KURIKULUM
Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana
Kecamatan Insana
Kabupaten Timor Tengah Utara
Menyetujui/Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sebagai tindak lanjut hal tersebut di atas SMK Katolik St. Pius X Insana,
Tenggara Timur, yang hasilnya diharapkan akan dibakukan sebagai KTSP yang
berlaku di sekolah.
Atas terselesaikannya Kurikulum SMK Katolik St. Pius X Insana ini, kami sangat
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kepala sekolah dan dewan gurunya.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Kurikulum ini dan
semua pihak yang telah membantu hingga Kurikulum SMK Katolik St. Pius X Insana
ini selesai. Akhirnya semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Katolik St. Pius
X Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1. Rasional ................................................................................................................... 1
2. Landasan .................................................................................................................... 3
B. Tujuan Pengembangan KTSP ......................................................................................... 4
C. Prinsip Pengembangan KTSP .......................................................................................... 6
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ...................................................................................... 8
E. Profil Sekolah ....................................................................................................................... 9
Bab II TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan .............................................................................................................. 11
B. Visi Sekolah ............................................................................................................................ 11
C. Misi Sekolah ........................................................................................................................... 11
D. Tujuan Sekolah .................................................................................................................... 12
E. Tujuan Kompetensi Keahlian ........................................................................................... 12
Bab III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum ............................................................ 17
1. Struktur Kurikulum ....................................................................................................... 17
2. Muatan Kurikulum......................................................................................................... 20
B. Mata Pelajaran .................................................................................................................... 20
C. Muatan Lokal ....................................................................................................................... 32
D. Pengembangan Diri ........................................................................................................... 34
E. Pengaturan Beban Belajar .............................................................................................. 38
F. Ketuntasan Belajar ............................................................................................................. 39
G. Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi ......................................................................... 40
H. Pendidikan Kecakapan Hidup ....................................................................................... 41
I. Pendidikan Berbasis Kelunggulan Lokal dan Global ............................................... 42
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran ............................................................................................. 43
B. Waktu Belajar ......................................................................................................................... 43
C. Minggu Efektif ......................................................................................................................... 43
D. Kegiatan Tengah Semester/Ujian Tengah Semester ................................................... 45
E. Libur Sekolah ........................................................................................................................... 45
F. Jadwal Kegiatan ...................................................................................................................... 45
G. Kalender Pendidikan Operasional Tahun Pelajaran 2014/2015 ............................... 46
H. Deskripsi Kalender Pendidikan ........................................................................................... 48
Bab V PENUTUP 50
Lampiran
1. Beberapa Istilah ..................................................................................................................... 51
2. Pengembangan Diri
3. Analisis Kebutuhan Jumlah Jam Per Kompetensi
4. Silabus
5. RPP
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada
standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas dan guna mencapai
tujuan pendidikan nasional secara maksimal, serta tujuan pendidikan sekolah
pada khususnya, melalui otonomi sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan
Melalui KTSP Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana ini,
dapat melaksanakan program kurikulum sesuai dengan karakteristik, potensi,
dan bakat istimewa peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya
2
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
2. Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional : Pasal 38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervise dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menengah “
Pasal 51 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah /madarasah“
Keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia
menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun agar memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman menurut ciri khas dan takwa serta akhlak mulia.
4
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
6
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
8
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
E. Profil Sekolah
9
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
B. Visi Sekolah
”Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana, menghasilkan
tamatan yang kompeten, terampil dan profesional di bidangnya untuk memenuhi
tuntutan dunia kerja serta mampu berwirausaha di era globalisasi”.
C. Misi Sekolah
Untuk mencapai Visi di atas, maka “Sekolah Menengah Kejuruan Katolik
11
1. Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman
12
b. Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur
Jaringan
Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur
Jaringan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan
dan sikap agar kompeten dalam :
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya
• Mengoperasikan alat dan mesin produksi tanaman
• Membiakkan tanaman secara generatif
• Membiakkan tanaman secara vegetatif
• Mendeskripsikan potensi dan peran perbenihan dalam pertanian
• Mendeskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih
• Menyiapkan lahan dan media
• Merawat tanaman sebagai pohon Induk
• Membiakkan tanaman dengan biji (seedling)
• Membiakkan tanaman dengan stek
• Membiakkan tanaman dengan cara sambung pucuk
• Membiakkan tanaman dengan cara susuan
• Membiakkan tanaman dengan cara okulasi
• Membiakkan tanaman dengan teknik kultur jaringan
• Melakukan pemupukan pada bibit tanaman
• Melakukan transplanting bibit
• Melakukan pemangkasan (pruning) pada bibit tanaman
• Mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT)
• Mendistribusikan bibit tanaman
• Memasarkan bibit
• Menganalisis usaha pembibitan tanaman
13
Menjelaskan potensi sektor peternakan
Menjelaskan dasar-dasar budidaya ternak Menjelaskan
sistem organ tubuh ternak
• Memahami kandang ternak
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Mengoperasikan peralatan agribisnis ternak unggas
• Menetaskan telur
• Melaksanakan pencegahan penyakit
• Merawat ternak sakit
• Memelihara unggas pedaging
• Memelihara unggas petelur
• Memelihara induk
• Mengoperasikan kendaraan farm
• Membuat formulasi pakan
• Membuat pakan
• Memasarkan hasil ternak
• Menentukan kelayakan usaha
• Merancang kandang dan peralatan
• Mengelola ayam jantan petelur
• Mengelola limbah ternak (litter, faeces dll)
b. Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia
Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak
Ruminansia adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
• Menjelaskan potensi sektor peternakan
• Menjelaskan dasar-dasar budidaya ternak
• Menjelaskan sistem organ tubuh ternak
• Memahami kandang ternak
• Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
• Memilih bibit
• Memproduksi hijauan pakan ternak
• Mengawetkan hijauan pakan ternak
14
• Membuat ransum
Memberikan pakan
Melaksanakan penanganan ternak
Melaksanakan pemerahan
• Mencegah ternak sakit
• Merawat ternak sakit
• Membesarkan bibit
• Memproduksi ternak potong
• Menolong ruminansia beranak
• Membibitkan ternak
• Memelihara ternak laktasi
• Mengelola pasca panen produk ternak
• Mengolah kotoran ternak
• Menyusun proposal usaha ternak ruminansia
• Memasarkan hasil
15
• Menerapkan perlakukan pendahuluan terhadap bahan hasil pertanian
pasca panen
• Menggunakan mikroorganisme dalam proses pengolahan (fermentasi)
Menerapkan teknik pengendalian kandungan air dalam pengolahan
Menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan
Menerapkan teknik pengolahan dengan suhu tinggi
• Menerapkan teknik penggunaan suhu rendah
• Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan
• Menerapkan teknik pemanasan tidak langsung dalam pengolahan
• Menerapkan teknik pengolahan menggunakan media pengahantar panas
• Mengoperasikan peralatan pengolahan hasil pertanian
• Mengoperasikan proses pengolahan hasil pertanian
• Mengemas bahan hasil pertanian dan produk olahan
• Menyimpan dan menggudangkan bahan hasil pertanian dan hasil
olahannya
• Menerapkan sanitasi di lingkungan perusahaan pengolahan hasil
pertanian
• Mengelola limbah pengolahan hasil pertanian Mengelola usaha
Pengolahan Hasil Pertanian
16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi
lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tabel 1.
Struktur Kurikulum
Durasi Waktu
NO Komponen (Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Fisika 192
2.5 Kimia 192
17
2.6 Biologi 192
Durasi Waktu
NO Komponen (Jam)
Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam
Standar Isi : Permen 22 tahun 2006 yang dikembangkan dalam lima kelompok mata
pelajaran, yakni :
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia : Pendidikan Agama
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian : Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi : Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS dan KKPI
4. Kelompok mata pelajaran estetika : Seni Budaya, Keterampilan, Seni
Tradisional
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan : Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
18
Tabel 2.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
19
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Selanjutnya dari kelima kelompok mata pelajaran tersebut di atas, SMK Katolik
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan juga muatan kurikulum.
2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada
satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan Pengembangan
Diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
B. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran untuk Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan seperti yang diatur
dalam Standar Isi memuat beberapa komponen penting setiap mata pelajaran.
Berikut ini adalah Urutan Mata Pelajaran tersebut beserta Tujuan, Ruang Lingkup dan
Alokasinnya masing-masing.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah
dibahas di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat
aspek ini akan dibahas semakin mendalam sesuai tingkat kemampuan
pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan.
adalah :
1. Pribadi peserta didik ; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri
sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan
keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan
sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus ; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani
pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan
Allah.
3. Gereja ; Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana
mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup seharihari.
4. Kemasyarakatan ; Aspek ini membahas secara mendalam tentang
hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran
Yesus dan ajaran Gereja.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
2. Ruang Lingkup
21
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi : Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi
diri, Persamaan kedudukan warga negara.
5. Konstitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6. Kekuasan dan Politik, meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi
dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi.
7. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.
3. Bahasa Indonesia
1. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mencapai tingkat
kualifikasi unggul
2. Menerapkan kompetensi berbahasa Indonesia secara baik dan benar
pada mata pelajaran lainnya
3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efisien dan efektif,
baik lisan maupun tertulis
4. Meningkatkan kemampuan memanfaatkan berbahasa Indonesia
untuk bekerja.
22
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi
aspekaspek sebagai berikut :
1. Berkomunikasi pada tingkat Semenjana
2. Berkomunikasi pada tingkat Madia 3. Berkomunikasi pada tingkat
Unggul.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan untuk jenjang SMK/MAK adalah sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
23
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan
minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu
istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk
ke dalam semua aspek.
5. Seni Budaya
1. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
2. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran,
cetakmencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan
seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas
yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan
untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMK/MAK meliputi :
1. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level novice
2. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level elementary 3. Dasar komunikasi
Bahasa Inggris level intermediate.
2. Matematika
1. Tujuan
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif
dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Di samping
itu memberi kemampuan untuk menerapkan Matematika pada setiap
program keahlian.
2. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMK/MAK meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Operasi bilangan dan aproksimasi.
2. Persamaan, pertidaksamaan, dan matriks.
3. Logika matematika dan trigonometri.
4. Fungsi, barisan, dan deret.
5. Geometri dimensi dua dan dimensi tiga.
6. Vektor.
7. Statistika.
8. Kalkulus.
25
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMK/MAK bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaanNya.
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk menunjang
kompetensi produktif.
2. Ruang Lingkup
Bahan kajian IPA untuk SMK/MAK merupakan kelanjutan bahan kajian
IPA SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Gejala-gejala alam.
2. Polusi dan pencemaran lingkungan.
3. Ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan Amdal.
4. Dasar Pengembangan Kompetensi Produktif.
4. Fisika
1. Tujuan
Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan
menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung
pencapaiankompetensi program keahliannya.
7. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan
kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan
program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi.
26
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Fisika meliputi aspek-aspek sebagai berikut
:
1. Besaran dan satuan fisis.
2. Hukum-hukum gerak.
3. Usaha/daya dan energy.
4. Impuls dan momentum.
5. Sifat mekanik bahan.
6. Suhu dan kalor.
7. Konsep dasar fluida.
8. Termodinamika
9. Getaran, gelombang dan bunyi.
10. Konsep magnet, elektromagnet, dan kelistrikan.
5. Kimia
1. Tujuan
Mata pelajaran Kimia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen,
dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan
merancang percobaan melalui pemasangan nstrumen, pengambilan,
pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis.
4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat
bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan
lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
6. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan seharihari,
dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam
mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Kimia meliputi aspek-aspek sebagai berikut
:
1. Konsep materi dan perubahannya.
2. Konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi.
3. Struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsure.
4. Ikatan kimia.
5. Konsep reaksi kimia dan kesetimbangan reaksi.
6. Perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia.
7. Senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.
27
8. Klasifikasi dan kegunaan polimer.
9. Koloid, suspensi, dan larutan sejati.
10. Pemisahan dan analisis zat/unsur.
6. Biologi
1. Tujuan
Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.
5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.
6. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
7. Membekali pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya.
8. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan menganalisis lingkungan
dan alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
9. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang
kompetensi produktif.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Biologi meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Makhluk hidup dan tidak hidup.
2. Metabolisme dan enzim.
3. Pengembangan bioteknologi.
4. Keseimbangan lingkungan dan lingkungan organisme.
5. Dasar Penerapan Kompetensi Produktif.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Manusia, tempat, dan lingkungan.
2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
4. Sistem sosial dan budaya.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi (KKPI) meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Personal Computer (PC) stand alone
2. Sistem operasi software
3. Data aplikasi
4. Personal Computer (PC) dalam jaringan
5. Pemanfaatan Web-design.
9. Kewirausahaan
1. Tujuan
Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang
terjadi di lingkungan masyarakat.
2. Berwirausaha dalam bidangnya.
3. Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya.
4. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha.
2. Ruang Lingkup
29
Ruang lingkup mata pelajaran Kewirausahaan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Sikap dan perilaku wirausaha.
2. Kepemimpinan dan perilaku prestatif.
3. Solusi masalah.
4. Pembuatan keputusan.
Ruang Lingkup
Mata pelajaran Penyuluhan Pertanian meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
30
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI. Pada tabel
Alokasi Waktu tiap Mata Pelajaran yang tertera di bawah ini, perlu dijelaskan bahwa
untuk mata pelajaran produktif yaitu Dasar-dasar Kompetensi Kejuruan (DKK**)
dan Kompetensi Kejuruan (KK***) tiap Kompetensi Keahlian dapat diselesaikan dari
semester 1 (Satu) sampai dengan semester 4 (Empat) karena pada semester 5 (Lima)
Peserta Didik melakukan Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada Dunia
Usana/Dunia Industri (DUDI) dalam kurun waktu ± 2 bulan, sedangkan pada semester 6
(Enam) difokuskan pada mata pelajaran yang diujinasionalkan. Adapun Mata Pelajaran
dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Pius X Insana
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.
Mata Pelajaran SMK Katolik St. Pius X Insana
NO KOMPONEN ALOKASI WAKTU
A. Mata Pelajaran Normatif X XI XII
1 Pendidikan Agama 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 2+1 2+1 2+1
4 Pendidikan Jasmani, Olahrga dan 2 2 2
Kesehatan
5 Seni Budaya 2 2
B. Mata Pelajaran Adaptif X XI XII
31
1 Dasar-Dasar Kompetensi Kejuruan **) 2 2 **)
2 Kompetensi Kejuruan ***) 3 3 ***)
D. Muatan Lokal X XI XII
1 Penyuluhan Pertanian 2 2
E. Pengembangan Diri X XI XII
Dari struktur kurikulum yang ada, SMK Katolik St. Pius X Insana menambah
jam pelajaran sesuai tabel di bawah ini karena hasil analisis menunjukan bahwa mata
pelajaran-mata pelajaran tersebut mengalami kekurangan waktu yang signifikan dalam
menuntaskan SK dan KD per setiap semesternya dan juga dengan pertimbangan bahwa
mata pelajaran-mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang Diuji Nasionalkan.
Adapun rinciannya sebagai berikut :
Tabel 4.
Tambahan Jam Pelajaran
2. XI a Bahasa Indonesia b 1
Bahasa Inggris 1
c Matematika 1
32
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggarakan.
Berdasarkan hasil rapat Panitia Penyusun yang terdiri atas Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, Pendidik SMK Katolik St. Pius X Insana, maka ditetapkan : SMK
Katolik St. Pius X Insana memilih Muatan Lokal pada Penyuluhan Pertanian
Pada Kelas X dan XI dengan pertimbangan bahwa SMK Katolik St. Pius X
Insana merupakan Sekolah Kejuruan di Bidang Pertanian dan Peternakan, dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disusun bersama oleh Tim yang ditetapkan
dengan SK Kepala Sekolah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Penyuluhan Pertanian dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 5.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Muatan Lokal Penyuluhan Pertanian
1. Memahami isi UURI No. 16 tahun 1.1 Memahami latar belakang terbitnya
2006 tentang Sistem penyuluhan UURI No. 16 Tahun 2006
Pertanian dan Kehutanan 1.2 Memahami isi UURI NO 16 Tahun 2006
33
2. Menganalisis hakekat penyuluhan 2.1 Menjelaskan pengertian penyuluhan
pertanian
2.2 Menjelaskan tujuan penyuluhan
pertanian
2.3 Menjelaskan falsafah penyuluhan
2.4 Menjelaskan azas, fungsi, dan sasaran
penyuluhan pertanian
2.5 Membedakan pendidikan, penyuluhan
dan penerangan
34
7. Melaksanakan penyuluhan
7.1 Mengidentifikasi karakteristik audien
(bahasa, adat istiadat, dan budaya
mastarakat setempat)
7.2 Menunjukan teknik bertanya,
menjawab, dan mendengarkan
7.3 Melaksanakan/menyampaikan materi
penyuluhan
7.4 Memotivasi audien/masyarakat tani
tersuluh
C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan pengembangan diri
dalam bentuk ekstrakurikuler yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
kepramukaan, Olahraga Prestasi, dan Seni Prestasi
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus
peserta didik.
Dalam rangka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa
dengan mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang tersedia di sekolah, maka
kegiatan Pengembangan Diri SMK Katolik St. Pius X Insana dilaksanakan secara
terprogram selama 1 tahun pelajaran.
Kegiatan Pengembangan Diri yang dilaksanakan di SMK Katolik St. Pius X
Insana meliputi :
a. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
35
1. Penelusuran Bakat dan Minat
2. Pemilihan Program Studi Keahlian
3. Kehidupan pribadi.
4. Kemampuan sosial.
5. Bimbingan belajar.
6. Wawasan dan perencanaan karir.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Kemandirian (Berwirausaha)
• Melatih siswa untuk hidup terampil dan mandiri
• Melatih siswa untuk belajar berusaha dan berwirausaha
• Melatih siswa dalam kehidupan ekonomi kemasyarakatan
• Melatih siswa untuk mampu betahan hidup
2. Kerohanian terdiri dari :
36
• Melatih siswa mengembangkan iman sebagai umat Tuhan
• Melatih siswa untuk bersaudara dalam dan saling melayani
• Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
• Memiliki sikap dan kepribadian yang baik
• Melatih siswa dalam hidup berkelompok
3. Kegiatan Olahraga, Seni dan Budaya
Mekanisme Pelaksanaan
a. Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam
pembelajaran (ekstrakurikuler) yang dibina oleh guru-guru
yang memiliki kualifikasi baik berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Sekolah.
37
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
E : Sangat Kurang
38
a) Alokasi waktu kelompok adaptif dan kelompok dasar kejuruan serta kelompok
kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75 %.
SMK Katolik St. Pius X Insana melakukan analisis Konteks dan pemetaan SK -
KD dalam menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan mempertimbangkan
tingkat kompleksitas, kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. SMK Katolik St. Pius X
Insana akan terus berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Tabel 8.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1 Pendidikan Agama 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75
39
4 Pendidikan Jasmani, Olahrga dan 75 75 75
Kesehatan
5 Seni Budaya **) 75 75 --
B. Mata Pelajaran Adaptif
1 Bahasa Inggris 70 70 70
2 Matematika 70 70 70
3 Ilmu Pengetahuan Alam **) 75 75 --
4 Fisika 70 70 70
5 Kimia 70 70 70
6 Biologi 75 75 75
7 Ilmu Pengetahuan Sosial **) 75 75 --
8 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan 75 75 75
Informasi
9 Kewirausahaan 75 75 75
C. Mata Pelajaran Produktif
1 Dasar-Dasar Kompetensi Kejuruan *) 75 -- --
2 Kompetensi Kejuruan **) 75 75 --
D. Muatan Lokal
1 Penyuluhan Pertanian **) 75 75 --
E. Pengembangan Diri
1 Bimbingan dan Konseling
2 Kemandirian (Berwirausaha)
3 Kerohanian
4 Olahraga Prestasi
5 Seni Prestasi
F. Penilaian
2. Ujian Akhir Semester (UAS) : Ujian Akhir Semester dilakukan pada tiap akhir
semester Ganjil/Genap sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar, peserta
didik hanya diperbolehkan mengikuti ujian sesuai dengan mata pelajaran dan
kompetensi yang telah ditentukan.
3. Ujian Sekolah : Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada
tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah adalah sebagai berikut : a.
Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs.
b. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran
yang diujikan.
c. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran
semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima).
d. Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan kepribadian/ budi pekerti
dengan Bobot nilai (B).
41
4. Ujian Praktek Kompetensi merupakan salah satu bentuk ujian yang tidak
terpisahkan dari ujian nasional, untuk mata pelajaran produktif pada
masingmasing kompetensi keahlian diselenggarakan Ujian Praktek Kompetensi.
Mutu penyelenggaraan Ujian Praktek Kompetensi setingkat lebih tinggi dari mutu
penyelenggaraan Ujian lainnya yang dapat dibuktikan dengan Sertifikat Uji
Kompetensi, yaitu dengan dilibatkannya Assesor dari Institusi Pasangan dan
Penguji Internal. Untuk dapat menjadi Penguji Internal, seorang guru harus sudah
memenuhi syarat tertentu dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
5. Ujian Nasional : Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar
pada tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;
a. Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs.
b. Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan
secara nasional.
c. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran
semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima).
d. Telah mengiuti Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dibuktikan
dengan Sertifikat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
e. Telah mengikuti Ujian Praktek Kompetensi yang diselenggrakan oleh
Kompetensi Keahlian masing-masing yang dibuktikan dengan Sertifikat Uji
Kompetensi.
42
Pola Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ditetapkan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di SMK Katolik St. Pius X Insana, dalam rangka lebih
mendekatkan mutu lulusan SMK dengan kemampuan yang diminta oleh Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 323/V/1997 tentang penyelenggaraan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah Menengah Kejuruan.
c. Mutasi
SMK Katolik St. Pius X Insana menentukan persyaratan pindah/mutasi keluar
dan masuk peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah,
melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparansi antara lain mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Memenuhi persyaratan yang ditentukan :
43
a) Surat permohonan mutasi siswa dari orang tua yang bersangkutan
b) Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap.
c) Membawa Surat Mutasi dan lampiran permohonan orang tua.
d) Memenuhi persyaratan administrasi lain
e) Memiliki Nomor Induk Nasional.
2. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan
44
keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang diajarkan pada SMK Katolik St.
Pius X Insana. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
mata pelajaran muatan lokal yang akan dilaksanakan di sekolah sesuai dengan
ketersediaan tenaga pengajar dan lingkungan dan kekayaan daerah. SMK Katolik St.
45
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
46
tiga Juli dan berakhir minggu ke tiga Desember, dan Semester 2 dimulai pada
minggu ke dua Januari dan berakhir pada minggu ke tiga Juni
C. Minggu Efektif
SMK Katolik St. Pius X Insana Tahun
Pelajaran 2014/2015
Semester Ganjil
NO BULAN JME HES HF KTS/S LU LHB LS LPP LHR JML
1 Juli 2014 2 14 14
2 Agustus 2014 4 19 1 7 27
3 September 2014 4 19 6 25
4 Oktober 2014 2 26 1 27
5 November 2014 4 23 1 1 1 26
6 Desember 2014 2 1 16 4 4 25
Semester Genap
1 Januari 2015 4 22 4 1 27
2 Februari 2015 4 14 10 24
3 Maret 2015 5 19 1 6 26
4 April 2015 4 19 3 4 26
5 Mei 2015 4 25 2 27
6 Juni 2015 1 3 16 1 20
LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester
47
LPP : Libur Permulaan
Puasa/Paskah
Keterangan :JPE : Jumlah Minggu Efektif LHR : Libur Hari Raya
HES : Hari Efektif Sekolah
HF : Hari Fakultatif
KTS : Kegiatan Tengah Semester
D. Kegiatan Tengah Semester/Ujian Tengah Semester
Kegiatan Tengah Semester/Ujian Tengah Semester direncanakan selama 10
(Sepuluh) hari.
E. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
propinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini :
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan.
Dan secara rinci dapat dilihat pada Jadwal Kegiatan operasional berikutnya.
F. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.
48
4 IV 09.15 – 10.00
5 V 10.00 – 10.45
ISTIRAHAT 10.45 – 11.00
6 VI 11.00 – 11.45
7 VII 11.45 – 12.30
8 VIII 12.30 – 13.15
49
G. Kalender Pendidkan Operasional SMK Katolik St. Pius X Insana Tahun Pelajaran
2014/2015
SEMESTER GANJIL
2 20 0
1 14 4
Analisis Nilai
Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Pelaksanaan Uji Kompetensi
1/d 12 PSB
55
6. Desember 3 Pekan 1 s/d 10 Ujian Akhir Semester Ganjil
2014
11 s/d 17 Analisis Nilai, Rapat Nilai dan PORSENI
23 Pembagian Raport
Semester Genap
NO. BULAN PEKAN TANGGAL URAIAN KEGIATAN KET
EFEKTIF
56
12 Juni 2015 5 Pekan 1 s/d 9 KBM & Penilaian Kelas
BAB V
PENUTUP
Seperti yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, bahwa penyusunan dan
pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini penting diakomodir semua potensi yang
ada di daerah, untuk meningkatkan kualitas SMK Katolik St. Pius X Insana dalam
bidang akademik maupun non akademik, dapat meningkatkan keterampilan siswa,
mengikuti perkembangan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
57
BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH
58
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh
peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi
untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk
mata pelajaran tertentu.
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah
kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk
bekerja atau usaha mandiri.
Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi
lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap
muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan
terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk
menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran
atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
59
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur
khusus.
60
61
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH JAM PER KOMPETENSI
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA
TOTAL 44 88 8 140
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH
KOMPETENSI KEJURUAN (KK)
1 Menyiapkan Lahan 1,1 Mengidentifikasi karakteristik 2 4 6
lahan (topografinya)
1,2 Mengidentifikasi pengaturan 2 4 6
jarak dan jumlah populasi
dengan konsep topografi
1,3 Mengidentifikasi pembuatan 3 6 12 21
bedengan media khusus untuk
tanaman tertentu
1,4 Membersihkan gulma dan sisa 2 4 8 14
tanaman
1,5 Mengolah tanah 3 6 12 21
1,6 Memasang mulsa plastik. 2 4 6
Mengetahui
Kepala Sekolah
TOTAL 44 88 8 140
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH
Mengetahui
Kepala Sekolah
TOTAL 47 90 137
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TM PS PI JUMLAH
4 Membuat ransum
1 Mengenal sistem pencernaan 3 6 9
Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi ternak dan nutrisi bahan
2 baku pakan (ruminansia besar dan kecil) 2 4 8 14
3 Menyusun formula ransum (ruminansia besar dan kecil) 2 4 8 14
4 Mempersiapkan bahan pakan ternak 2 4 8 14
5 Mencampur bahan pakan 2 4 8 14
6 Menyimpan ransum 2 4 8 14
79
5 Memberikan pakan
1 Mengidentifikasi peralatan pemasok pakan 2 4 8 14
2 Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 3 6 9
1 Memindahkan ternak 2 4 8 14
2 Membuat macam-macam tali-temali 3 6 12 21
3 Merawat kuku dan tanduk 2 4 8 14
4 Memandikan ternak 3 6 9
58
7 Melaksanakan pemerahan
1 Mempersiapkan pemerahan 2 4 8 14
2 Melakukan pemerahan 2 4 8 14
3 Menampung susu 2 4 8 14
4 Menerapkan sanitasi peralatan pemerahan. 2 4 8 14
56
8 Mencegah ternak sakit
1 Menciptakan suasana bersih dan higienis dalam kandang 2 4 6
2 Memilih bakalan 2 4 8 14
3 Menerapkan pemberian antibiotik dan obat cacing 2 4 8 14
4 Memberikan makan dan minum pada bibit 2 4 8 14
5 Memantau kesehatan bibit 2 4 8 14
6 Melakukan recording 2 4 8 14
79
2 Melakukan pemerahan 3 6 12 21
3 Menampung susu di dalam wadah yang bersih 2 4 8 14
4 Mempraktekkan prosedur pembersihan setelah pemerahan 2 4 8 14
55
14 Memelihara ternak laktasi
1 ternak laktasi 2 4 6
18 Memasarkan hasil
1 Mengestimasi harga jual 2 4 6
Mengetahui
Kepala Sekolah
Mengetahui
Kepala Sekolah