Anda di halaman 1dari 3

Tafsir ayat-ayat menolong atau perilaku menolong

1. Al-Maidah ayat 2
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
(Bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan) dalam mengerjakan yang dititahkan (dan
ketakwaan) dengan meninggalkan apa-apa yang dilarang (dan janganlah kamu
bertolong-tolongan) pada ta`aawanu dibuang salah satu di antara dua ta pada asalnya
(dalam berbuat dosa) atau maksiat (dan pelanggaran) artinya melampaui batas-batas
ajaran Allah. (Dan bertakwalah kamu kepada Allah) takutlah kamu kepada azab siksa-
Nya dengan menaati-Nya (sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya) bagi orang
yang menentang-Nya.
2. At-Taubah ayat 25
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan
peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu
menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak
memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit
olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.”
(Sesungguhnya Allah telah menolong kalian di tempat-tempat) peperangan (yang
banyak) seperti dalam perang Badar, perang melawan Bani Quraizhah dan perang
melawan Bani Nadhir (dan) ingatlah (peperangan Hunain) Hunain adalah nama
sebuah lembah yang terletak di antara kota Mekah dan Thaif. Artinya ingatlah
sewaktu kalian berperang melawan orang-orang Hawazin, yaitu dalam bulan Syawal,
tahun 8 Hijriah (yaitu di waktu) lafal idz menjadi kata ganti dari lafal yaum (kalian
menjadi congkak karena banyaknya jumlah kalian) lalu pada saat itu kalian
mengatakan bahwa kami tidak akan dapat dikalahkan oleh golongan yang sedikit.
Pada saat itu jumlah pasukan kaum Muslimin ada dua belas ribu orang sedangkan
pasukan orang kafir hanya berjumlah empat ribu orang (maka jumlah yang banyak itu
tidak memberi manfaat kepada kalian sedikit pun dan bumi yang luas itu telah terasa
sempit oleh kalian) huruf maa adalah mashdariyah, artinya sekalipun bumi itu luas
tetapi kalian tidak dapat menemukan tempat yang aman sebagai akibat dari pengaruh
rasa takut yang menimpa pada saat itu (kemudian kalian lari ke belakang dengan
bercerai-berai) karena terpukul akan tetapi Nabi saw. tetap bertahan pada posisinya
seraya menaiki kendaraan bagal putihnya dan tiada yang menemaninya selain Abbas
serta Abu Sofyan yang memegang tali kendali kendaraan beliau.
3. Ali-Imran ayat 160
“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu;
jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan
yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah
kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”
(Jika Allah menolong kamu) terhadap musuhmu seperti di perang Badar (maka tak
ada orang yang akan mengalahkan kamu, sebaliknya jika Dia membiarkan kamu)
tanpa memberikan pertolongan seperti waktu perang Uhud (maka siapakah lagi yang
dapat menolongmu setelah itu) artinya setelah kekalahan itu, maksudnya tak ada lagi.
(Hanya kepada Allahlah) bukan kepada lain-Nya (orang-orang beriman itu harus
bertawakal). Ayat berikut ini diturunkan ketika hilangnya sehelai permadani merah di
waktu perang Uhud lalu sebagian orang mengatakan barangkali Nabilah yang
mengambilnya.
4. Al-Mu’min ayat 51
“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman
dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat),”
(Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman
dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi) yaitu hari kiamat. Lafal
Al-Asyhaad adalah bentuk jamak dari lafal Syaahidun; para saksi tersebut adalah
malaikat-malaikat yang memberikan kesaksian bagi para rasul, bahwasanya rasul-
rasul itu telah menyampaikan risalah-Nya dan mereka mendustakan orang-orang
kafir.
5. Al-Hasyr ayat 8
“(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari
harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan
mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
(Terhadap orang-orang fakir) bertaalluq kepada lafal yang tidak disebutkan,
lengkapnya: Takjublah kalian terhadap orang-orang fakir (yang berhijrah, yang diusir
dari kampung halaman dan dari harta benda mereka karena mencari karunia dari
Allah dan keridaan-Nya dan mereka menolong agama, Allah dan Rasul-Nya. Mereka
itulah orang-orang yang benar) dalam keimanannya.
6. Al-Rumm ayat 47
“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul
kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-
keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang
yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada
kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan yang
jelas) hujah-hujah yang jelas yang membenarkan kerasulan mereka terhadap
kaumnya, akan tetapi mereka mendustakannya (lalu Kami melakukan pembalasan
terhadap orang-orang yang berdosa.) Kami binasakan orang-orang yang mendustakan
para rasul-Nya. (Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman)
atas orang-orang kafir, yaitu dengan membinasakan orang-orang kafir dan
menyelamatkan orang-orang yang beriman.
7. Muhammad ayat 7
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Hai orang-orang yang beriman! Jika kalian menolong Allah) yakni agama-Nya dan
Rasul-Nya (niscaya Dia menolong kalian) atas musuh-musuh kalian (dan
meneguhkan telapak kaki kalian) di dalam medan perang.

Perilaku menolong

Anda mungkin juga menyukai