DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik
macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia
mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat
mencemari lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan
sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah dan air?
1.3 Tujuan
4. Mengetahui efek atau dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah dan
air
PEMBAHASAN
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah.
Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk
produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria
baku kerusakan tanah”.
A. Limbah domestik
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
B. Limbah industri
a. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
b. Pada Ekosistem
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,
bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-
kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
2.4 Penanganan
a. Remediasi
b. Bioremediasi
2.5 Pencegahan
Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya
bahan pencemar, antara lain:
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar
dilakukan proses pemurnian.
A. Tanah tercemar
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah :
3. Berbau busuk
4. Kering
Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya
sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah
tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang
paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar
besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah
yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah :
1. Tanahnya subur
Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan
meresap. Apabila jalur aliran - alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir.
Pencemaran air terjadi karena kurangnya rasa disiplin masyarakat, misalnya
dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
Kita hidup di zaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan
tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana
merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lain yang
merugikan lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau proses alami. Serta
menyebabkan polusi yang disebut polutan yang mana bila:
Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk
hidup, zat-zat hasil dari makhluk hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan,
ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi
(pembersihan sendiri).
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami,
dll dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran air.
Air yang bersih keadaan fisiknya yaitu tidak berwarna,berbau,dan tidak berasa.
Limbah industri dan sumber lainnya seringkali berupa bahan organik dan
anorganik yang dapat larut dalam air. Karena itu, warna air berubah dengan
adanya bahan-bahan pencemar.
Limbah industri dapat berupa bahan padat yang tidak larut dalam air. Limbah
tersebut kemudian mengendap di dasar atau melayang-layang di dalam air
bersama-sama dengan bahan terlarut lainnya.
d. Adanya mikroorganisme
1. Nilai pH
Air yg memenuhi syarat untuk kehidupan, mempunyai pH antara 6,5 – 7,5 .
Perubahan pH sebagai akibat dari limbah industri yang dibuang ke perairan akan
mengganggu kehidupan organisme air.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga
sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu
pas di ukuran 0o celcius.
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian
dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan keracunan. Untuk
mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit
(khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai
oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan
membuang sisa obat ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air
dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,
ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan
mengancam kelestarian bendungan. bendungan akan cepat dangkal dan biota air
akan mati karenanya (busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah
menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemaran air oleh limbah industri.
Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
agar tidak terjadi pencemaran.
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah
rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan,
nasi, minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian
ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium,
dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran
air, dan mengakibatkan banjir.
Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat.
Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan
jamur.
3. Limbah Industri
Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari industri,
rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan
buangan:
Adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus,
misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan
akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak
tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang
pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk
buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan
organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan
mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi
senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal NH3).
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau
ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada
tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air.
Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
Untuk itu, polusi thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika
akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini
akan dikelompokkan menjadi :
d. Zat radioaktif
1. Fosfat : Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
detergen.
2. Nitrat dan nitrit : Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan
yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
6. Radio nuklida : Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran
tanki penyimpanan limbah radioaktif.
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat
beracun dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa?
Karena polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila
kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses
penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada
air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah
disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut,
atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.
Bahan logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang
bersifat tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi
didalam perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan
masuk kedalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung
maka akan menimbulkan bahaya pada kesehatan.
Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila secara
langsung, misalnya air tersebut diminum. Tapi, bila tak langsung seperti barang
yang mana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum dibuat
dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll.
Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara
lain:Dapat menyebabkan banjir, Erosi, Kekurangan sumber air, Dapat membuat
sumber penyakit,Tanah longsor, Dapat merusak ekosistem sungai.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform
telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau
penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-
daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat
masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain,
bakteri, protozoa dan metazoa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam
menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai
makanan bermula dari tumbuhan. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran
tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainya ke
dalam air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah
industri, pertanian, dan rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana
diantaranya banjir. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah
dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker.
Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan
kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat
diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan.