Anda di halaman 1dari 2

 Home

 Categories
o
o
 Ebook
 About
 Contact

Drying/ Pengeringan
11/10/2012 11:16:00 pm by farx2 comments
Proses drying secara umum dapat diartikan sebagai proses menghilangkan sejumlah air

(dalam jumlah sedikit) yang terkandung dalam suatu material. Sedangkan evaporasi dapat
diartikan sebagai proses menghilangkan sejumlah air (dalam jumlah cukup banyak) yang
terkandung dalam suatu material. Dalam proses evaporasi, air dihilangkan dari material
dalam wujud uap pada saat material tersebut mencapai titik didihnya. Sedangkan dalam

proses drying, air biasanya dihilangkan dalam wujud uap dengan bantuan gas panas.

Gambar 1. Salah satu alat drying (Rotary Dryer)


(Source :http://image.made-in-china.com)

Udara yang memasuki pengering jarang sekali berada dalam keadaan benar-benar kering,
tetapi selalu mengandung kebasahan dan mempunyai kelembaban relatif tertentu. Untuk
udara yang mempunyai kelembaban tertentu, kandungan kebasahan di dalam zat padat yang
keluar dari pengering tidak bisa kurang dari kebasahan keseimbangan yang berkaitan dengan
kelembaban udara masuk. Bagian air yang terdapat di dalam zat padat yang basah tidak dapat
dikeluarkan dengan udara masuk, karena udara masuk itu mengandung kelembaban pula,
yang disebut kebasahan keseimbangan (equilibrium moisture). Jadi meskipun telah
mengalami proses drying, bahan tersebut tidak dapat sepenuhnya bebas dari kandungan air.
Air yang dapat dihilangkan hanya sampai pada batasan equilibrium moisture contentnya.
Kandungan air dari produk yang sudah mengalami proses drying berbeda-beda tergantung
dari tipe produk. Sebagai contoh dried salt mengandung kira-kira 0,5% air, batu bara
mengandung kira-kira 4% air, dan sebagian besar produk makanan mengandung kira-kira 5%
air.
Metode dan proses drying dapat diklasifikasikan menjadi beberapa cara, yakni
proses batch dan proses kontinu. Proses drying diklasifikasikan sebagai proses batch, apabila
material dimasukkan ke dalam alat drying dan diproses pada waktu tertentu. Sedangkan
dalam proses kontinu, material dimasukkan secara terus-menerus ke dalam alat drying dan
material yang sudah dikeringkan dipindahkan secara terus-menerus juga.
Proses drying juga dapat dikategorikan menurut kondisi fisik saat menambah panas
dan menghilangkan uap air, yakni:

1. Pada kategori pertama, panas ditambahkan dengan cara kontak langsung dengan
udara yang dipanaskan pada tekanan atmosfer, dan uap air yang terbentuk dihilangkan
dengan udara.
2. Pada vacuum drying, evaporasi air bekerja dengan baik pada tekanan rendah, dan
panas ditambahkan secara tidak langsung dengan cara kontak dengan dinding baja
atau dengan radiasi
3. Pada freeze drying, air mengalami proses penyubliman dari material yang
beku.(Geankoplis, 1997)

Source :
Geankoplis, C. J, 1997, “Transport Process and Unit Operations”,3rd ed, pp 521 –547, University of
Minnesota: New Delhi.

Anda mungkin juga menyukai