuan mutu, dan tanggungjawab dengan cara perencanaan mutu,
pengendalian mutu, jaminan mutu, perbaikan mutu dalam system mutu.
2. Beberapa bahan pangan memiliki penampilan cacat sehingga terlihat kurang menarik.
Penampilan cacat ini dapat disebabkan oleh sifat genetis, faktor lingkungan, atau serangan
organisme lain.
3. Kerusakan fisik yang dialami bahan pangan dapat disebabkan oleh perlakuan fisik, seperti
terbanting, tergencet, atau terluka. Perlakuan tersebut dapat menyebabkan terjadinya memar,
luka, dan adanya benda asing.
4. Penurunan kandungan senyawa kimia pada bahan pangan dapat terjadi selama proses pencucian
dan pemanasan. Selama berlangsung proses pencucian bahan pangan, banyak komponen
senyawa kimia yang akan larut, seperti beberapa protein, vitamin B dan C, dan mineral.
5. Berdasarkan penyebabnya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya keracunan
makanan, yaitu sifat bahan pangan itu sendiri, cara pengolahan atau penyimpanannya, dan bisa
pula karena pengaruh dari luar.
6. Perlindungan konsumen : Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen.
7. Persyaratan sanitasi : Standar kebersihan dan kesehatan yang harus dipenuhi sebagai upaya
mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik pathogen atau mengurangi jumlah jasad renik
lainnya agar pangan yang dihasilkan dan dikonsumsi tidak membahayakan kesehatan dan jiwa
manusia.
8. Potensi bahaya : Suatu benda atau kondisi biologis, kimiawi, dan fisik dalam makanan yang
dapat membahayakan kesehatan.
9. Program sampling : Menentukan strategi, jumlah contoh dan cara pengembalian contoh di suatu
industri, khususnya industry pangan.
10. Sertifikasi mutu pangan : Rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap pangan yang telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
SKOR = JAWABAN BENAR X 10

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru mapel

M.Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke : 7-11
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengendalikan mutu dalam proses pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.07
Kompetensi Dasar : Mengendalikan proses agar menghasilkan produk yang bermutu

Indikator :
1. Pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses dilakukan
2. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemeriksaan mutu produk dijelaskan
2. Kerusakan-kerusakan yang terjadi dalam pemeriksaan mutu produk dipelajari
3. Persiapan peralatan yang diperlukan dalam pemeriksaan mutu produk dilakukan
4. Contoh pada setiap tahap ditarik untuk diperiksa dan dijelaskan

I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 7-10:
A. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan fungsi pengendalian mutu hasil petanian
B. Peserta didik dapat menjelaskan peranan dan ruang lingkup pengendalian mutu hail pertanian
Pertemuan 3:
A. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat pengendalian mutu bagi konsumen, podusen dan
pemerintah
B. Peserta didik dapat memberikan contoh manfaat pengendalian mutu bagi konsumen, podusen
dan pemerintah
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara,
dan Tuhan Yang Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 7 – 10 :
 Pemeriksaan mutu produk
 Teknik sampling/penarikan contoh
 Teknik pengujian mutu secara : fisis, organileptik, kimia, fisikom kimia

III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik

IV. Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 7-10
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang mutu
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang pemeriksaan mutu produk, teknik
sampling/penarikan contoh dan teknik pengujian mutu secara fisis, organoleptik, kimia,
fisikom kimia yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
b. Elaborasi
1. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas hasil uji fisis, organoleptik,
kimia, fisikom kimia mutu produk hasil pertanian
2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi kelompok lainnya
3. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru

c. Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui
sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengku sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 11
A. Kegiatan Awal
A. Pre test tentang pengendalian mutu
B. Peserta didik diingatkan materi sebelumnya tentang mutu
B. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
 Elaborasi
1. Masing-masing kelompok mendiskusikan manfaat pengendalian mutu bagi konsumen,
produsen dan pemerintah
2. Diskusi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru
 Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui
sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya

V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
A. TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
B. PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !
SOAL
1. Menurut Supardi dan Sukamto(1999), penyakit yang timbu karena mengonsumsi makanan
dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
2. Jelaskan pengertian dari infeksi
3. Jelaskan terjadinya peristiwa intoksikasi/keracunan
4. Jelaskan contoh terjadinya peristiwa intoksikasi/keracunan
5. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan perlindungan konsumen
6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Persyaratan sanitasi
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Potensi bahaya
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Program sampling
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Sertifikasi mutu pangan
10. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Serifikat
KUNCI JAWABAN
1. Menurut Supardi dan Sukamto(1999), penyakit yang timbulkarena mengonsumsi makanan dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu infeksi makanan dan intoksikasi (keracunan makanan).
2. Infeksi adalah peristiwa dimana seseorang mengkonsumsi bahan pangan atau minuman yang
mengandung bakteri patogen yang tumbuh dalam saluran usus dan menimbulkan penyakit. Contoh
dari bakteri patogen tersebut adalah Clostridium perfringens, Vibrio dan parahaemolyticus,
Salmonella.
3. Intoksikasi dapat terjadi karena mengkonsumsi bahan pangan mengandung senyawa beracun yang
diproduksi oleh bakteri atau jamur. Jadi, peristiwa keracunan terjadi karena menelan bahan pangan
yang mengandung racun (toksin) yang dihasilkan oleh mikroba.
4. Kentang hijau yang mengandung solanin dapat menyebabkan timbulnya kematian apabila kentang
hijau tersebut dikonsumsi dalam jumlah besar. Mengkonsumsi sayur bayam yang sudah disimpan
semalam juga tidak disarankan, sebab sudah mengandung racun kalium oksalat dalam jumlah
tinggi. Tanaman lamtoro juga mengandung racun mimosin. Racun ini dapat menyebabkan pusing
bila mengkonsumsi dalam jumlah banyak.
5. Perlindungan konsumen : Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen.
6. Persyaratan sanitasi : Standar kebersihan dan kesehatan yang harus dipenuhi sebagai upaya
mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik pathogen atau mengurangi jumlah jasad renik
lainnya agar pangan yang dihasilkan dan dikonsumsi tidak membahayakan kesehatan dan jiwa
manusia.
7. Potensi bahaya : Suatu benda atau kondisi biologis, kimiawi, dan fisik dalam makanan yang dapat
membahayakan kesehatan.
8. Program sampling : Menentukan strategi, jumlah contoh dan cara pengembalian contoh di suatu
industri, khususnya industry pangan.
9. Sertifikasi mutu pangan : Rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap pangan yang telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
10. Serifikat : jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga/laboratorium yang telah diakreditasi untuk
menyatakan bahwa barang, jasa, proses, system atau personal telah memenuhi standar yang
dipersyaratkan.
SKOR = JAWABAN BENAR X 10

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru mapel

M.Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (114)
Kelas / Semester : X/ 1
Pertemuan ke :12 - 17
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengendalikan Mutu dalam proses Pertanian
Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.07
Kompetensi Dasar : Mengenal dan menggunakan peralatan/bahan kimia dalam
laboratorium
Indikator :
 Laporan Harian pemeriksasan mutu produk dibuat
 Proses pemeriksaan mutu produk dipantau
 Data pemeriksaan mutu produk dicatat
 Bahan /produk yang tidak memenuhi kriteria mutu ditempat yang ditentukan sesuai prosedur
dipisahkan
 Mutu produk yang menyimpang di evaluasi dan dianalisis
 Frekuensi pemeriksaan mutu produk ditentukan

I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 12 -17 :
 Peserta didik dapat memantau proses pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses
 Peserta didik dapat pencatatan data pemeriksaan mutu produk
 Peserta didik dapat memisahkan bahan produk yang tidak memenuhi kriteria mutu ditempat
yang ditentukan sesuai prosedur
 Peserta didik dapat mengevaluasi dan menganalisis mutu produk yang menyimpang
 Peserta didik menentukan frekuensi pemeriksaan mutu produk
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.

II. Materi Ajar


Pengendalian proses pemeriksaan mutu produk

III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 12 -16
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang mutu
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara
penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
 Elaborasi
1. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas jenis dan fungsi,
peralatan laboratorium pengendalian mutu produk hasil pertanian
2. Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok membahas jenis dan fungsi, bahan
kimia dalam laboratorium pengendalian mutu produk hasil pertanian
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi kelompok
lainnya
4. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh
guru
 Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik
melalui sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengku sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 17
A. Kegiatan Awal
1. Pre test tentang jenis dan fungsi peralatan dan bahan kimia dalam laboratorium
pengendalian mutu
2. Peserta didik diingatkan materi sebelumnya tentang peralatan dan bahan kimia dalam
laboratorium pengendalian mutu
B. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai materi
2. Mendiskusikan materi bersama siswa
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai materi yang berhubungan dengan penyelesaian suatu soal.
 Elaborasi
1. Masing-masing kelompok mengoperasikan peralatan laboratium pengendalian mutu
2. Masing-masing kelompok menggunakan bahan kimia dalam laboratium pengendalian
mutu
3. Praktikum diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil praktikum dengan dibimbing oleh
guru
 Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk
lisan/tertulis pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik
melalui sumber lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya

V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
C. TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
D. PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
EVALUASI KOGNITIF
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS
!
SOAL
1. Sebutkan tiga golongan peralatan gelas berdasarkan jenisnya
2. Jelaskan fungsi utama dari gelas piala
3. Jelaskan fungsi utama dari gelas ukur
4. Fungsi utama dari labu filtrasi adalah untuk
5. Jelaskan fungsi utama dari tabung reaksi
6. Jelaskan fungsi utama dari termometer
7. Sebutkan kegunaan dari piknometer
8. Sebutkan kegunaan dari Hidrometer
9. Bahan kimia dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu
10. Peralatan non gelas yang dibutuhkan oleh suatu laboratorium untuk dapat
beroperasi,yaitu:
KUNCI JAWABAN
1. Berdasarkan jenisnya, peralatan gelas dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yaitu (1)
peralatan dasar yang terdiri dari gelas beaker, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri,
tabung reaksi, botol dan lain-lain; (2) peralatan ukur yang terdiri dari labu ukur, pipet,
buret, botol BOD dan lain-lain; serta (3) peralatan analisis, yang terdiri dari termometer,
piknometer
2. Fungsi utama dari gelas piala adalah untuk menyimpan atau mencampur senyawa kimia.
Unit skala tidak terlalu teliti tetapi cukup memadai untuk penggunaan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi.
3. Gelas ukur memiliki bibir tuang dan kaki berbentuk heksagonal atau berupa polipropilen
yang dapat dilepas. Fungsi utamanya adalah mengukur volume suatu cairan sesuai
keperluan. Jenis gelas ukur yang dilengkapi penutup dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya penguapan dari bahan kimia volatil.
4. Fungsi utama dari labu filtrasi adalah untuk proses penyaringan Buchner, dan dapat
dihubungkan ke pompa hisap.
5. Fungsi utama dari tabung reaksi adalah untuk melakukan reaksi atau menyimpan senyawa
kimia.Fungsi lain adalah untuk menumbuhkan mikroba.
6. Fungsi utama termometer dalam laboratorium adalah mengukur suhu suatu senyawa kimia
(cair) atau suhu ruang incubator
7. Piknometer adalah alat untuk membandingkan berat jenis zat cair atau zat padat .
8. Hidrometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur berat jenis atau kepekatan
air.
9. Bahan kimia dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu bahan kimia yang mudah
terbakar, pengoksidasi, mudah meledak, radioaktif, bahan/penyebab korosi, dan bahan
beracun.
10. Peralatan non gelas yang dibutuhkan oleh suatu laboratorium untuk dapat beroperasi, antara
lain meliputi timbangan, sentrifugal, peralatan analisis proksimat, peralatan ekstraksi,
spektrofotometer, pH meter dan lain-lain.
SKOR = JAWABAN BENAR X 10

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru mapel
M.Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas/ Semester : XII/5
Pertemuan ke : 1-2
Alokasi Waktu : 4jam X 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.KK.09
Kompetensi Dasar : 1. Menerapkan proses sulfitasi
Indikator :
1.1 Menerapkan prinsip kerja sulfitasi
1.2 Menerapkan proses sulfitasi sesuai SOP
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
A. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip sulfitasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan sulfitasi
Pertemuan 2
A. Peserta didik dapat menjelaskan cara dan alat sulfitasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh proses sulfitasi pada bahan pangan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara,
dan Tuhan Yang Maha Esa.

II. Materi Ajar


Pertemuan 1:
A. prinsip sulfitasi
B. tujuan sulfitasi
Pertemuan 2
A. cara dan alat sulfitasi
B. pengaruh proses sulfitasi pada bahan pangan

III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi

IV. Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang prinsip sulfitasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang prinsip, tujuan dan alat sulfitasi
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 2
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang teknik sulfitasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang alat dan cara sulfitasi serta pengaruh proses sulfitasi pada bahan pangan
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
E. TUGAS
1. Tugas terstruktur
2. Tugas non terstruktur/tugas mandiri
F. PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
1.Sebutkan fungsi dari proses sulfitasi pada pengeringan dan pengawetan pangan!
Larutan atau gas sulfat pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai fumigan terhadap beberapa
jenis insekta, Natrium-metabisulfit betrfungsi untuk mempertahankan warna pada pengolahan
pangan, dan teknik sulfitasi dilakukan untuk pemurnian nira tebu.
2..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar!
Sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar adalah dengan perendaman bahan
ke dalam larutan natrium-metabisulfit 300ppm selama 15-20 menit.
3..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur!
Sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur dilakukan dengan perendaman bahan dalam larutan
Natrium-sulfit dan Natrium-metabisulfit 1-2% (dinyatakan sebagai SO2) dengan perbandingan 1
liter larutan untuk 2-5 kilogram buah atau sayur, konsentrasi larutan dan lama perendaman
berbeda tergantung dari jenis buah atau sayur dan kadar airnya.
4..Sebutkan contoh penerapan teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan!
Teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan dilakukan pada pemurnian atau pemucatan nira tebu
pada pembuatan gula pasir dengan cara menambahkan kalsium hidroksida Ca(OH)2
5..Sebutkan contoh penerapan teknik Netralisasi pada pengolahan pangan!
Netralisasi adalah pembentukan garam dari asam dan basa , dapat digunakan sebagai pembersih
atau penghilang kuman. Teknik Netralisasi dilakukan pada pengolahan limbah industri
pengolahan pangan berupa limbah cair yang mengandung bahan yang bersifat asam (acidic) atau
basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang ke sungai.
6..Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi!
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi adalah:
Untuk netralisasi basa digunakan bahan yang bersifat asam:
 Sulfuric acid (H2SO4)
 Hydrocloric acid (HCl)
 Carbon dioxide (CO2)
 Sulfur dioxide
 Nitric acid
Untuk netralisasi asam digunakan bahan yang bersifat basa:
 Caustic soda (NaOH)
 Ammonia (NH3)
 Soda ash (Na2CO3)
 Limestone (CaCO3)
7..Sebutkan contoh penerapan teknik hidrolisis pada pengolahan pangan!
Hidrolisis adalah proses terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa,
penerapan hidrolisis yaitu pada hidrolisis protein menjadi asam amino, hidrolisis karbohidrat
menjadi glukosa, hidrolisis pati menjadi gula glukosa atau sirup glukosa.
8..Jelaskan proses pemurnian (refining) pada pembuatan minyak kelapa
Pada pembuatan minyak kelapa , refining bertujuan untuk mengikat FFA (Free Fatty Acid) asam
lemak bebas penyebab tengik. Teknik mengikat/membuang FFA adalah:
 Minyak dipanaskan sampai suhu 70-900C
 Memasukkan larutan NaOH4 ke dalam minyak
 Aduk hingga mengeluarkan busa, kemudian disaring
9..Apakah yang dimaksud dengan proses Koagulasi?
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara grafitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi (koagulan)
10..Sebutkan bahan koagulan yang sering digunakan !
Bahan koagulan yang sering digunakan yaitu:
 Tawas (Al2(SO4)3)
 Fero Sulfat (FeSO4)
 Natrium Aluminat (NaAlO2)
 Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
 Fero Chlorida (FeCl2)
 Feri Chlorida (FeCl3)
Sedangkan koagulan yang ada dipasaran atau koagulan tambahan(Coagulant Aid) yaitu:
 Super floc
 Magni floc
 Aqua floc
 Koagulan herbal: biji kelor (Moringa Oleifera)

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas/ Semester : XII/5
Pertemuan ke : 3-4
Alokasi Waktu : 4 jam x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.KK.09
Kompetensi Dasar : 2. Menerapkan proses karbonatasi
Indikator :
2.1Menerapkan prinsip kerja karbonatasi
2.2Menerapkan proses karbonatasi sesuai SOP
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 3:
A. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip karbonatasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan karbonatasi
Pertemuan 4
A. Peserta didik dapat menjelaskan cara dan alat karbonatasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh proses karbonatasi pada bahan pangan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 3:
A. prinsip karbonatasi
B. tujuan karbonatasi
Pertemuan 4
C. cara dan alat karbonatasi
D. pengaruh proses karbonatasi pada bahan pangan
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang prinsip karbonatasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang prinsip, tujuan prinsip karbonatasi
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 4
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang cara karbonatasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang cara dan alat karbonatasi serta pengaruh proses karbonatasi pada bahan pangan
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
1..Sebutkan fungsi dari proses sulfitasi pada pengeringan dan pengawetan pangan!
Larutan atau gas sulfat pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai fumigan terhadap beberapa
jenis insekta, Natrium-metabisulfit betrfungsi untuk mempertahankan warna pada pengolahan
pangan, dan teknik sulfitasi dilakukan untuk pemurnian nira tebu.
2..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar!
Sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar adalah dengan perendaman bahan
ke dalam larutan natrium-metabisulfit 300ppm selama 15-20 menit.
3..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur!
Sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur dilakukan dengan perendaman bahan dalam larutan
Natrium-sulfit dan Natrium-metabisulfit 1-2% (dinyatakan sebagai SO2) dengan perbandingan 1
liter larutan untuk 2-5 kilogram buah atau sayur, konsentrasi larutan dan lama perendaman
berbeda tergantung dari jenis buah atau sayur dan kadar airnya.
4..Sebutkan contoh penerapan teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan!
Teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan dilakukan pada pemurnian atau pemucatan nira tebu
pada pembuatan gula pasir dengan cara menambahkan kalsium hidroksida Ca(OH)2
5..Sebutkan contoh penerapan teknik Netralisasi pada pengolahan pangan!
Netralisasi adalah pembentukan garam dari asam dan basa , dapat digunakan sebagai pembersih
atau penghilang kuman. Teknik Netralisasi dilakukan pada pengolahan limbah industri
pengolahan pangan berupa limbah cair yang mengandung bahan yang bersifat asam (acidic) atau
basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang ke sungai.
6..Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi!
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi adalah:
Untuk netralisasi basa digunakan bahan yang bersifat asam:
 Sulfuric acid (H2SO4)
 Hydrocloric acid (HCl)
 Carbon dioxide (CO2)
 Sulfur dioxide
 Nitric acid
Untuk netralisasi asam digunakan bahan yang bersifat basa:
 Caustic soda (NaOH)
 Ammonia (NH3)
 Soda ash (Na2CO3)
 Limestone (CaCO3)
7..Sebutkan contoh penerapan teknik hidrolisis pada pengolahan pangan!
Hidrolisis adalah proses terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa,
penerapan hidrolisis yaitu pada hidrolisis protein menjadi asam amino, hidrolisis karbohidrat
menjadi glukosa, hidrolisis pati menjadi gula glukosa atau sirup glukosa.
8..Jelaskan proses pemurnian (refining) pada pembuatan minyak kelapa
Pada pembuatan minyak kelapa , refining bertujuan untuk mengikat FFA (Free Fatty Acid) asam
lemak bebas penyebab tengik. Teknik mengikat/membuang FFA adalah:
 Minyak dipanaskan sampai suhu 70-900C
 Memasukkan larutan NaOH4 ke dalam minyak
 Aduk hingga mengeluarkan busa, kemudian disaring
9..Apakah yang dimaksud dengan proses Koagulasi?
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara grafitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi (koagulan)
10..Sebutkan bahan koagulan yang sering digunakan !
Bahan koagulan yang sering digunakan yaitu:
 Tawas (Al2(SO4)3)
 Fero Sulfat (FeSO4)
 Natrium Aluminat (NaAlO2)
 Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
 Fero Chlorida (FeCl2)
 Feri Chlorida (FeCl3)
Sedangkan koagulan yang ada dipasaran atau koagulan tambahan(Coagulant Aid) yaitu:
 Super floc
 Magni floc
 Aqua floc
 Koagulan herbal: biji kelor (Moringa Oleifera)

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas/ Semester : XII/5
Pertemuan ke : 5-6
Alokasi Waktu :4 jam x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.KK.09
Kompetensi Dasar : 3. Menerapkan proses netralisasi
Indikator :
3.1 Menerapkan prinsip kerja netralisasi
3.2 Menerapkan proses netralisasi sesuai SOP
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 5:
A. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip netralisasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan netralisasi
Pertemuan 6
A. Peserta didik dapat menjelaskan cara dan alat netralisasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi netralisasi
C. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh proses netralisasi pada bahan pangan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 5:
A. prinsip netralisasi
B. tujuan netralisasi
Pertemuan 6
A. cara dan alat netralisasi
B. faktor-faktor yang mempengaruhi netralisasi
C. pengaruh proses netralisasi i pada bahan pangan
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 5
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang prinsip netralisasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang prinsip, tujuan netralisasi
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. KonfirmasiPresentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang cara dan alat netralisasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang cara dan alat netralisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi netralisasi, pengaruh
proses netralisasi i pada bahan pangan
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
1..Sebutkan fungsi dari proses sulfitasi pada pengeringan dan pengawetan pangan!
Larutan atau gas sulfat pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai fumigan terhadap beberapa
jenis insekta, Natrium-metabisulfit betrfungsi untuk mempertahankan warna pada pengolahan
pangan, dan teknik sulfitasi dilakukan untuk pemurnian nira tebu.
2..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar!
Sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar adalah dengan perendaman bahan
ke dalam larutan natrium-metabisulfit 300ppm selama 15-20 menit.
3..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur!
Sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur dilakukan dengan perendaman bahan dalam larutan
Natrium-sulfit dan Natrium-metabisulfit 1-2% (dinyatakan sebagai SO2) dengan perbandingan 1
liter larutan untuk 2-5 kilogram buah atau sayur, konsentrasi larutan dan lama perendaman
berbeda tergantung dari jenis buah atau sayur dan kadar airnya.
4..Sebutkan contoh penerapan teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan!
Teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan dilakukan pada pemurnian atau pemucatan nira tebu
pada pembuatan gula pasir dengan cara menambahkan kalsium hidroksida Ca(OH)2
5..Sebutkan contoh penerapan teknik Netralisasi pada pengolahan pangan!
Netralisasi adalah pembentukan garam dari asam dan basa , dapat digunakan sebagai pembersih
atau penghilang kuman. Teknik Netralisasi dilakukan pada pengolahan limbah industri
pengolahan pangan berupa limbah cair yang mengandung bahan yang bersifat asam (acidic) atau
basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang ke sungai.
6..Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi!
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi adalah:
Untuk netralisasi basa digunakan bahan yang bersifat asam:
 Sulfuric acid (H2SO4)
 Hydrocloric acid (HCl)
 Carbon dioxide (CO2)
 Sulfur dioxide
 Nitric acid
Untuk netralisasi asam digunakan bahan yang bersifat basa:
 Caustic soda (NaOH)
 Ammonia (NH3)
 Soda ash (Na2CO3)
 Limestone (CaCO3)
7..Sebutkan contoh penerapan teknik hidrolisis pada pengolahan pangan!
Hidrolisis adalah proses terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa,
penerapan hidrolisis yaitu pada hidrolisis protein menjadi asam amino, hidrolisis karbohidrat
menjadi glukosa, hidrolisis pati menjadi gula glukosa atau sirup glukosa.
8..Jelaskan proses pemurnian (refining) pada pembuatan minyak kelapa
Pada pembuatan minyak kelapa , refining bertujuan untuk mengikat FFA (Free Fatty Acid) asam
lemak bebas penyebab tengik. Teknik mengikat/membuang FFA adalah:
 Minyak dipanaskan sampai suhu 70-900C
 Memasukkan larutan NaOH4 ke dalam minyak
 Aduk hingga mengeluarkan busa, kemudian disaring
9..Apakah yang dimaksud dengan proses Koagulasi?
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara grafitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi (koagulan)
10..Sebutkan bahan koagulan yang sering digunakan !
Bahan koagulan yang sering digunakan yaitu:
 Tawas (Al2(SO4)3)  Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
 Fero Sulfat (FeSO4)  Fero Chlorida (FeCl2)
 Natrium Aluminat (NaAlO2)  Feri Chlorida (FeCl3)
Sedangkan koagulan yang ada dipasaran atau koagulan tambahan(Coagulant Aid) yaitu:
 Super floc
 Magni floc
 Aqua floc
 Koagulan herbal: biji kelor (Moringa Oleifera)

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas/ Semester : XII/5
Pertemuan ke :7
Alokasi Waktu : 4 jam x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.KK.09
Kompetensi Dasar : 4. Menerapkan proses hidrolisis
Indikator :
4.1 Menerapkan prinsip kerja hidrolisis
4.2 Menerapkan proses hidrolisis sesuai SOP
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 7:
A. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip hidrolisis
B. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan hidrolisis
C. Peserta didik dapat menjelaskan cara dan alat hidrolisis
D. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hidrolisis
E. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh proses hidrolisis pada bahan pangan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 7:
A. prinsip hidrolisis
B. tujuan hidrolisis
C. cara dan alat hidrolisis
D. faktor-faktor yang mempengaruhi hidrolisis
E. pengaruh proses hidrolisis pada bahan pangan
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 6
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang prinsip hidrolisis
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang prinsip, tujuan hidrolisis
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya

V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
1..Sebutkan fungsi dari proses sulfitasi pada pengeringan dan pengawetan pangan!
Larutan atau gas sulfat pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai fumigan terhadap beberapa
jenis insekta, Natrium-metabisulfit betrfungsi untuk mempertahankan warna pada pengolahan
pangan, dan teknik sulfitasi dilakukan untuk pemurnian nira tebu.
2..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar!
Sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar adalah dengan perendaman bahan
ke dalam larutan natrium-metabisulfit 300ppm selama 15-20 menit.
3..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur!
Sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur dilakukan dengan perendaman bahan dalam larutan
Natrium-sulfit dan Natrium-metabisulfit 1-2% (dinyatakan sebagai SO2) dengan perbandingan 1
liter larutan untuk 2-5 kilogram buah atau sayur, konsentrasi larutan dan lama perendaman
berbeda tergantung dari jenis buah atau sayur dan kadar airnya.
4..Sebutkan contoh penerapan teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan!
Teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan dilakukan pada pemurnian atau pemucatan nira tebu
pada pembuatan gula pasir dengan cara menambahkan kalsium hidroksida Ca(OH)2
5..Sebutkan contoh penerapan teknik Netralisasi pada pengolahan pangan!
Netralisasi adalah pembentukan garam dari asam dan basa , dapat digunakan sebagai pembersih
atau penghilang kuman. Teknik Netralisasi dilakukan pada pengolahan limbah industri
pengolahan pangan berupa limbah cair yang mengandung bahan yang bersifat asam (acidic) atau
basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang ke sungai.
6..Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi!
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi adalah:
Untuk netralisasi basa digunakan bahan yang bersifat asam:
 Sulfuric acid (H2SO4)
 Hydrocloric acid (HCl)
 Carbon dioxide (CO2)
 Sulfur dioxide
 Nitric acid
Untuk netralisasi asam digunakan bahan yang bersifat basa:
 Caustic soda (NaOH)
 Ammonia (NH3)
 Soda ash (Na2CO3)
 Limestone (CaCO3)
7..Sebutkan contoh penerapan teknik hidrolisis pada pengolahan pangan!
Hidrolisis adalah proses terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa,
penerapan hidrolisis yaitu pada hidrolisis protein menjadi asam amino, hidrolisis karbohidrat
menjadi glukosa, hidrolisis pati menjadi gula glukosa atau sirup glukosa.
8..Jelaskan proses pemurnian (refining) pada pembuatan minyak kelapa
Pada pembuatan minyak kelapa , refining bertujuan untuk mengikat FFA (Free Fatty Acid) asam
lemak bebas penyebab tengik. Teknik mengikat/membuang FFA adalah:
 Minyak dipanaskan sampai suhu 70-900C
 Memasukkan larutan NaOH4 ke dalam minyak
 Aduk hingga mengeluarkan busa, kemudian disaring
9..Apakah yang dimaksud dengan proses Koagulasi?
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara grafitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi (koagulan)
10..Sebutkan bahan koagulan yang sering digunakan !
Bahan koagulan yang sering digunakan yaitu:
 Tawas (Al2(SO4)3)  Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
 Fero Sulfat (FeSO4)  Fero Chlorida (FeCl2)
 Natrium Aluminat (NaAlO2)  Feri Chlorida (FeCl3)
Sedangkan koagulan yang ada dipasaran atau koagulan tambahan(Coagulant Aid) yaitu:
 Super floc
 Magni floc
 Aqua floc
 Koagulan herbal: biji kelor (Moringa Oleifera)

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas/ Semester : XII/5
Pertemuan ke :7
Alokasi Waktu : 4 jam x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.KK.09
Kompetensi Dasar : 5. Menerapkan proses pemurnian (refining)
Indikator :
5.1 Menerapkan prinsip kerja pemurnian (refining)l
5.2 Menerapkan pemurnian (refining) sesuai SOP
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 7:
A. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip pemurnian (refining)
B. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan pemurnian (refining)
C. Peserta didik dapat menjelaskan cara dan alat pemurnian (refining)
D. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemurnian
(refining)
E. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh proses pemurnian (refining) pada
bahan pangan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 9:
A. prinsip pemurnian (refining)
B. tujuan pemurnian (refining)
Pertemuan 10
A. cara dan alat pemurnian (refining)
B. faktor-faktor yang mempengaruhi pemurnian (refining)
C. pengaruh proses pemurnian (refining) pada bahan pangan
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 7
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan
dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang prinsip pemurnian (refining)
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta
cara penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B.Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang prinsip, tujuan pemurnian (refining)
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C.Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
TUGAS
Tugas terstruktur
Tugas non terstruktur/tugas mandiri
PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
1..Sebutkan fungsi dari proses sulfitasi pada pengeringan dan pengawetan pangan!
Larutan atau gas sulfat pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai fumigan terhadap beberapa
jenis insekta, Natrium-metabisulfit betrfungsi untuk mempertahankan warna pada pengolahan
pangan, dan teknik sulfitasi dilakukan untuk pemurnian nira tebu.
2..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar!
Sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar adalah dengan perendaman bahan
ke dalam larutan natrium-metabisulfit 300ppm selama 15-20 menit.
3..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur!
Sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur dilakukan dengan perendaman bahan dalam larutan
Natrium-sulfit dan Natrium-metabisulfit 1-2% (dinyatakan sebagai SO2) dengan perbandingan 1
liter larutan untuk 2-5 kilogram buah atau sayur, konsentrasi larutan dan lama perendaman
berbeda tergantung dari jenis buah atau sayur dan kadar airnya.
4..Sebutkan contoh penerapan teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan!
Teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan dilakukan pada pemurnian atau pemucatan nira tebu
pada pembuatan gula pasir dengan cara menambahkan kalsium hidroksida Ca(OH)2
5..Sebutkan contoh penerapan teknik Netralisasi pada pengolahan pangan!
Netralisasi adalah pembentukan garam dari asam dan basa , dapat digunakan sebagai pembersih
atau penghilang kuman. Teknik Netralisasi dilakukan pada pengolahan limbah industri
pengolahan pangan berupa limbah cair yang mengandung bahan yang bersifat asam (acidic) atau
basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang ke sungai.
6..Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi!
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi adalah:
Untuk netralisasi basa digunakan bahan yang bersifat asam:
 Sulfuric acid (H2SO4)
 Hydrocloric acid (HCl)
 Carbon dioxide (CO2)
 Sulfur dioxide
 Nitric acid
Untuk netralisasi asam digunakan bahan yang bersifat basa:
 Caustic soda (NaOH)
 Ammonia (NH3)
 Soda ash (Na2CO3)
 Limestone (CaCO3)
7..Sebutkan contoh penerapan teknik hidrolisis pada pengolahan pangan!
Hidrolisis adalah proses terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa,
penerapan hidrolisis yaitu pada hidrolisis protein menjadi asam amino, hidrolisis karbohidrat
menjadi glukosa, hidrolisis pati menjadi gula glukosa atau sirup glukosa.
8..Jelaskan proses pemurnian (refining) pada pembuatan minyak kelapa
Pada pembuatan minyak kelapa , refining bertujuan untuk mengikat FFA (Free Fatty Acid) asam
lemak bebas penyebab tengik. Teknik mengikat/membuang FFA adalah:
 Minyak dipanaskan sampai suhu 70-900C
 Memasukkan larutan NaOH4 ke dalam minyak
 Aduk hingga mengeluarkan busa, kemudian disaring
9..Apakah yang dimaksud dengan proses Koagulasi?
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara grafitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi (koagulan)
10..Sebutkan bahan koagulan yang sering digunakan !
Bahan koagulan yang sering digunakan yaitu:
 Tawas (Al2(SO4)3)  Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
 Fero Sulfat (FeSO4)  Fero Chlorida (FeCl2)
 Natrium Aluminat (NaAlO2)  Feri Chlorida (FeCl3)
Sedangkan koagulan yang ada dipasaran atau koagulan tambahan(Coagulant Aid) yaitu:
 Super floc
 Magni floc
 Aqua floc
 Koagulan herbal: biji kelor (Moringa Oleifera)

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus


Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke : 9- 10
Alokasi Waktu : 4jam x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
Kode Standar Kompetensi : 144.KK.09
Kompetensi Dasar : 6. Menerapkan proses koagulasi
Indikator :
6.1 Menerapkan prinsip kerja koagulasi
6.2 Menerapkan proses koagulasi sesuai SOP
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 9:
A. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip koagulasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan koagulasi
Pertemuan 10
A. Peserta didik dapat menjelaskan cara dan alat koagulasi
B. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi
C. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh proses koagulasi pada bahan pangan
Budaya dan karakter yang dikembangkan
1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
II. Materi Ajar
Pertemuan 9:
A. prinsip koagulasi
B. tujuan koagulasi
Pertemuan 10
A. cara dan alat koagulasi
B. faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi
C. pengaruh proses koagulasi pada bahan pangan
III.Metode Pembelajaran
A. Diskusi
B. Ceramah
C. Presentasi
D. Penugasan/ Pembuatan Laporan
E. Praktik/ Observasi
IV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 9
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang prinsip koagulasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang prinsip, tujuan koagulasi
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
Pertemuan 10
A. Kegiatan Awal
1. Mendengarkan penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar
2. Pre test tentang cara dan alat koagulasi
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang strategi pembelajaran serta cara penilaian
yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi. Peserta didik melakukan diskusi dan praktek secara berkelompok membahas
tentang cara dan alat koagulasi, faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi, pengaruh
proses koagulasi pada bahan pangan
2. Elaborasi. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi
kelompok lainnya
3. Konfirmasi. Presentasi diakhiri dengan membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
dibimbing oleh guru
C. Kegiatan Akhir
1. Post test untuk mengukur sejauh mana pembelajaran telah terlaksana
2. Guru mempertegas kesimpulan dari pembelajaran
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan untuk pembahasan pertemuan berikutnya
V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Modul/ bahan referensi
B. Lembar Kerja
C. Soal teori
G. TUGAS
3. Tugas terstruktur
4. Tugas non terstruktur/tugas mandiri
H. PENILAIAN
Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.
Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan.
Contoh Instrumen :
1..Sebutkan fungsi dari proses sulfitasi pada pengeringan dan pengawetan pangan!
Larutan atau gas sulfat pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai fumigan terhadap beberapa
jenis insekta, Natrium-metabisulfit betrfungsi untuk mempertahankan warna pada pengolahan
pangan, dan teknik sulfitasi dilakukan untuk pemurnian nira tebu.
2..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar!
Sulfitasi pada pembuatan keripik kentang dan keripik ubi jalar adalah dengan perendaman bahan
ke dalam larutan natrium-metabisulfit 300ppm selama 15-20 menit.
3..Jelaskan prosedur sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur!
Sulfitasi pada pengolahan buah dan sayur dilakukan dengan perendaman bahan dalam larutan
Natrium-sulfit dan Natrium-metabisulfit 1-2% (dinyatakan sebagai SO2) dengan perbandingan 1
liter larutan untuk 2-5 kilogram buah atau sayur, konsentrasi larutan dan lama perendaman
berbeda tergantung dari jenis buah atau sayur dan kadar airnya.
4..Sebutkan contoh penerapan teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan!
Teknik Karbonatasi pada pengolahan pangan dilakukan pada pemurnian atau pemucatan nira tebu
pada pembuatan gula pasir dengan cara menambahkan kalsium hidroksida Ca(OH)2
5..Sebutkan contoh penerapan teknik Netralisasi pada pengolahan pangan!
Netralisasi adalah pembentukan garam dari asam dan basa , dapat digunakan sebagai pembersih
atau penghilang kuman. Teknik Netralisasi dilakukan pada pengolahan limbah industri
pengolahan pangan berupa limbah cair yang mengandung bahan yang bersifat asam (acidic) atau
basa (alkaline) yang perlu dinetralkan sebelum dibuang ke sungai.
6..Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi!
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses netralisasi adalah:
Untuk netralisasi basa digunakan bahan yang bersifat asam:
 Sulfuric acid (H2SO4)
 Hydrocloric acid (HCl)
 Carbon dioxide (CO2)
 Sulfur dioxide
 Nitric acid
Untuk netralisasi asam digunakan bahan yang bersifat basa:
 Caustic soda (NaOH)
 Ammonia (NH3)
 Soda ash (Na2CO3)
 Limestone (CaCO3)
7..Sebutkan contoh penerapan teknik hidrolisis pada pengolahan pangan!
Hidrolisis adalah proses terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa,
penerapan hidrolisis yaitu pada hidrolisis protein menjadi asam amino, hidrolisis karbohidrat
menjadi glukosa, hidrolisis pati menjadi gula glukosa atau sirup glukosa.
8..Jelaskan proses pemurnian (refining) pada pembuatan minyak kelapa
Pada pembuatan minyak kelapa , refining bertujuan untuk mengikat FFA (Free Fatty Acid) asam
lemak bebas penyebab tengik. Teknik mengikat/membuang FFA adalah:
 Minyak dipanaskan sampai suhu 70-900C
 Memasukkan larutan NaOH4 ke dalam minyak
 Aduk hingga mengeluarkan busa, kemudian disaring
9..Apakah yang dimaksud dengan proses Koagulasi?
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara grafitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi (koagulan)
10..Sebutkan bahan koagulan yang sering digunakan !
Bahan koagulan yang sering digunakan yaitu:
 Tawas (Al2(SO4)3)
 Fero Sulfat (FeSO4)
 Natrium Aluminat (NaAlO2)
 Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
 Fero Chlorida (FeCl2)
 Feri Chlorida (FeCl3)
Sedangkan koagulan yang ada dipasaran atau koagulan tambahan(Coagulant Aid) yaitu:
 Super floc
 Magni floc
 Aqua floc
 Koagulan herbal: biji kelor (Moringa Oleifera)

Kudus, Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai