TARBIYAH ISLAMIYAH
LEMBAR PENGESAHAN
Penyelenggara,
MENGESAHKAN
555555555555555555555
ii
TEAM PENYUSUN
Pendidikan
3. Pengawas Kementerian
Agama
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat,
inayah dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih bisa
melaksanakan tugas dengan baik dalam menyusun Kurikulum Madrasah untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
iii
Penyusunan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah
dikoordinasi dan disupervisi oleh Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan.
Untuk itu, dengan diselesaikannya Kurikulum ini, kami mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
memberikan bantuan moril dan materil sehingga Kurikulum ini dapat
diselesaikan. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada :
1. DR.H. Suhardi selaku Kepala Pendidikan Madrasah Kementrian Agama
Kota Tangerang Selatan.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Dasar Penyusunan KTSP .................................................. 2
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan
pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk
menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal
3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta Pasal 35 tentang standar
nasional pendidikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang
pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing
dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan
kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan
pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya
maupun pelaksanaannya di sekolah.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
1
Pengembangan Kurikulum Madrasah berpedoman pada standar pendidikan
nasional yang terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa; (b) belajar untuk memahami dan menghayati; (c) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk hidup bersama
dan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar demi menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri
atas unsur sekolah dan komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Kepala
Seksi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan, serta
dengan bimbingan narasumber ahli pendidikan dan pembelajaran.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
daerah. Dengan demikian, daerah dan/atau sekolah memiliki cukup kewenangan
untuk merancang dan menentukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar
demi mengembangkan potensi dan karakteristik masing masing satuan
pendidikan.
2
Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi
5. Peraturan Menteri Penddikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Komptensi
Lulusan
7. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 tantang Standar Kompetensi Lulusan
8. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 tantang Standar Isi
9. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tantang Standar Proses
10. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tantang Standar Penilaian
11. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 tantang Kompetensi Dasar (KI) dan Kompetensi
Inti (KI)
12. Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor 912 Tahun 2013
tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah
13. Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014
tentang Pedoman Kurikulum Madrasah Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab di Madrasah
14. Panduan Pedoman Penyusunan Kurukulum Satuan Pendidikan
3
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Sebelum diuraikan tentang tujuan pengembangan kurikulum, terlebih dahulu
akan dipaparkan tentang kerangka dasar kurikulum. Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 6 Ayat (1)
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan
1 Agama dan Akhlak Mulia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan
dari pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan
status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kewarganegaraan dan Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
2
Kepribadian kebangsaan, jiwa, dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku
antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
Mata pelajaran ilmu
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
3 pengetahuan dan teknologi
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif, dan mandiri.
4
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan
4 Estetika mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup maupun
dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan pada jenjang SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
Jasmani, olahraga, Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,
5
dan Kesehatan dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dan
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
5
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum ini, kami memperhatikan berbagai prinsip
agar kurikulum ini sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Prinsip-prinsip
pengembangan Kurikulum MI Tarbiyah Islamiyah, sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Selain itu, juga menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik, serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang. Kurikulum juga dikembangkan
berdasarkan jenis pendidikan tanpa membedakan agama, suku, budaya dan
adat istiadat, serta status sosial, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu. Kurikulum tersebut disusun secara
berkaitan dan berkesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tersebut.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi di pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah kehidupan
6
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian, keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seluruhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,
perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima
pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
7
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik
mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madia mangun karsa, tut
wuri handayani (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya dan
kekuatan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan
berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan
kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang
cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
8
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar
secara logis, kritis, dan kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan
kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan
menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial di lingkungan sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap
bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan
seni dan budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman,
dan memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan
menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, menulis, dan berhitung.
Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum (halaman 3–
5), Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
kelompok-kelompok mata pelajaran seperti berikut :
9
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran. Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
untuk masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Standar Kompetensi Kelompok Mata
No. Mata Pelajaran
Pelajaran (SK-KMP)
1. Menjalankan ajaran
agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2. Menunjukkan sikap
jujur dan adil.
3. Mengenal
keberagaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
1 Agama dan Akhlak Mulia 4. Berkomunikasi
secara santun yang mencerminkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
5. Menunjukkan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang
sesuai dengan tuntunan agamanya.
6. Menunjukkan
kecintaan dan kepedulian terhadap sesama
manusia dan lingkungan sebagai makhluk
ciptaan Tuhan.
2 Kewarganegaraan dan 1. Menunjukkan
Kepribadian kecintaan dan kebanggaan terhadap
bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
2. Mematuhi aturan-
aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungannya
3. Menghargai
keberagaman agama, budaya,suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya
4. Menunjukkan
kecintaan dan kepedulian terhadap
5. Mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri
6. Menunjukkan rasa
10
keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya
7. Berkomunikasi
secara santun
8. Menunjukkan
kegemaran membaca
9. Menunjukkan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang
10. Bekerja sama dalam
kelompok, tolong-menolong, dan menjaga
diri sendiri dalam lingkungan keluarga
dan teman sebaya
11. Menunjukkan
kemampuan mengekspresikan diri melalui
kegiatan seni dan budaya lokal.
1. Mengenal dan
menggunakan berbagai informasitentang
lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan
kreatif
2. Menunjukkan
kemampuan berpikir logis, kritis, dan
kreatif dengan bimbingan guru/pendidik
3. Menunjukkan rasa
keingintahuan yang tinggi
Ilmu Pengetahuan dan 4. Menunjukkan
3 Teknologi kemampuan memecahkan masalah
Lingkungan sederhana dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan
kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial di lingkungan sekitar
6. Menunjukkan
keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, menulis, dan berhitung
7. Menunjukkan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang
Menunjukkan kemampuan untuk melakukan
4 Estetika
kegiatan seni dan budaya lokal
1. Menunjukkan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman dan memanfaatkan waktu luang
2. Mengenal berbagai
Jasmani, Olahraga, dan
5 informasi tentang potensi sumber daya
Kesehatan
lokal untuk menunjang hidup bersih,
sehat, bugar, aman dan memanfaatkan
waktu luang
11
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada
tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Mengacu pada tujuan umum tersebut, dapat dijabarkan tujuan pendidikan
sebagai berikut.
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia
2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai
dengan tingkat perkembangan
3. dan kemampuan peserta didik
4. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang
memadai agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
12
5. Mengembangkan keragaman potensi dan karakteristik
daerah dan lingkungan
6. untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi
kontribusi bagi pengembangan daerah
7. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan
nasional.
8. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan
antarumat beragama.
10. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara
global sehingga dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakan
bangsa lain.
11. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
12. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya.
13. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
14. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi, dan
ciri khas sekolah.
B. Visi Madrasah
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak terkait (stakeholders) melakukan
musyawarah sehingga visi tersebut benar-benar mewakili aspirasi semua pihak
yang terkait. Harapannya, semua pihak yang terkait dalam kegiatan pembelajaran
(guru,karyawan, peserta didik, dan wali murid) benar-benar menyadari visi
tersebut untukselanjutnya memegang komitmen terhadap visi yang telah
disepakati bersama.
Adapun visi MI Tarbiyah Islamiyah Kecamatan Pondok Aren Kota
Tangerang Selatan adalah : “ Membentuk Peserta Didik yang Berakhlaqul
Karimah, Cerdas dan Kreatif ”
13
Dalam mewujudkan visi sekolah tersebut, berbagai pembenahan telah
dilakukan, di antaranya.
1. pembenahan sarana dan prasarana;
2. pembenahan administrasi;
3. pembenahan mental guru, karyawan, dan peserta didik.
C. Misi Madrasah
Untuk mencapai visi sebagai madrasah yang terdepan, terbaik, dan terpercaya,
perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas
dan sistematis. Berikut misi MI Tarbiyah Islamiyah Kecamatan Pondok Aren
Kota Tangerang Selatan yang dirumuskan berdasarkan visi madrasah.
- Mewujudkan peserta didik yang santun dalam bertutur kata dan
berprilaku.
- Mewujudkan peserta didik yang mampu berkompetisi dalam
akademik dan non akademik.
- Mewujudkan peserta didik yang mampu terampil dan kreatif dalam
menghadapi tuntutan zaman.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha menerapkan
peraturan yang ketat sesuai dengan kedudukan masing-masing dan menjalin
komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis.
D. Tujuan Madrasah
Merujuk pada tujuan pendidikan dasar, visi dan misi yang telah disepakati
tersebut maka tujuan umu MI Tarbiyah Islamiyah ditentukan sebgai berikut :
a. Siswa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlakul
karimah.
b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta
keterampilan untu melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi
c. Meraih prestasi akedemik dan non akedemik
14
d. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak pendidikan di lingkungan
masyarakat.
15
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh
rencana pelaksanaan pembelajaran MI Tarbiyah Islamiyah terdapat pada
Dokumen II.
BAB III
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban relajar
16
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
estándar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
Struktur kurikulum MI Tarbiyah Islamiyah mempunyai dua buah struktur
kurikulum yaitu struktur kurikulum yang meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum MI Tarbiyah Islamiyah disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. Kurikulum MI Tarbiyah Islamiyah memuat 14 mata
pelajaran, yang meliputi : 12 mata pelajaran pokok, dan 2 muatan lokal.
2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
3. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI
merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.
4. Pembelajaran pada Program Kelas Reguler untuk Kelas I
dan IV dilaksanakan melalui pendekatan tematik Kurikulum 2013, sedangkan
pada Kelas II, III, V dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
Adapun muatan kurikulum MI Tarbiyah Islamiyah seperti ketentuan
tersebut tersusun
17
dalam tabel berikut :
1 2 3 4 5 6
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
a. Qur`an Hadits 2 2 2 2
b. Aqidah Akhlaq 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan Tematik 2 2 2 2
Tematik
3. Bahasa Indonesia 4 4 6 6
4. Bahasa Arab 2 2 2 2
5. Matematika 4 4 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 2
8. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 2 2 2 2
dan Kesehatan
Muatan Lokal
- B. Inggris 2 2 2 2 2 2
- BTQ 2 2 2 2 2 2
Pengembangan Diri
- Pramuka 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)
- TIK 1*) 1*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 36 36 36 46 42 42
*) Ekuivalen 2 jam pelajaran
Ekstra Kurikuler
a. Muhadharah / Pidato
b. Kesenian (Marawis dan Tari Saman)
c. Futsal
d. Kaligrafi
e. Beksi
f. MIPA
18
2. Pembelajaran pada Kelas I dan IV dilaksanakan melalui pendekatan tematik
kurikulum 2013, sedangkan pada Kelas II, III, V dan VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran (KTSP).
3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34–36
minggu.
6. Waktu belajar
Kelas I dan II : Mulai pukul 07.15 hingga pukul 11.20 (Senin –Sabtu)
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. meliputi sejumlah mata pelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun dari mulai
Kelas I sampai dengan Kelas VI. Materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.
1. Mata Pelajaran
19
2) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan
ayat-ayat al-Qur`an hadits melalui keteladanan dan pembiasaan
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk :
1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT;
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari
ajaran dan nilai-nilai akidah Islam;
Mata Pelajaran Fikih bertujuan untuk :
1) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam
baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk
dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial;
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam
memjalankan agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan
Allah SWT, dengan dirinya sendiri, sesama manusia, dan makhluk
lainnya mapupun hubungan dengan lingkungannya.
Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) bertujuan
untuk :
1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam
yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka
mengembangkan kebudayaan peradaban Islam;
2) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa
kini, dan masa depan
b. Pendidikan Kewarganegaraan
20
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan tanggung jawab serta bertindak
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta anti-korupsi
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dan bengga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa Indonesia
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya saastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan inteletual manusia Indonesia
d. Bahasa Arab
21
Mata Pelajaran Bahasa Arab bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,
baik secara lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan
berbahasa, yakni menyimak (Istima`), berbicara (kalam), membaca
(qira`ah), dan menulis (kitabah)
2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar,
khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
e. Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
22
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-
Nya
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat
4) Mengembangkan ketermapilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memcahkan masalah dan membuat keputusan
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannyanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs
23
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan
3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan
dalam tingkat lokal, regional, maupun global
2. Muatan Lokal
24
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh madrasah. Madrasah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau dua
mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah Banten dan diterapkan di MI
Tarbiyah Islamiyah adalah seperti berikut.
1. Muatan Lokal Bahasa Inggris wajib bagi semua siswa kelas I
hingga kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan adalah 2 jam pelajaran.
2. Muatan Lokal BTQ wajib bagi semua siswa kelas I hingga kelas
VI. Alokasi waktu adalah 2 jam pelajaran.
Berikut adalah tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran muatan lokal yang
diselenggarakan MI Tarbiyah Islamiyah :
N Alokasi Waktu (JP)
Mata Pelajaran
o I II III IV V VI
BTQ 2 2 2 2 2 2
Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Jumlah jam 4 4 4 4 4 4
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier pesertadidik.
25
Pengembangan diri di MI Tarbiyah Islamiyah terdiri atas:
1. Pramuka;
Program tersebut dilaksanakan 2 x 1 jam pelajaran dalam seminggu. Hari
Rabu dilaksanakan untuk kegiatan pramuka.
Pengaturan Beban Belajar
26
PEMBELAJARANSATU
PENDIDIKANSATUAN
PELAJARANEFEKTIF PER
PEMBELAJARAN
JUMLAH JAM
MINGGU
PEMBEL PER
TAHUN
PER TAHUN
MINGGU
WAKTU
KELAS
TATAP MUKA
JAM
MI I s/d III 35 Kelas : 35 Kelas :
I. 36 I. 1260
II. 36 II. 1260
III. 36 III. 1260
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta
didik mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM ini harus dicapai siswa pada
setiap mata pelajaran. Dalam menentukan KKM, Tarbiyah Islamiyah
melakukan tiga langkah kegiatan yaitu:
27
1. Menyusun KKM
28
Katagori Rentang Rentang
No Komponem
penilaian Kasar Halus
Tinggi 1 81 - 100
1 Sedang 2
Kompleksitas 65 - 80
3
Rendah 50 - 64
Tinggi 1 81 - 100
2 Sedang 2
Daya Dukung 65 - 80
3
Rendah 50 - 64
29
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-
100%. Kriteri ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %.
Madrasah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
3. Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah
Islamiyah yang berlaku saat ini :
Cara Menuliskan KKM
Berdasarkan kompleksitas, daya dukung dan intake semua mata
pelajaran yang diajarkan di MI Tarbiyah Islamiyah ditentukan KKM
sesuai kondisi obyektif madarasah sesuai pada tabel berikut
Kelas 1
N KETUNTASAN
KOMPONEN
O BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
- AlQur’an Hadits 65
- SKI -
- Aqidah Akhlak 65
- Fiqih 65
2. Pendidikan kewarganegaraan 65
3. Bahasa Indonesia 65
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70
8. Pendidikan jasmani olah raga dan 75
kesehatan
9. Bahasa Arab 65
30
Muatan Lokal
1. BTQ 75
2. Bahasa Inggris 65
B.
Pengembangan Diri
1. Pramuka -
2. Upacara Bendera -
3. Ekskul Pilihan -
Kelas 2
N KETUNTASAN
KOMPONEN
O BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
- AlQur’an Hadits 65
- SKI 65
- Aqidah Akhlak 65
- Fiqih 65
2. Pendidikan kewarganegaraan 65
3. Bahasa Indonesia 65
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70
8. Pendidikan jasmani olah raga dan 75
kesehatan
9. Bahasa Arab 65
Muatan Lokal
1. BTQ 75
2. Bahasa Inggris 65
B.
Pengembangan Diri
1. Pramuka -
2. Upacara Bendera -
31
3. Ekskul Pilihan -
Kelas 3
N KETUNTASAN
KOMPONEN
O BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
- AlQur’an Hadits 65
- SKI 65
32
- Aqidah Akhlak 65
- Fiqih 65
2. Pendidikan kewarganegaraan 65
3. Bahasa Indonesia 68
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 68
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70
8. Pendidikan jasmani olah raga dan 75
kesehatan
9. Bahasa Arab 65
Muatan Lokal
1. BTQ 75
2. Bahasa Inggris 65
B.
Pengembangan Diri
1. Pramuka -
2. Upacara Bendera -
3. Ekskul Pilihan -
33
Kelas 4
N KETUNTASAN
KOMPONEN
O BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
- AlQur’an Hadits 70
- SKI 70
- Aqidah Akhlak 70
- Fiqih 70
2. Pendidikan kewarganegaraan 68
3. Bahasa Indonesia 68
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 68
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70
8. Pendidikan jasmani olah raga dan 75
kesehatan
9. Bahasa Arab 65
Muatan Lokal
1. BTQ 75
2. Bahasa Inggris 70
B.
Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Upacara Bendera B
3. Ekskul Pilihan B
34
Kelas 5
N KETUNTASAN
KOMPONEN
O BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
- AlQur’an Hadits 70
- SKI 70
- Aqidah Akhlak 70
- Fiqih 70
2. Pendidikan kewarganegaraan 68
3. Bahasa Indonesia 68
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 68
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70
8. Pendidikan jasmani olah raga dan 75
kesehatan
9. Bahasa Arab 65
Muatan Lokal
1. BTQ 75
2. Bahasa Inggris 70
B.
Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Upacara Bendera B
3. Ekskul Pilihan B
35
Kelas 6
N KETUNTASAN
KOMPONEN
O BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
- AlQur’an Hadits 70
- SKI 70
- Aqidah Akhlak 70
- Fiqih 70
2. Pendidikan kewarganegaraan 68
3. Bahasa Indonesia 68
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 68
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70
8. Pendidikan jasmani olah raga dan 75
kesehatan
9. Bahasa Arab 65
Muatan Lokal
1. BTQ 75
2. Bahasa Inggris 70
B.
Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Upacara Bendera B
3. Ekskul Pilihan B
36
5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas di MI. Tarbiyah Islamiyah berlaku setelah siswa memenuhi
persyaratan berikut, yaitu :
a. Memiliki Raport dikelasnya masing masing. Nilai rapor diambil dari
nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester,
dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata
setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan standar
ketuntasan belajar (SKB) di MI Tarbiyah Islamiyah.
b. Telah menyelesaikan hafalan surat surat juzamma yang ditentukan.
c. Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 4 mata pelajaran atau
25% dari semester yang diikuti.
37
d. Siswa yang naik kelas ditentukan oleh sekolah dalam suatu rapat
Dewan Guru dengan mempertimbangkan SKB, sikap/penilaian/budi
pekerti, dan kehadiran siswa yang bersangkutanmencapai maksimal 10
% (tanpa keterangan)
Dengan mengacu kepada ketentuan PP19/2005 Pasal 72 ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari MI. Tarbiyah Islamiyah setelah memenuhi
persyaratan berikut, yaitu :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan.
c. Lulus Ujian Madrasah
d. Lulus Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
e. Kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 80%.
f. Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas VI Madrasah Ibtidaiyah.
g. Siswa yang tidak lulus tidak diberi ijazah dan mengulang di kelas
terakhir.
38
Adapun pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan di MI Tarbiyah
Islamiyah adalah merupakan keterpaduan mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri yang diimplementasikan kedalam raport dan aktifitas
keseharian, sehingga terbentuklah generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Bentuk-bentuk kecakapan hidup yang telah dilaksanakan adalah :
1. Pembiasaan Rutin
- Mengucapkan salam dan salim
- Sholat Zuhur Berjamaah
- Tadarus Al-Qur’an
- Sholat Dhuha
- Amal Jum’at
2. Pembiasaan Hidup Sehat
- Pemeriksaan kebersihan kuku tangan
- Pemeriksaan Gigi
- Gosok gigi bersama
- Membuang sampah pada tempatnya
- Mencuci tangan dengan langkah yang benar
- Tidak jajan sembarangan
- Pembentukan regu Piket
- Dokcil (Dokter Cilik)
3. Pembiasaan Terprogram
Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman /pengalaman ajaran
islam.
- Pesantren Ramadhan
- Zakat Fitrah
- Santunan anak yatim dan dhuafa
- Maulid Nabi Muhammad SAW
- Isra Miraj
4. Kegiatan Keteladanan
- Pembinaan ketertiban pakaian seragam sekolah
39
- Pembinaan kedisiplinan
- Pembinaan nilai akhlak islam
- Pembinaan budaya bersih
5. Pembinaan Kepemimpinan
- Pelatihan Petugas Upacara
- Pramuka
BAB IV
40
KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu
Awal Tahun Pembelajaran baru Tahun pelajaran 2016/2017 semester
ganjil dimulai dari hari senin pada minggu kedua bulan juli atau tanggal 11 juli
2016. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu
efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Minggu efektif di MI
Tarbiyah Islamiyah semester ganjil ada 19 minggu dan genap ada 16 minggu
ditotal menjadi 35 minggu selama satu tahun ajaran.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang
terkaitdengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota
dan/atauorganisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Sekolah/madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi
sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan
waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu
pembelajaranefektif.
41
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur
serempak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen standar isi dengan memerhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintahdaerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatanpembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua
ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam
prosespembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan MI Tarbiyah
Islamiyah adalah seperti berikut :
42
C. Kalender Pendidikan Sekolah MI Tarbiyah Islamiyah Tahun Ajaran
2016/2017
39
D. Analisis Hari Belajar Efektif
40
Tangerang Selatan, 18 Juli 2016
Menyetujui
Komite Sekolah Kepala MI Tarbiyah Islamiyah
41
BAB V
PENUTUP
1
masukan berharga bagi penyempurnaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Mazro’atul
Ulum di kemudian hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui
sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan
melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru,
kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi
perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
Harapan kami, Kurikulum yang kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga
seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga
sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan,
peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
maksimal. Semoga Kurikulum ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk
meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.
----------------
2
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. ”Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas. –––. 2006.
Keputusan Mentri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Panduan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah
3
TIM PENYUSUN KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
4
MI. Tarbiyah Islamiyah
07 Juli 2016 Rapat Koordinasi Dewan Guru dan Walikelas
DAFTAR HADIR
RAPAT MUSYAWARAH PEMBENTUKAN KOMITE MADRASAH
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
Hari : Senin
Tanggal : 06 Juli 2016
5
No Nama Jabatan Tanda Tangan
Mengetahui
Kepala Madrasah Notulen
DAFTAR HADIR
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
Hari : Selasa
Tanggal : 07 Juli 2016
6
No Nama Jabatan Tanda Tangan
Mengetahui
Kepala Madrasah Notulen
DAFTAR HADIR
RAPAT KOODINASI DEWAN GURU DAN WALIKELAS
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Juli 2017
7
No Nama Jabatan Tanda Tangan
Mengetahui
Kepala Madrasah Notulen
DAFTAR HADIR
PERSIAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Juli 2017
8
No Nama Jabatan Tanda Tangan
Mengetahui
Kepala Madrasah Notulen
DAFTAR HADIR
RAPAT PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
Hari : Senin
Tanggal : 27 Juli 2016
9
No Nama Jabatan Tanda Tangan
Mengetahui
Kepala Madrasah Notulen
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
Nomor : 01/YASPIAS/MTI/Pd.A/KKM/VII/2016
TENTANG
PENGANGKATAN TIM PERUMUS KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Menimbang :
10
1. Bahwa kurikulum adalah arah serta kemudi dari proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) bagi semua lembaga pendidikan khususnya Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Tahun Pelajaran 2017/2018
Mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009, tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
e. Peraturan Mentri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama dan Bahasa Arab di Madrasah
Memperhatikan :
1. Kalender Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Program Kerja MI. Tarbiyah Islamiyah Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Rapat Dewan Guru Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Tanggal 07 Juli
2016
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat Saudara/i sebagai Tim Perumus dan Pembuat Kurikulum MI.
Tarbiyah Islamiyah Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan segala sesuatu akan
diperbaiki dan ditetapkan kembali sebagaimana mestinya, jika dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab
11
Jabatan Jabatan
No Nama NIP Ket
Kedinasan Panitia
Kepala
1 Hj. Nur Fauzah, S.Pd.I - Ketua -
Madrasah
2 Holiyah, S.Pd.I - Guru Sekretaris -
12