Anda di halaman 1dari 96

LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM
Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana
Kecamatan Insana
Kabupaten Timor Tengah Utara

Setelah memperhatikan rekomendasi dari Tim Telaah Kurikulum


Kabupaten Timor Tengah Utara tanggal 21 Juni 2014 dan pertimbangan
dari komite sekolah, maka dengan ini, Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan Katolik St. Pius X Insana ditetapkan untuk mulai diberlakukan
pada tanggal 14 Juli 2012

Bitauni, 14 Juli 2014 Kepala


Ketua Komite Sekolah,

Yohanes Paus Mago Rm. Vinsent Manek Mau,


Pr

Menyetujui/Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Drs. Sinun Petrus Manuk


NIP. 19610427 198803 1 006
KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang


Sistim Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah
menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan
menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006,
serta Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang ketentuan
pelaksanaannya. BSNP juga telah menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sebagai tindak lanjut hal tersebut di atas SMK Katolik St. Pius X Insana,

Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, telah menyelesaikan


penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP tersebut selanjutnya
disahkan penggunaannya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa

Tenggara Timur, yang hasilnya diharapkan akan dibakukan sebagai KTSP yang
berlaku di sekolah.
Atas terselesaikannya Kurikulum SMK Katolik St. Pius X Insana ini, kami sangat
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kepala sekolah dan dewan gurunya.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Kurikulum ini dan
semua pihak yang telah membantu hingga Kurikulum SMK Katolik St. Pius X Insana
ini selesai. Akhirnya semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Katolik St. Pius
X Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara ini bermanfaat.

Kefamenanu, 14 Juli 2014


Kepala Sekolah,

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1. Rasional ................................................................................................................... 1
2. Landasan .................................................................................................................... 3
B. Tujuan Pengembangan KTSP ......................................................................................... 4
C. Prinsip Pengembangan KTSP .......................................................................................... 6
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ...................................................................................... 8
E. Profil Sekolah ....................................................................................................................... 9
Bab II TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan .............................................................................................................. 11
B. Visi Sekolah ............................................................................................................................ 11
C. Misi Sekolah ........................................................................................................................... 11
D. Tujuan Sekolah .................................................................................................................... 12
E. Tujuan Kompetensi Keahlian ........................................................................................... 12
Bab III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum ............................................................ 17
1. Struktur Kurikulum ....................................................................................................... 17
2. Muatan Kurikulum......................................................................................................... 20
B. Mata Pelajaran .................................................................................................................... 20
C. Muatan Lokal ....................................................................................................................... 32
D. Pengembangan Diri ........................................................................................................... 34
E. Pengaturan Beban Belajar .............................................................................................. 38
F. Ketuntasan Belajar ............................................................................................................. 39
G. Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi ......................................................................... 40
H. Pendidikan Kecakapan Hidup ....................................................................................... 41
I. Pendidikan Berbasis Kelunggulan Lokal dan Global ............................................... 42
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran ............................................................................................. 43
B. Waktu Belajar ......................................................................................................................... 43
C. Minggu Efektif ......................................................................................................................... 43
D. Kegiatan Tengah Semester/Ujian Tengah Semester ................................................... 45
E. Libur Sekolah ........................................................................................................................... 45
F. Jadwal Kegiatan ...................................................................................................................... 45
G. Kalender Pendidikan Operasional Tahun Pelajaran 2014/2015 ............................... 46
H. Deskripsi Kalender Pendidikan ........................................................................................... 48
Bab V PENUTUP 50
Lampiran
1. Beberapa Istilah ..................................................................................................................... 51
2. Pengembangan Diri
3. Analisis Kebutuhan Jumlah Jam Per Kompetensi
4. Silabus
5. RPP
ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada
standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas dan guna mencapai
tujuan pendidikan nasional secara maksimal, serta tujuan pendidikan sekolah
pada khususnya, melalui otonomi sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan

Katolik St. Pius X Insana memandang perlu untuk mengembangkan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk
:
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1
(b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, inovatif kreatif, efektif dan menyenangkan.
Diera globalisasi sekarang ini, bangsa ini menantikan para penggerak roda bangsa
yang mampu menjawab segala tantangan yang mungkin timbul di masa yang
akan datang. Untuk mempersiapkan semua itu, tidak ada kata lain selain
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengembangan pendidikan
yang lebih mengarah pada pemberdayaan potensi-potensi yang berkembang
dengan memperhatikan berbagai peluang. Selama ini pendidikan formal jarang
atau tidak pernah menyentuh secara langsung pengembangan potensi
kecerdasan dan bakat Istimewa. Kekayaan intelektual yang dimiliki dirasakan
mubazir. Pada hal jika ini dapat dikembangkan lebih jauh, bukan tidak mustahil
dapat memberikan bentuk yang cukup istimewa bagi lulusan SMK karena pada
KTSP sangat otonom untuk mengembangkan semuanya itu. Ketika digulirkannya
Kurikulum KTSP di tahun 2006 lalu, kami rasakan bahwa disini saatnya sekolah
dengan segala sumber daya yang dimilikinya untuk menciptakan usaha
pengembangan pendidikan. KTSP bersamaan diterapkannya otonomi sekolah,
memberikan kesempatan itu.
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana,
sesungguhnya sudah dapat mengimplementasikannya. Hal ini didasarkan pada
analisis kondisi riil, kondisi ideal, dan tantangan nyata pada lembaga satuan
pendidikan untuk mengembangkan potensi:
1. Bakat yang berbeda, perkembangan fisik, mental, dan sosial yang lebih cepat,
juga minat intelektual serta perspektif masa depan yang jauh melampaui rata-
rata siswa.
2. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi potensi keberbakatan yang dimiliki untuk
dapat dikembangkan seoptimal mungkin.
3. Siswanya yang merupakan aset masyarakat dan bangsa, serta peluang sebagai
calon masyarakat intelek yang dapat berkiprah di masyarakat.

Melalui KTSP Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana ini,
dapat melaksanakan program kurikulum sesuai dengan karakteristik, potensi,
dan bakat istimewa peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya

2
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum Sekolah Menengah

Kejuruan Katolik St. Pius X Insana, yang secara keseluruhan mencakup :


1. Struktur dan muatan kurikulum;
2. Beban belajar peserta didik;
3. Kalender pendidikan;
4. Analisis Konteks
5. Analisis Standa Isi (Pemetaan SK-KD)
6. Silabus, dan
7. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional : Pasal 38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervise dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menengah “
Pasal 51 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah /madarasah“

2. Peratruran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan :
Pasal 17 Ayat 2 “ Sekolah dan komite sekolah/madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD,
SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di
bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK.
Pasal 49 Ayat 1 “ Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan
akuntabilitas”.
3
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang
pelaksanaan Peraturan Mendiknas No 22 dan 23 tahun 2006
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang
Standar Proses

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah


menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan
kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan
diajarkan, pengelolaan kegiatan belajar, metode mengajar, dan menilai
keberhasilan belajar mengajar

B. Tujuan Pengembangan KTSP


1. Peningkatan iman dan takwa pada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia.

Keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia
menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun agar memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman menurut ciri khas dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi,


minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

Kurikulum disusun demi memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan


keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum ini memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan daerah.

4
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

Pengembangan kurikulum ini memperhatikan keseimbangan tuntutan


pembangunan daerah dan nasional.

5. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya


pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan
hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kurikulum ini dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan


dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum ini dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan
umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolah dan melestarikan budaya kristiani dan budaya islami
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum ini dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global
dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum ini mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum ini dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat Timor Tengah Utara dan menunjang kelestarian keragaman budaya
serta berlandaskan iman yang teguh.
11. Kesetaraan Jender.
Kurikulum ini diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong
tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan
visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas Sekolah Menengah Kejuruan
Katolik St. Pius X Insana,
Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai daerah
Pertanian dan Peternakan.

5
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini sebagai perwujudan dari kurikulum


pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X
Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara dan
komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan berpedoman pada
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP.

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana ini


dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan Kepentingan


peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik


memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, dan muatan lokal
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar substansi.

6
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku


kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang


kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan


pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional


dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

7
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan


kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:


(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan


yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan


pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan
teladan).

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi


dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip
semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).

8
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,


muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

E. Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SMK Katolik St. Pius X Insana


2. NSS : 402240405001
3. Alamat : Jl. Bitauni, Kelurahan
Ainiut, Kecamatan Insana.

4. Kabupaten : Timor Tengah Utara


5. Propinsi : Nusa Tenggara Timur
6. Kode Pos : 85671
7. Telepon/HP : 081 337 810 522
8. SK. Pendirian : SMK Katolik St. Pius X Insana
Nomor : 41/I.21/I/1989
Tanggal : 29 Juli 1989
9. Status Tanah : Hibah
10. Ukuran Tanah : 270.000 M2
11. Nama Kepala Sekolah : Rm. Vinsent Manek Mau, Pr
12. No. SK Kepala Sekolah : 03/II. Up.1/Yap/2004
13. Masa Kerja Kepala Sekolah : 11 Tahun 3 Bulan
14. Jumlah Ruang Belajar : 19 Ruang
15. Jumlah Rombongan Belajar
Kelas X : 10 Rombongan Belajar
Kelas XI : 4 Rombongan Belajar
Kelas XII : 5 Rombongan Belajar
16. Mata Pelajaran Bahasa Asing Kelas III : Bahasa Inggris
17. Waktu Belajar : 06.45 – 14.00
18. Jarak ke pusat Kecamatan : 2 Km
19. Jarak ke pusat Kota Kabupaten : 28 Km

9
BAB II
TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Visi Sekolah
”Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana, menghasilkan
tamatan yang kompeten, terampil dan profesional di bidangnya untuk memenuhi
tuntutan dunia kerja serta mampu berwirausaha di era globalisasi”.

C. Misi Sekolah
Untuk mencapai Visi di atas, maka “Sekolah Menengah Kejuruan Katolik

St. Pius X Insana” merumuskan misinya sebagai berikut :


1. Menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan pembelajaran kontekstual.
2. Membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengetahui potensi dirinya sehingga
dapat berkembang secara optimal dalam bidang pertanian, peternakan, dan
pengolahan hasil.
3. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang adaptif, fleksibel berwawasan
mutu, keunggulan, profesional dan berorientasi kewirausahaan.
4. Menumbuhkembangkan semangat pengabdian dan sikap jujur, adil, rendah hati
dan cinta akan pekerjaan tangan.
5. Mewujudkan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan
masyarakat secara optimal dalam menunjang program pemerintahan otonomi
daerah.
10
D. Tujuan Sekolah
Sebagai aplikasi dari visi dan misi di atas, maka tujuan yang diharapkan akan
dicapai pada “Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana” adalah
sebagai berikut :
1. Mewujudkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
2. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4. Menghasilkan tamatan yang berilmu, bermoral, terampil, mandiri dan
mampu bersaing dalam dunia kerja.
5. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai
tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian pilihannya.
6. Menamatkan peserta didik yang berjiwa wirausaha dengan semangat kerja
keras, cerdas, tuntas dan penuh tanggungjawab dengan mengacu pada
semboyan SMK Katolik St. Pius X Insana yaitu : “(Selamat Pagi : KERJA KERAS;
Selamat Siang : SEMANGAT; Selamat Sore : PANEN HASIL; Selamat Malam :
NIKMATI SAJA)”.
7. Menciptakan Lingkungan Satuan Pendidikan yang “BERIMAN” (bersih, rapi,
indah dan nyaman).
8. Peserta didik memahami ajaran agamanya agar beriman dan taqwa
melaksanakan ibadahnya.
9. Membiasakan peserta didik menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa
dalam tutur dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
10. Memanfaatkan waktu belajar, sumber daya fisik dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan siswa.

E. Tujuan Kompetensi Keahlian


SMK Katolik St. Pius X Insana memiliki 3 (Tiga) Program Studi Keahlian yang
didalamnya terdapat 5 (Lima) Kompetensi Keahlian yang dapat diuraikan sebagai
berikut :

11
1. Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman

a. Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura


Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten dalam :
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya
• Mengoperasikan alat dan mesin produksi tanaman
• Membiakkan tanaman secara generatif
• Membiakkan tanaman secara vegetatif
• Menyiapkan lahan
• Menyiapkan benih
• Menyiapkan bibit
• Menanam
• Memupuk
• Mengairi
• Mengendalikan gulma
• Mengendalikan hama
• Mengendalikan penyakit
• Membumbun
• Memangkas tanaman
• Memberi naungan
• Memberikan ZPT
• Melaksanakan panen
• Mengoperasikan traktor, alat olah tanah, alat bantu tebar benih dan
pengendalian gulma panen
• Mengoperasikan sprayer
• Mengoperasikan pompa irigasi
• Membuat pupuk organik
• Membudidayakan tanaman secara hidroponik
• Menangani pasca panen
• Mendeskripsikan sumber pangan alternatif
• Mendeskripsikan sistem pola tanam

12
b. Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur
Jaringan
Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur
Jaringan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan
dan sikap agar kompeten dalam :
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya
• Mengoperasikan alat dan mesin produksi tanaman
• Membiakkan tanaman secara generatif
• Membiakkan tanaman secara vegetatif
• Mendeskripsikan potensi dan peran perbenihan dalam pertanian
• Mendeskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih
• Menyiapkan lahan dan media
• Merawat tanaman sebagai pohon Induk
• Membiakkan tanaman dengan biji (seedling)
• Membiakkan tanaman dengan stek
• Membiakkan tanaman dengan cara sambung pucuk
• Membiakkan tanaman dengan cara susuan
• Membiakkan tanaman dengan cara okulasi
• Membiakkan tanaman dengan teknik kultur jaringan
• Melakukan pemupukan pada bibit tanaman
• Melakukan transplanting bibit
• Melakukan pemangkasan (pruning) pada bibit tanaman
• Mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT)
• Mendistribusikan bibit tanaman
• Memasarkan bibit
• Menganalisis usaha pembibitan tanaman

2. Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

a. Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas


Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas adalah membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten
dalam :

13
Menjelaskan potensi sektor peternakan
Menjelaskan dasar-dasar budidaya ternak Menjelaskan
sistem organ tubuh ternak
• Memahami kandang ternak
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Mengoperasikan peralatan agribisnis ternak unggas
• Menetaskan telur
• Melaksanakan pencegahan penyakit
• Merawat ternak sakit
• Memelihara unggas pedaging
• Memelihara unggas petelur
• Memelihara induk
• Mengoperasikan kendaraan farm
• Membuat formulasi pakan
• Membuat pakan
• Memasarkan hasil ternak
• Menentukan kelayakan usaha
• Merancang kandang dan peralatan
• Mengelola ayam jantan petelur
• Mengelola limbah ternak (litter, faeces dll)
b. Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia
Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak
Ruminansia adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
• Menjelaskan potensi sektor peternakan
• Menjelaskan dasar-dasar budidaya ternak
• Menjelaskan sistem organ tubuh ternak
• Memahami kandang ternak
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Memilih bibit
• Memproduksi hijauan pakan ternak
• Mengawetkan hijauan pakan ternak
14
• Membuat ransum
Memberikan pakan
Melaksanakan penanganan ternak
Melaksanakan pemerahan
• Mencegah ternak sakit
• Merawat ternak sakit
• Membesarkan bibit
• Memproduksi ternak potong
• Menolong ruminansia beranak
• Membibitkan ternak
• Memelihara ternak laktasi
• Mengelola pasca panen produk ternak
• Mengolah kotoran ternak
• Menyusun proposal usaha ternak ruminansia
• Memasarkan hasil

3. Program Studi Keahlian Agribisnis Hasil Produksi

Kompetensi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian


Tujuan Kompetensi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam :
• Mengenal komoditas hasil pertanian
• Mengidentifikasi karakteristik industri pertanian
• Menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian
• Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Mengenal prinsip-prinsip mutu dalam pengolahan
• Menerapkan konsep mutu hasil pertanian dan pengendalian mutu hasil
pertanian
• Menerapkan prosedur kerja GMP (Good Manufacturing Procedure)
• Menerapkan teknik-teknik pemanenan bahan hasil pertanian

15
• Menerapkan perlakukan pendahuluan terhadap bahan hasil pertanian
pasca panen
• Menggunakan mikroorganisme dalam proses pengolahan (fermentasi)
Menerapkan teknik pengendalian kandungan air dalam pengolahan
Menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan
Menerapkan teknik pengolahan dengan suhu tinggi
• Menerapkan teknik penggunaan suhu rendah
• Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
• Menerapkan teknik pemanasan tidak langsung dalam pengolahan
• Menerapkan teknik pengolahan menggunakan media pengahantar panas
• Mengoperasikan peralatan pengolahan hasil pertanian
• Mengoperasikan proses pengolahan hasil pertanian
• Mengemas bahan hasil pertanian dan produk olahan
• Menyimpan dan menggudangkan bahan hasil pertanian dan hasil
olahannya
• Menerapkan sanitasi di lingkungan perusahaan pengolahan hasil
pertanian
• Mengelola limbah pengolahan hasil pertanian Mengelola usaha
Pengolahan Hasil Pertanian

16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum

1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi
lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh


dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII.
Struktur Kurikulum SMK Katolik St. Pius X Insana sebagai berikut :

Tabel 1.
Struktur Kurikulum
Durasi Waktu
NO Komponen (Jam)

A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Fisika 192
2.5 Kimia 192

17
2.6 Biologi 192
Durasi Waktu
NO Komponen (Jam)

2.7 Ilmu Pengetahuan Sosial 128


2.8 KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
202
Informasi)
2.9 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.1 Dasar dasar Kompetensi Kejuruan 140
3.2 Kompetensi Kejuruan 1044
B. Muatan Lokal 192
C. Pengembangan Diri 192**)
Jumlah 4410*)
*) Jumlah jam keseluruhan pada Struktur Kurikulum akan menentukan lamanya
pendidikan.
**) Tidak dihitung dalam penjumlahan jam

Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam
Standar Isi : Permen 22 tahun 2006 yang dikembangkan dalam lima kelompok mata
pelajaran, yakni :
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia : Pendidikan Agama
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian : Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi : Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS dan KKPI
4. Kelompok mata pelajaran estetika : Seni Budaya, Keterampilan, Seni
Tradisional
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan : Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.

18
Tabel 2.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Cakupan


Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak,
dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
Teknologi pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan kemandirian kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

19
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dari kelima kelompok mata pelajaran tersebut di atas, SMK Katolik

St. Pius X Insana masih dijabarkan sebagai berikut :


Kelompok Mata Pelajaran di SMK Katolik St. Pius X Insana terdiri dari :
a. Kelompok Normatif : Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Penjaskes, Seni
Budaya.
b. Kelompok Adaptif : Bahasa Inggris, Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Biologi, IPS,
KKPI dan Kewirausahaan.
c. Kelompok Dasar Kejuruan : Sejumlah Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan.
d. Kelompok Kompetensi Kejuruan.
e. Kelompok Muatan Lokal.
f. Kelompok Pengembangan Diri.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan juga muatan kurikulum.
2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada
satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan Pengembangan
Diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

B. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran untuk Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan seperti yang diatur
dalam Standar Isi memuat beberapa komponen penting setiap mata pelajaran.
Berikut ini adalah Urutan Mata Pelajaran tersebut beserta Tujuan, Ruang Lingkup dan
Alokasinnya masing-masing.

 Kelompok Normatif terdiri dari : 1.


Pendidikan Agama Katolik
1. Tujuan
20
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin
beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun
kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal,
yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa
penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,
kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama
dan kepercayaan.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah
dibahas di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat
aspek ini akan dibahas semakin mendalam sesuai tingkat kemampuan
pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan.
adalah :
1. Pribadi peserta didik ; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri
sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan
keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan
sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus ; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani
pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan
Allah.
3. Gereja ; Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana
mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup seharihari.
4. Kemasyarakatan ; Aspek ini membahas secara mendalam tentang
hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran
Yesus dan ajaran Gereja.

2. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.

2. Ruang Lingkup

21
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi : Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi
diri, Persamaan kedudukan warga negara.
5. Konstitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6. Kekuasan dan Politik, meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi
dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi.
7. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.

3. Bahasa Indonesia
1. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mencapai tingkat
kualifikasi unggul
2. Menerapkan kompetensi berbahasa Indonesia secara baik dan benar
pada mata pelajaran lainnya
3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efisien dan efektif,
baik lisan maupun tertulis
4. Meningkatkan kemampuan memanfaatkan berbahasa Indonesia
untuk bekerja.
22
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi
aspekaspek sebagai berikut :
1. Berkomunikasi pada tingkat Semenjana
2. Berkomunikasi pada tingkat Madia 3. Berkomunikasi pada tingkat
Unggul.

4. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes)


1. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan untuk jenjang SMK/MAK adalah sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
23
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan
minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu
istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk
ke dalam semua aspek.

5. Seni Budaya
1. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.

2. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran,
cetakmencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan
seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas
yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan
untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.

 Kelompok Adaptif terdiri dari :


1. Bahasa Inggris
1. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMK/MAK bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar Bahasa Inggris untuk
mendukung pencapaian kompetensi program keahlian.
24
2. Menerapkan penguasaan kemampuan dan keterampilan Bahasa
Inggris untuk berkomunikasi baik lisan maupun tertulis pada level
intermediate.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMK/MAK meliputi :
1. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level novice
2. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level elementary 3. Dasar komunikasi
Bahasa Inggris level intermediate.

2. Matematika
1. Tujuan
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif
dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Di samping
itu memberi kemampuan untuk menerapkan Matematika pada setiap
program keahlian.

2. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMK/MAK meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Operasi bilangan dan aproksimasi.
2. Persamaan, pertidaksamaan, dan matriks.
3. Logika matematika dan trigonometri.
4. Fungsi, barisan, dan deret.
5. Geometri dimensi dua dan dimensi tiga.
6. Vektor.
7. Statistika.
8. Kalkulus.

25
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMK/MAK bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaanNya.
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk menunjang
kompetensi produktif.

2. Ruang Lingkup
Bahan kajian IPA untuk SMK/MAK merupakan kelanjutan bahan kajian
IPA SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Gejala-gejala alam.
2. Polusi dan pencemaran lingkungan.
3. Ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan Amdal.
4. Dasar Pengembangan Kompetensi Produktif.

4. Fisika
1. Tujuan
Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan
menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung
pencapaiankompetensi program keahliannya.
7. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan
kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan
program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi.
26
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Fisika meliputi aspek-aspek sebagai berikut
:
1. Besaran dan satuan fisis.
2. Hukum-hukum gerak.
3. Usaha/daya dan energy.
4. Impuls dan momentum.
5. Sifat mekanik bahan.
6. Suhu dan kalor.
7. Konsep dasar fluida.
8. Termodinamika
9. Getaran, gelombang dan bunyi.
10. Konsep magnet, elektromagnet, dan kelistrikan.

5. Kimia
1. Tujuan
Mata pelajaran Kimia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen,
dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan
merancang percobaan melalui pemasangan nstrumen, pengambilan,
pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis.
4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat
bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan
lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
6. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan seharihari,
dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam
mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Kimia meliputi aspek-aspek sebagai berikut
:
1. Konsep materi dan perubahannya.
2. Konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi.
3. Struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsure.
4. Ikatan kimia.
5. Konsep reaksi kimia dan kesetimbangan reaksi.
6. Perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia.
7. Senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.
27
8. Klasifikasi dan kegunaan polimer.
9. Koloid, suspensi, dan larutan sejati.
10. Pemisahan dan analisis zat/unsur.

6. Biologi
1. Tujuan
Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.
5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.
6. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
7. Membekali pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya.
8. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan menganalisis lingkungan
dan alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
9. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang
kompetensi produktif.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Biologi meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Makhluk hidup dan tidak hidup.
2. Metabolisme dan enzim.
3. Pengembangan bioteknologi.
4. Keseimbangan lingkungan dan lingkungan organisme.
5. Dasar Penerapan Kompetensi Produktif.

7. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


1. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan social.
3. Berkomitmen terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
28
4. Berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Manusia, tempat, dan lingkungan.
2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
4. Sistem sosial dan budaya.

8. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)


1. Tujuan
Mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Menggunakan teknologi komputer dalam kehidupan sehari-hari
2. Mengaplikasikan komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi (KKPI) meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Personal Computer (PC) stand alone
2. Sistem operasi software
3. Data aplikasi
4. Personal Computer (PC) dalam jaringan
5. Pemanfaatan Web-design.

9. Kewirausahaan
1. Tujuan
Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang
terjadi di lingkungan masyarakat.
2. Berwirausaha dalam bidangnya.
3. Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya.
4. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha.

2. Ruang Lingkup
29
Ruang lingkup mata pelajaran Kewirausahaan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Sikap dan perilaku wirausaha.
2. Kepemimpinan dan perilaku prestatif.
3. Solusi masalah.
4. Pembuatan keputusan.

10. Muatan Lokal


a. Penyuluhan Pertanian
 Mata pelajaran Penyuluhan Pertanian bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi peran penyuluhan pertanian dalam
pembangunan Indonesia.
2. Memahami isi UURI No. 16 tahun 2006 tentang Sistem penyuluhan
Pertanian dan Kehutanan.
3. Menganalisis hakekat penyuluhan.
4. Menghayati diri sebagai penyuluh.
5. Mendirikan kelembagaan petani.
6. Mempersiapkan bahan penyuluhan pertanian.
7. Menentukan metode penyuluhan.
8. Mengoperasikan alat bantu penyuluhan.
9. Menyusun program penyuluhan.
10. Melaksanakan penyuluhan.
11. Mengevaluasi hasil penyuluhan.

 Ruang Lingkup
Mata pelajaran Penyuluhan Pertanian meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :

1. Menganalisis hakekat penyuluhan.


2. Menghayati diri sebagai penyuluh.
3. Mempersiapkan bahan penyuluhan pertanian.
4. Menentukan metode penyuluhan.
5. Menyusun program penyuluhan.
6. Melaksanakan penyuluhan.
7. Mengevaluasi hasil penyuluhan.

30
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI. Pada tabel
Alokasi Waktu tiap Mata Pelajaran yang tertera di bawah ini, perlu dijelaskan bahwa
untuk mata pelajaran produktif yaitu Dasar-dasar Kompetensi Kejuruan (DKK**)
dan Kompetensi Kejuruan (KK***) tiap Kompetensi Keahlian dapat diselesaikan dari
semester 1 (Satu) sampai dengan semester 4 (Empat) karena pada semester 5 (Lima)
Peserta Didik melakukan Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada Dunia
Usana/Dunia Industri (DUDI) dalam kurun waktu ± 2 bulan, sedangkan pada semester 6
(Enam) difokuskan pada mata pelajaran yang diujinasionalkan. Adapun Mata Pelajaran
dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.
Mata Pelajaran SMK Katolik St. Pius X Insana
NO KOMPONEN ALOKASI WAKTU
A. Mata Pelajaran Normatif X XI XII

1 Pendidikan Agama 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 2+1 2+1 2+1
4 Pendidikan Jasmani, Olahrga dan 2 2 2
Kesehatan
5 Seni Budaya 2 2
B. Mata Pelajaran Adaptif X XI XII

1 Bahasa Inggris 3+1 3+1 3+1


2 Matematika 4+1 4+1 4+1
3 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2
4 Fisika 2 2 2
5 Kimia 2 2 2
6 Biologi 2 2 2
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2
8 Keterampilan Komputer dan 2 2 2
Pengelolaan Informasi
9 Kewirausahaan 2 2 2
C. Mata Pelajaran Produktif X XI XII

31
1 Dasar-Dasar Kompetensi Kejuruan **) 2 2 **)
2 Kompetensi Kejuruan ***) 3 3 ***)
D. Muatan Lokal X XI XII

1 Penyuluhan Pertanian 2 2
E. Pengembangan Diri X XI XII

1 Bimbingan dan Konseling 2* 2* 2*


2 Kemandirian (Berwirausaha) 2* 2* 2*
3 Kerohanian 2* 2* 2*
4 Olahraga Prestasi 2* 2* 2*
5 Seni Prestasi 2* 2* 2*
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Setiap jam pelajaran adalah 45 Menit
Jam Pelajaran dimulai jam 07.00 s.d jam 13.15

Dari struktur kurikulum yang ada, SMK Katolik St. Pius X Insana menambah
jam pelajaran sesuai tabel di bawah ini karena hasil analisis menunjukan bahwa mata
pelajaran-mata pelajaran tersebut mengalami kekurangan waktu yang signifikan dalam
menuntaskan SK dan KD per setiap semesternya dan juga dengan pertimbangan bahwa
mata pelajaran-mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang Diuji Nasionalkan.
Adapun rinciannya sebagai berikut :
Tabel 4.
Tambahan Jam Pelajaran

No Kelas Mata Pelajaran Jam


Tambahan
1. X a. Bahasa Indonesia 1
b. Bahasa Inggris 1
c. Matematika 1

2. XI a Bahasa Indonesia b 1
Bahasa Inggris 1
c Matematika 1

3. XII a. Bahasa Indonesia 1


b. Bahasa Inggris 1
c. Matematika 1

32
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggarakan.
Berdasarkan hasil rapat Panitia Penyusun yang terdiri atas Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, Pendidik SMK Katolik St. Pius X Insana, maka ditetapkan : SMK
Katolik St. Pius X Insana memilih Muatan Lokal pada Penyuluhan Pertanian
Pada Kelas X dan XI dengan pertimbangan bahwa SMK Katolik St. Pius X
Insana merupakan Sekolah Kejuruan di Bidang Pertanian dan Peternakan, dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disusun bersama oleh Tim yang ditetapkan
dengan SK Kepala Sekolah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Penyuluhan Pertanian dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 5.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Muatan Lokal Penyuluhan Pertanian

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami isi UURI No. 16 tahun 1.1 Memahami latar belakang terbitnya
2006 tentang Sistem penyuluhan UURI No. 16 Tahun 2006
Pertanian dan Kehutanan 1.2 Memahami isi UURI NO 16 Tahun 2006

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

33
2. Menganalisis hakekat penyuluhan 2.1 Menjelaskan pengertian penyuluhan
pertanian
2.2 Menjelaskan tujuan penyuluhan
pertanian
2.3 Menjelaskan falsafah penyuluhan
2.4 Menjelaskan azas, fungsi, dan sasaran
penyuluhan pertanian
2.5 Membedakan pendidikan, penyuluhan
dan penerangan

3. Menghayati diri sebagai penyuluh 3.1 Menjelaskan karakteristik seorang


penyuluh
3.2 Menjelaskan karakteristik penyampaian
informasi
3.3 Menampilkan perilaku sebagai
penyuluh

4. Mendirikan kelembagaan petani


4.1 Menjelaskan organisasi dan administrasi
4.2 Membuat kelompok usaha bersama
para petani
4.3 Mengelola koperasi petani

5. Mempersiapkan bahan penyuluhan 5.1 Menjelaskan berbagai macam bahan


pertanian penyuluhan pertanian
5.2 Menjelaskan berbagai macam metode
penyuluhan
5.3 Menggolongkan metode penyuluhan
pertanian
5.4 Memilih metode penyuluhan pertanian

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

6. Menyusun program penyuluhan 6.1 Mengidentifikasi kebutuhan materi


kelompok sasaran penyuluhan
6.2 Merancang kebutuhan materi
kelompok sasaran penyuluhan
6.3 Menentukan acara, tempat, dan waktu
penyuluhan

34
7. Melaksanakan penyuluhan
7.1 Mengidentifikasi karakteristik audien
(bahasa, adat istiadat, dan budaya
mastarakat setempat)
7.2 Menunjukan teknik bertanya,
menjawab, dan mendengarkan
7.3 Melaksanakan/menyampaikan materi
penyuluhan
7.4 Memotivasi audien/masyarakat tani
tersuluh

8. Mengevaluasi hasil penyuluhan 8.1 Menjelaskan umpan balik penyuluhan


8.2 Mengevaluasi kegiatan penyuluhan

C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan pengembangan diri
dalam bentuk ekstrakurikuler yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
kepramukaan, Olahraga Prestasi, dan Seni Prestasi
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus
peserta didik.
Dalam rangka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa
dengan mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang tersedia di sekolah, maka
kegiatan Pengembangan Diri SMK Katolik St. Pius X Insana dilaksanakan secara
terprogram selama 1 tahun pelajaran.
Kegiatan Pengembangan Diri yang dilaksanakan di SMK Katolik St. Pius X

Insana meliputi :
a. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

35
1. Penelusuran Bakat dan Minat
2. Pemilihan Program Studi Keahlian
3. Kehidupan pribadi.
4. Kemampuan sosial.
5. Bimbingan belajar.
6. Wawasan dan perencanaan karir.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Kemandirian (Berwirausaha)
• Melatih siswa untuk hidup terampil dan mandiri
• Melatih siswa untuk belajar berusaha dan berwirausaha
• Melatih siswa dalam kehidupan ekonomi kemasyarakatan
• Melatih siswa untuk mampu betahan hidup
2. Kerohanian terdiri dari :

Pembinaan Rohani dimaksudkan untuk membentuk sikap mental peserta


didik untuk berdoa sebelum mulai bekerja/belajar, peserta didik
menunjukkan perilaku yang tercermin dalam cara memberi salam, cara
berbicara, perilaku dan aktualisai kehidupan ditampilkan dalam kehidupan
sehari-hari dengan bimbingan dan tuntunan yang benar sesuai dengan ajaran
Agama Katolik, hal ini tercermin kejujuran dalam mengerjakan tugas-tugas
selalu mandiri dan bebas dari perbuatan tercela/nyontek sehingga prestasi
yang di ukir selalu ada peningkatan seiring dengan berjalannya waktu.

Kesungguhan dan kesadaran peserta didik dalam mengikuti seluruh


kegiatan secara benar, senang dan hati yang lapang akan membuka kunci
kesuksesan dalam mempersiapkan diri menjadi manusia yang produktif, dan
enterpreneur. Pembinaan Rohani dilaksanakan pada setiap minggu diluar
jam pelajaran dengan alokasi waktu 1 – 2 jam yang dimulai pada pagi hari
pukul 05.30 s.d 06.00 Kegiatan ini diwajibkan dengan melibatkan semua
peserta didik untuk berperan aktif, riang sehingga fress dan tidak melelahkan
sekalipun ditempuh secara spiritual, kegiatan perlu diselingi dengan kreatifitas
seni disela-sela waktu antar materi untuk menyeimbangkan syaraf otak
kanan dan kiri. Kegiatan-Kegiatan
Kerohanian antara lain :
• Organisasi THS - THM
• Koor
• Rekoleksi
Kegiatan Kerohanian dengan tujuan :

36
• Melatih siswa mengembangkan iman sebagai umat Tuhan
• Melatih siswa untuk bersaudara dalam dan saling melayani
• Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
• Memiliki sikap dan kepribadian yang baik
• Melatih siswa dalam hidup berkelompok
3. Kegiatan Olahraga, Seni dan Budaya

a. Mengembangkan olahraga prestasi


b. Pengembangan seni suara dan seni musik
c. Pengembangan seni Tari Budaya Daerah

Mekanisme Pelaksanaan
a. Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam
pembelajaran (ekstrakurikuler) yang dibina oleh guru-guru
yang memiliki kualifikasi baik berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Sekolah.

b. Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri Tabel 6.

Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri

No Jenis Kegiatan Hari Waktu


1 Bimbingan dan Konseling Senin s.d Sabtu Disesuaikan

2 Kemandirian Senin dan Kamis Disesuaikan


(Berwirausaha)
3 Kemandirian (Sekolah) Selasa dan Jumat Terjadwal Oleh
Sekolah
4 Kerohanian Senin s.d Sabtu, dan Hari Disesuaikan
Besar Keagamaan
5 Olahraga, Seni dan Budaya Rabu, Sabtu, Minggu Disesuaikan
c. Untuk siswa kelas X dan XI diberikan waktu ekuivalen 2 jam pelajaran, sedang
Untuk kelas XII diberikan kegiatan bimbingan belajar tambahan/ Extra
Learning secara intensif dalam rangka persiapan ujian akhir nasional maupun
ujian akhir sekolah.
d. Penilaian
Kegiatan Pengembangan Diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan orangtua dalam bentuk penilaian kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran sebagai berikut :

37
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
E : Sangat Kurang

D. Pengaturan Beban Belajar

SMK Katolik St. Pius X Insana melaksanakan pembelajaran dengan menganut


sistem paket yang berarti bahwa semua peserta didik wajib mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku di SMK Katolik St. Pius X Insana. Beban belajar
dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan guru. Penugasan terstruktur
adalah kegiatan pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk
mencapai standar kompetensi dan waktu penyelesaian tugasnya ditentukan oleh guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Tabel 7.
Beban Belajar Peserta Didik
Satu jam Jumlah jam Minggu Efektif Waktu Jumlah jam
Kelas tatap muka pembelajaran per tahun pembelajaran per per tahun
(menit) Per minggu ajaran tahun (@60 menit)
1496 - 1672 Jam
X, XI, Pembelajaran
dan 45 44 34-38 1122 – 1254
XII (67320 - 75240
Menit)
Beban belajar tatap muka setiap jam pembelajaran adalah 45 menit. Waktu untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 50 % dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Jumlah jam
pembelajaran di kelas X, XI dan XII : 44 jam pembelajaran/minggu. Pada KTSP, sekolah
dapat menambah maksimal 4 jam. Penambahan tersebut dibolehkan untuk setiap kelas
: X, XI dan XII. Penambahan ini telah dimaksudkan untuk mempertimbangkan potensi
dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi dan perluasan materi agar
menyiapkan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dan era globalisasi.

38
a) Alokasi waktu kelompok adaptif dan kelompok dasar kejuruan serta kelompok
kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

b) Materi Dasar kejuruan dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan


Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja.

c) Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda atau


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).

d) Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, Praktik di


Sekolah dan Kegiatan Kerja Praktik di Dunia Usaha/Dunia Industri ekuivalen
dengan 36 sd. 44 jam pelajaran per minggu.

e) Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 40 minggu.

f) Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun, maksimum 4 tahun.

E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75 %.

SMK Katolik St. Pius X Insana melakukan analisis Konteks dan pemetaan SK -
KD dalam menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan mempertimbangkan
tingkat kompleksitas, kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. SMK Katolik St. Pius X
Insana akan terus berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Tabel 8.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

NO KOMPONEN KELAS dan KKM


A. Mata Pelajaran Normatif X XI XII

1 Pendidikan Agama 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75

39
4 Pendidikan Jasmani, Olahrga dan 75 75 75
Kesehatan
5 Seni Budaya **) 75 75 --
B. Mata Pelajaran Adaptif
1 Bahasa Inggris 70 70 70
2 Matematika 70 70 70
3 Ilmu Pengetahuan Alam **) 75 75 --
4 Fisika 70 70 70
5 Kimia 70 70 70
6 Biologi 75 75 75
7 Ilmu Pengetahuan Sosial **) 75 75 --
8 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan 75 75 75
Informasi
9 Kewirausahaan 75 75 75
C. Mata Pelajaran Produktif
1 Dasar-Dasar Kompetensi Kejuruan *) 75 -- --
2 Kompetensi Kejuruan **) 75 75 --
D. Muatan Lokal
1 Penyuluhan Pertanian **) 75 75 --
E. Pengembangan Diri
1 Bimbingan dan Konseling
2 Kemandirian (Berwirausaha)
3 Kerohanian
4 Olahraga Prestasi
5 Seni Prestasi

F. Penilaian

a. Bentuk dan Pelaksananaan Ujian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
40
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Bentuk-bentuk penilaian dapat dilaksanakan melalui Ujian Tengah Semester
(UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Sekolah, Ujian Praktek Kompetensi, dan
Ujian Nasional diatur sebagai berikut :
1. Ujian Tengah Semester (UTS) : Ujian yang dilakukan dengan
menggabungkan beberapa sub kompetensi dalam satu waktu.
Penyelenggaraan ujian dimaksudkan untuk ;
a. Menilai apakah peserta didik telah memahami atau menguasai sub
kompetensi/kompetensi yang diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Mengevaluasi apakah bahan ajar disajikan sesuai dengan kurikulum
operasional dan Silabus yang ditentukan, dan apakah cara penyajian guru
cukup baik.
c. Ujian Tengah Semester diselengarakan setelah selesai pembelajaran beberapa
kompetensi sesuai Silabus. Mutu penyelengaraan ujian tengah Semester sama
dengan mutu Ujian Akhir Semester.

2. Ujian Akhir Semester (UAS) : Ujian Akhir Semester dilakukan pada tiap akhir
semester Ganjil/Genap sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar, peserta
didik hanya diperbolehkan mengikuti ujian sesuai dengan mata pelajaran dan
kompetensi yang telah ditentukan.

3. Ujian Sekolah : Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada
tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah adalah sebagai berikut : a.
Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs.
b. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran
yang diujikan.
c. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran
semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima).
d. Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan kepribadian/ budi pekerti
dengan Bobot nilai (B).

41
4. Ujian Praktek Kompetensi merupakan salah satu bentuk ujian yang tidak
terpisahkan dari ujian nasional, untuk mata pelajaran produktif pada
masingmasing kompetensi keahlian diselenggarakan Ujian Praktek Kompetensi.
Mutu penyelenggaraan Ujian Praktek Kompetensi setingkat lebih tinggi dari mutu
penyelenggaraan Ujian lainnya yang dapat dibuktikan dengan Sertifikat Uji
Kompetensi, yaitu dengan dilibatkannya Assesor dari Institusi Pasangan dan
Penguji Internal. Untuk dapat menjadi Penguji Internal, seorang guru harus sudah
memenuhi syarat tertentu dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah.

5. Ujian Nasional : Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar
pada tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;
a. Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs.
b. Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan
secara nasional.
c. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran
semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima).
d. Telah mengiuti Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dibuktikan
dengan Sertifikat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
e. Telah mengikuti Ujian Praktek Kompetensi yang diselenggrakan oleh
Kompetensi Keahlian masing-masing yang dibuktikan dengan Sertifikat Uji
Kompetensi.

b. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan pola penyelengaraan diklat yang
dikelola bersama-sama antara sekolah menengah kejuruan (SMK) Katolik St. Pius X
Insana dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) di antaranya : Politeknik
Pertanian Negeri Kupang, Unit Peternakan SVD STFK Ledalero di Patiahu, PT.
Perkebunan Misi Hokeng Kabupaten Flores Timur, Kursus Pertanian Peternakan St.
Yoseph Nenuk di Atambua, UPTD Peternakan Wehae Kabupaten Belu, dan
Perusaahaan lainnya sebagai suplay produk dan jasa. Bentuk-bentuk Kegiatan
PRAKERIN mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi dan
Sertifikasi merupakan suatu kesatuan program dengan menggunakan berbagai
bentuk alternatif pelaksanaan yang waktunya dapat ditentukan oleh pihak sekolah.

42
Pola Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ditetapkan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di SMK Katolik St. Pius X Insana, dalam rangka lebih
mendekatkan mutu lulusan SMK dengan kemampuan yang diminta oleh Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 323/V/1997 tentang penyelenggaraan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah Menengah Kejuruan.

G. Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi


a. Kenaikan Kelas :
Seorang peserta didik dinyatakan naik kelas :
1) Bila semua mata pelajaran dinyatakan tuntas
2) Kelas X ke XI dan XII boleh ada nilai mata pelajaran yang tidak tuntas yang
jumlahnya maksimal tiga mata pelajaran
3) Mengikuti Tatap muka KBM 80 %
b. Kelulusan
Seorang siswa dinyatakan lulus apabila :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran : Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, Kelompok
Mata Pelajaran Estetika, dan kelompok mata Pelajaran Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
3. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
4. Lulus Ujian Nasional dengan standar yang ditentukan dengan Peraturan
menteri berdasarkan usulan BSNP

c. Mutasi
SMK Katolik St. Pius X Insana menentukan persyaratan pindah/mutasi keluar
dan masuk peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah,
melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparansi antara lain mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Memenuhi persyaratan yang ditentukan :
43
a) Surat permohonan mutasi siswa dari orang tua yang bersangkutan
b) Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap.
c) Membawa Surat Mutasi dan lampiran permohonan orang tua.
d) Memenuhi persyaratan administrasi lain
e) Memiliki Nomor Induk Nasional.
2. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan

H. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi
perannya dimasa mendatang. Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan
untuk :
a) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi.
b) Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang.
c) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran
yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.
d) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup
diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus pada SMK Katolik St. Pius X Insana.

I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Kurikulum
untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis

44
keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang diajarkan pada SMK Katolik St.
Pius X Insana. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
mata pelajaran muatan lokal yang akan dilaksanakan di sekolah sesuai dengan
ketersediaan tenaga pengajar dan lingkungan dan kekayaan daerah. SMK Katolik St.

Pius X Insana, memasukkan mata pelajaran Muatan Lokal Penyuluhan Pertanian.

45
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup:
A. Permulaan Tahun Pelajaran, B. Waktu Belajar
C. Minggu Efektif D. Kegiatan Tengah Semester
E. Libur Sekolah
F. Jadwal Kegiatan G. Kalender Operasional, H. Deskripsi Kalender
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah
mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender


pendidikan sebagai berikut :

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau
apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran
dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan


pengaturan sebagai berikut :
• Kelas X melaksanakan Masa Orientasi Sekolah
• Kelas XI melaksanakan Pendataan Ulang
• Kelas XII melaksanakan Kegiatan PRAKERIN
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Semester 1 dimulai dari minggu ke

46
tiga Juli dan berakhir minggu ke tiga Desember, dan Semester 2 dimulai pada
minggu ke dua Januari dan berakhir pada minggu ke tiga Juni
C. Minggu Efektif
SMK Katolik St. Pius X Insana Tahun
Pelajaran 2014/2015

Semester Ganjil
NO BULAN JME HES HF KTS/S LU LHB LS LPP LHR JML

1 Juli 2014 2 14 14

2 Agustus 2014 4 19 1 7 27

3 September 2014 4 19 6 25

4 Oktober 2014 2 26 1 27

5 November 2014 4 23 1 1 1 26

6 Desember 2014 2 1 16 4 4 25

JML 18 102 1 22 1 1 4 13 144

Semester Genap

NO BULAN JME HES HF KTS LU LHB LS LPP LHR JML

1 Januari 2015 4 22 4 1 27

2 Februari 2015 4 14 10 24

3 Maret 2015 5 19 1 6 26

4 April 2015 4 19 3 4 26

5 Mei 2015 4 25 2 27

6 Juni 2015 1 3 16 1 20

JML 22 102 11 22 9 1 5 150

LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester

47
LPP : Libur Permulaan
Puasa/Paskah
Keterangan :JPE : Jumlah Minggu Efektif LHR : Libur Hari Raya
HES : Hari Efektif Sekolah
HF : Hari Fakultatif
KTS : Kegiatan Tengah Semester
D. Kegiatan Tengah Semester/Ujian Tengah Semester
Kegiatan Tengah Semester/Ujian Tengah Semester direncanakan selama 10
(Sepuluh) hari.

E. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
propinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini :

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan.

Peraturan Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur


umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Dan secara rinci dapat dilihat pada Jadwal Kegiatan operasional berikutnya.

F. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :


HARI WAKTU BELAJAR JLH JAM PELAJARAN
Senin 07.00 – 13.15 8
Selasa 07.00 – 13.15 8
Rabu 07.00 – 13.15 8
Kamis 07.00 – 13.15 8
Jum’at 07.00 – 13.15 8
Sabtu 07.00 – 13.15 8

Jam Kegiatan KBM dalam 1 hari


NO JAM KE WAKTU
1 I 07.00 – 07.45
2 II 07.45 – 08.30
3 III 08.30 – 09.15

48
4 IV 09.15 – 10.00
5 V 10.00 – 10.45
ISTIRAHAT 10.45 – 11.00
6 VI 11.00 – 11.45
7 VII 11.45 – 12.30
8 VIII 12.30 – 13.15

49
G. Kalender Pendidkan Operasional SMK Katolik St. Pius X Insana Tahun Pelajaran
2014/2015

SEMESTER GANJIL
2 20 0
1 14 4

Analisis Nilai
Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Pelaksanaan Uji Kompetensi

Pada Tanggal : 14 Juli 2014


Kepala Sekolah,

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr


Kepala Sekolah,
Rm. Vinsent Manek Mau, Pr
H. Deskripsi Kalender Pendidkan Semester Ganjil
PEKAN
NO. BULAN EFEKTIF TANGGAL URAIAN KEGIATAN KET

1. Juli 2014 2 pekan 1 s/d 13 Liburan Akhir TA. 2013/2014

1/d 12 PSB

14 Awal TA. 2014/2015

14 s/d 16 Masa Orientasi Siswa Baru

17 s/d 26 KBM & Penilaian Kelas

28 s/d 31 Libur Idul Fitri

2. Agustus 4 pekan 1 s/d 2 Libur Idul Fitri


2014
4 s/d 31 KBM & Penilaian Kelas

17 Hari Proklamasi Kemerdekaan RI

3. September 4 Pekan 1 s/d 30 KBM & Penilaian Kelas


2014
22 s/d 30 Ujian Tengah Semester Ganjil

4. Oktober 4 Pekan 1 s/d 31 KBM & Penilaian Kelas


2014
25 Libur Umum Tahun Baru Islam

5. Nopember 4 Pekan 1 s/d 30 KBM & Penilaian Kelas


2014
2 Peringatan Arwah

55
6. Desember 3 Pekan 1 s/d 10 Ujian Akhir Semester Ganjil
2014
11 s/d 17 Analisis Nilai, Rapat Nilai dan PORSENI

18 s/d 20 Pengisian Raport

23 Pembagian Raport

Libur Semester Gajil dan Libur Hari Raya


24 s/d 31 Natal

25 Hari Raya Natal

Semester Genap
NO. BULAN PEKAN TANGGAL URAIAN KEGIATAN KET
EFEKTIF

7 Januari 4 pekan 1 s/d 3 Liburan Semester Ganjil TA 2014/2015


2015 4 s/d 31 KBM & Penilaian Kelas

8 Pebruari 4 pekan 1 s/d 2 KBM & Penilaian Kelas


2015 8
Imlek

16 s/d 2 6 Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)

9 Maret 4 Pekan 1 s/d 31 KBM & PenilaianKelas


2015 10 s/d 13 Ujian Praktek Kompetensi
19 Ujian Nasional Teori Kejuruan (Kompetensi)
23 s/d 31 Ujian Tengah Semester Genap

10 April 5 Pekan 1 s/d 30 KBM & Penilaian Kelas


2015 2 s/d 6 Libur Paskah
13 s/d 15 Ujian Akhir Nasional (UAN)

11 Mei 4 Pekan 1 s/d 31 KBM & Penilaian Kelas


2015
1 Libur Umum
2 Libur Hari Pendidikan Nasional

56
12 Juni 2015 5 Pekan 1 s/d 9 KBM & Penilaian Kelas

10 s/d 19 Ujian Akhir Semester Genap


21 s/d 26 Analisis Nilai, Rapat Nilai dan PORSENI
27 s/d 29 Pengisian Raport
30 Pembagian Raport

30 Libur Semester Genap


Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif
belajar ditetapkan sebanyak 34 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

BAB V
PENUTUP

Seperti yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, bahwa penyusunan dan
pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini penting diakomodir semua potensi yang
ada di daerah, untuk meningkatkan kualitas SMK Katolik St. Pius X Insana dalam
bidang akademik maupun non akademik, dapat meningkatkan keterampilan siswa,
mengikuti perkembangan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

57
BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di


seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri
dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan
mengevaluasi standar nasional pendidikan.

Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan


pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah dan atau
internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni, produk, jasa,
kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).

58
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh
peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi
untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk
mata pelajaran tertentu.
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah
kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk
bekerja atau usaha mandiri.
Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi
lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap
muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan
terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk
menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran
atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

59
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur
khusus.

60
61
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH JAM PER KOMPETENSI
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( DKK )

1 Menerapkan Keselamatan, 1,1 Mendeskripsikan keselamatan 2 4 6


Kesehatan Kerja dan dan kesehatan kerja (K3)
Lingkungan Hidup (K3LH)
1,2 Melaksanakan Prosedur K3 2 4 8 14
1,3 Menerapkan pekerjaan sesuai 2 4 6
dengan SOP
1,4 Menerapkan konsep 2 4 6
lingkungan hidup
1,5 Menerapkan ketentuan 2 4 6
pertolongan pertama pada
kecelakaan
2 Mengidentifikasi tanaman dan 2,1 Mengjelaskan sistem produksi 2 4 6
pertumbuhannya tanaman
2,2 Menjelaskan tanah sebagai 2 4 6
tempat tumbuh tanaman
2,3 Menjelaskan air sebagai unsur 2 4 6
esensial bagi tanaman

2,4 Menjelaskan cuaca sebagai 2 4 6


faktor penting bagi tanaman

2,5 Menjelaskan biotik-biotik dan 2 4 6


abiotik dengan biotik sebagai
faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan
tanaman
2,6 Menjelaskan hubungan 2 4 6
antara tanaman dan
pertumbuhannya
2,7 Menjelaskan sumberdaya 2 4 6
spesifik lokasi

3 Mengoperasikan alat dan 3,1 Mengidentifikasi alat dan 2 4 6


mesin produksi tanaman mesin sesuai fungsinya
3,2 Menjelaskan manual 2 4 6
prosedur dari alat dan mesin

3,3 Menyiapkan alat dan mesin 2 4 6

3,4 Merawat alat dan mesin 2 4 6

4 Membiakkan tanaman secara 4,1 Menjelaskan prinsip 2 4 6


generatif pembiakan tanaman secara
generatif
4,2 Melakukan pembiakan 2 4 6
tanaman secara generatif
4,3 Memelihara benih hasil 2 4 6
pembiakan secara generatif

5 Membiakkan tanaman secara 5,1 Menjelaskan prinsip 2 4 6


vegetatif pembiakkan tanaman secara
vegetatif
5,2 Melakukan pembiakkan 2 4 6
tanaman secara vegetatif
5,3 Memelihara bibit hasil 2 4 6
pembiakan secara vegetatif.

TOTAL 44 88 8 140
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH
KOMPETENSI KEJURUAN (KK)
1 Menyiapkan Lahan 1,1 Mengidentifikasi karakteristik 2 4 6
lahan (topografinya)
1,2 Mengidentifikasi pengaturan 2 4 6
jarak dan jumlah populasi
dengan konsep topografi
1,3 Mengidentifikasi pembuatan 3 6 12 21
bedengan media khusus untuk
tanaman tertentu
1,4 Membersihkan gulma dan sisa 2 4 8 14
tanaman
1,5 Mengolah tanah 3 6 12 21
1,6 Memasang mulsa plastik. 2 4 6

2 Menyiapkan Benih 2,1 Mengidentifikasi karakteristik 2 4 6


benih dormansi
2,2 Menguji daya kecambah benih 2 4 6

2,3 Memberi perlakuan benih 2 4 6


terhadap H/P
2,4 Mengidentifikasi perlakuan 2 4 6
benih untuk mencegah
dormancy
Menyemai benih. 4 8 16 28

3 Menyiapkan bibit 3,1 Menyiapkan media pembibitan 2 4 8 14

3,2 Menyapih bibit 2 4 8 14


3,3 Memelihara bibit, dan 2 4 8 14
karakteristik umur pindah
tanah (sapih).
4 Menanam 4,1 Menyiapkan media tanam 4 8 12

4,2 Menanam dengan benih 2 4 8 14


4,3 Menanam dengan bibit 2 4 8 14
4,4 Menyulam. 2 4 8 14
5 Memupuk 5,1 Mengidentifikasi jenis-jenis 2 4 6
pupuk anorganik dan organik
5,2 Menghitung kebutuhan pupuk 4 8 16 28

5,3 Menggunakan berbagai teknik 2 4 8 14


pemupukan (teknik/waktu
pemberian pupuk)

6 Mengairi 6,1 Menentukan kebutuhan air 4 8 16 28


pada tanaman
6,2 Mengidentifikasi teknik irigasi 2 4 8 14
6,3 Memberikan air irigasi sesuai 2 4 8 14
dengan kebutuhan tanaman.

7 Mengendalikan gulma 7,1 Mengidentifikasi jenis-jenis dan 2 4 6


karakteristik gulma
7,2 Menghitung kebutuhan larutan 4 8 12
herbisida
7,3 Mengendalikan gulma secara 4 8 16 28
mekanis dan kimiawi.
8 Mengendalikan hama 8,1 Mengidentifikasi jenis dan ciriciri 4 8 12
hama beserta agen
8,2 Menghitung kebutuhan larutan 4 8 12
pestisida
8,3 Mengendalikan hama secara 4 8 16 28
8,4 kultur teknis, mekanis, dan 2 4 6
Mengidentifikasi konsep PHT
(Pengendalian Hama terpadu).
9 Mengendalikan penyakit 9,1 Mengidentifikasi jenis-jenis, 4 8 12
gejala dan tanda penyakit
9,2 Menghitung kebutuhan larutan 4 8 16 28
pestisida
9,3 Mengendalikan penyakit secara 4 8 16 28
kultur teknis, mekanis, biologis,
dan kimiawi.
10 Membumbun 10,1 Menjelaskan tujuan dan 2 4 6
teknik pembumbunan
10,2 Menerapkan pembumbunan 2 4 8 14
pada pemeliharaan tanaman.

11 Memangkas tanaman 11,1 Menjelaskan berbagai bentuk 2 4 6


dan teknik pemangkasan
11,2 tanamanMenerapkan 2 4 8 14
pemangkasan pada
pemeliharaan tanaman
11,3 Mengidentifikasi karakteristik 2 4 6
umur awal pemangkasan.

12 Memberi naungan 12,1 Mengidentifikasi berbagai jenis 2 4 6


dan bentuk naungan
12,2 12.2 Memberikan naungan 2 4 8 14
pada tanaman
12,3 12.3 Mengidentifikasi 2 4 6
prosentase naungan yang
dibutuhkan.
13 Memberikan ZPT 13,1 Mengidentifikasi jenis-jenis ZPT 3 6 9
dan karakteristiknya
13,2 Menghitung konsentrasi 4 8 12
larutan ZPT
13,3 Membuat larutan ZPT 4 8 12

13,4 Menyemprotkan larutan ZPT 4 8 16 28

13,5 Mengidentifikasi teknik 2 4 8 14


aplikasi.

14 Melaksanakan panen 14,1 Menjelaskan ciri-ciri tanaman 2 4 6


siap panen
14,2 Melakukan pemanenan 3 6 12 21
14,3 Menangani hasil panen 3 6 12 21
14,4 Mengidentifikasi potensi 2 4 6
produksi.
15 Mengoperasikan traktor, alat 15,1 Mengidentifikasi traktor dan 4 8 12
olah tanah, alat bantu tebar fungsinya
benih dan pengendalian gulma 15,2 Mengoperasikan traktor 4 8 16 28
panen 15,3 Merawat traktor. 4 8 16 28
16 Mengoperasikan sprayer 16,1 Mengidentifikasi jenis sprayer, 4 8 12
bagian-bagian sprayer dan
fungsinya.
16,2 Mengkalibrasi sprayer 4 8 12

16,3 Mengoperasikan sprayer 4 8 16 28


16,4 Merawat sprayer. 3 6 12 21
17 Mengoperasikan pompa irigasi 17,1 Mengidentifikasi pompa dan 4 8 12
fungsinya
17,2 Mengoperasikan pompa 4 8 16 28
irigasi
17,3 Merawat pompa irigasi. 4 8 16 28
18 Membuat pupuk organik 18,1 Mengendalikan mikrobia 4 8 12
bermanfaat sebagai stabir
pupuk organik dan penyedia
hara
18,2 Mengidentifikasi bahan dasar 2 4 8 14
pembuatan pupuk organik

18,3 Mengidentifikasi jenis dan sifat 2 4 6


bahan pembuatan pupuk
organik
18,4 Membuat pupuk organik 4 8 16 28
(microbia)
18,5 Mengidentifikasi kandungan 4 8 12
hara msg pupuk.

19 Membudidayakan tanaman 19,1 Menyiapkan lath house (green 4 8 12


secara hidroponik house)
19,2 Menyiapkan media tanam 2 4 6
19,3 Menyiapkan bibit 2 4 6

19,4 Menyiapkan nutrisi 2 4 6

19,5 Menanam dan menyulam 2 4 6

19,6 Memelihara tanamn 2 4 6


hidroponik
19,7 Memanen dan menangani 2 4 6
hasil panen.
20 Penanganan pasca panen 20,1 Mengidentifikasi mutu 2 4 6

20,2 Mengelola hasil pertanian 4 8 8 20


20,3 Merancang pemasaran. 2 4 8 14
21 Sumber pangan alternatif 21,1 Mengidentifikasi potensi 3 6 9
sumber daya lokal yang
berpotensi sebagai sumber
pangan baru
21,2 Mengidentifikasi pengelolaan 3 6 9
sumber daya genetik.

22 Sistem pola tanam 22,1 Mengidentifikasi monokultur 2 4 6

22,2 Mengidentifikasi polykultur. 2 4 6

TOTAL 226 452 420 1098

Bitauni, 14 Juli 2014


Wakasek Kurikulum Ketua Program Keahlian

Yanuarius Seran Fahik, S.Pd Andreas Nonga, SP


NIP. 19821209 200604 1 011

Mengetahui
Kepala Sekolah

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH JAM PER KOMPETENSI


PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PEMBIBITAN TANAMAN
DAN KULTUR JARINGAN
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

Dasar Kompetensi Kejuruan ( DKK )

1 Menerapkan Keselamatan, 1,1 Mendeskripsikan keselamatan 2 4 6


Kesehatan Kerja dan dan kesehatan kerja (K3)
Lingkungan Hidup (K3LH)
1,2 Melaksanakan Prosedur K3 2 4 8 14
1,3 Menerapkan pekerjaan sesuai 2 4 6
dengan SOP
1,4 Menerapkan konsep 2 4 6
lingkungan hidup
1,5 Menerapkan ketentuan 2 4 6
pertolongan pertama pada
kecelakaan
2 Mengidentifikasi tanaman dan 2,1 Mengjelaskan sistem produksi 2 4 6
pertumbuhannya tanaman
2,2 Menjelaskan tanah sebagai 2 4 6
tempat tumbuh tanaman
2,3 Menjelaskan air sebagai unsur 2 4 6
esensial bagi tanaman

2,4 Menjelaskan cuaca sebagai 2 4 6


faktor penting bagi tanaman

2,5 Menjelaskan biotik-biotik dan 2 4 6


abiotik dengan biotik sebagai
faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan
tanaman
2,6 Menjelaskan hubungan antara 2 4 6
tanaman dan
pertumbuhannya
2,7 Menjelaskan sumberdaya 2 4 6
spesifik lokasi

3 Mengoperasikan alat dan 3,1 Mengidentifikasi alat dan 2 4 6


mesin produksi tanaman mesin sesuai fungsinya
3,2 Menjelaskan manual prosedur 2 4 6
dari alat dan mesin

3,3 Menyiapkan alat dan mesin 2 4 6

3,4 Merawat alat dan mesin 2 4 6

4 Membiakkan tanaman secara 4,1 Menjelaskan prinsip 2 4 6


generatif pembiakan tanaman secara
generatif
4,2 Melakukan pembiakan 2 4 6
tanaman secara generatif
4,3 Memelihara benih hasil 2 4 6
pembiakan secara generatif

5 Membiakkan tanaman secara 5,1 Menjelaskan prinsip 2 4 6


vegetatif pembiakkan tanaman secara
vegetatif
5,2 Melakukan pembiakkan 2 4 6
tanaman secara vegetatif
5,3 Memelihara bibit hasil 2 4 6
pembiakan secara vegetatif.

TOTAL 44 88 8 140
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

KOMPETENSI KEJURUAN (KK)


1 Mendeskripsikan potensi dan 1,1 Menjelaskan peranan 3 6 9
peran perbenihan dalam perbenihan tanaman
pertanian 1,2 Menjelaskan jenis-jenis dan 6 12 18
karakteristik benih tanaman

1,3 Menjelaskan sifat benih 2 4 6

1,4 Menjelaskan perlakuan benih 6 12 18

2 Mendeskripsikan pembibitan 2,1 Menjelaskan tahapan dan 4 8 12


tanaman dan produksi benih proses pembibitan tanaman

2,2 Menjelaskan prinsip 3 6 9


pembibitan tanaman
2,3 Menjelaskan kriteria lahan 3 6 9
dan media pembibitan
2,4 Menjelaskan ciri dan kriteria 2 4 6
bibit yang unggul
3 Menyiapkan lahan dan media 3,1 Menyiapkan tempat 6 12 18
pesemaian

3,2 Mengecek jaringan 2 4 8 14


irigasi/sumber air
3,3 Mengecek pengatur intensitas 2 4 6
cahaya matahari/shading

3,4 Mengidentifikasi komposisi 4 8 12


media
3,5 Mendistribusikan media ke 4 8 12
lokasi
pemeliharaan/penanaman
3,6 Menjelaskan transportasi benih 2 4 6

4 Merawat tanaman sebagai 4,1 Melakukan pemeriksaan 2 4 6


pohon Induk pohon induk

4,2 Mengidentifikasi pohon induk 3 6 9

4,3 Melakukan pemeliharaan 6 12 18


rutin

5 Membiakkan tanaman 5,1 Memisahkan biji dari buah 4 8 12


dengan biji (seedling ) (ekstraksi buah)
5,2 Melakukan sortasi benih 4 8 12
5,3 Memberi perlakuan benih 6 12 18

5,4 Melakukan penyemaian 6 12 18

5,5 Mengidentifikasi karakteristik 2 4 6


benih
6 Membiakkan tanaman dengan 6,1 Menyiapkan bahan stek 4 8 12
stek
6,2 Memberi perlakuan khusus 3 6 9
pada bahan stek yang siap
semai
6,3 Melakukan penyemaian 4 8 12
bahan stek
6,4 Mengidentifikasi macam – 3 6 9
macam sungkup
6,5 Melakukan penyapihan bibit 3 6 9
hasil stek
7 Membiakkan tanaman dengan 7,1 Menyiapkan entris sebagai 2 4 8 14
cara sambung pucuk bahan sambung pucuk

7,2 Melakukan sambung pucuk 4 8 16 28


7,3 Menyiapkan sungkup 3 6 12 21
komunal
7,4 Memelihara bibit hasil 6 12 24 42
sambungan.
7,5 Mengidentifikasi karakteristik 2 4 6
balang bawah

8 Membiakkan tanaman 8,1 Menyiapkan cabang pada 3 6 9


dengan cara susuan pohon induk
8,2 Menyusukan seedling pada 6 12 24 42
pohon induk
8,3 Menyapih bibit hasil susuan 3 6 9

8,4 Memelihara bibit hasil susuan 4 8 12

9 Membiakkan tanaman dengan 9,1 Menyiapkan entris sebagai 3 6 12 21


cara okulasi bahan mata okulasi
9,2 Melakukan okulasi 6 12 24 42
9,3 Memelihara bibit hasil okulasi 6 12 18

10 Membiakkan tanaman 10,1 Melakukan sterilisasi (ruang, 4 8 16 28


dengan teknik kultur jaringan alat, bahan tanam,dan
media)
10,2 Menyiapkan bahan tanam 2 4 8 14
10,3 Menyiapkan media kultur 4 8 16 28
10,4 Melakukan inokulasi 6 12 24 42
10,5 Menumbuhkan plantlet 2 4 8 14
10,6 Melakukan aklimatisasi 2 4 8 14
10,7 Mengidentifikasi zat pengatur 3 6 9
tumbuh tanaman (ZPT)

11 Melakukan pemupukan pada 11,1 Menghitung kebutuhan pupuk 4 8 12


bibit tanaman
11,2 Menjelaskan teknik 4 8 12
pemupukan pada bibit
tanaman
11,3 Mengidentifikasi pupuk 4 8 12
organik
11,4 Mengidentifikasi waktu yang 3 6 9
tepat untuk pemberian pupuk

11,5 Memupuk bibit tanaman 6 12 18

12 Melakukan transplanting bibit 12,1 Menyiapkan alat dan bahan 3 6 9


transplanting tanaman

12,2 Mengidentifikasi teknik 3 6 9


transplanting
12,3 Melakukan seleksi bibit yang 3 6 9
siap transplanting
12,4 Mendisplay bibit di blok 3 6 9
pemeliharaan
13 Melakukan pemangkasan 13,1 Menjelaskan maksud dan 3 6 9
(pruning ) pada bibit tanaman tujuan pemangkasan
13,2 Menyebutkan macammacam 3 6 9
pemangkasan
13,3 Menyiapkan alat 3 6 9
pemangkasan (pruning )
13,4 Melaksanakan pemangkasan 6 12 18

13,5 Mengidentifikasi jenis-jenis 3 6 9


pemangkasan
14 Mengendalikan organisme 14,1 Menjelaskan pengertian 3 6 9
pengganggu tanaman (OPT) organisme pengganggu
tanaman (OPT)
14,2 Mengidentifikasi jenis–jenis 6 12 18
organisme pengganggu
tanaman (OPT)
14,3 Mengendalikan jenis–jenis 4 8 12
organisme pengganggu
tanaman (OPT) baik secara
kimiawi
14,4 Mengendalikan jenis–jenis 3 6 9
organisme pengganggu
tanaman (OPT) baik secara
teknis
14,5 Mengendalikan jenis–jenis 4 8 12
organisme pengganggu
tanaman (OPT) baik secara
biologi
15 Mendistribusikan bibit 15,1 Melakukan loading (menata ) 2 4 8 14
tanaman bibit tanaman pada alat
transportasi
15,2 Mengangkut bibit tanaman 2 4 8 14
16 Memasarkan bibit 16,1 Mengidentifikasi harga jual 3 6 9

16,2 Merencanakan sasaran dan 3 6 9


target penjualan
16,3 Mengidentifikasi strategi 3 6 9
promosi
16,4 Mengidentifikasi sistem 3 6 9
penjualan
17 Menganalisis usaha pembibitan 17,1 Melakukan pembukuan hasil 3 6 12 21
tanaman penjualan
17,2 Menghitung biaya produksi 2 4 8 14
17,3 Menghitung pendapatan. 2 4 8 14
TOTAL 264 528 252 1044

Bitauni, 14 Juli 2014


Wakasek Kurikulum Ketua Program Keahlian

Yanuarius Seran Fahik, S.Pd Gregorius Bere Taek, SP


NIP. 19821209 200604 1 011

Mengetahui
Kepala Sekolah

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH JAM PER KOMPETENSI


PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH


DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( DKK )

1 Menjelaskan potensi sektor 1,1 Menjelaskan potensi ternak di 3 6 9


peternakan Indonesia
1,2 Menjelaskan kontribusi ternak 2 4 6
sebagai sumber pangan hewani
1,3 Menjelaskan potensi ternak secara 3 6 9

1,4 Menjelaskan prospek bisnis ternak 3 6 9

2 Menjelaskan dasar-dasar 2,1 Mengidentifikasi ternak 2 4 6


budidaya ternak
2,2 Mengidentifikasi pola tingkah laku 2 4 6
ternak
2,3 Menjelaskan prinsip dasar 2 4 6
pemberian pakan ternak
2,4 Menentukan umur ternak 2 4 6

2,5 Menjelaskan penyebab penyakit 1 2 3


ternak, cara mencegah dan
mengobatinya
2,6 Menjelaskan prinsip dasar 1 2 3
pemeliharaan ternak
3 Menjelaskan sistem organ tubuh 3,1 Mengidentifikasi sistem pencernaan 2 4 6
ternak ternak
3,2 Mengidentifikasi sistem reproduksi 3 6 9
dan urinaria ternak
3,3 Mengidentifikasi bagian tubuh 2 4 6
ternak
4 Memahami kandang ternak 4,1 Menjelaskan fungsi dan syarat lokasi 3 6 9
kandang
4,2 Mengidentifikasi model-model 3 6 9
kandang sesuai dengan jenis ternak

4,3 Mengidentifikasi bagian-bagian 2 4 6


kandang
4,4 Mengidentifikasi peralatan dan 3 6 9
perlengkapan pemeliharaan ternak

5 Menerapkan Keselamatan, 5,1 Mendeskripsikan keselamatan dan 2 4 6


Kesehatan Kerja dan kesehatan kerja (K3)
Lingkungan Hidup (K3LH) 5,2 Melaksanakan prosedur K3 2 4 6

5,3 Menerapkan konsep lingkungan 2 4 6


hidup
5,4 Menerapkan ketentuan pertolongan 2 4 6
pertama pada kecelakaan.

TOTAL 47 90 137
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

KOMPETENSI KEJURUAN (KK)


1 Mengoperasikan Peralatan 1,1 Mengoperasikan peralatan farm 4 8 12
Agribisnis Ternak Unggas manual
1,2 Mengoperasikan peralatan farm 2 - 8 10
otomatis
2 Menetaskan telur 2,1 Menjelaskan cara pengoperasian 3 - 12
mesin tetas
2,2 Memilih telur untuk ditetaskan 3 6 9

2,3 Menetaskan telur dengan mesin 3 6 9


tetas sederhana
2,4 Menetaskan telur dengan mesin 2 - 6 8
tetas moderen
2,5 Melakukan pencatatan telur masuk 3 6 9
mesin (setting ), telur infertile, dan
telur tidak menetas
3 Melaksanakan pencegahan 3,1 Mengidentifikasi kesehatan ternak 3 6 9
penyakit unggas
3,2 Menyeleksi ayam bibit yang masuk 2 4 6

3,3 Menjaga kesehatan dan 2 4 6


kenyamanan unggas
3,4 Menerapkan biosecurity 3 6 9

3,5 Memberikan pakan berkualitas 3 6 9

3,6 Melakukan vaksinasi 2 4 8 14


4 Merawat ternak sakit 4,1 Mengidentifikasi jenis-jenis penyakit 6 - 6
unggas dan gejala serangannya
4,2 Mendiagnosis penyakit unggas 3 6 12 21
4,3 Mengidentifikasi jenis-jenis obat 6 - 6
unggas
4,4 Mengisolasi ternak sakit 3 6 9

4,5 Mengobati unggas sakit 3 6 9

4,6 Mengecek hasil pengobatan dan 3 6 9


tindak lanjutnya
5 Memelihara unggas pedaging 5,1 Mempersiapkan kandang dan 5 10 20 35
peralatan
5,2 Melaksanakan pemeliharaan ayam 4 8 16 28
periode starter
5,3 Melaksanakan pemeliharaan ayam 4 8 16 28
periode finisher
5,4 Melakukan recording 2 4 8 14
5,5 Memanen hasil 2 4 8 14
5,6 Mengevaluasi performasi produksi 2 4 8 14
(feed conversion ratio)
6 Memelihara unggas petelur 6,1 Mempersiapkan kandang dan 5 - 5
kondisi lingkungan yang optimal
bagi unggas petelur
6,2 Memelihara ayam periode starter 5 10 20 35

6,3 Memelihara ayam periode grower 2 4 8 14

6,4 Memelihara ayam periode layer 3 6 12 21


6,5 Melakukan recording 2 4 8 14
6,6 Memanen telur produksi 1 2 3

6,7 Menangani telur produksi 1 2 4 7


6,8 Menghitung performasi produksi 2 4 8 14
(feed conversion ratio, hen day
7 Memelihara induk 7,1 house) 5 10 15
Menyiapkan kandang,
peralatan dan lingkungan yang
optimal bagi bibit
7,2 Memelihara ayam bibit masa starter 7 14 21

7,3 Memelihara ayam bibit masa 4 8 12


grower
7,4 Memelihara ayam bibit masa layer 6 12 18

7,5 Menyeleksi dan mencampur ayam 4 8 12


jantan bibit
7,6 Menangani telur produksi dan telur 4 8 12
tetas
8 Mengoperasikan kendaraan 8,1 Mempersiapkan kendaraan farm 6 - 6
farm
8,2 Mengopersikan kendaraan farm 3 6 9

8,3 Mengangkut sarana produksi 3 6 12 21


unggas di dalam farm
8,4 Mengangkut hasil ternak unggas 3 6 12 21
9 Membuat formulasi pakan 9,1 Mengidentifikasi bahan baku pakan 6 - 6

9,2 Menghitung kebutuhan nutrisi 4 8 12


pakan ayam
9,3 Mengidentifikasi nutrisi pakan 4 8 12

9,4 Menyusun formula pakan 6 12 24 42


10 Membuat pakan 10,1 Mempersiapkan peralatan 6 - 6

10,2 Menyiapkan bahan-bahan yang 4 8 12


akan dicampur
10,3 Membuat pakan broiler 4 8 16 28
10,4 Membuat pakan 4 8 16 28
10,5 Mengemas pakan jadi 3 6 12 21
10,6 Menyimpan pakan 2 4 8 14
11 Memasarkan hasil ternak 11,1 Mencari data kebutuhan pasar 6 - 6
11,2 Mencari informasi harga jual 4 8 12
ratarata
11,3 Menyusun strategi pemasaran 5 10 15

11,4 Merencanakan target penjualan 3 6 9

11,5 Melaksanakan pemasaran 4 8 12

12 Menentukan kelayakan usaha 12,1 Menghitung biaya investasi 6 12 18

12,2 Menghitung biaya produksi 8 16 24

12,3 Menghitung pendapatan 3 - 3

12,4 Menghitung hasil usaha (BCR, BEP, 10 20 30


Cashflow, laba rugi)
13 Merancang kandang dan 13,1 Mengidentifikasi tipe kandang dan 8 - 8
peralatan peralatan
13,2 Menentukan jenis bahan kandang 6 12 18

13,3 Menentukan tipe dan lokasi 4 8 12


kandang
13,4 Menghitung kebutuhan luas 6 12 18
kandang dan
14 Mengelola ayam jantan petelur 14,1 Mempersiapkan kandang, 3 6 9
lingkungan, dan peralatan
14,2 Menerima DOC jantan 2 4 6

14,3 Memelihara ayam jantan (pakan, 4 8 12


minum, pemanas, sirkulasi udara)

14,4 Menangani kesehatan ayam 4 8 12

14,5 Memanen hasil 2 4 8 14


14,6 Mencatat pemeliharaan ayam 2 4 6
jantan
14,7 Menghitung hasil usaha 4 8 12

15 Mengelola limbah ternak 15,1 Mengidentifikasi karakter limbah 5 10 15


(litter, faeces dll) ternak unggas
15,2 Mengidentifikasi dampak limbah 5 10 15
ternak unggas
15,3 Melaksanakan penangan limbah 6 12 18
ternak unggas
TOTAL 297 476 278 1060

Bitauni, 14 Juli 2014


Wakasek Kurikulum Ketua Program Keahlian

Yanuarius Seran Fahik, S.Pd Agustinus Leki, S.Pt


NIP. 19821209 200604 1 011
Mengetahui
Kepala Sekolah

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr


ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH JAM PER KOMPETENSI
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( DKK )

1 Menjelaskan potensi sektor 1,1 Menjelaskan potensi ternak di 3 6 9


peternakan Indonesia
1,2 Menjelaskan kontribusi ternak 2 4 6
sebagai sumber pangan hewani
1,3 Menjelaskan potensi ternak secara 3 6 9

1,4 Menjelaskan prospek bisnis ternak 3 6 9

2 Menjelaskan dasar-dasar 2,1 Mengidentifikasi ternak 2 4 6


budidaya ternak
2,2 Mengidentifikasi pola tingkah laku 2 4 6
ternak
2,3 Menjelaskan prinsip dasar 2 4 6
pemberian pakan ternak
2,4 Menentukan umur ternak 2 4 6

2,5 Menjelaskan penyebab penyakit 1 2 3


ternak, cara mencegah dan
mengobatinya
2,6 Menjelaskan prinsip dasar 1 2 3
pemeliharaan ternak
3 Menjelaskan sistem organ tubuh 3,1 Mengidentifikasi sistem pencernaan 2 4 6
ternak ternak
3,2 Mengidentifikasi sistem reproduksi 3 6 9
dan urinaria ternak
3,3 Mengidentifikasi bagian tubuh 2 4 6
ternak
4 Memahami kandang ternak 4,1 Menjelaskan fungsi dan syarat 3 6 9
lokasi kandang
4,2 Mengidentifikasi model-model 3 6 9
kandang sesuai dengan jenis ternak

4,3 Mengidentifikasi bagian-bagian 2 4 6


kandang
4,4 Mengidentifikasi peralatan dan 3 6 9
perlengkapan pemeliharaan ternak

5 Menerapkan Keselamatan, 5,1 Mendeskripsikan keselamatan dan 2 4 6


Kesehatan Kerja dan kesehatan kerja (K3)
Lingkungan Hidup (K3LH) 5,2 Melaksanakan prosedur K3 2 4 6

5,3 Menerapkan konsep lingkungan 2 4 6


hidup
5,4 Menerapkan ketentuan 2 4 6
pertolongan pertama pada
kecelakaan.
TOTAL 47 90 137

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI


NO TM PS PI JUMLAH
DASAR
KOMPETENSI KEJURUAN (KK)
1 Memilih bibit

1 Menjelaskan ciri-ciri bibit yang unggul 4 8 12

2 Menjelaskan dasar-dasar pertimbangan pada pemilihan


ternak ruminansia 2 4 8 14
3 Menentukan bakalan ternak potong dan perah 2 4 8 14
40
2 Memproduksi hijauan pakan ternak
1 Mengidentifikasi jenis-jenis hijauan pakan (rumput dan
leguminosa) 2 4 6
2 Menghitung kebutuhan sarana produksi penanaman hijauan
pakan 2 4 8 14
3 Membudidayakan hijauan 3 6 12 21
4 Memanen hijauan. 2 4 8 14
55

3 Mengawetkan hijauan pakan ternak


1 Mengenal macam-macam cara pengawetan hijauan 4 8 12
2 Mempraktikkan cara mengawetkan hijauan 2 4 8 14
3 Menyimpan hasil pengawetan hijauan 2 4 8 14
40

4 Membuat ransum
1 Mengenal sistem pencernaan 3 6 9
Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi ternak dan nutrisi bahan
2 baku pakan (ruminansia besar dan kecil) 2 4 8 14
3 Menyusun formula ransum (ruminansia besar dan kecil) 2 4 8 14
4 Mempersiapkan bahan pakan ternak 2 4 8 14
5 Mencampur bahan pakan 2 4 8 14
6 Menyimpan ransum 2 4 8 14
79

5 Memberikan pakan
1 Mengidentifikasi peralatan pemasok pakan 2 4 8 14
2 Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 3 6 9

3 Mengidentifikasi pakan hijauan dan konsentrat 2 4 8 14


4 Menghitung kebutuhan pakan 2 4 8 14
5 Menempatkan pakan 2 4 8 14
65

6 Melaksanakan penanganan ternak

1 Memindahkan ternak 2 4 8 14
2 Membuat macam-macam tali-temali 3 6 12 21
3 Merawat kuku dan tanduk 2 4 8 14
4 Memandikan ternak 3 6 9

58

7 Melaksanakan pemerahan
1 Mempersiapkan pemerahan 2 4 8 14
2 Melakukan pemerahan 2 4 8 14
3 Menampung susu 2 4 8 14
4 Menerapkan sanitasi peralatan pemerahan. 2 4 8 14
56
8 Mencegah ternak sakit
1 Menciptakan suasana bersih dan higienis dalam kandang 2 4 6

2 Mengenali gejala-gejala ternak yang sakit 2 4 8 14


3 Menerapkan program biosecurity 3 6 12 21
4 Melakukan vaksinasi 2 4 8 14
5 Mengisolasi ternak sakit 2 4 8 14
69
9 Merawat ternak sakit
1 Menerapkan pemeliharaan ternak di kandang isolasi 2 4 8 14
2 Mengenal jenis-jenis obat 2 4 8 14
3 Melakukan diagnosis penyakit 2 4 8 14
4 Mengobati ternak sakit 2 4 8 14
56
10 Membesarkan bibit

1 Mengkondisikan alat dan fasilitas untuk pemeliharaan bibit 3 6 9


2 Membiasakan bibit baru ke dalam sistem pemberian pakan 2 4 8 14
3 Memberikan makan dan minum pada bibit 2 4 8 14
4 Memantau kesehatan bibit 2 4 8 14
5 Melakukan recording 2 4 8 14
6 Menyapih bibit 2 4 8 14
79

11 Memproduksi ternak potong


1 Mengkondisikan alat dan fasilitas untuk pemeliharaan bibit 3 6 9

2 Memilih bakalan 2 4 8 14
3 Menerapkan pemberian antibiotik dan obat cacing 2 4 8 14
4 Memberikan makan dan minum pada bibit 2 4 8 14
5 Memantau kesehatan bibit 2 4 8 14
6 Melakukan recording 2 4 8 14
79

12 Menolong ruminansia beranak


1 ruminansia beranak 2 4 6

2 Memantau induk-induk menjelang beranak 2 4 8 14


3 Membantu induk-induk saat melahirkan 3 6 12 21
4 Merawat anak yang baru lahir 2 4 8 14
55
13 Membibitkan ternak (memelihara pejantan, induk
dan mengawinkan ternak)
1 Mengkondisikan pemerahan 2 4 6

2 Melakukan pemerahan 3 6 12 21
3 Menampung susu di dalam wadah yang bersih 2 4 8 14
4 Mempraktekkan prosedur pembersihan setelah pemerahan 2 4 8 14
55
14 Memelihara ternak laktasi
1 ternak laktasi 2 4 6

2 Memberi pakan dan minum sesuai dengan kebutuhan 2 4 8 14


3 Melakukan pemerahan sesuai dengan standar operasional 2 4 8 14
4 Memantau kesehatan ternak 2 4 8 14
5 Melakukan recording 2 4 8 14
62

15 Mengelola pasca panen produk ternak


1 Menangani daging/karkas 2 4 8 14
2 Menangani hasil samping (kepala, jeroan, kaki, ekor) 2 4 8 14
3 Menangani susu 2 4 8 14
42

16 Mengolah kotoran ternak


1 Mengkondisikan bahan dan peralatan pengolah kotoran 2 4 8 14
2 Mengumpulkan kotoran ternak 3 6 9

3 Memproses kotoran menjadi kompos 2 4 8 14


37

17 Menyusun proposal usaha ternak ruminansia


1 Mengidentifikasi karakteristik proposal 2 4 6

2 Menentukan profil dan konsep bisnis 3 6 9

3 Merinci standar opersional presedure usaha 2 4 8 14


4 Menyusun pengorganisasian usaha 2 4 8 14
5 Melakukan analisis usaha 2 4 8 14
57

18 Memasarkan hasil
1 Mengestimasi harga jual 2 4 6

2 Merencanakan sasaran dan target penjualan 2 4 6


3 Membuat strategi promosi 2 4 6

4 Melakukan transaksi penjualan 3 6 12 21


5 Menentukan sistem penjualan 3 6 12 21
60
JUMLAH JAM 176 352 516 1044

Bitauni, 14 Juli 2014


Wakasek Kurikulum Ketua Program Keahlian

Yanuarius Seran Fahik, S.Pd Marselinus Kole Funay, S.Pt


NIP. 19821209 200604 1 011 NIP. 19750811 200801 1 012

Mengetahui
Kepala Sekolah

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr


ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH JAM PER KOMPETENSI
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( DKK )

1 Mengenal Komoditas hasil 1,1 Menggolongkan Komoditas 2 4 6


pertanian Hasil Pertanian
1,2 Menguji Sifat-sifat Komoditas 2 4 6
Hasil Pertanian
1,3 Mendeskripsikan Kerusakan 2 4 6
Komoditas Hasil Pertanian
1,4 Menguji Akibat yang Timbul 2 4 6
oleh Kerusakan Komoditas Hasil
Pertanian

2 Mengidentifikasi Karakteristik 2,1 Memahami Ruang Lingkup 2 4 6


Industri Pertanian Industri Pertanian
2,2 Mengklasifikasi Jenis-jenis 2 4 6
Industri Pertanian
3 Menerapkan dasar 3,1 Menjelaskan regulasi tentang 2 4 6
Pengolahan dan pengawetan penggunaan bahan tambahan
bahan hasil pertanian makanan (foot additive) dan
bahan pengawet kimia (food
preservatives)

3,2 Mendemonstrasikan sampel 2 4 6


dasar pengolahan dan
pengawetan secara fisik
3,3 Mendemonstrasikan sampel 2 4 6
dasar pengolahan dan
pengawetan secara kimia
3,4 Mendemonstrasikan sampel 2 4 6
dasar pengolahan dan
pengawetan secara
mikrobiologis
3,5 Mendemonstrasikan sampel 2 4 6
dasar pengolahan dan
pengawetan secara biokimia
3,6 Mendemonstrasikan sampel 2 4 6
penggunaan food additive dan
food preservatives
3,7 Menguji secara indrawi hasil 2 4 6
perlakuan dasar pengolahan

4 Mengidentifikasi karakteristik 4,1 Menyiapkan biakan 2 4 6


mikroorganisme mikroorganisme
4,2 Menyiapkan media 2 4 6
pertumbuhan mikroorganisme

4,3 Mengukur pertumbuhan 2 4 6


mikroorganisme
4,4 Mengamati struktur 2 4 6
mikroorganisme
4,5 Menghitung jumlah 2 4 6
mikroorganisme
4,6 Mengamati kematian 2 4 6
mikroorganisme

5 Menerapkan Keselamatan, 5,1 Mendeskripsikan Keselamatan 2 4 8 14


Kesehatan Kerja dan dan Kesehatan Kerja (K3)
Lingkungan Hidup (K3LH)
5,2 Melaksanakan prosedure (K3) 2 4 8 14

5,3 Menerapkan konsep 2 4 6


Lingkungan Hidup
5,4 Menerapkan ketentuan 2 4 6
pertolongan pertama pada
kecelakaan

6 Mengenal prinsip-prinsip mutu 6,1 Mengenal kaitan mutu produk 2 4 6


dalam pengolahan dengan proses pengolahan

6,2 Mengenal kriteria mutu bahan 2 4 6


hasil pertanian
6,3 Menguji penyimpanan mutu 2 4 6
dalam pengolahan bahan hasil
pertanian

7 Menerapkan konsep mutu hasil 7,1 Menjelaskan konsepsi mutu hasil 2 4 6


pertanian dan pengendalian pertanian cacat dan toleransi
mutu hasil pertanian
7,2 Menjelaskan pengertian dan 2 4 6
peranan pengendalian mutu
hasil pertanian
TOTAL 56 112 16 184

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH

KOMPETENSI KEJURUAN (KK)


1 Menerapkan prosedure kerja 1,1 Mengidentifikasi persyaratan 2 4 8 14
GMP Good Manufactoring GMP dalam kegiatan
Procedure) pengolahan hasil pertanian
1,2 Menerapkan prosedure praktik 2 4 8 14
yang baik dalam berproduksi

2 Menerapkan teknik-teknik 2,1 Mengidentifikasi ciri-ciri bahan 2 4 8 14


pemanenan bahan hasil hasil pertanian siap panen
pertanian
2,2 Menentukan saat panen bahan 2 4 8 14
hasil pertanian
2,3 Menentukan cara dan 2 4 8 14
peralatan panen
2,4 Memanen bahan hasil pertanian 2 4 8 14
3 Menerapkan perlakuan 3,1 Menentukan teknik pengeprisan 2 4 6
pendahuluan terhadap bahan (trimming) bahan hasil panen
hasil pertanian pasca panen

3,2 Menerapkan teknik 2 4 6


pengumpulan hasil pertanian
3,3 Menerapkan teknik pemisahan 2 4 6
hasil panen (sortasi dan
gradding).
3,4 Menerapkan teknik 2 4 6
penumpukan hasil panen
3,5 Menerapkan teknik 2 4 6
pengangkutan hasil pertanian

4 Menggunakan mikroorganisme 4,1 Mengidentifikasi 2 4 6


dalam proses pengolahan mikroorganisme yang aktif
(fermentasi) dalam fermentasi

4,2 Mengkondisikan bahan sebagai 3 6 9


media dalam proses fermentasi

4,3 Menginikulasikan mikrobia 5 10 15


dalam proses fermentasi
4,4 Mengendalikan lingkungan 5 10 15
proses fermentasi
4,5 Memanen hasil fermentasi 5 10 15

5 Menerapkan teknik 5,1 Menerapkan proses 4 8 12


pengendalian kandungan air pengeringan
dalam pengolahan
5,2 Menerapkan proses 2 4 6
perendaman
5,3 Menerapkan proses dehidrasi 4 8 12

5,4 Menerapkan proses rehidrasi 4 8 12

6 Menerapkan teknik konversi 6,1 Menerapkan proses pengecilan 2 4 6


bahan dalam pengolahan ukuran dan bentuk
produk/forming
6,2 Menerapkan proses 2 4 6
pencampuran
6,3 Menerapkan proses emulsifikasi 2 4 6

6,4 Menerapkan proses filtrasi 2 4 6

6,5 Menerapkan proses kristalisasi 2 4 6

6,6 Menerapkan proses ekstraksi 2 4 6


6,7 Menerapkan proses destilasi 2 4 6

7 Menerapkan pengeloaan 7,1 Menerapkan proses blancing 2 4 6


dengan suhu tinggi
7,2 Menerapkan proses exhausting 2 4 6

7,3 Menerapkan proses pasteurisasi 4 8 12

7,4 Menerapkan proses sterilisasi 6 12 18

7,5 Menerapkan proses 4 8 12


pengukusan dan perebusan
7,6 Menerapkan proses penguapan 4 8 12

7,7 Menerapkan proses 4 8 12


pengentalan
8 Menerapkan teknik 8,1 Menjelaskan prinsip dasar dan 4 8 12
penggunaan dengan suhu teknik penggunaan suhu
rendah rendah
8,2 Menerapkan proses 5 10 15
pendinginan
8,3 Menerapkan proses 4 8 12
pembekuan

9 Menerapkan teknik perlakuan 9,1 Menerapkan proses sulfitasi 2 4 6


kimiawi/enzymatis dalam
pengolahan 9,2 Menerapkan proses karbonatasi 2 4 6

9,3 Menerapkan proses netralisasi 2 4 6

9,4 Menrapkan proses hidrolisis 2 4 6

9,5 Menerapkan proses 2 4 6


pemurninan (refening)
9,6 Menerapkan proses koagulasi 3 6 9

10 Menerapkan pemanasan tidak 10,1 Menerapkan pengolahan 2 4 6


langsung dalam pengolahan dengan irradiasi (sinar
gelombang pendek)
10,2 Menerapkan pengolahan 2 4 6
dengan udara panas
10,3 Menerapkan pengolahan 2 4 6
dengan pemanas vakum
11 Menerapkan teknik pengolahan 11,1 Menerapkan penggorengan 4 8 12
menggunakan media (deep fraying)
penghantar panas
11,2 Menerapkan penggorengan 2 4 6
(surface fraying)
11,3 Menerapkan penyangraian 2 4 6

12 Mengoperasikan peralatan 12,1 Mengidentifikasi fungsi dan 5 10 15


pengolahan hasil pertanian prinsip kerja peralatan
pengolahan hasil pertanian
12,2 Mengoperasikan peralatan 5 10 15
pengolahan
12,3 Mendiagnosa gangguan 5 10 15
peralatan pengolahan
12,4 Memperbaiki kerusakan 5 10 15
ringan pada peralatan
pengolahan
12,5 Merawat peralatan 5 10 15
pengolahan
13 Mengoperasikan proses 13,1 Menjelaskan proses 5 10 15
pengolahan hasil pertanian pengolahan hasil pertanian
13,2 Menerapkan proses 5 10 15
pengolahan hasil pertanian
13,3 Mengendalikan jalannya 5 10 15
proses
13,4 Memantau produk olahan 5 10 15

14 Mengemas bahan hasil 14,1 Mengidentifikasi jenis dan 4 8 12


pertanian dan produk olahan sifat berbagai bahan kemasan

14,2 Memberikan perlakuan pra 4 8 12


pengemasan
14,3 Mengemas bahan hasil 4 8 16 28
pertanian
14,4 Merancang identitas dan 4 8 12
informasi produk dalam
kemasan (labening)

15 Menyimpanan dan 15,1 2 4 6


menggudangkan bahan hasil Menjelaskan teknik
pertanian dan hasil olahannya penyimpanan bahan hasil
pertanian dan hasil olahanya
15,2 Memilih cara dan peralatan 2 4 6
penyimpanan alami
15,3 Menyimpan bahan hasil 5 10 32 47
pertanian dan hasil olahannya
15,4 Mengidentifikasi serangan 5 10 15
hama dan penyakit dalam
penyimpanan/penggudangan
hasil pertanian
15,5 Mengendalikan hama dan 5 10 15
penyakit dalam
penyimpanan/penggudangan
bahan hasil pertanian
15,6 Mengelola kegiatan 5 10 15
penyimpanan dan
penggudangan hasil
pertanian
15,7 Menerapkan administrasi 5 10 15
penggudangan
16 Menerapkan sanitasi 16,1 Menjelaskan alat-alat, bahan 4 8 12
dilingkungan perusahaan dan teknik sanitasi perusahan
pengolahan hasil pertanian pengolahan hasil pertanian

16,2 Menerapkan teknik sanitasi 4 12 16


terhadap bahan
16,3 Menerapkan teknik sanitasi 7 14 21
terhadap peralatan
16,4 Menerapkan teknik sanitasi 7 14 28 49
terhadap ruang pengolahan
hasil pertanian dan
lingkungannya
16,5 Menerapkan teknik sanitasi 7 14 21
terhadap pekerja
17 Mengelola limba pengolahan 17,1 Menjelaskan teknik 2 4 6
hasil pertanian pengolahan limbah
17,2 Mengidentifikasi jenis dan 2 4 6
jumlah limbah pengolahan
hasil pertanian
17,3 Menerapkan teknik 2 4 8 14
pengolahan limbah cair
17,4 Menerapkan teknik 2 4 8 14
pengolahan limbah padat
18 Mengelola usaha pengolahan 18,1 Mengumpulkan berbagai 2 4 6
hasil pertanian data/informasi bisnis
18,2 Memilih jenis usaha 2 4 6
pengolahan berdasarkan
kepada data/informasi
18,3 Mengidentifikasi faktorfaktor 2 4 6
produksi dan distribusi
18,4 Merencanakan usaha 4 8 12

18,5 Memasarkan produk 10 20 40 70


18,6 Menganalisis keberhasilan 4 8 12
usaha
TOTAL 287 578 180 1045

Bitauni, 14 Juli 2014


Wakasek Kurikulum Ketua Program Keahlian

Yanuarius Seran Fahik, S.Pd Oktovianus Moensaku, S.TP


NIP. 19821209 200604 1 011

Mengetahui
Kepala Sekolah

Rm. Vinsent Manek Mau, Pr

Anda mungkin juga menyukai